Arti Posesif – Apakah kamu setuju dengen pernyataan ‘cemburu tanda sayang’? Kamu mungkin akan mengekspresikan berbagai bentuk rasa sayang kepada pasanganmu karena itu adalah hal yang wajar untuk dilakukan.
Kata cemburu mungkin masih bisa diterima akal sehat, lalu bagaimana dengan posesif? Apa kamu tahu bahwa ada perbedaan antara cemburu dengan posesif?
Arti dari kedua kata tersebut kerap tertukar. Grameds perlu tahu bahwa posesif adalah perilaku yang berbeda dengan cemburu dan protektif. Sering kali orang yang posesif akan membuatmu menderita secara psikologis dan fisik karena tindakannya yang di luar batas.
Apa pasanganmu sering melarang kamu bepergian tanpa alasan yang jelas dan mulai memeriksa percakapan pesan singkat di ponsel? Bisa jadi sifat posesif ini ada di depan mata.
Membuat seseorang merasa ‘memiliki’ menjadi salah satu cerminan sifat posesif. Orang dengan sifat ini akan merasa bahwa pasangannya adalah miliknya, dengan kata lain ia rela melakukan apa pun agar tidak kehilangan pasangannya.
Sifat posesif juga bisa diartikan sebagai rasa cemburu yang melampaui batas dan dibumbui dengan rasa insecure berlebih. Posesif kerap disebut sebagai perilaku suka mengatur secara berlebihan atau controlling behaviour.
Posesif kerap dianggap sebagai cara peduli terhadap pasangan atau cara menunjukkan rasa sayang. Namun, perilaku posesif tidak bisa dibenarkan. Posesif muncul dari rasa takut dan rendahnya kepercayaan diri seseorang.
Jadi, posesif tidak berakar dari sebuah rasa sayang. Perilaku posesif menjadi gambaran harga diri yang terluka dan rasa rendah diri. Dalam menjalin sebuah hubungan, emosi tersebut sangat berbahaya.
Sifat ini pada akhirnya hanya akan mengantarkan kerusakan sebuah hubungan asmara jika tidak dikendalikan. Memperlihatkan kondisi pikiran seseorang ketika tidak dapat menerima berbagai hal atau orang yang dia obsesikan berubah menandakan sifat posesif.
Tak hanya terbatas pada manusia, sifat posesif bisa tertuju pada segala hal apa pun itu. Berikut ulasan yang telah dirangkum untuk Grameds agar lebih mengenali arti posesif, ciri, penyebab, dan cara mengatasinya.
Table of Contents
Arti Posesif
Secara umum, posesif merupakan sifat seseorang merasa menjadi pemilik. Hal tersebut ditunjukkan untuk mendominasi sesuatu atau mengontrol kehidupan seseorang dengan rasa ingin memiliki secara berlebihan.
Tindakan pasif seperti perasaan tidak senang dan kesal hingga tindakan agresif menyerang pasangan menjadi salah satu sikap posesif seseorang. Dalam suatu hubungan, sikap posesif terjadi ketika seseorang selalu ingin tahu tentang pasangannya dan mulai membatasi ruang gerak pasangan karena rasa takut kehilangan atau rasa memiliki yang terlampau tinggi.
Sikap posesif mengarah pada hal yang negatif. Contoh tindakan posesif ialah melarang kamu pergi dengan siapa pun kecuali dia, mengikutimu secara diam-diam, hingga mengancam melukaimu jika tidak mengikuti keinginannya.
Intinya, dia akan merasa bahwa kamu adalah sumber kebahagian satu-satunya yang ia miliki. Hmm, ngeri juga ya!
Arti posesif juga berkaitan erat dengan perasaan cemburu yang akan merusak hubungan. Posesif berlebih akan menimbulkan dorongan yang kuat untuk mengendalikan pikiran dan perasaan pasangan. Beberapa ahli berpendapat bahwa posesif bersumber dari individu egois yang hanya memikirkan diri sendiri.
Ciri-ciri Pasangan Posesif
Dalam hal mengekang pasangan, setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda. Cara yang paling umum ialah melarang kamu bertemu dengan sahabatmu hingga memantau pergerakanmu di media sosial.
Ia juga akan mengikutimu secara diam-diam jika kamu pergi sendiri. Mungkin ada beragam ciri lainnya yang tidak kamu sadari secara langsung.
Umumnya, pasangan posesif akan selalu menjadi pihak yang mengambil keputusan. Seluruh kehidupanmu akan bergantung padanya.
Ketika kamu mempertanyakan sikapnya, ia akan mengatakan berbagai alasan atas dasar cinta. Jika salah satu pasangan mulai menampakkan tanda-tanda orang posesif, bisa jadi hubungan yang sedang dijalani mulai tidak sehat.
Grameds disarankan untuk segera pergi darinya dan minta pertolongan jika sikapnya telah mengancam keselamatanmu. Ada beberapa ciri sifat posesif yang jarang disadari, berikut ulasannya.
1. Cemburu Berlebihan
Ciri yang satu ini kerap ditunjukkan dengan cara menguji, mengintrogasi, mengecek ponsel, dan menguntit pasangan. Hal tersebut merupakan ciri sifat posesif yang ditandai dengan rasa cemburu berlebihan.
Dalam hubungan percintaan, cemburu memang bisa menjadi salah satu bumbu. Namun, jika rasa cemburu muncul secara berlebihan itu bukanlah suatu hal yang menyenangkan. Perasaan cemburu bisa berubah menjadi sesuatu yang menyeramkan bagi orang berperilaku posesif.
2. Kerap Merendahkan Pemikiranmu
Setiap orang tentu memiliki beberapa pandangan dalam menjalani hidup. Pandangan tersebut bisa jadi sudah ia percayai sejak lama, seperti tradisi kebudayaan dan pilihan partai politik.
Ketika memiliki pandangan yang berbeda dengan pasangan, kamu bisa mulai berdiskusi sebagai bentuk hal yang positif. Namun, jika diskusi tersebut menjadi perdebatan tak berujung yang membuatmu merasa bersalah dan pasanganmu memaksakan kehendaknya, maka tindakan tersebut masuk perilaku controlling.
3. Selalu Mengontrol
Ciri selanjutnya ialah selalu mengontrol. Pasangan yang memiliki sifat posesif cenderung mengontrol apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan pasangannya.
Ciri yang satu ini kerap ditunjukkan dengan cara mengatur pakaian yang dikenakan hingga hubungan pertemanan. Sikap selalu mengontrol akan mengekang pasangan meski ditujukan atas rasa kasih sayang dan tak ingin kehilangan.
Sifat posesif akan muncul jika pasanganmu mulai melarang menghabiskan waktu terlalu banyak bersama orang lain selain dirinya. Hal tersebut ia lakukan agar Grameds menjadi lebih lemah dengan berusaha menjauhkanmu dari orang-orang yang sebelumnya bisa menjadi “pegangan”.
Dia akan membuat kondisi di mana dirinyalah satu-satunya orang yang bisa kamu pedulikan. Dia tidak akan membuatmu pergi meski dalam kondisi terpuruk.
4. Emosi Tidak Stabil
Ciri sifat posesif yang jarang disadari ialah emosi yang tidak stabil. Kondisi ini kerap terjadi karena orang yang posesif akan merasa takut kehilangan.
Orang yang posesif akan menunjukkan emosi yang tidak stabil, seperti menggunakan rasa bersalah sebagai senjata utama. Bisa dibilang dia adalah orang yang pandai memanipulasi. Dia akan membuat dirinya paling pantas dan membebani kamu dengan rasa bersalah terus-menerus akan permasalahan yang terjadi dalam suatu hubungan.
