in

Memoriter: Pengertian, Ciri, dan Contohnya dalam Pembelajaran

Memoriter – Dalam dunia pendidikan, terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk membantu memahami dan mengingat materi secara lebih efektif. Salah satu metode yang cukup dikenal adalah metode memoriter. Mungkin tanpa disadari, kamu pernah menerapkannya saat belajar di sekolah atau dalam keseharianmu.

Metode ini sering dikaitkan dengan proses menghafal, di mana seseorang harus mengingat informasi secara utuh sebelum menyampaikannya kembali. Namun, apakah metode memoriter hanya sebatas itu? Sebenarnya, metode ini memiliki karakteristik dan penerapan yang lebih luas dalam proses pembelajaran. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai pengertian, ciri-ciri, serta contohnya dalam dunia pendidikan!

Pengertian Memoriter

Memoriter adalah metode pembelajaran yang menekankan pada hafalan sebagai cara utama untuk memahami suatu materi. Kata memoriter sendiri berasal dari bahasa Latin memoria, yang berarti ingatan. Dalam metode ini, seseorang dituntut untuk mengingat informasi secara utuh, baik dalam bentuk teks, rumus, konsep, atau daftar tertentu, tanpa harus melakukan pemahaman mendalam terlebih dahulu.

Metode memoriter sering digunakan dalam berbagai bidang, terutama di dunia pendidikan, seperti menghafal perkalian dalam matematika, rumus dalam fisika, atau ayat dalam pelajaran agama. Selain itu, metode ini juga banyak diterapkan dalam pidato, presentasi, dan seni pertunjukan, seperti menghafal dialog dalam drama atau pidato politik.

Meskipun mengandalkan hafalan, metode memoriter tetap memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, terutama untuk materi-materi yang memang membutuhkan daya ingat yang kuat. Namun, metode ini sebaiknya dikombinasikan dengan pemahaman agar informasi yang dihafal dapat diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.

Ciri-Ciri Pembelajaran Memoriter

Pembelajaran dengan metode memoriter memiliki beberapa karakteristik khas yang membedakannya dari metode lain. Berikut adalah ciri-ciri utama pembelajaran memoriter:

  1. Menekankan pada Hafalan
    Metode ini berfokus pada kemampuan peserta didik untuk mengingat informasi secara utuh tanpa perlu menganalisis atau memahami maknanya secara mendalam terlebih dahulu.
  2. Menggunakan Pengulangan sebagai Teknik Utama
    Salah satu cara efektif dalam pembelajaran memoriter adalah dengan mengulang materi berkali-kali. Teknik ini membantu memperkuat daya ingat dan memastikan informasi tersimpan dalam memori jangka panjang.
  3. Tidak Banyak Melibatkan Analisis atau Pemecahan Masalah
    Berbeda dengan metode eksploratif yang menekankan pemahaman dan analisis, metode memoriter lebih menekankan pada mengingat fakta, rumus, atau konsep tertentu tanpa perlu banyak berpikir kritis.
  4. Dapat Dilakukan dengan Membaca atau Mendengar
    Pembelajaran memoriter sering kali dilakukan dengan cara membaca berulang kali, mendengarkan rekaman, atau menggunakan alat bantu seperti kartu hafalan (flashcards).
  5. Banyak Digunakan dalam Mata Pelajaran yang Membutuhkan Hafalan
    Metode ini umum diterapkan dalam pelajaran seperti sejarah, agama, bahasa, atau ilmu pasti seperti matematika, di mana siswa harus menghafal rumus, teori, atau definisi tertentu.
  6. Rentan terhadap Lupa jika Tidak Diperkuat dengan Pemahaman
    Karena hanya mengandalkan hafalan tanpa pemahaman mendalam, informasi yang dipelajari dengan metode memoriter cenderung mudah dilupakan jika tidak diulang atau diterapkan dalam konteks lain.
  7. Membutuhkan Konsistensi dan Ketekunan
    Agar efektif, metode ini memerlukan latihan dan pengulangan yang konsisten. Semakin sering informasi diulang, semakin kuat daya ingat seseorang terhadap materi tersebut.

Metode pembelajaran memoriter memang sangat berguna dalam beberapa situasi, tetapi sebaiknya dikombinasikan dengan metode lain agar pemahaman terhadap materi lebih optimal dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Memoriter

Metode pembelajaran memoriter memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum diterapkan dalam proses belajar. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Kelebihan Metode Memoriter

  1. Meningkatkan Daya Ingat
    Karena berfokus pada penghafalan, metode ini melatih otak untuk menyimpan informasi dalam jangka waktu tertentu, sehingga membantu meningkatkan daya ingat.
  2. Mudah Diterapkan dalam Beberapa Mata Pelajaran
    Metode ini sangat cocok untuk pelajaran yang membutuhkan hafalan, seperti sejarah, bahasa, ilmu agama, atau matematika yang memerlukan penghafalan rumus.
  3. Membantu Penguasaan Istilah dan Konsep Dasar
    Pembelajaran memoriter efektif dalam mengingat istilah, definisi, dan konsep dasar sebelum masuk ke tahap analisis atau pemecahan masalah.
  4. Dapat Dilakukan Secara Mandiri
    Siswa bisa menerapkan metode ini sendiri dengan membaca, mengulang, atau menggunakan alat bantu seperti kartu hafalan (flashcards), sehingga tidak selalu bergantung pada guru atau pembimbing.
  5. Mempercepat Pengambilan Keputusan dalam Situasi Tertentu
    Dalam beberapa bidang seperti kedokteran atau hukum, menghafal informasi penting memungkinkan seseorang untuk dengan cepat mengambil keputusan tanpa perlu berpikir terlalu lama.

Kekurangan Metode Memoriter

  1. Kurang Mendorong Pemahaman Mendalam
    Karena lebih menekankan pada menghafal dibandingkan memahami, metode ini bisa membuat siswa hanya mengingat informasi tanpa benar-benar mengerti maknanya.
  2. Cenderung Mudah Lupa
    Informasi yang dihafalkan tanpa konteks atau pemahaman yang baik bisa cepat terlupakan jika tidak sering diulang atau diterapkan dalam situasi nyata.
  3. Kurang Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis
    Metode ini tidak banyak melibatkan analisis, pemecahan masalah, atau kreativitas, sehingga kurang efektif untuk pembelajaran yang membutuhkan pemikiran kritis.
  4. Bisa Menjadi Monoton dan Membosankan
    Jika hanya mengandalkan hafalan tanpa variasi metode belajar, proses pembelajaran bisa terasa membosankan dan kurang menarik bagi siswa.
  5. Memerlukan Waktu dan Konsistensi Tinggi
    Menghafal informasi secara efektif memerlukan banyak pengulangan dan latihan yang konsisten, yang bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan metode yang berbasis pemahaman.

Contoh Penggunaan Metode Memoriter

Metode memoriter sering digunakan dalam berbagai bidang pendidikan yang membutuhkan hafalan sebagai bagian utama dalam proses belajar. Meskipun terkadang dianggap monoton, banyak situasi yang tetap mengandalkan hafalan untuk memahami dan menguasai materi secara efektif. Berikut beberapa contoh penggunaan metode memoriter dalam berbagai bidang pembelajaran:

1. Menghafal dalam Mata Pelajaran Sekolah

Metode memoriter banyak digunakan dalam pembelajaran di sekolah, terutama untuk mata pelajaran yang membutuhkan hafalan konsep, teori, atau data tertentu. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, siswa menghafal teks pidato, puisi, atau definisi istilah sastra. Di Matematika, metode ini diterapkan dalam mengingat rumus luas bangun ruang, perkalian, atau identitas trigonometri. Dalam pelajaran Sejarah, siswa harus mengingat tanggal penting, peristiwa bersejarah, serta tokoh dan perannya. Sementara itu, dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), hafalan digunakan untuk mengingat tabel periodik unsur, nama planet, dan sistem anatomi manusia.

2. Pembelajaran Bahasa Asing

Dalam mempelajari bahasa asing, metode memoriter menjadi teknik utama untuk mengingat kosakata dan tata bahasa. Siswa sering menghafal daftar kosakata dan frasa dalam bahasa asing agar lebih mudah dalam percakapan sehari-hari. Selain itu, metode ini juga membantu dalam mengingat konjugasi kata kerja dalam bahasa dengan aturan tata bahasa kompleks, sehingga penggunaan kata-kata dalam kalimat bisa lebih tepat.

3. Studi Keagamaan

Metode memoriter juga diterapkan dalam pembelajaran agama untuk mengingat ayat-ayat suci, doa, atau ajaran keagamaan. Dalam Islam, hafalan ayat Al-Qur’an, doa sehari-hari, dan hadis Nabi menjadi bagian penting dalam proses belajar. Dalam agama Kristen, metode ini digunakan untuk menghafal ayat-ayat Alkitab dan doa liturgi. Sementara itu, dalam agama Hindu dan Buddha, penghafalan mantra, teks suci, serta ajaran filsafat keagamaan juga menjadi salah satu bentuk pembelajaran utama.

4. Bidang Kedokteran dan Hukum

Dalam dunia profesional seperti kedokteran dan hukum, metode memoriter menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Di bidang kedokteran, mahasiswa dan tenaga medis harus menghafal istilah medis, anatomi tubuh, serta daftar obat dan fungsinya. Sementara itu, dalam bidang hukum, metode ini diterapkan untuk menghafal pasal perundang-undangan, istilah hukum, serta kasus hukum yang menjadi preseden dalam dunia peradilan.

5. Seni dan Pertunjukan

Di bidang seni, metode memoriter membantu para seniman dalam menghafal berbagai aspek pertunjukan. Dalam seni teater dan drama, aktor harus menghafal naskah dialog untuk pementasan agar bisa membawakan karakter dengan baik. Dalam musik, pemusik dan penyanyi mengingat lirik lagu, notasi musik, atau partitur agar bisa tampil dengan lancar. Sementara itu, dalam tari, metode ini membantu penari menghafal urutan gerakan dan koreografi agar tampilannya lebih presisi.

6. Pelatihan Militer dan Profesionalisme

Metode memoriter juga diterapkan dalam pelatihan militer dan dunia kerja untuk menghafal instruksi dan prosedur operasional. Dalam dunia militer, prajurit harus menghafal kode etik, strategi pertahanan, dan instruksi komando agar dapat bertindak cepat dalam situasi darurat. Sementara itu, dalam pelayanan publik dan dunia profesional, metode ini digunakan untuk menghafal SOP, skrip layanan pelanggan, serta instruksi teknis yang harus dikuasai dengan tepat.

Kesimpulan

Metode memoriter memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran. Meskipun sering dianggap monoton, teknik ini tetap efektif, terutama untuk materi yang membutuhkan hafalan seperti rumus, kosa kata, atau istilah ilmiah. Agar lebih optimal, metode ini sebaiknya dikombinasikan dengan teknik lain, seperti pemahaman konsep atau visualisasi, sehingga proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan mendalam.

Nah, apakah kamu sering menggunakan metode ini? Apa pun teknik belajarmu, jangan lupa memperkaya wawasan dengan membaca! Temukan berbagai buku terkait serta koleksi best seller lainnya di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami siap menghadirkan informasi dan produk terbaik untukmu. Yuk, terus belajar dan #TumbuhBersama Gramedia!

Penulis: Yasmin

 

Rekomendasi Buku Terkait

Pendidikan Nilai: Merajut Masa Depan

Pendidikan Nilai: Merajut Masa Depan

Pendidikan Nilai Merajut Masa Depan merupakan konsep edukasi yang berasal dari refleksi kejadian dalam lingkup pendidikan. Ibarat aneka serpihan nilai, jika disusun estetik akan menjadi mozaik gambar besar keluhuran hidup. Pendidikan nilai seperti navigasi yang mengkristalkan adab pembelajaran menjadi bermakna. Buku ini lahir dari keprihatinan dan harapan akan pentingnya nilai-nilai moral dan etika dalam membentuk karakter bangsa yang tangguh, berintegritas, dan ber-wawasan luas. Era globalisasi dan digitalisasi menghadirkan tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks. Buku ini mengajak pembaca untuk mengeksplorasi berbagai konsep, teori, dan praktik pendidikan nilai yang relevan dengan konteks Indonesia. Pembaca dapat memaknai secara lebih dalam lagi sesuai inspirasi yang didapat setelah membacanya. Untuk itu, selamat membaca dan menikmati saripati narasi karya pendidikan keseharian.

Pendidikan Nasional Indonesia

Pendidikan Nasional Indonesia

Indonesia Sudah Beberapa Kali Mengalami Perubahan Kurikulum. Mulai Dari Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006, Kurikulum 2013, Dan Kurikulum Merdeka. Perubahan Kurikulum Tersebut Selalu Disesuaikan Dengan Dinamika Kebutuhan Pengguna dari Waktu ke Waktu.

Buku Ini Membahas Beberapa Bab:

Bab 1 Konsep Dasar Pendidikan Nasional

Bab 2 Tinjauan Sejarah Pendidikan Nasional

Bab 3 Implementasi Kurikulum Terpadu

Bab 4 Kurikulum Merdeka

Bab 5 Struktur Kurikulum Merdeka

Bab 6 Standar Proses Pada Kurikulum Merdeka

Kebijakan Pendidikan: Dalam Perspektif Teori, Aplikasi, dan Kondisi Objektif Pendidikan di Indonesia

Kebijakan Pendidikan: Dalam Perspektif Teori, Aplikasi, dan Kondisi Objektif Pendidikan di Indonesia

Pendidikan adalah laksana sebuah instrumen yang tidak pernah berakhir, selalu ada dinamika perubahan yang terjadi, sehingga harus sangat berhati-hati dalam pengambilan kebijakan. Jika kebijakan itu salah, konsekuensinya akan menjadi malapetaka.

Pemerintah telah melakukan banyak hal dalam kebijakan pendidikan, mulai dari berbagai produk legislasi hingga upaya inovasi, namun karena seringkali tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah, kondisi pendidikan seolah berjalan stabil dan kerap dituding gagal. Istilah yang sering terdengar adalah pergantian menteri kemudian pergantian kebijakan. Negara ini tampaknya tidak memiliki visi yang jelas karena dari mana pendidikan itu berasal, sehingga ketika pemerintah berganti, pendidikan seolah tunduk pada kehendak dan kehendak pemerintah yang berkuasa saat itu.

Pendidikan yang merupakan investasi jangka panjang akan selalu menarik untuk dibicarakan dan didiskusikan, dia tidak saja merupakan faktor penentu dari kemajuan sebuah masyarakat bahkan negara, tapi sekaligus merupakan tantangan bagi pengambil kebijakan. Bagi pengambil kebijakan seperti legislatif atau eksekutif, investasi pendidikan ini terkadang kurang menarik, sebab tidak menguntungkan secara jangka pendek, apalagi untuk kepentingan pribadi, dibandingkan dengan investasi bidang lain, lebih-lebih yang bersifat proyek.

Kebijakan pembangunan pendidikan harus dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk meningkatkan keilmuan dan kualitas hidupnya, material dan spiritualnya, sehingga pada akhirnya masyarakat dapat keluar dari semua problema kehidupannya berupa kebodohan, keterbelakangan, dan kemiskinan. Dengan demikian di samping dapat meningkatkan taraf hidupnya, mereka juga dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain di era global ini, dan bukan sesuatu yang tidak mungkin mereka akan menjadi aktor perekayasa masa depan.

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.