Buku Bahasa Sunda
Jelajahi Buku Bahasa Sunda dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tetang Buku Bahasa Sunda
Jelajahi Buku Bahasa Sunda dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Indonesia dengan kekayaan suku, budaya dan bahasa sehingga ada banyak sekali bahasa daerah yang tersebar dari sabang sampai marauke. Bahasa daerah sebagai bahasa asli Indonesia yang wajib dilestarikan salah satunya bahasa sunda. Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini:
Sejarah Bahasa Sunda
Bahasa Sunda sebagai cabang dari bahasa Melayu-Polinesia dan rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh setidaknya 42 juta orang dan merupakan bahasa Ibu dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Suku Sunda sendiri biasanya paling banyak tinggal di Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, sebagian Provinsi Jawa Tengah, yaitu di bagian barat dengan batas kali Brebes atau sungai Cipamali. Serta terdapat sebagian kecil di daerah Jakarta, yaitu di perbatasan. Bahasa Sunda merupakan bahasa yang diciptakan dan digunakan oleh orang Sunda dalam berbagai keperluan komunikasi kehidupanya. Tidak diketahui kapan bahasa ini lahir, tetapi dari bukti tertulis yang merupakan keterangan tertua, berbentuk prasasti berasal dari abad ke-14. Prasasti yang dimaksud ini ditemukan di Kawali Ciamis, dan ditulis pada batu alam dengan menggunakan aksara dan Bahasa Sunda (kuno). Diperkirakan prasasti ini ada beberapa buah dan dibuat pada masa pemerintahan Prabu Niskala Wastukancana (1397-1475). Sejak pertengahan abad ke 19 Bahasa Sunda kemudian mulai digunakan Kembali sebagai bahasa tulisan di berbagai tingkat sosial orang Sunda, termasuk penulisan karya sastra. Menuju akhir abad ke 19 mulai masuk pengaruh Bahasa Belanda dalam kosakata maupun ejaan penulisannya dengan aksara Latin sebagai dampak dibukanya sekolah-sekolah bagi rakyat pribumi oleh pemerintah. Selanjutnya, masuk pula kosakata Bahasa Belanda ke dalam Bahasa Sunda, seperti sepur, langsam, masinis, buku dan kantor. Dengan diajarkannya di sekolah-sekolah dan menjadi bahasa komunikasi antar etnis dalam pergaulan masyarakat, Bahasa Melayu juga merasuk dan mempengaruhi Bahasa Sunda. Apalagi setelah dinyatakan sebagai bahasa persatuan dengan nama Bahasa Indonesia pada Tahun 1928. Kemudian Seiring transmigrasi dan imigrasi yang dilakukan etnis Sunda, para penutur bahasa ini kemudian menyebar hingga ke luar pulau Jawa. Seperti Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara.
Pengenalan Bahasa Sunda
Bahasa Sunda dituturkan di hampir seluruh provinsi Jawa Barat dan Banten, serta wilayah barat Jawa Tengah mulai dari Kali Brebes (Sungai Cipamali) di wilayah Kabupaten Brebes dan Kali Serayu (Sungai Cisarayu) di Kabupaten Cilacap, di sebagian kawasan Jakarta, serta di seluruh provinsi Indonesia dan luar negeri yang menjadi daerah urbanisasi Suku Sunda. Dari segi linguistik, bersamaan dengan bahasa Baduy, bahasa Sunda membentuk suatu rumpun Bahasa yang dimasukkan ke dalam rumpun bahasa Melayu-Sumbawa. Ada beberapa kosakata dalam bahasa sunda yang biasa digunakan untuk percakapan sehari-hari, Diantaranya:
- Tong ngalamun: Jangan melamun
- Arunya teuing: Kasihan sekali
- Tipayun Nya: Duluan ya
- Ngan kitu hungkul: Hanya begitu saja
- Sakeudik: Sedikit
- Seueur: Banyak
- Kalem weh: Santai saja
- Sami wae: Sama saja
- Sami-sami: Sama-sama
- Kasep pisan: Cakep sekali
- Aya-aya wae: Ada-ada saja
- Punten: Permisi
- Hatur Nuhun: Terima Kasih
- Kumaha, damang: Bagaimana, sehat? Atau bisa juga berarti Apa Kabar
- Geulis Pisan: Cantik sekali
- Saha: Siapa
- Ti mana: Dari mana
- Kamana: Ke mana
- Sakedap deui: Sebentar lagi
- Tong api-api: Jangan pura-pura
- Naon cing?: Apa coba
- Kumaha engke weh: Bagaimana nanti saja
- Nya enya atuh: Ya iya dong
- Tong hilap, Nya: Jangan lupa ya
- Bada kamana?: Mau kemana?
- Nuju naon: Sedang apa
- Kumaha atuh: Bagaimana ya
- Kunaon: Kenapa
- Naon: Apa
- Iraha: Kapan
- Kumaha anjeun: Terserah kamu
- Ayeuna: Sekarang
- Kamari: Kemarin
- Isukan: Besok
- Raos Pisan: Enak sekali
- Loba kahayang: Banyak maunya
- Rame sigana: Seru sepertinya
- Nu leres: Yang benar
- Dangukeun: Dengarkan
- Arek moal: Jadi tidak
- Naon atuh: Apa dong
- Cicing atuh: Diam dong
- Hoream ah: Malas ah
- Tunduh euy: Ngantuk ih
- Hoyong: Ingin
- Teu ngartos: Tidak mengerti
- Sugan teh: Saya pikir
- Kamana wae: Kemana saja
- Geuleuh Ih: Jijik ih
- Salawasna: Selamanya
Penyebutan Angka dalam Bahasa Sunda
Bukan hanya bahasa yang dipelajari dalam bahasa sunda, termasuk bilangan demikian. Jika ingin belajar penyebutan angka dan bilangan dalam bahasa sunda, sebaiknya pelajari dahulu angka dasarnya yaitu mulai dari 1 sampai 10, kemudian dilanjutkan ke angka berikutnya. Penyebutan angka dan bilangan tersebut diantaranya:
- Hiji : Satu
- Dua : Dua
- Tilu : Tiga
- Opat : Empat
- Lima : Lima
- Genep : Enam
- Tujuh : Tujuh
- Dalapan : Delapan
- Salapan : Sembilan
- Sapuluh : Sepuluh
Kalimat Tanya dalam Bahasa Sunda
Setelah mengetahui beberapa kata yang umum digunakan dalam bahasa sunda, yang sering diucapkan di kehidupan sehari-hari maka kamu dapat belajar ke penyusunan kalimat misalnya kalimat tanya yang diucapkan dalam bahasa sunda. Kalimat tanya tersebut diambil dari percakapan yang umum terjadi. Untuk memahami kalimat tanya, maka kamu harus mempelajari terlebih dahulu kata tanya apa saja yang ada di dalam bahasa sunda. Diantaranya yaitu Naon (Apa), Iraha (Kapan), Kunaon (Kenapa), Mana (Mana), Di mana (Di mana), Saha (Siapa), Sabaraha (Berapa) dan Kumaha (Bagaimana). Berikut ini beberapa contoh penggunaan kalimat tanya dalam bahasa sunda:
- Naon eta anu koneng? = Apa itu yang berwarna kuning?
- Iraha deuk mayar hutang teh? = Kapan kamu mau membayar hutang?
- Saha anu nembe ngalangkung teh? = Siapa yang barusan lewat?
- Sabaraha harga tomat sakilo? = Berapa harga tomat perkilo?
- Kumaha kabarna, damang? = Bagaimana kabarnya, sehat?
- Deuk kamana ayeuna? = Mau kemana sekarang?
- Iraha bade kadieu deui? = Kapan mau ke sini lagi?
- Sabaraha urang anu deuk dahar didieu? = Berapa orang yang mau makan di sini?
- Di mana bumina Neng? = Di mana rumahnya Neng?
Dialek Bahasa Sunda
Dialek Bahasa Sunda (basa wewengkon) cukup beragam, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur dengan bahasa Jawa. Para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek yang berbeda, diantaranya:
- Dialek Barat (Bahasa Banten): Seluruh wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang. (kecuali kabupaten Tangerang, kota Tangerang dan Tangerang Selatan)
- Dialek Utara: Sebagian selatan kabupaten Bogor, Karawang, Subang, Purwakarta dan kota Bogor (kecuali sebagian utara kabupaten Bogor, kabupaten dan kota Bekasi dan kota Depok)
- Dialek Selatan (Priangan), Bandung Raya (kabupaten Bandung dan Bandung Barat, kota Bandung dan Cimahi), kabupaten Cianjur, kabupaten Sukabumi dan kota Sukabumi, Sumedang, Garut, kabupaten Tasikmalaya dan kota Tasikmalaya.
- Dialek Tengah Timur, kabupaten Majalengka dan sebagian selatan kabupaten Indramayu
- Dialek Timur Laut, (termasuk Bahasa Sunda Cirebon): kabupaten Kuningan, sebagian selatan kabupaten Cirebon, sebagian barat kabupaten Brebes (Jawa Tengah)
- Dialek Tenggara, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran dan kota Banjar, Kabupaten Cilacap, dan sebagian barat Kabupaten Banyumas (Jawa Tengah)
Dialek Barat dipertuturkan di daerah Banten. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk Kota Bogor dan sebagian daerah Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di sekitar Kabupaten Majalengka dan sebagian Kabupaten Indramayu. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan juga sebagian Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal di Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Kabupaten Ciamis juga Kabupaten Cilacap, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah. Bahasa Sunda Kuno adalah bentuk bahasa Sunda yang ditemukan pada beberapa catatan tertulis, baik di batu (prasasti) maupun lembaran daun kering (lontar). Tidak diketahui apakah bahasa ini adalah dialek tersendiri atau merupakan bentuk yang menjadi pendahulu bahasa Sunda modern. Sedikitnya literatur berbahasa Sunda menyulitkan kajian linguistik varian bahasa ini.
Lima Aplikasi yang akan Memudahkanmu Belajar Bahasa Sunda
Pernahkah kamu merasa terasingkan ketika berkunjung ke daerah dimana orang lokal memilih untuk berbicara dalam bahasa lokal seperti Bahasa Sunda, berikut ini aplikasi yang akan memudahkanmu mempelajari Bahasa sunda:
Kamus Sunda
Dalam mempelajari bahasa, kamus tentunya menjadi pondasi terpenting. Kini tak perlu lagi repot-repot membeli kamus tebal dan membawanya kemana-mana, kamu hanya perlu mengunduh aplikasi Kamus Sunda yang cukup ringan dari segi ukuran. Selain itu, di kamus ini kamu juga bisa mentranslate kata dari bahasa Indonesia ke Sunda maupun sebaliknya. Sayang aplikasi ini hanya mampu menerjemahkan dari kata per kata.
Peribahasa dan Babasan Sunda
Aplikasi yang satu ini tidak kalah lengkap dari aplikasi sebelumnya. Dengan ukuran aplikasi yang mumpuni, fitur-fitur di dalamnya ternyata cukup lengkap. Mulai dari kamus, kumpulan peribahasa, hingga kuis bahasa Sunda.
Belajar Sunda
Aplikasi selanjutnya yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa Sundamu adalah, Belajar Sunda. Dalam aplikasi ini, kamu akan diberikan materi pembelajaran dari level satu. Kuncinya, kamu harus mengerjakan dan memahami materi level satu dahulu, hingga level berikutnya dapat kamu pelajari juga, Bahkan, aplikasi ini juga dilengkapi dengan kamus bahasa Sunda ke Indonesia dan sebaliknya.
TTS Sunda
Teka teki silang (TTS), selain sebagai teman untuk mengisi waktu juga untuk menambah pengetahuan. Aplikasi TTS Sunda yang mirip teka-teki silang ini akan memudahkamu dalam mempelajari bahasa Sunda. Jadi, aplikasi ini akan mengajarkanmu sambil bermain, Kosakata akan kian bertambah dan wawasan meluas.
Cerpen Bahasa Sunda
Dalam mempelajari bahasa, kemampuan berbicara tidaklah cukup. Jika, kamu ingin mahir dalam bahasa Sunda, mulailah dengan rajin membaca. Jangan bingung buku mana yang harus dibaca, karena saat ini sudah ada aplikasi Cerpen Bahasa Sunda, Aplikasi ini akan memudahkanmu dalam mengakses cerpen-cerpen berbahasa Sunda terbaik.
Ngomong Sunda
Dikembangkan oleh Plugie dan untuk sekarang baru tersedia untuk platform Android. Dari sisi UX aplikasi ini sangat mudah dipahami bagi pengguna yang ingin belajar sedikit tentang bahasa sunda. UI-nya pun cukup basic dan sederhana, dengan menggunakan pemilihan warna basic. Cara penggunaan aplikasi ini sangat mudah. Para pengguna tinggal menjalankan aplikasi tersebut. Kemudian akan terpampang kata-kata dalam bahasa Indonesia yang ada didalam button. Ketika pengguna menekan button tersebut, akan keluar suara dalam Bahasa sunda