5 Buku Yang Akan Membuatmu Lebih Paham Tentang Relationship
1. A Handbook For Toxic Relationship
Buku ini membahas mengenai jenis-jenis hubungan, baik yang sehat maupun yang toksik. Selain itu, juga akan dibahas jenis-jenis toxic people yang umum dan mungkin ada di sekitar kita. Di bagian akhir, buku ini juga akan membahas cara-cara berdamai dengan diri sendiri setelah seseorang melepaskan diri dari sebuah hubungan toksik.
2. Book Of Toxil Relationship
Buku ini akan memberikan arahan yang lebih besar untuk kehidupan Anda. Mata Anda akan terbuka sepenuhnya terhadap hubungan Anda dengan orang lain pada saat ini maupun masa lalu.
Kehidupan pribadi Anda akan menjadi lebih baik dan lebih terpenuhi karena wawasan Anda bertambah tentang dunia hubungan yang beracun (toxic relationship).
3. Berpura-Pura Bahagia Itu Melelahkan: How To Avoid Toxic Happ
Yang benar adalah kita merasakan bahagia yang sesungguhnya. Berpura-pura bahagia ibarat memakai topeng ke manapun kita pergi. Jelas ini bukanlah diri kita yang sesungguhnya. Dan yang pasti, jika kita kemana-mana bertopeng apa tidak gerah? Lebih baik kita menampakan muka “sejuk” yang sesungguhnya~
4. The Secret Relationship
Lea dan Leo terpaksa menikah muda. Keduanya satu sekolah namun tidak saling mengenal dekat sebelumnya, bertegur sapa saja tidak pernah. Namun, mereka tiba-tiba dinikahkan. Jangan bayangkan gedung mewah dan gaun indah. Semuanya tidak ada. Hanya berbekal seragam sekolah dan salah satu ruangan di rumah sakit, kedua murid SMA itu telah sah menjadi sepasang suami-istri. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
5. Unexpected Relationship
Kisah ini bukan tentang relationship goals. Mereka tidak peduli apa itu relationship goals karena ini tentang hubungan Juna dan Dira. Hubungan mereka yang berbeda, tidak terduga, sampai banyak orang bertanya, gaya pacaran macam apa yang dilakoni sepasang kekasih itu? Bahkan, ada juga yang bertanya, apa Juna serius sayang pada Dira?
Penyebab Sifat Posesif Muncul
Setelah mengetahui arti dan ciri posesif, berikut ini adalah beberapa faktor penyebab sifat posesif muncul dalam suatu hubungan.
1. Faktor Keturunan
Orang tua memegang peranan penting dalam munculnya sifat posesif pada anak. Jika pola obsesif muncul dan menurun pada anak, bisa jadi orang tua sudah over protective dan obses terhadap sang anak sejak kecil.
Kemudian anak akan tumbuh dan berkembang menjadi orang yang posesif terhadap sekelilingnya. Terlebih ketika sang anak menjalin hubungan dengan lawan jenisnya.
2. Kurang Percaya Diri
Salah satu penyebab sifat posesif muncul ialah rasa kurang percaya diri. Ketika menjalin hubugan asmara, rasa kurang percaya diri bisa menjadi penyebab yang paling umum terjadi. Jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus, akan menimbulkan rasa insecure yang berujung posesif pada pasangan.
3. Pengalaman
Selain kurang percaya diri, pengalaman di masa lalu atau rasa trauma dalam diri seseorang bisa menjadi salah satu penyebab sifat posesif muncul. Masa lalu kelam yang muncul saat menjalin hubungan asmara akan membuat seseorang cenderung memiliki rasa posesif.
Cara Mengatasi Sifat Posesif
Setelah membahas beragam faktor penyebab sifat posesif, artikel ini akan membawa kamu mengetahui bagaimana cara mengatasi sifat posesif. Tapi sebelumnya mari kita bahas apa saja dampak negatif yang muncul dari sifat posesif.
Keadaan di mana seseorang tidak bisa menerima kenyataan untuk berbagi suatu hal dengan orang sekitar menjadi salah satu gambaran sifat posesif. Semua orang memiliki sesuatu dalam hidupnya, tidak ada seorang pun di dunia ini bebas dari kepemilikan.
Tetapi, yang perlu digarisbawahi ialah akan menjadi masalah ketika seseorang mulai memiliki keinginan atau kecanduan terhadap suatu hal bahkan obsesi pada seseorang. Sifat posesif dapat memperlihatkan kelemahan yang dimiliki seseorang.
Emosi seperti rasa takut, amarah, dan iri hati hanya akan timbul dari sifat posesif. Sebagian orang yang terjerumus dalam sifat posesif dapat dipastikan tidak akan bahagia. Mereka hanya akan dihantui rasa takut dan selalu merasa ditinggalkan oleh orang yang dicintainya.
Selain itu, sikap posesif yang dimiliki seseorang akan menimbulkan dampak atau sisi negatif pada kesehatan psikologis. Dalam menjalin suatu hubungan, sifat posesif yang tidak bisa diatasi akan mendatangkan kekerasan.
Kekerasan tersebut muncul dalam bentuk kekerasan verbal yang akan membawa perasaan depresi akibat tekanan dari pasangan. Kemudian sifat posesif yang terlihat dapat berwujud perasaan kecewa, ketakutan, hingga kemarahan yang tak bisa diungkapkan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi sifat posesif yang bisa kamu coba.
1. Lupakan Masa Lalu
Di masa lalu kamu mungkin pernah ditipu atau dibohongi oleh pasangan. Tetapi saat sedang menjalani hubungan yang baru, kamu harus berusaha melupakannya. Jangan biarkan masa lalu atau trauma merusak apa yang kamu miliki saat ini.
2. Jangan Terlalu Berlebihan
Perasaan khawatir akan pasangan tidak mencintai atau tidak jujur kepada kamu mungkin kerap menghantui. Tapi, jangan biarkan itu semua terjadi.
Perasaan khawatir berlebih akan mendorong pasanganmu pergi menjauh. Grameds harus menanamkan kepercayaan dalam membangun sebuah hubungan.
3. Jalani Hidup Kamu Sendiri
Ingin terlihat lebih menarik di mata pasangan? Jika Grameds memiliki hobi sendiri, pekerjaan sendiri, dan kehidupan sosial sendiri, kamu akan menjadi orang yang menarik di mata pasangan. Menghabiskan waktu bersama memang menyenangkan, tapi menghabiskan waktu secara terpisah dan memiliki berbagai hal untuk diceritakan saat bertemu akan jauh lebih menyenangkan.
4. Hindari Cemburu
Kecemburuan tak hanya menimbulkan rasa getir dan penuh kebencian dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga akan membunuh hubungan dengan cepat. Ubah rasa cemburu menjadi sesuatu yang positif dengan menyadari kehebatan dan kualitas pasanganmu.
5. Kenali Teman Satu Sama Lain
Untuk menghindari rasa cemburu, akrab dengan lingkungan sosial masing-masing menjadi solusi terbaik. Tidak akan ada alasan untuk merasa khawatir jika kamu tahu dengan siapa ia menghabiskan waktu.
6. Jangan Mencoba Mengubah Pasangan
Jangan mencoba mengubahnya menjadi orang lain sesuai dengan keinginan kamu. Saat sepakat untuk memulai komitmen, Grameds pasti tahu siapa dan bagaimana sifat serta sikapnya. Kuncinya ialah menerima dia apa adanya.
7. Menemukan Akar Masalah
Mencari akar permasalahan akan menjadi salah satu cara mengatasi sifat posesif. Hal tersebut bisa menjadi solusi yang tepat untuk membangun hubungan asmara yang sehat. Grameds perlu mencari tahu akar permasalahan yang terjadi untuk mengatasi atau menghindari sifat posesif.
Baca juga artikel terkait “Arti Posesif” :
- Tips Lebih Percaya Diri
- Cara Mempertahankan LDR
- Cara Mengenal Diri Sendiri
- Social Anxiety Disorder
- Panic Attack
- Toxic Positivity
- Demotivasi
- Trust Issue
- Gesture
- Cara Berdamai Dengan Diri Sendiri
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien