Ayam pejantan adalah sejenis ayam petelur, tetapi bedanya, ayam pejantan merupakan ayam afkir atau limbah dari sortiran hasil produksi ayam petelur. Pada mulanya, ayam jenis petelur akan ditetaskan dan menjadi Day Old Chicken atau DOC. DOC merupakan ayam yang baru menetas dan umurnya baru satu hari.
DOC atau ayam yang baru berumur satu hari tersebut kemudian akan disortir dan dipisahkan menjadi jenis ayam petelur betina atau ayam pejantan atau dikenal pula sebagai ayam pedaging. Dulu, jenis ayam pejantan adalah afkir yang akan dimusnahkan, sebab ayam pejantan saat itu adalah ayam yang tidak dibudidayakan.
Namun saat ini, ayam ini justru dibesarkan dan dibudidayakan untuk diperjualbelikan. Ayam ini memiliki karakteristik khusus seperti dagingnya yang berisi, lebih padat, rendah lemak dan legit. Oleh karena itu, saat ini ayam ini banyak dicari. Ingin meraup keuntungan dengan ternak pejantan? Simak tips-tipsnya berikut ini ya!
Table of Contents
Apa Itu Ayam Pejantan?
Ayam pejantan adalah hasil dari ayam petelur yang memiliki jenis kelamin jantan, sehingga dinamakan sebagai pejantan. Selama di dalam peternakan, pejantan akan diberi kandang secara khusus, pakan yang khusus dan tambahan vitamin pula.
Biasanya, pejantan lebih cepat dipotong karena tidak menghasilkan telur. Jadi, umumnya pejantan akan dipanen ketika berusia dua hingga tiga bulan. Dari segi tekstur, ayam pejantan umumnya lebih kecil dari jenis ayam lain dan memiliki warna putih bersih.
Pejantan biasanya dipilih sebagai alternatif ayam kampung. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pejantan sebenarnya adalah ayam afkir yang sebelumnya tidak diternak dan tidak dijual.
Pada tahun 1980 hingga tahun 1990, ayam afkir dari jenis ayam petelur sudah cukup populer di kalangan masyarakat. Budidaya ayam pejantan biasanya lebih singkat dibandingkan dengan ayam kampung.
Peternak hanya perlu memelihara ayam sekitar 7 hingga 8 minggu dengan bobot ayam 0,6 kg atau hingga 0,7 kg. Pejantan banyak dibudidayakan di wilayah Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Ternak ayam pejantan termasuk jenis usaha yang memiliki prospek cukup baik saat ini. Tertarik? Simak tips ternak pejantan berikut ini ya!
Tips Ternak Ayam Pejantan
Grameds yang ingin mulai beternak ayam pejantan mungkin ragu dan bertanya apakah sulit? Sebetulnya, beternak ayam pejantan tidak sulit terutama jika Grameds memelihara ayam pejantan sesuai dengan prosedur, sehingga ayam akan tumbuh dengan cepat serta sehat.
Bahkan, ayam pejantan lebih mudah dipelihara dibandingkan dengan jenis ayam broiler. Hal ini karena ayam pejantan lebih tahan pada suhu lingkungan serta kondisi lingkungan bila dibandingkan dengan ayam broiler. Dengan begitu, Grameds bisa mulai berbisnis ayam pejantan dan beternak dengan mudah tanpa perlu kesulitan.
Meskipun tidak sulit, tetapi grameds tetap perlu menyiapkan beberapa hal untuk memulai beternak ayam pejantan. Berikut beberapa hal yang perlu Grameds dipersiapkan untuk beternak ayam pejantan.
1. Kandang ayam pejantan
Sebelum mulai beternak, hal pertama yang harus Grameds persiapkan adalah kandang ayam pejantan. Kandang adalah hal yang penting untuk beternak ayam.
Untuk ayam pejantan, Grameds bisa menyiapkan kandang sekitar 9×12 meter persegi. Dengan luas kandang tersebut, maka Grameds bisa menampung kurang lebih sebanyak 1.500 ekor ayam pejantan. Apabila kandang dirasa terlalu besar, maka Grameds bisa menyesuaikan luas kandang dengan jumlah ayam yang ingin diternakan.
Selain memperhatikan luas kandang, Grameds juga perlu membersihkan kandang secara rutin. Tujuannya agar ayam tetap nyaman berada di dalam kandang serta tidak mudah terserang penyakit.
Kandang dapat dibersihkan dua hari sekali atau satu minggu sekali. Akan tetapi, lebih baik apabila kandang sudah terlihat kotor, maka segera dibersihkan. Grameds bisa membersihkan kandang dengan menyemprotkan disinfektan, sehingga kandang ayam akan terhindar dari kuman maupun penyakit.
2. Pakan ayam pejantan
Selain kandang, tentu yang tidak kalah penting adalah pakan untuk ayam pejantan. Pakan ayam pejantan sebenarnya hampir mirip dengan pakan ayam broiler. Grameds dapat memberikan voer atau konsentrat sebagai pakannya.
Untuk pakan ayam, Grameds bisa memberikan pakan sebanyak dua kali sehari atau tiga kali sehari. Usahakan untuk memberikan pakan yang mengandung nutrisi baik, agar ayam dapat tumbuh dengan cepat dan dapat memiliki daging yang padat dan cukup banyak.
Selain itu, jangan lupa juga untuk memberikan minum agar ayam tidak dehidrasi. Minuman untuk ayam, bisa Grameds sediakan di dalam kandang. Akan tetapi, minuman ayam harus selalu diganti agar minuman ayam tetap dalam keadaan bersih.
3. Mematok harga ayam pejantan
Setelah Grameds merawat dan membesarkan ayam pejantan hingga mencapai berat badan tertentu, maka Grameds bisa mulai memasarkan ayam pejantan. Untuk harga dari ayam pejantan atau dagingnya biasanya lebih mahal dibandingkan dengan jenis ayam broiler atau ayam pedaging.
Kenapa harga ayam pejantan lebih mahal? Hal ini karena ayam pejantan memiliki daging yang lebih empuk dibandingkan dengan ayam kampung. Selain itu, daging dari ayam pejantan memiliki cita rasa khas, entah itu ketika diolah dengan cara digoreng ataupun dipanggang.
4. Menganalisa
Apabila tertarik, bagi Grameds yang masih pemula dalam hal beternak ayam pejantan, maka perlu melakukan analisa ayam lebih dulu. Beternak ayam pejantan sama seperti dengan beternak ayam kampung super atau Joper, sehingga Grameds tidak perlu khawatir untuk mulai beternak ayam pejantan.
5. Modal
Kunci agar beternak ayam pejantan berhasil adalah keuletan. Selain itu, modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Grameds bisa mulai dengan beternak 100 ekor lebih dulu untuk mengecek keberhasilan budidayanya.
Saat ini, masyarakat banyak yang mencari dan memilih daging ayam pejantan dibandingkan daging ayam yang lain. Maka dari itu, prospek bisnisnya pun cukup menjanjikan. Meskipun ayam pejantan dan ayam broiler hampir sama, tetapi ada perbedaan pada DOC pejantan dan broiler yang cukup signifikan.
Perbedaannya adalah pada masa panen. Ayam pejantan memiliki masa panen 60 hingga 70 hari sedangkan ayam broiler memiliki masa panen lebih pendek yaitu 35 hari panen saja.
Wah bagaimana, apakah Grameds sudah mulai tertarik untuk ternak ayam pejantan? Dari penjelasan di atas, tentu saja, Grameds tahu bahwa modal untuk ternak ayam pejantan tidak terlalu mahal karena sama dengan ayam jenis broiler.
Di sisi lain, masa panen lebih pendek dan cepat, artinya biaya perawatan juga tidak mahal. Dengan modal yang membuat ramah kantong, Grameds bisa meraup keuntungan lebih karena harga ayam pejantan lebih mahal dari jenis ayam lainnya.
Kualitas Daging Ayam Pejantan dan Perbedaannya dengan Jenis Ayam yang Lain
Apabila dilihat dari bentuk fisiknya, kulit daging ayam pejantan umumnya terlihat lebih putih bersih dibandingkan jenis daging ayam yang lain. Daging ayam pejantan tidak mengandung banyak lemak, sehingga bisa dikatakan bahwa ayam pejantan lebih sehat serta lebih bernutrisi apabila dikonsumsi.
Selain bernutrisi, ayam pejantan memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan ayam broiler. Ayam pejantan juga memiliki tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan ayam kampung betina.
Selain ayam pejantan dan ayam betina, Grameds mungkin juga bingung dengan perbedaan dari ayam kampung, ayam negeri dan ayam pejantan. Simak penjelasannya berikut ini ya.
1. Ayam Kampung
Ayam kampung adalah ayam yang diternakan secara liar atau tidak diberi kandang serta pakan secara khusus seperti jenis ayam ternak yang lainnya. Sehingga, ayam kampung akan mencari makannya sendiri di sekitar tempat ia tinggal.
Meskipun bebas dan tidak diberi pakan khusus, ayam kampung justru jenis ayam yang paling mahal jika dijual dipasaran. Sebab ayam kampung memiliki daging yang gurih dan manis.
Tekstur dari daging ayam kampung sendiri terkenal lebih alot atau bahkan keras dibandingkan daging ayam lain. Warna dari daging ayam kampung cukup khas, yaitu tidak putih bersih akan tetapi lebih kekuningan dan tidak mudah sobek ketika disentuh.
Ciri khas lain dari ayam kampung adalah warna ceker ayam yang sedikit kehitaman. Perbedaan lain dari ayam kampung dibandingkan jenis ayam lain adalah bentuk tubuh yang terlihat lebih panjang.
2. Ayam Negeri
Ayam negeri adalah jenis ayam kedua yang cukup populer. Ayam negeri juga disebut sebagai ayam ras atau ayam broiler. Harga dari ayam broiler biasanya cukup murah dan lebih banyak disukai oleh orang. Sebab, ayam broiler lebih mudah ditemui dan dapat diolah menjadi berbagai macam makanan.
Ayam negeri memiliki daging yang lebih berlemak dibandingkan ayam kampung atau ayam pejantan. Oleh karena itulah, daging ayam negeri akan lebih mudah lunak dan empuk ketika dimasak.
Apabila dipotong dan dicabut seluruh bulu-bulunya, maka bentuk ayam negeri akan terlihat lebih gemuk dibandingkan jenis ayam yang lain. Warna kulit dari ayam broiler pun tidak putih atau kuning, melainkan lebih merah muda atau pucat.
3. Ayam Pejantan
Jenis ayam terakhir adalah ayam pejantan yang sebelumnya telah dibahas dengan rinci ya Grameds! Meskipun ketiga jenis ayam tersebut memiliki perbedaan, akan tetapi ketiga jenis ayam tersebut memiliki nutrisi dan zat gizi yang sama baiknya untuk tubuh.
Perbedaan Ayam Pejantan dengan Ayam Betina Dewasa
1. Bulu Ekor
Lalu, apa perbedaan ayam pejantan dengan ayam betina dewasa? Ayam jantan dewasa memiliki bulu ekor yang panjang serta berbentuk runcing pada bagian ujungnya. Ayam jantan juga memiliki taji yang lebih panjang dan berkokok dengan panjang.
Sementara itu, ayam betina memiliki bulu ekor yang lebih pendek dan ujungnya terlihat lebih tumpul. Ayam betina dewasa memiliki taji pendek dan kecil. Selain itu, ayam betina tidak berkokok seperti ayam jantan.
2. Bentuk Kepala
Ayam pejantan memiliki bentuk kepala yang lebih petak dan kasar dan warna dari bulu ayam jantan bervariasi dan terlihat lebih mengkilat dibandingkan dengan ayam betina dewasa.
Ayam betina dewasa memiliki kepala yang cenderung lancip dan lebih halus dibandingkan ayam jantan. Warna dari bulu ayam betina kurang bervariasi dan kurang mengkilap dibandingkan ayam jantan.
Grameds bisa memilih jenis ayam apabila ingin mengolah makanan tertentu yang membutuhkan tekstur dan rasa khusus dari ayam. Contohnya, ayam kampung dan ayam pejantan biasanya lebih sering digunakan untuk memasak daging ayam yang dimasak secara utuh.
Sedangkan ayam broiler lebih cocok untuk dijadikan sebagai fillet, ayam goreng atau sup, sebab tekstur daging dari ayam broiler yang mudah empuk dan berlemak, sehingga akan berkaldu.
Ayam kampung memiliki daging yang lebih alot dan keras, sehingga tidak akan cocok jika melalui proses pengolahan yang panjang. Hal ini karena proses masak yang panjang justru akan membuat tekstur daging lebih alot.
Lalu apa manfaat dari mengkonsumsi daging ayam? Pada pembahasan selanjutnya kita akan membahas manfaat mengkonsumsi ayam.
Manfaat Mengkonsumsi Daging Ayam
Daging ayam adalah salah satu sumber protein hewani yang baik bagi tubuh. Di Indonesia, daging ayam merupakan sumber protein yang umum ditemui dibandingkan daging merah seperti daging sapi, kambing atau bahkan kerbau.
Dari berbagai jenis ayam, termasuk ayam pejantan ternyata memiliki manfaat bagi tubuh apabila mengkonsumsinya setelah melakukan proses pengolahan yang benar. Apa saja manfaat dari daging ayam? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Menguatkan otot tulang
Manfaat dari daging ayam yang pertama adalah dapat memperkuat otot dan tulang. Sebuah penelitian menunjukan bahwa asupan dari protein yang lebih tinggi akan membantu untuk menjaga kepadatan mineral tulang.
Oleh sebab itu, mengkonsumsi daging ayam akan membantu membangun otot yang lebih kuat serta mampu meningkatkan kesehatan tulang dan mengurangi risiko cedera seperti penyakit osteoporosis.
Selain kaya akan protein, daging ayam juga kaya akan beberapa jenis mineral seperti kalsium dan fosfor yang membantu menjaga kesehatan tulang. Daging ayam juga memiliki selenium yang dapat mengurangi risiko dari peradangan sendi.
2. Meningkatkan kesehatan jantung
Daging ayam kaya akan vitamin B6 yaitu jenis vitamin yang memiliki peran penting untuk mencegah serangan jantung. Selain itu, vitamin B6 juga dapat membantu menurunkan kadar homosistein yaitu salah satu komponen kunci yang berkaitan dengan peningkatan risiko serangan jantung.
Selain itu, daging ayam juga menjadi salah satu sumber niacin yang baik untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
3. Membuat suasana hati menjadi lebih baik
Manfaat ketiga dari daging ayam dapat meningkatkan kadar serotonin yaitu hormon yang akan menimbulkan perasaan baik. Kenapa bisa? Karena daging ayam mengandung asam amino triptofan.
Kadar dari triptofan dalam daging ayam cukup tinggi, sehingga akan membuat seseorang yang mengkonsumsinya merasakan kebahagiaan atau suasana hati akan menjadi lebih baik.
Tidak hanya itu saja, daging ayam juga memiliki dua kandungan yang bagus untuk mengurangi stres, seperti vitamin B5 dan triptofan. Kedua kandungan tersebut akan memberikan efek menenangkan bagi tubuh. Jadi, dengan mengkonsumsi daging ayam ketika tubuh sedang lelah adalah opsi yang tepat.
4. Mengelola berat badan, sehingga cocok sebagai menu diet
Manfaat selanjutnya dari daging ayam adalah dapat mengelola berat badan. Maka dari iu, daging ayam cocok dijadikan sebagai menu diet, sebab daging ayam adalah daging yang memiliki kalori rendah tetapi tetap mengandung protein yang tinggi.
Kandungan protein yang tinggi pada daging ayam akan membuat perasaan kenyang lebih lama dan meningkatkan penurunan berat badan. Dengan mengkonsumsi daging ayam, maka Grameds bisa mempertahankan massa tubuh tanpa menambah lemak.
Itulah penjelasan terkait ayam pejantan, perbedaannya dengan jenis ayam yang lain dan beberapa tips untuk ternak ayam pejantan. Bagi Grameds yang tertarik dan ingin meraup keuntungan dari beternak ayam pejantan, maka perlu membutuhkan keuletan agar usaha tetap bisa berkembang.
Apabila Grameds tertarik untuk mencari tahu tips-tips lain tentang beternak ayam pejantan, ayam kampung atau ayam broiler, maka Grameds bisa membaca tips dan informasinya dari buku-buku terkait yang dapat ditemukan di gramedia.com.
Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat ya!
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan berbagai buku menarik dan original serta berkualitas untuk Grameds. Jadi, jangan ragu untuk beli bukunya di gramedia.com ya!
BACA JUGA:
- Jenis Usaha Peternakan, Ciri & Pengertiannya
- Daftar Buku Usaha Peternakan 2022 di Gramedia
- Contoh Usaha Peternakan Hewan Unggas, Peternakan Kecil & Besar
- Budidaya Maggot dan Potensi Keuntungannya
- Cara Budidaya Lebah Madu Unggul
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien