Budaya Sunda – Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sudah sering mendengar istilah budaya. Bahkan, istilah budaya sudah diajarkan sejak masa sekolah dasar. Dengan pembelajaran di sekolah maka kita semakin familiar dengan kata budaya tersebut.
Banyak orang yang tahu dan mungkin mencintai kebudayaan pada suatu daerah, tetapi tidak aktif dalam kegiatan kesenian dan kebudayaan. Jika hal ini terus terjadi maka kemungkinan besar kebudayaan tidak bisa dilestarikan karena tidak ada penerusnya.
Apakah kamu ingin budaya Sunda hilang begitu saja? “Tak kenal maka tak saya” dengan mengenal budaya Sunda bisa membankitkan rasa sayang kita terhadap budaya Sunda. Oleh karena itu, kita perlu mengerahui budaya-budaya yang ada di Sunda hingga keunikan dari budaya Sunda itu sendiri.
Tunggu apalagi mari kita simak ulasan budaya Sunda di bawah ini.
Table of Contents
Budaya Sunda
Budaya-budaya yang ada di Jawa Barat tidaklah sedikit, mulai dari budaya tari, alat musik, dan kesenian-kesenian Sunda lainnya. Berikut 25 budaya Sunda yang perlu kamu ketahui.
1. Tari Jaipongan
Tari Jaipongan adalah tarian khas Sunda yang asalnya dari Karawang. Di tahun 1976, H. Suanda menciptakan tari Jaipongan. Tari Jaipongan juga dikenal dengan tarian kombinasi antara seni pencak silat dengan tari Topeng Banjek, Tari Ketuk Tilu, dan Wayang Golek.
Dalam pertujunkannya, tari Jaipongan diiringi musik gamelan yang terdiri dari, degung, ketuk, gendang, rebab, kecrek, dan gong. Selain itu, tarian ini juga diiringi dengan nyanyian-nyanyian sinden.
Hingga saat ini, tari Jaipongan masih bisa kita lihat pada acara penyambutan tamu dari luar daerah atau luar negeri, pentas seni, dan acara-acara lainnya.
2. Tarian Kuda Renggong
Tarian Kuda Renggong adalah tarian yang ketika pertunjukan menggunakan kuda asli sehingga dibutuhkan penari yang mempunyai badan kuat dan tegap. Kuda yang digunakan para tarian ini adalah kuda yang sudah sangat terlatih untuk mengikuti irama musik dan menari.
Tarian ini semakin menarik untuk dilihat karena dalam pementasannya diiringi kendang. Selain itu, kuda yang digunakan pada tarian ini bisa mengikuti iringan musik dengan berjingkrak-jingkrak dan menggelengkan kepala.
3. Tari Merak
Tarian tradisional Jawa Barat ini, gerakan dan pakaian hampir sama seperti burung Merak yang sedang membuka ekornya yang indah saat ingin menarik perhatian lawan jenisnya. Sehingga tarian ini bisa dikatakan sebagai tarian yang terinspirasi dari burung Merak.
Tjetje Somantri adalah seseorang yang menciptakan tarian Merak. Perlahan pasti, tarian ini sudah mulai dikenal di dalam negeri atau luar negeri. Pada umumnya, pementasan tarian ini terdiri dari tiga orang penari atau lebih.
4. Tari Ronggeng Bugis
Kota Cirebon adalah kota asal dari tari Ronggeng Bugis. Dalam pementasannya, para penari tari Ronggeng Bugis akan berdandan dan menari seperti perempuan. Umumnya, tarian ini terdiri dari 12 sampai 20 orang.
Meskipun berdandan seperti perempuan, tetapi riasan wajahnya para penari tidak seperti perempuan cantik pada umumnya atau cenderung seperti badut. Hal inilah yang meningkatkan daya tarik para penonton hingga membuat para penonton tertawa.
Sejarah mengungkapkan bahwa tarian Ronggeng Bugis adalah tarian yang awal mulanya digunakan untuk memata-matai Kerajaan Pajajaran. Pada saat itu, menjadi mata-mata suatu kerajaan dikenal dengan sebutan “telik sandi”. “telik sandi” menjadi nama lain dari tarian Ronggeng Bugis.
5. Tari Ketuk Tilu
Tari Ketuk Tilu adalah tarian tradisional Jawa Barat yang diiringi tiga buah ketuk. Tari ketuk tilu mempunyai tiga gerakan khas, yaitu gitek, geol,dan goyang. Hampir semua gerakan tarian ini cenderung mendekati tanah.
Pada mulanya, tarian ini hanya muncul untuk perayaan suatu upacara, seperti ucapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini juga diselenggarakan di acara pernikahan dan di suatu tempat yang cukup luas.
6. Tari Topeng
Tari topeng adalah tarian tradisional Jawa Barat khususnya daerah Cirebon. Tari topeng sudah ada sejak abad ke 19. Dinamakan tari topeng karena saat pertunjukkan, para penari memakai topeng khas suku Sunda.
Tari topeng biasa dipentaskan di acara perkawinan, khitanan, pentas seni, dan acara-acara lainnya. Dengan demikian, tari topeng berfungsi sebagai tarian untuk menyambut tamu. Namun, terkadang tari topeng juga dipentaskan bukan untuk menyambut para tamu.
7. Tari Sampiung
Tari sampiung adalah tari tradisional Jawa Barat yang saat pertunjukkan diiringi dengan alat musik trawangan. Tarian ini bukan hanya dipentaskan pada upacara adat saja, tarian ini juga bisa dipentaskan pada hari-hari besar nasional.
Mengapa dinamkan tari sampiung? Itu karena waditra pengiringnya adalah tarawangsa. Tarawangsa adalah alat musik yang hampir sama dengan rebab. Tarian ini mempunyai nama lain yang diambil dari suara tarawangsa, yaitu Ngekngek.
8. Tari Sintren
Tari sintren bisa dikatakan sebagai tarian yang dimiliki oleh dua provinsi. Hal ini dikarenakan tarian ini tersebar di sekitar daerah pesisir utara Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, seperti Cirebon, Indramayu, Jatibarang, Brebes, Tegal, Kuningan, Banyumas, hingga ke daerah Pekalongan.
Tari sintren ini bisa dibilang sebagai tarian mistis karena saat pertunjukan si pawang memanggil roh bidadari. Namun, berkat kemistisan yang dimiliki oleh tari sintren, tarian ini menjadi lebih unik dan berbeda dengan tarian-tarian lainnya.
Tarian ini membutuhkan pawang, dan 6 orang pengiring gendang. Bukan hanya itu, perempuan yang menjadi penari ini harus gadis suci.
Dalam tarian ini, sang pawang akan mencoba memanggil roh bidadari. Namun, sebelum memanggil roh, penari akan masuk ke dalam kurungan ayam terlebih dahulu. Kemudian, jika pawang berhasil memanggil roh bidadari, ketika kurungan ayam dibuka sang penari sudah mulai kerasukan dan menari.
9. Tari Blantek
Tari blantek adalah tari khas sunda yang saat menari menggunakan dialog-dialog lucu. Tari blantek tidak hanya dimainkan oleh perempuan, tetapi laki-laki juga ikut andil dalam kesuksesan tarian ini.
Terjadinya perkembangan zaman menjadikan tarian ini dipengaruhi lagu pop dan dangdut. Bukan hanya lagu saja, tetapi alat musik dari tari blantek ini juga dipengaruhi dengan alat musik pop dan dangdut.
Pada mulanya alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari blantek rebana, kendang, rebab, kecrek, dan gong. Namun, saat ini, alat musik modern, seperti gitar, bas, dan keyboard sudah menjadi bagian dari tari blantek.
10. Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional dari Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Angklung terbuat dari dari bilah-bilah bambu yang sudah disusun dengan teknik khusus. Ketika kita menggerakkan atau menggoyangkan angklung akan mengeluarkan bunyi yang khas.
Saat ini, angklung sudah menjadi alat musik yang dikenal di dunia. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan UNESCO bahwa angklung adalah warisan budaya dunia dan masuk ke dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Angklung hanya bisa mewakili satu tangga nada saja sehingga dibutuhkan banyak orang untuk menghasilkan keharmonisan pada sebuah nada.
11. Suling
Sebenarnya, beberapa daerah juga menjadikan suling sebagai alat musik tradisional. Perbedaan suling Jawa Barat dan suling dari daerah lain adalah bahas dasarnya. Suling Jawa Barat terbuat dari bahan dasar bambu Tamiang. Jenis bambu ini dipilih karena diameter bambu itu kecil dan termasuk ke dalam jenis bambu yang tipis.
Selain dibuat dengan bambu khusus, suling Sunda mempunyai nada skala yang istimewa, yaitu Pelog degung, Madenda atau sorog, Salendro, Mandalungan. Suling Sunda bukan hanya dikenal sebagai instrumen utama dalam kecapi, tetapi juga dikenal sebagai instrumen dalam gamelan degung.
Untuk memainkan suling ini dibutuhkan keahlian khusus karena berbeda dengan suling modern yang biasa digunakan anak-anak sekolah. Kecepatan aliran udara yang ditutup oleh mulut dan posisi jari menjadi kunci pada saat memainkan suling Sunda.
12. Calung
Calung adalah alat musik tradisional Jawa Barat yang hampir mirip dengan angklung. Berbeda dengan angklung, calung hanya membutuhkan satu atau dua orang untuk memperoleh nada yang harmonis. Selain itu, calung dan angklung dimainkan dengan cara yang berbeda. Calung dimainkan dengan cara dipukul, sedangkan angklung dengan cara digerakkan atau digoyangkan.
Calung biasanya terbuat dari awi wulung atau bambu hitam, tetapi terkadang calung ada yang membuat calung dengan awi temen atau bambu putih. Calung rantay dan calung jinjing adalah dua jenis calung yang berkembang saat ini. Namun, masyarakat lebih mengenali calung jinjing daripada calung rantay.
13. Kecapi
Jika mendengar alat musik kecapi mungkin hal yang pertama kamu pikirkan adalah alat musik dari Jawa Barat. Namun, faktanya alat musik ini berasal dari negeri China. Berdasarkan fakta sejarah, pendatang yang berasal dari China membawa alat musik ini dan diperkenalkan kepada masyarakat di Nusantara.
Bagi sebagian orang belum tahu kalau saat memainkan kecapi dibagi menjadi dua bagian, yaitu kecapi anak dan kecapi induk. Biasanya, kecapi induk mempunyai peran yang penting dalam menentukan tempo. Dawai yang terdapat pada kecapi induk berjumlah 18-20, sedangkan dawai yang ada pada kecapi anak berjumlah 15 buah.
Masyarakat Sunda umumnya menggunakan kecapi untuk mengiringi tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kecapi suling. Seiring dengan perkembangan zaman, alat musik kecapi ini digunakan untuk mengiringi lagu dangdut, pop, dan sebagainya.
14. Sisingaan
Sisingaan adalah kesenian yang berasal dari Jawa Barat atau lebih tepatnya dari daerah Subang. Kesenian ini sebenarnya diciptakan oleh kaum urban Ponorogo yang mengenalkan reog Ponorogo.
Untuk menyesuaikan kebudayaan masyarakat Subang maka para seniman itu membuat kesenian yang hampir mirip dengan reog Ponorogo. Kesenian biasanya berjalan mengelilingi kampung atau jalanan kota.
15. Wayang golek
Wayang golek adalah suatu pertujukkan sandiwara yang diperankan oleh boneka kayu yang dimainkan oleh dalang. Setiap boneka kayu mempunyai karakternya masing-masing dan suara yang khas pada setiap karakter berasal dari sang dalang.
Biasanya acara ini dilakukan mulai malam hari hingga pagi hari menjelang subuh. Setiap cerita yang dibawakan oleh dalang selalu bertemakan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.
Ciri-Ciri Budaya Sunda
Budaya Sunda bisa dikatakan sebagai salah satu budaya tertua yang ada di tanah Nusantara ini.
1. Cageur
Dalam bahasa Indonesia kata cageur berarti sehat. Setiap budaya yang ada di daerah pasti dapat menyehatkan tubuh. Kesehatan tubuh ini bisa dirasakan oleh orang yang berperan dalam kebudayaan Sunda atau orang yang menonton kebudayaan Sunda.
2. Bageur
Dalam bahasa Indonesia kata bageur berarti baik. Budaya-budaya yang ada di tanah Sunda selalu memberikan atau mengajarkan kebaikan. Setiap kebaikan akan selalu memberikan manfaat yang baik bagi kehidupan.
3. Bener
Dalam bahasa Indonesia kata bener berarti benar atau jujur. Pentingnya kejujuran dalam menjalani hidup selalu diajarkan dalam budaya Sunda. Dengan kejujuran maka kita bisa menjalani hidup dengan tenang.
4. Singer
Dalam bahasa Indonesia kata singer berarti teliti. Dalam budaya Sunda khususnya tari selalu mengajarkan bahwa kita harus menjadi seorang yang teliti. Sama halnya dalam menari jika tidak teliti gerakan satu dengan gerakan lainnya tidak akan sesuai.
5. Pinter
Dalam bahasa Indonesia kata pinter berarti cerdas. Budaya Sunda selalu identik dengan kecerdasan karena dengan kecerdasan kita akan mudah menjalani kehidupan sosial.
Keunikan Budaya Sunda
Setiap daerah pasti mempunyai suatu keunikan budaya yang membedakan dengan daerah lainnya. Keunikan budaya pada suatu daerah perlu dijaga karena untuk menjaga identitas dari daerah tersebut. Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang terkenal dengan keunikan budayanya. Berikut beberapa keunikan budaya Sunda.
1. Lengser
Keunikan budaya Sunda yang pertama adalah kesenian lengser. Kesenian unik dari tanah Sunda ini biasanya dimainkan pada acara-cara upacara adat dan pernikahan. Namun, terkadang acara ini juga dimainkan pada acara-acara formal seperti penyambutan tamu.
Kesenian berupa sebuah cerita yang tokoh utamanya adalah Ki Lengser yang ditemani dengan seorang istri yang bernama Si Ambu. Peran Ki Lengser ini seperti seorang kakek dengan janggut dan kumis putih yang khas. Dalam pertunjukannya, Ki Lengser menggunakan baju kampret.
Keunikan pada kesenian ini terletak pada dialog-dialog yang dihadirkan ketika pertunjukkan berlangsung. Umumnya dialog-dialog yang dihadirkan adalah dialog yang mengundang tawa para tamu undangan.
2. Tutunggulan
Keunikan budaya Sunda yang kedua adalah kesenian tutunggulan. Kesenian tutunggulan adalah kesenian yang dimainkan di atas lumbung padi untuk menghasilkan irama dari lesung dan alu.
Keunikan dari kesenian terletak pada bunyi-bunyi yang dihasilkan dari benturan lesung dan alu. Kesenian ini umumnya dimainkan oleh beberapa wanita dengan menyanyikan tembang-tembang Sunda.
3. Rampak Gendang
Keunikan budaya Sunda yang ketiga adalah rampak gendang. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, “rampak” berarti bersama-sama atau serempak. Dengan demikian, kesenian khas Sunda ini bisa dikatakan sebagai suatu pertunjukan permainan gendang yang dimainkan secara bersama-sama.
Sesuai dengan namanya maka permainan gendang ini dimainkan lebih dari dua orang atau lebih. Untuk mendapatkan irama gendang yang pas dibutuhkan kekompakkan atau kerja antara pemain gendang yang satu dengan pemain gendang lainnya.
Pada awalnya, rampak gendang diselenggarakan pada acara ritual dan acara pesta. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, permainan ini dapat dikolaborasikan dengan dengan gamelan jawa, tari jaipong, hingga menjadi pengiring lagu pop.
4. Rengkong
Keunikan budaya Sunda yang keempat adalah Rengkong. Kesenian rengkong bisa dikatakan sebagai kesenian yang menggambarkan budaya masyarakat Sunda suka bertani.
Pertunjukkan kesenian ini menggunakan alat panggul beras yang terbuat dari bambu dengan panjang sekitar dua meter. Kemudian, alat panggul itu dikaitkan dengan setandan beras sehingga mengeluarkan suara gesekan. Suara gesekan inilah yang menjadi keunikan dari kesenian rengkong. Terlebih lagi, jika dimainkan lebih dari satu orang, suara gesekan itu akan menghasilkan sebuah iram yang enak untuk didengar.
Pada umumnya, mereka yang memainkan kesenian ini menggunakan baju kampret (pakaian adat tradisional Kasepuhan Sunda). Selain baju kampret, mereka juga mengenakan celana pangsi hitam dan tutup kepala khas Sunda.
Kesimpulan
Salah satu daerah di Indonesia terutama yang terletak pada bagian barat pulau Jawa memiliki kebudayaan yang khas. Di Jawa Barat banyak sekali budaya-budaya yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia hingga masyarakat mancanegara. Salah satu budaya tersebut adalah tari jaipongan.
Semua budaya-budaya yang telah disebutkan beberapa di antaranya hampir punah atau belum ada yang ingin untuk melestarikan budaya tersebut. Salah satu budaya yang hampir hilang adalah budaya rengkong.
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien