Table of Contents
Pengertian USG
Ultrasonografi merupakan tes kehamilan yang menggunakan gelombang frekuensi tinggi untuk menggambarkan bayi serta organ reproduksi ibu.
Dengan tes USG, dapat membantu memantau perkembangan serta skrining janin normal dan mendeteksi apakah terdapat masalah potensial pada janin.
Bagi ibu hamil perawatan sangat dianjurkan, agar dapat mencegah gangguan kesehatan selama proses kehamilan sampai proses melahirkan. Penanganan kesehatan ibu hamil meliputi preventif, kuartif, promotif dan rehabilitatif.
Ultrasonografi (USG) menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang dipancarkan dari suatu penjejak/ transduser pada suatu organ yang diperiksa.
USG juga mampu membantu serta mendeteksi peristiwa kehamilan dengan berbagai jenis kasus kehamilan yang akurat dan cepat.
Pada ibu hamil pemeriksaan USG tidak menggunakan sinar X atau rontgen untuk menghasilkan gambar janin. USG merupakan alat yang mempunyai prosedur pemeriksaan kehamilan yang tidak berbahaya sehingga dianggap aman, non-invasif, efektif dan akurat karena USG tidak menggunakan radiasi, jarum suntik maupun cairan atau obat-obatan yang dimasukkan ke dalam tubuh.
Penggunaan USG merupakan langkah tepat untuk mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi.
Fungsi atau Manfaat USG
- Tidak menimbulkan rada sakit karean tidak memerlukan suntikan dan sayatan
- Pasien tidak terpapar radiasi pengion membuat prosedur ini lebih aman daripada teknik diagnostik lain seperti sinar x dan CT scan. Namun, faktanya tidak ada efek berbahaya apabila digunakan sesuai arahan penyedia layanan kesehatan
- USG bisa menangkap gambar jaringan lunak yang tidak tampak baik pada sinar-X
- USG dapat diakses secara luas dengan biaya lebih murah dibanding metode lain
- Kemampuan memunculkan gambar yang sangat halus dan dapat dilihat di layar monitor.
- Pelaksanaan diagnosis kandungan
- Pemeriksaan penyakit dalam seperti empedu, lever, ginjal dan saluran kencing
Menurut Dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG apabila USG telah sesuai standar dan rutin di kalibrasi, maka ada 6 tips yang perlu diperhatikan dalam pemakaian USG agar diperoleh hasil yang baik yaitu :
- USG minimal dilakukan 2 kali dalam masa kehamilan
- Pemeriksaan USG hanya dilakukan oleh dokter yang berkompeten
- USG 3D-4D memberi keuntungan karena gambar bisa direkam di CD ROM
- USG 3D-4D paling ideal untuk memeriksa janin yang berumur 24-28 minggu
- Kehamilan trisemester pertama tidak boleh memeriksakan dengan USG transvaginal, karena pemeriksaan pada usia ini wajib kandung kemih berisi, sementara untuk USG transvaginal digunakan wajib kandung kemih dalam keadaan kosong
- USG akan aman jika dilakukan oleh ahli yan kompeten dan berpengalaman
Menurut Marfuah Panji Astut (2011) untuk pemeriksaan janin normalnya alat USG maksimal digunakan selama 30 menit dan janin dalam keadaan diam, bila janin bergerak, bisa jdi gambarnya hilang dari layar komputer, sehingga harus diulang lagi. Apabila lebih dari itu, dikhawatirkan terjadi pemanasan yang akan merusak sel janin.
Tips bagi pasien yang ingin memeriksakan kehamilannya dengan USG atau Unit pelayanan kesehatan yang memanfaatkan USG, apakah dokter yang memeriksa kehamilan dengan USG telah mempunyai sertifikat untuk menggunakan USG, karena hal ini penting untuk tidak merugikan pasien. USG sendiri memanfaatkan teknologi gelombang suara guna menghasilkan gambar organ tubuh bagian dalam. Sehingga, tindakan ini tergolong aman.
Macam–Macam USG Kehamilan
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, ada beberapa macam USG kehamilan. Anatar lain sebagai berikut :
1. Ultrasonografi Transvaginal
Jenis USG pada kehamilan pertama yaitu USG transvaginal. USG ini dilakukan untuk menghasilkan gambar janin yang lebih jelas. Jenis USG ini biasanya untuk tahap memverifikasi awal kehamilan.
Tes USG ini dilakukan dengan memasukkan alat sensor/ probe ultrasound kecil ke dalam vagina.
Biaya USG ini kisaran sekitar Rp 250.000 hingga lebih dari Rp 750.000 tergantung dari rumah sakit.
2. Ultrasonografi 2D
Ultrasonografi 2D adalah jenis USG kehamilan standar yang dilakukan ketika awal kehamilan. Jenis USG ini menampilkan gambar dalam warna hitam putih.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan transduser di atas perut untuk menghasilkan gambar 2D dari janin yang sedang berkembang.
Kisaran harga sekitar Rp 300.000 – 400.000. Setiap rumah sakit harganya berbeda.
3. Ultrasonografi 3D
Jenis USG kehamilan ini mengikuti prosedur yang sama dengan USG standar, namun menggunakan probe dan perangkat lunak khusus untuk membuat gambar 3D.
USG ini sangat membantu dalam mendiagnosis masalah yang dicurigai seperti cacat tabung saraf dan kelainan wajah.
Biaya sekitar Rp 300.000 hingga Rp 800.000.
4. Ultrasonografi 4D
Ultrasonografi 4D menghasilkan video janin yang bergerak. Sehingga menciptakan gambar yang lebih baik dari wajah hingga gerakan janin. Selain itu, USG 4D menangkap bayangan janin jadi lebih baik.
Ultrasonografi ini dilakukan mirip dengan yang lain tetapi menggunakan peralatan khusus.
Dengan paket lengkap tes USG 3D dan 4D sekitar harga Rp 1.000.000 – 1.800.000an.
Jenis-Jenis USG
Ada 3 jenis USG yang secara umum digunakan yaitu :
1. USG Eksternal (menggerakkan alat pemindai/probe pada permukaan kulit pasien)
Tahapan – tahapan USG eksternal sebagai berikut :
- Pasien akan diminta untuk berbaring di tempat tidur
- Dokter akan mengoleskan gel pelumas di bagian tubuh yang akan diperiksa guna melancarkan pergerakan transducer atau alat pemindai. Pasien akan merasakan sensasi dingin saat gel dioleskan
- Transducer akan mengirimkan gelombang suara ke organ tubuh yang sedang diperiksa. Gelombang ini akan terpantul kembali dan dapat ditampilkan dalam bentuk gambar di layar monitor
- Pasien mungkin akan diminta pindah posisi, agar dokter lebih mudah menjangkau organ tubuh yang akan diperiksa
- Apabila USG sedang berlangsung, rasa nyeri atau tidak nyaman akan mucul saat obagian tubuh ditekan. Maka, beri tahu dokter ketika rasa nyeri tersebut mengganggu
2. USG Internal (memasukkan probe ke dalam vagina atau anus pasien)
Tahapan – tahapan sebelum dilakukan USG internal sebagai berikut :
- Pasien akan diminta berbaring dengan panggul sedikit diangkat
- Pada USG transrektal probe dimasukan melalui anus sedangkan pada USG transvaginal, dokter akan memasukkan probe yang sudah dilapisi gel serta pelindung steril melalui vagina
- Fungsi probe sama dengan transducer, untuk mengirimkan gelombang suara ke organ tubuh yang diperiksa. Gelombang tersebut akan dipantulkan kembali dan ditampilkan di layar monitor.
- Selama pemeriksaan munkin pasien akan merasakan tidak nyaman
3. USG Endoskopi (memasukkan probe yang telah dipasang ke endoskop melalui kerongkongan)
Endoskop merupakan selang tipis dan fleksibel yang dilengkapi kamera dan lampu di ujungnya
Tahapan – tahapan sebelum dilakukan USG endoskpi sebagai berikut :
- Pasien akan diberikan obat penenang atau bius local guna mengurangi rasa tidak nyaman atau nyeri selama prosedur berlansung
- Dokter akan meminta pasien untuk berbaring
- Pasien akan dimasukkan alat endoskopi melalui mulut serta didorong ke arah kerongkongan hingga ke bagian organ yang akan diperiksa
- Gambar akan ditangkap melalui gelombang suara dan terlihat di layar monitor
Tujuan USG
Berdasarkan tujuan penggunaannya, USG dibagi menjadi dua kategori yaitu sebagai berikut :
1. USG Kehamilan
Tujuannya yaitu :
- Memastikan kehamilan baik kehamilan tunggal maupun kehamilan kembar
- Mengetahui usia kehamilan serta memperkirakan waktu persalinan
- Memantau perkembangan janin dan mengetahui jenis kelaminnya
- Memeriksa denyut jantung, kadar oksigen dan aliran darah pada janin
- Mengecek kondisi rahim, leher rahim, indung telur dan plasenta
- Mendeteksi kelainan lahir pada janin misalnya sindrom down
- Mengetahui posisi janin baik normal, melintang ataupun sungsang
- Memeriksa kadar cairan ketuban serta membantu proses pengambilan sampel cairan ketuban/ amniosentesis apabila diperlukan
- Mendeteksi kehamilan di luar rahim atau kehamilan etopik, tumor serta memastikan apabila terjadi keguguran
2. USG Diagnostik
Pada USG Diagnostik dilakukan untuk mendeteksi beberapa penyakit, tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa. Penggunaan USG diagnostik pada sejumlah organ tubuh yaitu :
- USG Kepala
USG kepala dilakukan untuk mendeteksi kelianan pada otak bayi yang disebabkan karena lahir premature, cidera ataupun pendarahan otak, kelainan lahir seperti hidrosefalus, infeksi, tumor atau gangguan saraf otak.
USG kepala dilakukan untuk mendeteksi lokasi tumor pada saat prosedur bedah kepala atau kraniotomi pada orang dewasa.
- USG Leher
USG leher dilakukan untuk memeriksa kondisi organ di dalam leher, misalnya kelenjar tiroid, kelenjar air liur dan pembuluh darah di leher.
Tujuan USG leher untuk mendeteksi benjolan, kumpulan nanah atau abses, infeksi, kista dan tumor di leher. Selain itu, dokter juga bisa memanfaatkan USG leher untuk membantu pengambilan sampel jaringan atau biopsi di leher
- USG Mammae
USG mammae disebut juga USG payurada yang bertujuan untuk mendeteksi lokasi dan ukuran benjolan di payudara.
Selain itu, untuk mencari tahu apakah benjolan tersebut berupa benjolan padat atau kista yang berisi cairan.
USG payudara juga digunakan untuk prosedur pemandu dalam proses pengambilan sampel jaringan (biopsi) pada benjolan di payudara
- USG Perut
USG perut dilakukan untuk memeriksa kondisi organ ginjal, hati, limpa, pankreas dan empedu.
Penyakit yang dapat terdeteksi melalui USG perut antara lain pembesaran limpa, pankreatitis, radang usus buntu, kanker hati, batu kandung kemih dan hernia.
Selain itu, USG perut digunakan untuk melihat aliran darah di dalam perut, juga sebagai pemandu saat melakukan pengambilan sampel jaringan (biopsi) pada organ dalam perut atau saat mengeluarkan nanah dari rongga perut.
- USG Panggul
USG panggul dilakukan guna mendeteksi penyakit atau kelainan di rahim, leher Rahim, tuba falopi, indung telur, vagina dan kandung kemih, gangguan prostat, radang panggul dan kemandulan.
Selain untuk mendeteksi penyakit-penyakit tersebut, USG panggul juga digunakan untuk mengetahui lokasi KB spiral serta membantu dokter untuk mengambil sel telur dalam prosedur bayi tabung.
- USG Testis
USG pada tesis disebut juga buah zakar, yang bertujuan untuk mendeteksi nyeri, bengkak atau kelainan pada testis. Secara umum disebabkan karena trauma, tumor, spermatokel, testis terpelintir atau torsio testis, varikokel dan testis tidak turun/ kriptorkismus.
- USG Transvaginal
USG transvaginal sama seperti USG panggul, bertujuan untuk melihat kondisi organ reproduksi wanita. Bedanya USG transvaginal dilakukan dengan memasukkan alat pemindai melalui vagina. Gambar yang dihasilkan juga lebih jelas dibanding USG panggul.
USG transvaginal juga untuk mendeteksi kelainan pada Rahim yang dapat menyebabkan pendarahan dari vagina, nyeri panggul dan kemandulan. USG transvaginal juga dapat melihat pertumbuhan kista serta jaringan abnormal yang lain di rahim misalnya miom.
Di ibu hamil, USG ini dapat dilakukan untuk memonitor denyut jantung janin dan melihat kelainan pada leher rahim yang menyebabkan kelahiran premature ataupun keguguran. - USG Transrektal
USG ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit ataupun kelainan di dalam anus dan rectum, misalnya kanker anus atau tumor. USG ini dilakukan untuk memeriksa kondisi organ reproduksi pada pasien wanita yang tidak bisa dilakukan dengan USG transvaginal.
Untuk pasien pria, bertujuan untuk memeriksa kondisi kelenjar prostat dan mendeteksi serta mengetahui ukuran kanker prostat.
Hal-Hal Sebelum Menjalani Prosedur Ultrasonografi
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menjalani prosedur ultrasonografi sebagai berikut :
- USG kepala tidak bisa dilakukan pada anak yang usianya di atas 6 bulan, karena ubun-ubunnya sudah menutup.
- Pada orang dewasa USG kepala dilakukan saat prosedur bedah kepala, ketika tulang tengkorak pasien telah terbuka
- Beberapa penyakit yang ada di lambung seperti asam labung berlebihan, obesitas dan sisa makanan serta usus dapat mempengaruhi hasil USG perut
- Pemakaian losion ataupun bedak di payudara sebelum menjalani USG mammae dapat mempengaruhi hasilnya
- Konsultasikan pada dokter apabila sedang mengkonsumsi obat-obatan, suplemen maupun herbal
Prosedur USG secara umum berlangsung selama 15-45 menit.
Tindakan-Tindakan Sebelum USG
Beberapa tindakan sebelum di lakukan USG sebagai berikut :
- Berpuasa terlebih dahulu selama 8-12 jam sebelum menjalani USG perut, supaya organ di dalam perut terlihat jelas
- Sebelum USG panggul mengkonsumsi 2-3 gelas air putih sat jam sebelum dilakukan operasi dan tidak buang air kecil sampai operasi selesai
- Saat akan menjalani USG transvaginal, kandung kemih dikosongkan terlebih dahulu
- Pasien mengenakan pakaian khusus serta melepaskan perhiasan untuk memudahkan proses USG
Untuk pasien USG perut dan USG panggul, akan diberikan suntik cairan kontras. Fungsi cairan ini untuk memberikan gambaran organ tubuh yang lebih jelas.
Efek Samping USG
Setelah prosedur USG selesai, pasien akan dibersihkan gel oleh dokter dan bisa kembali berpakaian. Selain itu, pasien juga sudah diperbolehkan untuk berkemih karena selama pemeriksaan pasien diminta untuk menahan buang air kecil. Pasien akan diperbolehkan pulang dan beraktivitas kembali setelah selelsai USG.
Sedangkan untuk pasien yang diberikan obat penenang, tidak dianjurkan berkendara dan melakukan aktivitas sampai 24 jam setelah pemeriksaan. Sehingga, disarankan diantar dan ditemani oleh pihak keluarga.
Ketika pemeriksaan selesai, pasien akan diberitahukan hasil USG.
Efek samping USG eksternal tidak melibatkan paparan radiasi sehingga akan aman digunakan. Berbeda dengan USG internal, pasien akan mengalami efek samping rasa yang tidak nyaman saat probe dimasukkan dan reaksi alergi terhadap latex yang digunakan untuk membungkus probe
Sementara untuk USG endoskopi, pasien akan merasakan sakit di daerah tenggorokan ataupun perut kembung. Namun, efek samping ini hanya sementara.
USG endoskopi juga dapat menyebabkan pendarahan meskipun jarang terjadi.
Secara umum. USG tidak mempunyai efek samping dengan komplikasi serius jangka panjang dan aman secara prosedur medis.
Masalah Kesehatan yang Dapat Dideteksi Lewat Pemeriksaan USG
Selain untuk memeriksa kehamilan, pemeriksaan USG juga bergungsi mendeteksi masalah kesehatan yang lain seperti :
1. Sistem Empedu
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan sistem empedu dapat dideteksi lewat USG.
Fungsi dari kantong empedu yaitu menyimpan empedu dari hati sampai saatnya tiba untuk dilepaskan ke dalam usus guna membantu pencernaan. Kantong empedu terletak di antara usus dan hati.
Empedu merupakan cairan kuning kehijauan untuk mencerna lemak. Cairan empedu yang menumpuk serta lama lama berubah menjadi Kristal akan menimbulkan masalah kesehatan seperti kolesistitis dan batu empedu.
2. Sistem Urinasi atau Perkemihan
Pemeriksaan USG untuk mendeteksi masalah pada saluran kemih dimulai dari ginjal sampai kandung kemih.
Selain itu, yang dapat dideteksi termasuk hidronefrosis atau pembesaran ginjal, penebalan dinding saluran kemih, tumor ginjal serta testis yang tidak dapat turun pada anak dan testis yang terpuntir/ torsio testis.
3. Sistem Jantung dan Pembuluh Darah/Kardiovaskuler
Pemeriksaan USG jantung disebut ekokardiografi. Pemeriksaan ini khususnya menggunakan USG doppler , untuk mengukur aliran darah pada jantung serta pembuluh darah besar. Gambar yang muncul beupa gambar warna merah dan biru.
USG jantung dapat mengetahui sistem kerja organ kita seperti bagaimana gerakan katup jantung, dinding jantung dan sebaik apa aliran darah di bilik jantung.
4. Usus Buntu
Apendisitis atau usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu yang disebabkan oleh penyumbatan. Struktur usus buntu berbentuk selang kecil yang menempel pada bagian awal usus besar
Ketika sumbatan pecah, radang usus untu dapat membahayakan nyawa lewat pemeriksaan USG gambar usus buntu akan lebih besar dan terdapat penebalan dinding dari usus buntu.
5. Pembesaran Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening lebih rentan dialami oleh anak anak, karena sistem daya tubuh masih berkembang.
Pembengkakan tersebut disebabkan oleh radang tenggorokan, infeksi telinga, infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi gigi dan infeksi HIV/AIDS.
Biaya USG
Secara umum, biaya USG beragam, tergantung pada beberapa faktor yaitu :
- Kebijakan dari rumah sakit ataupun klinik
- Lokasi rumah sakit ataupun klinik
- Dokter yang melakukan atau ahli yang melakukan
- Hasil yang diperoleh, seperti cetak foto saja atau beserta CD nya
- Biaya tambahan lain akan ditentukan oleh pihak rumah sakit maupun klinik
Rata – rata biaya USG sekitar Rp 400.000 hinga Rp 800.000, namun ada juga yang biaya USG sebesar Rp 200.000. pasien tetap mencari informasi lengkap karena biasanya biaya lain belum dicantumkan.
Untuk rumah sakit yang elit, biaya USG bisa mencapai Rp 1.800.000. Biasanya biaya tersebut sudah lengkap termasuk biaya tambahan lainnya. Karena setiap rumah sakit mempunyai kisaran harga sendiri.
Nah, itulah penjelasan Tentang Prosedur USG dalam kehidupan sehari – hari. Semoga bermanfaat. Jika Grameds masih membutuhkan referensi untuk memahami tentang Server sampai manfaatnya maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di http://gramedia.com
BACA JUGA:
- Rekomendasi Buku Untuk Ibu Hamil Terbaru Best Seller
- Tips Merencanakan Keuangan untuk Menyambut Kelahiran Si Kecil
- 300+ Nama Anak Perempuan A-Z yang Bagus dan Tidak Pasaran
- 99 Inspirasi Nama Anak Laki-Laki Modern dan Tips Memilihnya
- Best Seller Buku Parenting Anak
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien