in

AUTHOR OF THE MONTH: Vabyo dan Cerpen-cerpen yang Menyuarakan Takdir

Valiant Budi Yogi atau yang dikenal dengan nama pena Vabyo, merilis buku kumpulan cerpen Tukar Takdir, belum lama ini. Di buku barunya itu, Vabyo mengumpulkan 12 cerita pendek dengan cerita 12 takdir yang berbeda.

12 takdir di buku barunya itu bisa dibilang unik. Pasalnya, tak cuma mengambil takdir manusia, tapi juga takdir hewan. Dikemas dengan cara bertutur yang ringan, membuat buku ini semakin menarik dan terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Ingin tahu lebih lanjut di balik pembuatan buku Tukar Takdir? Berikut obrolan tim Gramedia Digital bersama dengan Vabyo seputar buku barunya itu.

Seperti apa awal ide dan proses penulisan buku Tukar Takdir?

Dari ide, dan lebih ke merancang ceritanya, opening-nya apa, plotnya apa, ending-nya apa. Tapi kalau sudah jadi, biasanya saya butuh waktu untuk mengendapkan.

Kenapa diendapkan?

Untuk bisa lihat lagi tulisan itu, apakah layak apa enggak. Maksudnya sebelum dikasih ke penerbit aku juga mau ngedit dulu. Ini kan ceritanya dari sudut pandang pertama, nah saya ingin ada perbedaan antara karakter yang saya tulis dengan diri saya sendiri.

Berarti memang sudah menyiapkan banyak cerita dan sudah berniat membuat buku kumpulan cerpen?

Memang mau bikin cerpen. Tapi, biasanya sudah terbayang sih, skema novelnya akan seperti apa. Kayak kisah centong ajaib, tentang warung butuh penglaris di Tukar Takdir, itu udah kebayang kalau jadi novel jalan ceritanya akan bagaimana.

Untuk inspirasi, biasanya darimana?

Dari pribadi dan teman-teman. Dari peristiwa yang saya baca di koran atau di televisi. Dan memantau aja sih dari yang ada di sekitar.

Tadi katanya suka mengendapkan cerita, berarti untuk cerita yang ada di Tukar Takdir, sudah lama dibuat?

Ada yang sudah ditabung dan saat bikin kompilasinya memang sudah diatur-atur, yang pertama ini, berikutnya ini, yang terakhir ini.

Untuk hambatan dalam proses menulis seperti apa?

Hambatan lebih ke saya kalau menulis harus jatuh cinta sama karakter sendiri. Biar kenal banget. Tapi kadang ada yang mandek. Kadang merasa, kok ternyata karakter ini enggak bercerita ya? Kalau kita bikin cerita terus karakternya kita sudah kenal banget, itu pasti akan mengalir lancar, ada yang ngebisikin (untuk melanjutkan cerita) jadinya. Tapi kan ada beberapa yang mandek, dan itu yang jadi hambatan bagaimana caranya menghidupkan si karakter yang mandek atau ya move on ke tahap selanjutnya.

Kalau bicara karakter, karakter seperti apa sih yang paling menantang di Tukar Takdir?

Kalau karakter yang saya buat tentunya yang berbeda dengan hidup saya. Kalau di Tukar Takdir, yang paling menantang itu ada salah satu karakter emak emak Betawi. Pertama saya bukan emak emak, kedua saya bukan orang Betawi. Jadi itu menantang ya, bagaimana menggambarkan dia marah, bagaimana dia mengingat suaminya di cerita itu.

Kalau pesan di buku ini, adakah pesan tersembunyi yang ingin disampaikan?

Tidak ada, karena memang sangat gamblang, tentang tukar takdir.

Kalau pesan yang ada di sampul bukunya, seperti banyak yang ingin disampaikan?

Kalau di sampul, banyak sekali pesan. Diambil dari beberapa cerita di Tukar Takdir juga. Ada gambar ibu, itu mewakili cerita ibu-ibu peramal, terus ada anting bentuknya centong kan, karena ada juga cerita tentang centong ajaib. Terus ada balok merah, itu perspektif saya untuk malaikat pencabut nyawa. Terus ada siput, itu kayak makhluk yang hidupnya paling berat di Tukar Takdir.

Setelah membahas proses penulisan, karakter hingga simbol di sampul buku di Tukar Takdir, kira-kira sudah terpikir buku selanjutnya? Apakah akan ada Tukar Takdir 2? Atau mungkin novel baru?

Mungkin rindu juga nulis novel. Tapi cerpen juga enak. Banyak yang bisa aku eksplor. Atau bikin Tukar Takdir 2. Melanjutkan takdir-takdir selanjutnya. Bisa jadi.

Vabyo
Beli e-book Tukar Takdir karya Valiant Budi di sini

Bersambung..

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.