Apa itu Backstreet Relationship? Penyebab, dan Solusi

Backstreet Relationship – Berpacaran merupakan sebuah fase yang kebanyakan dialami oleh anak usia remaja hingga masa dewasa awal dimana pada tahap tersebut, seorang lelaki dan perempuan belajar untuk saling mengenal karakter satu sama lain.

Fase yang muncul secara biologis dan juga dapat mempengaruhi pola pikir serta kedewasaan dalam bersikap. Mereka yang memutuskan untuk berpacaran pun juga memiliki beberapa motif dan tujuan, ada yang ingin serius, dan ada pula yang hanya ingin iseng saja.

Backstreet adalah hal yang wajar terjadi ketika kita berpacaran. Bagaimana pacaran backstreet itu? Apakah bisa bertahan?

Pengertian Hubungan Backstreet/Backstreet Relationship

Manusia masuk pada masa dewasa maka salah tugas perkembangan yang harus dilaluinya adalah memilih pasangan hidup dan menikah. Bagi individu yang belum menikah ketika usianya sudah berada dalam tingkat kepantasan normatif untuk menikah, maka dirinya akan menghadapi tuntutan dan tekanan keluarga, dan seringkali lingkungan, untuk segera menikah.

Masalah kemudian bertambah pelik ketika seorang wanita dewasa jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan seorang pria yang lebih muda, berbeda keyakinan, dan latar belakang pendidikan.

Dalam budaya Indonesia, ada begitu banyak perbedaan yang bisa menghalangi seseorang menikah dengan orang lain, bahkan sekadar untuk berpacaran saja. Oleh karenanya, individu kemudian bisa saja memutuskan untuk pacaran backstreet.

Pacaran backstreet atau pacaran diam-diam memungkinkan individu untuk tetap dapat memenuhi tuntutan tugas perkembangannya meskipun tanpa persetujuan atau dukungan keluarga dan orang tua.

Backstreet relationship adalah hubungan yang disembunyikan atau tidak banyak diketahui orang lain.

Dalam menjalin hubungan backstreet, ada beberapa konsekuensi yang harus siap ditanggung.

1. Terbatas dan tidak bebas dalam berhubungan

Dampak nyata saat memilih backstreet relationship memang membuat banyak hal jadi sangat terbatas, mulai dari waktu bersama hingga tempat kencan. Tidak dapat leluasa menikmati romansa, misalnya karena perlu merencanakan segalanya dengan rapi agar tidak ketahuan.

2. Masalah ditangani sendiri

Karena memilih menyembunyikan hubungan dari orang lain, termasuk keluarga dan teman dekat, berbagai hal terkait hubungan tidak bisa dibagikan kepada mereka.

Saat menghadapi masalah dan memerlukan saran dari orang lain, maka terpaksa harus selalu memendamnya sendiri. Padahal, saran dan penilaian orang lain terkadang diperlukan untuk menentukan kelanjutan hubungan.

3. Keseriusannya tidak dapat dipertanggungjawabkan

Menjadi pertanyaan apakah pasangan serius dalam menjalani hubungan atau tidak. Bisa jadi, dia mengajak backstreet karena tengah menjalin asmara dengan orang lain juga.

Hal ini tidak bisa menyalahkan satu sama lain jika terdapat rahasia yang disembunyikan.

4. Belum mendapat kepastian masa depan

Tidak akan pernah tahu kapan hubungan rahasia ini bisa menjadi normal selayaknya hubungan romantis lainnya. kita tidak bisa selamanya bertahan dengan pola hubungan karena komitmen yang lebih serius tak mungkin lagi bisa disembunyikan.

Alasan Pacar Memilih Hubungan Backstreet/Backstreet Relationship

Ada beberapa hal yang menjadi latar belakang mengapa seseorang memutuskan untuk menjalani pacaran backstreet, seperti karena perbedaan agama, latar belakang pendidikan dan pekerjaan.

Orang tua sebagai figur otoritas di rumah biasanya memiliki peran terhadap pilihan hidup pasangannya (Gagnon & Greenbalt dalam Perlumutter & Hall, 1985). Bennet (2004) menyatakan bahwa penolakan orang tua sehingga anaknya menjalani pacaran backstreet bisa terjadi karena beberapa alasan seperti perbedaan suku, agama dan status sosial.

Namun, hal-hal yang menjadi penghalang tersebut tidak menjadi masalah jika dibalut dengan penerimaan dan keterbukaan. Keterbukaan yang sifatnya positif dapat menumbuhkan cinta.

Dampak Psikologis Menjalankan Hubungan Backstreet/Backstreet Relationship

Menurut Mas’hum dan Wahyurini (dalam Nuryanih, 2006), pacaran bisa berdampak pada prestasi sekolah, pergaulan sosial, stres, atau justru munculnya perilaku baru. Berpacaran memiliki pengaruh dalam kehidupan pribadi.

Dampak negatif pacaran menurut Sulaiman (Gunarsa, 2013) adalah sebagai berikut:

• Mudah terjerumus ke perzinaan.
  Dari penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat telah di temukan kasus banyak remaja putri usia sekolah telah mengalami kehamilan tidak dikehendaki (KTD) dan banyak yang melakukan aborsi karena mereka pacaran kelewat batas.
• Menipisnya iman.
  Mereka yang sibuk pacaran akan lupa ibadah, lupa solat, dan lupa nilai-nilai agama.
• Sering munafik.
  Pacaran sering diikuti sikap untuk menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya.
• Menurunnya produktivitas dalam berkarya.
  Pacaran biasanya disibukkan dengan acara berdua-duaan, jalan-jalan, dan kegiatan tidak produktif lainnya. Belum jika terjadi pertengkaran atau masalah hal ini akan membuat orang malas berkarya.

Sedangkan dampak positif perilaku berpacaran menurut Ariand (Ariand, 2009) adalah:

• Memiliki motivasi dalam belajar atau bekerja karena dukungan dari sang pacar.
• Memperluas pergaulan.
• Timbulnya perasaan aman, tenang, nyaman, bahagia dan terlindung saat bersama pacar.

Solusi Terbaik untuk Hubungan Backstreet/Backstreet Relationship

Bird dan Melville (1987) menyatakan bahwa pacaran merupakan salah satu bentuk perilaku yang melibatkan elemen-elemen kasih sayang, pengungkapan perasaan, pendorong perkembangan diri, penerimaan, pengungkapan kasih sayang, kerjasama, komunikasi dan komitmen.

Gaya pacaran backstreet lebih berisiko hanya sebagai pemuas, karena belum menentukan akhirnya. Selain itu, karena ngumpet maka peluang terjadinya hal di luar kontrol lebih besar. Hubungan sebaiknya dievaluasi kembali sebelum lanjut.

Pasangan yang menjalani backstreet, supaya jangan terjebak hubungan yang sepertinya baik-baik saja. Evaluasi pertama adalah mempertimbangkan kembali motif, hingga akhirnya menjalani backstreet. Selanjutnya pertimbangkan kembali, apakah pasangan backstreet adalah orang dengan karakter baik.

Setelah evaluasi karakter dan motif menjalani hubungan, pasangan bisa mempertimbangkan kelanjutan hubungan. Jika ingin berlanjut, Indri menyarankan untuk secepatnya berkomunikasi dengan keluarga pasangan.

Tiap pasangan juga harus saling mengedukasi supaya bisa mempertahankan kejujuran, dan tak lagi mengulang backstreet.

Nah, seperti itulah penjelasan mengenai backstreet relationship yang diharapkan dapat membantu Grameds mendapatkan informasi.

Jika Grameds memiliki ketertarikan untuk tahu lebih mengenai backstreet relationship, kamu bisa mempelajarinya dengan membaca referensi-referensi yang ada di internet maupun buku yang hanya bisa kamu dapatkan di www.gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait Relationship

1. Unexpected Relationship

Kisah ini bukan tentang relationship goals. Mereka tidak peduli apa itu relationship goals karena ini tentang hubungan Juna dan Dira.

Hubungan mereka yang berbeda, tidak terduga, sampai banyak orang bertanya, gaya pacaran macam apa yang dilakoni sepasang kekasih itu? Bahkan, ada juga yang bertanya, apa Juna serius sayang pada Dira?

Dan, apa jadinya kalau Dira mulai meragu atas hubungannya dengan Juna? Baca kelanjutan kisahnya di buku ini!

2. The Secret Relationship

Lea dan Leo terpaksa menikah muda. Keduanya satu sekolah namun tidak saling mengenal dekat sebelumnya, bertegur sapa saja tidak pernah.

Namun, mereka tiba-tiba dinikahkan. Jangan bayangkan gedung mewah dan gaun indah. Semuanya tidak ada. Hanya berbekal seragam sekolah dan salah satu ruangan di rumah sakit, kedua murid SMA itu telah sah menjadi sepasang suami-istri.

Semua ini demi kebahagiaan orangtua masing-masing, meskipun keluarga besar dari kedua belah pihak tidak ada yang diberitahu sebelumnya. Mereka bertingkah seolah-olah tidak mengenal di sekolah, bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan ketika sudah menikah?

Apa yang selanjutnya terjadi antara Lea dan Leo? Keseruan dan kelucuan apa saja yang mereka alami? “The Secret Relationship benar-benar membuat aku gereget, sedih, senyum-senyum sendiri.

3. Toxic Relationship Free

Tak mudah untuk menentukan apakah sebuah hubungan itu bisa dikatakan toxic. Apa standarnya?

Buku ini berbicara tentang tujuan dalam hidup yang terdistorsi, dalam ranah yang paling privasi: emosi dan perasaan yang dilukai. Tidak hanya mengulas perilaku yang sering ditunjukkan oleh mereka yang ada dalam hubungan toxic, buku ini juga membahas 7 mindset salah yang dibawa masuk dalam hubungan, yang membuat risiko terjadinya toxic relationship lebih besar.

Buku ini akan menjawab pertanyaan terbesar sepanjang penulisannya, yaitu: Apa penyebab seseorang jadi toxic dan bagaimana keluar dari situasi ini? Apakah putus adalah satu-satunya solusi terbaik untuk keluar dari toxic relationship?

Semua hal itu akan diulas tidak hanya dari perspektif penulis, tapi juga dari cerita nyata oleh lebih dari 30 toxic relationship survivors yang berpartisipasi dan mengirimkan cerita mereka.

Untuk memudahkan, buku ini dilengkapi dengan lembar self-assessment, untuk membantumu menilai kondisi hubunganmu sendiri.

Di bagian akhir, kamu akan diajak melihat bagaimana kembali fokus pada apa yang jadi tujuan hidupmu dan bagaimana membangun masa depan. Karena penulis percaya, cinta itu seharusnya mudah, sangat bisa dinikmati, menginspirasi, dan membangun masa depan.

Demikian ulasan mengenai backstreet relationship. Grameds bisa belajar menjalani hubungan yang baik bersama pasangan dengan membaca buku-buku terkait relationship yang bisa kamu dapatkan di Gramedia.com. Gramedia selalu memberikan produk-produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

BACA JUGA:

1. Rekomendasi Buku Relationship dan Pernikahan Best Seller
2. Tanda Cowok Cuek Tidak Menyukai Kita
3. Ketahui Arti Posesif, Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
4. Long Distance Relationship (LDR) & Cara Mempertahankannya
5. 10 Topik Chat Biar Nggak Garing Khusus untuk Para Pelaku LDR