Berat Badan Bayi – Memahami berat badan bayi yang ideal sesuai dengan usianya sangat penting untuk membantu dalam memantau pertumbuhan serta perkembangannya.
Berat serta tinggi badan dan lingkar kepala bayi dapat dipakai sebagai pedoman untuk mengetahui apakah pertumbuhan serta perkembangan bayi tersebut normal atau mengalami keterlambatan.
Hal tersebut juga penting untuk mendeteksi mengenai berbagai masalah kesehatan yang mung membutuhkan penanganan secepatnya. Setiap bayi pada dasarnya mempunyai standar yang tidak harus sama perihal pertumbuhan tubuh. Ada berbagai faktor yang turut menentukan berat badan si kecil, termasuk tinggi serta berat badan ketika dilahirkan.
Standar yang dipakai di Indonesia untuk mengukur berat badan bayi ideal ialah kurva pertumbuhan yang diterbitkan dari WHO alias Organisasi Kesehatan Dunia serta kurva dari Centers for Disease Control Prevention (CDC).
Nah, apakah Grameds sudah tahu berat badan bayi yang sesuai dengan standar kesehatan? Jika belum, maka tak perlu khawatir karena di artikel ini, kita akan membahas seputar berat badan bayi lebih jauh lagi. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, ya.
Table of Contents
Berat Badan Bayi Sesuai Usianya
Berat badan bayi pascalahir bisa saja mengalami penurunan. Hal tersebut sebenarnya normal, sehingga ibu tak usah terlalu khawatir. Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi berat serta perkembangan bayi, seperti usia kandungan, jenis kelamin, asupan makanan, hingga faktor genetik. Berdasarkan Kurva dari WHO, berikut merupakan berat badan anak yang sesuai dengan usianya:
Bayi Baru Lahir
Berat badan bayi yang baru lahir pastinya sangat bervariasi. Biasanya, saat bayi baru lahir, mempunyai berat badan antara 2,7 hingga 3,9 kg dan tinggi badan 47,5 hingga 52,0 cm.
Bayi Usia 4 Bulan
Bayi laki-laki berusia 4 bulan umumnya akan mempunyai berat badan antara 6,1 hingga 7,7 kg. Sementara itu, saat usia 4 bulan, tinggi badan bayi umumnya akan mencapai 61.5 hingga 66. 0 cm.
Bayi Usia 6 Bulan
Ketika memasuki usia 6 bulan, bayi secara ideal akan memiliki berat badan sekitar 7,0 hingga 8,8 kg. Sedangkan, tingginta pada usia ini ialah 64,8 hingga 69,1 cm.
Bayi Usia 8 Bulan
Bayi pada usia 8 bulan memiliki tinggi badan sekitar 68,1 hingga 73 cm. Sementara itu, berat badan ideal bayi pada usia ini adalah 7,6 hingga 9,5 kg.
Bayi Usia 12 Bulan
Memasuki usia 12 bulan atau 1 tahun, bayi biasanya memiliki berat badan 8,6 hingga 10,7 kg dan tinggi badan antara 72,6 hingga 77,7 cm.
Bayi
Usia 16 Bulan
Bayi yang memasuki usia 16 hingga 17 bulan akan mempunyai tinggi badan berkisar pada 77,2 hingga 82,6 cm. Bayi di usia ini secara umum memiliki berat badan ideal antara 9,3 hingga 11,8 kg.
Bayi Usia 18 Bulan
Bayi dengan usia memasuki 18 bulan hingga 20 bulan lebih memiliki berat badan ideal yang berkisar pada 9,8 hingga 12,8 kg serta tinggi badan sekitar 79,2 hingga 87,1 cm.
Bayi Usia 22 Bulan
Bayi mencapai usia 22 bulan biasanya memiliki berat badan ideal antara 10,4 hingga 13,2 kg. Tinggi badan ideal bayi adalah 82,6 hingga 88,6 cm.
Bayi Usia 24 Bulan
Memasuki usia 2 tahun atau 24 bulan, tinggi badan ideal bayi ialah 84,6 hingga 91 cm dengan berat badan yang ideal ialah 10,6 hingga 13,7 kg.
Beragam Alasan Berat Badan Bayi Tidak Naik
Penurunan berat badan, normal dialami oleh bayi baru lahir walau kondisinya sehat dan memperoleh ASI eksklusif. Kondisi ini biasanya berlangsung hingga beberapa hari pertama pascakelahirannya dikarenakan bayi mengalami proses penyesuaian tubuh dengan luar lingkungan rahim.
Ketika bayi memasuki usia dua minggu, berat badannya akan kembali seperti semula atau seperti berat lahirnya serta mulai meningkat secara perlahan seiring dengan pertambahan usia. Meski begitu, ada saatnya berat badan bayi tak kunjung naik dan hal tersebit bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Berikut ini merupakan beberapa alasan yang dapat menyebabkan berat badan bayi sulit bertambah atau tidak naik:
1. Bayi Jarang Menyusu
Bayi yang baru lahir membutuhkan ASI setidaknya setiap 2–4 jam sepanjang hari dalam kurun waktu 6–8 minggu pertama pascakelahiran. Frekuensi bayi menyusu yang kurang dari seharusnya bisa menyebabkan berat badan bayi tak kunjung naik.
2. Durasi Menyusu yang Singkat
Bayi wajib menyusu setidaknya selama 8–10 menit dari tiap sisi payudara. Durasi menyusu yang kurang dari itu atau terlalu singkat juga bisa membuat berat badan bayi tidak kunjung naik. Hal tersebut juga dapat terjadi karena bayi tertidur ataupun merasa lelah sebelum memperoleh porsi ASI yang cukup.
3. Posisi Menyusu yang Tidak Nyaman
Posisi menyusui bayi yang kurang nyaman maupun perlekatan yang tidak tepat juga dapat memengaruhi asupan ASI. Misalnya, bibir bayi sekadari menempel pada puting maupun saat lidahnya tak berada di bawah puting ketika menyusu. Hal ini dapat menghambat proses bayi dalam mengisap ASI.
4. Produksi ASI Rendah atau Tertunda
Beberapa ibu menyusui dapat mengalami ASI yang keluar sedikit atau keterlambatan produksi ASI. Hal tersebut bisa memengaruhi jumlah ASI yang dibutuhkan oleh bayi ketika menyusu. Akibatnya, asupan nutrisi bayi tak bisa terpenuhi dan akan mrmbrtikan dampak tidak baik bagi tumbuh kembang bayi dan berat badannya.
5. Gangguan Pencernaan
Berat badan bayi yang tidak kunjung naik juga dapat menjadi pertanda bahwa bayi sedang mengalami permasalahan pada bagian pencernaannya, seperti kembung, diare, asam lambung, maupun intoleransi makanan yang dikonsumsi oleh ibu.
6. Pemilihan Susu Formula Kurang Tepat
Beberapa ibu tak bisa memberikan ASI eksklusif secara penuh dan harus dibantu menggunakan susu formula sesuai saran dokter. Meski demikan, pemilihan susu formula serta cara penyajian yang kurang tepat bisa membuat berat badan bayi sulit naik. Maka dari itu, pemberian susu formula untuk bayi tak boleh dilakukan secara sembarangan dan harus berkonsultasi dengan dokter.
Selain beberapa hal tersebut, ada pula faktor lain yang juga membuat berat badan bayi tidak kunjung naik, misalnya putting ibu yang terlalu besar, terlalu keras, atau bahkan masuk ke dalam.
Tips Mengatasi Berat Badan Bayi Tidak Naik
Jika berat badan bayi sulit naik, sebaiknya Grameds membawanya ke dokter terpercaya supaya bisa diperiksa. Dokter akan menganalisis penyebab serta menentukan penanganan yang tepat dengan kondisi kesehatan nayi. Selain itu, ada sejumlah tips yang bisa Grameds coba untuk meningkatkan berat badan bayi, yakni:
1. Berikan ASI dengan Frekuensi yang Lebih Sering
Dengan menyusui bayi setiap ia menunjukkan tanda-tanda kelaparan atau setiap 2–3 jam sekali. Jika bayi bisa menyusu langsung dari puting, hindari penggunaan empeng atau dot. Grameds bisa mencoba menggunakan empeng atau dot setelah bayi memiliki berat badan normal.
2. Usahakan Membuat Bayi Tetap Terjaga
Bayi harus tetap terjaga setidaknya 20 menit setiap menyusu. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menggelitik kaki bayi maupun mengubah posisi menyusui. Jika Grameds memiliki permasalahan dengan produksi ASI, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang dapat melancarkan ASI maupun suplemen yang dianjurkan oleh dokter.
3. Pastikan Bayi Tidak Dibedong Dengan Rapat Selama Menyusui
Dibedong dengan rapat justru akan membuat bayi merasa hangat, nyaman, dan tertidur lebih cepat sebelum memperoleh asupan ASI yang cukup. Sediakan tempat yang nyaman, tetapi usahakan supaya ia tidak tertidur sebelum durasi untuk menyusui habis.
Setiap bayi mengalami proses tumbuh kembang yang pastunya berbeda-beda. Mungkin saja, ada bayi yang mengalami kenaikan berat badan dengan cepat, tetapi ada pula juga lambat. Meski begitu, Grameds tak perlu khawatir, karena selama berat badan bayi bisa naik sesuai dengan usianya, hal tersebut bukanlah sebuah masalah.
Bila Grameds masih merasa khawatir dengan berat badan bayi yang tak kunjung naik atau ada masalah dalam proses menyusui, jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui solusi terbaiknya.
Itulah pembahasan kita seputar berat badan bayi. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, ya. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Jika ingin mencari buku seputar MPASi, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com atau melihat beberapa rekomendasi buku di bawah ini.
Buku Rekomendasi Terkait
1. Kreasi MPASI Untuk Tumbuh Kembang Bayi DIlengkapi Kiat-Kiat
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makanan maupun minuman yang memiliki kandungan gizi seimbang yang diberikan untuk bayi berusia 6-24 bulan dengan takaran yang sesuai dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. MP-ASI adalah makanan yang mudah dicerna oleh bayi. MP-ASI yang diberikan pada bayi harus memiliki kandungan nutrisi tambahan untuk melengkapi kebutuhan gizi bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Nah, seluruh orang tua harus menikmati segala proses pemberian MP-ASI, karena selain memiliki tujuan untuk memberikan nutrisi serta melatih kemampuan makan bayi, MP-ASI juga dapat berfungsi untuk membentuk kedekatan antara orang tua dengan bayi.
Buku Kreasi MPASI Untuk Tumbuh Kembang Bayi DIlengkapi Kiat-Kiat adalah buku yang berisi paket lengkap dan memuat seluruh informasi perihal tumbuh kembang bayi mulai dari usia 6 – 18 bulan, serta kumpulan resep-resep MP-ASI yang lebih dari 200 menu. Buku ini sangat cocok untuk menemani Grameds dalam mengikuti perkembangan bayi, dari masa menyusui hingga masa menjelang menyapih.
Buku ini berisi resep :
- Ayam Workolihu
- Bayam Tempe
- Beef Porridge Soup
- Brotirtel
- Bubur Ayam Brokoli
- Bubur Campur
- Bubur Daging Sapi
- Bubur Jagung
- Bubur Saus Pir
- Daging Sapi Petel
- Dan masih banyak lagi resep simpel, tetapi sehat untuk si bayi dalam buku ini.
2. Cara Ajaib Menutrisi Otak Anak
Untuk memberikan asupan nutrisi pada anak, mungkin para orang tua akan lebih memfokuskan pada pemberian makanan bergizi. Padahal, supaya dapat memenuhi nutrisi anak, terutama nutrisi otak, dapat diperoleh dari berbagai hal selain makanan, misalnya dengan membacakan buku untuk anak, mengajarkan kebiasaan membaca dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut berguna untuk merangsang perkembangan otak mereka.
Buku ini ditulis oleh dr. Putri Zalika Kesuma, M.Pd.Ked., yang merupakan seorang dosen Fakultas Kedokteran yang mempunyai banyak sertifikat, yakni diploma Montessori, Enlightening Parenting, Neuroparenting, serta Training read-aloud. Buku ini ditulis dengan berdasarkan riset dari jurnal-jurnal nasional maupun internasional yang telah dibaca oleh penulis perihal manfaat membaca nyaring bagi perkembangan anak, khususnya untuk menutrisi otak anak. Pengalaman pengasuhannya dengan memakai media buku juga terbukti memberikan dampak positif yang sangat besar bagi tumbuh kembang anak-anaknya dalam berbagai faktor. Melalui buku ini. Grameds akan memperoleh tips:
Membaca nyaring dapat menjadi nutrisi bagi otak anak.
- Rahasia menciptakan anak yang gemar membaca dan mencintai buku.
- Merancang kegiatab anak berbasis buku.
- Rekomendasi buku sesuai dengan jenjang usia anak.
3. Jangan Salah Mengasuh Bayi
Memiliki peran baru sebagai orang tua, pastinya ingin memberikan hal yang terbaik bagi buah hati, seperti kesehatan, kecerdasan, hingga kebahagiaan. Penelitian mengungkapkan bahwa pada tiga tahun pertama usia anak adalah fase yang paling penting. Dalam periode tersebut anak-anak akan belajar untuk membentuk ikatan, membangun kepercayaan diri, serta mengembangkan rasa diri. Jenis stimulasi yang sesuai dalam periode ini sangat efektif untuk menciptakan koneksi saraf, meningkatkan kecerdasan, serta membantu anak untuk meraih potensi sepenuhnya.
Buku Jangan Salah Mengasuh Bayi disusun menggunakan konsep yang sederhana, praktis, bergambar, dan informatif. Hal ini akan mempermudah orangtua dalam merawat serta mengasuh ankanya. Di dalam buku ini juga tersedia tabel, daftar, skrip sehingga buku ini sangat direkomendasikan bagi Grameds, para orangtua yang sangat mencintai si buah hati.
4. Canggung Merawat Bayi
Saat bayi baru lahir, orang tua baru kerap kali merasa bingung dengan banyaknya informasi serta saran yang diberikan oleh orang sekitar. Terutama, ditambah dengan banyaknya mitos yang beredar dalam masyarakat. Temukan seluruh informasi yang sesuai mengenai perawatan bayi usia 0-24 bulan dengan infografis menarik serta penuh warnya dalam buku ini.
Untuk merawat bayi yang baru lahir, ibu memerlukan komitmen, keinginan, dan kebersediaan yang besar. Bayi memerlukan perhatian serta bimbingan positif untuk tumbuh dengan sehat dan bahagia. Ikatan antara ibu dan anak, mungkin menjadi salah satu bagian terpenting dari cara untuk merawat bayi yang baru lahir. Hal tersebut dapat terjadi sepanjang waktu, pascakelahiran anak.
Ini sudah waktunya ibu membangun hubungan yang mendalam dengan bayi. Kedekatan fisik bisa meningkatkan hubungan emosional. Hubungan antara ibu dengan bayi ini, akan turut berkontribusi pada pertumbuhan emosional, yang juga akan mempengaruhi perkembangannya pada bidang lain, misalnya pertumbuhan fisik. Anak-anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik kalau memperoleh kasih sayang yang tepat dari orang tua mereka.
Referensi:
- https://www.halodoc.com/artikel/berat-badan-ideal-sesuai-usia-bayi
- https://www.alodokter.com/jangan-cemaskan-berat-badan-bayi-normal-semua-ada-patokannya
- https://www.alodokter.com/ini-6-alasan-berat-badan-bayi-tidak-naik
Baca juga:
- 15 Rekomendasi Vitamin Mata Terbaik
- Akibat Mandi Malam Bagi Kesehatan
- Alat Bekam Terbaik
- Alat Tensi Digital
- Antibiotik Alami
- Berapa Konsumsi Gula Normal Per Hari yang Aman untuk Tubuh
- Cara Menghilangkan Bibir Hitam
- Cara Meredakan Batuk Secara Alami
- Cara Mengatasi Bungkuk di Usia Remaja
- Cara Menghilangkan Cegukan
- Cara Mengatasi Sesak Napas
- Cara Menghilangkan Panas Dalam
- Cara Mengusir Lalat
- Cara Mengatasi Mata Kelilipan
- Cara Mengobati Sakit Gigi
- Cara Mengobati Bisul
- Cara Mengeluarkan Sendawa yang Susah
- Cara Membersihkan Paru-paru
- Kandungan dalam Air Putih
- Kenapa Kentut Bau?
- Makanan Yang Harus Dihindari Penderita Syaraf Kejepit
- Manfaat Minum Air Putih Sebelum Tidur
- Manfaat Sauna
- Penyakit Liver
- Masuk Angin
- Makna Kedutan Mata Kanan Atas
- Makanan Penurun Darah Tinggi
- Makanan Penurun Kadar Gula Darah Tinggi
- Obat Sakit Kepala Alami
- Obat Flu
- Obat Penurun Panas Alami
- Obat Sariawan
- Obat Susah BAB
- Pengaruh Karbondioksida bagi Kesehatan
- Phobia Ketinggian
- Rincian Biaya Tes DNA
- Tanda-tanda Orang Mau Meninggal
- Telinga Berdenging Sebelah Kanan
- Vertigo
- Vitamin untuk Anak 1 Tahun
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien