Buku Belajar Piano Mudah
Jelajahi Buku Belajar Piano dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tetang Buku Belajar Piano Mudah
Jelajahi Buku Belajar Piano Mudah dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Sekilas Tentang Piano
Piano atau yang dikenal juga sebagai pianoforte merupakan sebuah alat musik tuts yang dikategorikan sebagai perkusi dan instrumen dawai yang mana dimainkan dengan cara menekan tuts-tuts pada papan piano. Setiap tutsnya terhubung ke palu yang ada pada dalam piano dan bagian-bagiannya yang menekan senar-senar menimbulkan suara/bunyi. Adapun setiap senarnya mempunyai panjang yang berbeda dan menimbulkan suara/bunyi yang berbeda juga. Piano juga disebut sebagai alat musik yang dapat dimainkan dengan jari jari tangan . Pemain yang memainkan alat musik piano biasanya disebut dengan pianis.
Pada masa awal diciptakan piano, suaranya tidak sekeras piano pada abad XX-an yang seperti pada piano yang diciptakan oleh Bartolomeo Cristofori (1655-1731) buatannya pada tahun 1720. Hal ini lantaran tegangan senar pada piano masa itu tidak sekuat seperti sekarang. Sekarang piano tersebut telah dipajang di New York pada Metropolitan Museum of Art.
Walaupun siapa yang menemukan piano pertama, yang pada awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts yang lembut dan menghasilkan suara keras), masih menjadi banyak perbincangan serta perdebatan kala itu, kebanyak orang mengakui bahwa Bartolomeo Cristofori sebagai pencipta piano. Piano itu sendiri bukan alat musik yang pertama menggunakan papan tuts dan bekerja dengan cara dipukul. Dilihat dari cara kemiripan kerjanya, alat musik tersebut telah ada sejak tahun 1440.
Piano pertama kalinya muncul dari hasrat untuk menyatukan kekuatan harpsichord dengan keindahan nada clavichord. Keinginan tersebut memotivasi Schroter dari Saxony (1717), Cristofori dari Padova, Italia (1720), dan Marius dari Paris (1716) untuk menciptakan piano. Akan tetapi hasil lengkap dan utuh hanya diperlihatkan oleh Bartolomeo Cristofori. Lalu dari piano ciptaan pemelihara spinet dan harpsichord (harpsichord kecil) tepatnya di Istana Florentine (kediaman Pangeran Ferdinand de Medici) inilah menghasilkan piano modern.
Pada saat pertengahan abad XVII piano diciptakan dengan berbagai macam bentuk. Mulanya, dibuat persis dengan desain harpsichord dengan ciri khas dawai menjulang. Lalu piano dibuat menjadi lebih rendah oleh John Isaac Hawkins yang mengganti posisi letaknya menjadi sejajar dengan lantai. Kemudian muncul tuntunan dimana instrumen musik menjadi lebih ringan, sentuhan yang lebih ringan pula serta harga yang tidak terlalu mahal. Para pencipta piano menjawab semua tuntunan itu dengan menciptakan piano persegi. Akhirnya piano persegi ini menguasai pemakaian piano pada setiap rumah sampai tahun 1860.
Rangka yang digunakan pada senar piano menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menampung tegangan yang bersifat ringan dari senar tersebut. Alhasil, pada abad XIX yang telah membangun gedung-gedung berukuran besar untuk konser tersebut, menghasilkan pertunjukkan suara piano yang kurang memuaskan. Karenanya, diciptakanlah piano yang terbuat dari rangka besi. Sekitar tahun 1800, Joseph Smith yang berasal dari Inggris menciptakan piano yang seluruhnya terbuat dari logam. Hasil terobosannya dapat menampung tegangan senar yang sangat kuat sehingga suara yang dihasilkan pun menjadi lebih keras. Sekitar tahun 1820, kebanyakan pembuat piano mulai menggunakan potongan sisa logam untuk bagian piano lainnya. Dan pada tahun 1822, Erard bersaudara mendaftarkan hasil temuan double escapement action, yang merupakan hasil temuan terkenal dari cara kerja piano yang pernah ada selama ini.
Dalam masa perkembangannya, piano setidaknya mempunyai lima oktaf dan 62 tuts sebelum pada akhirnya piano memiliki 88 tuts seperti sekarang ini. Piano juga dilengkapi dengan pedal yang dapat digerakkan dengan lutut. Tetapi pada akhirnya, pedal kaki juga diperkenalkan di Inggris sehingga menjadi populer sampai kini.
Beberapa pengembangan masih dilanjutkan pada abad XIX dan XX. Pada tahun 1862, tegangan senar yang pada awalnya dipilih 16 ton kemudian bertambah menjadi 30 ton pada piano modern kini. Dampaknya adalah hadirnya piano yang berkemampuan menghasilkan kualitas nada yang tidak pernah tergambarkan oleh Ludwig van Beethoven, Franz Liszt, dan Frederic Chopin.
JENIS-JENIS PIANO AKUSTIK DAN PIANO ELEKTRONIK
Umumnya piano dibagi menjadi dua yaitu piano akustik dan piano elektronik. Piano akustik memakai senar yang dipukul oleh palu (hammer) didalam piano untuk menimbulkan bunyi. Sedangkan piano elektronik memakai papan elektronik untuk menimbulkan bunyi yang sama dengan piano akustik.
- Grand
Senar yang terdapat pada piano grand diletakkan secara horizontal (memanjang) dari tuts. Bunyi yang ditimbulkan oleh senar yang dipukul ke atas dengan palu (hammer) serta menggunakan gaya tarik bumi untuk mengembalikan palu (hammer) pada posisi awal. Ada banyak macam ukuran piano grand yang terkadang berbeda-beda disetiap mereknya. Namun umumnya yang diketahui, macam ukuran piano grand yaitu baby grand (berkisar antara 1,5 meter), parlor grand (berkisar antara 1,7 meter sampai 2,2 meter) dan concert grand (berkisar antara 2,2 meter sampai 3 meter).
Semakin besar ukuran piano grand, maka semakin panjang juga senarnya. Senar yang lebih panjang akan menghasilkan kualitas bunyi yang lebih natural dan keras. Hal tersebut menjadikan concert grand sebagai pilihan utama orang-orang untuk keperluan konser dan rekaman. Sedangkan piano berukuran lebih kecil, seperti baby grand dan parlor grand biasanya menjadi pilihan lain bagi mereka yang memiliki dana terbatas atau untuk ruangan yang berukuran sempit.
- Upright
Piano ini memiliki nama lain yang disebut piano vertikal. Piano upright merupakan jenis piano yang sangat praktis jika dibandingkan dengan piano grand. Senar pada piano upright diletakkan secara vertikal dan palu (hammer) yang digerakkan mengikuti secara horizontal. Bedanya dengan piano grand dan piano upright adalah palu (hammer) yang ada pada piano upright kembali ke posisi awal dengan memanfaatkan pegas, sehingga mengakibatkan degradasi dan ada kalanya pegas tersebut harus diganti dengan yang baru.
Biasanya piano upright berukuran lebih kecil dan dihargai lebih murah yang menyebabkan piano tersebut populer untuk pemakaian umum di gereja, sekolah, tempat fasilitas publik, bahkan di rumah. Namun karena senarnya yang pendek menghasilkan suara yang kurang natural, suara yang kurang keras dan memadai, palu (hammer) yang kadang terasa kurang natural, kesulitan saat meletakkan mikrofon untuk rekaman, serta sempitnya ruang untuk gelombang bunyi yang beresonansi, membuat piano ini menjadi pilihan yang kurang disukai untuk keperluan konser dan rekaman.
- Digital dan elektronik
Piano elektronik adalah salah satu jenis penyintesis yang memanfaatkan filter dan osilator untuk memperagakan suara piano akustik. Piano elektrik sendiri memerlukan pengeras suara untuk menimbulkan bunyi. Pada tahun 1960 sampai 1970, piano elektronik berhasil mencapai puncak kepopulerannya. Biasanya piano elektronik ini dimainkan bersama lagu yang bergenre pop, jazz, dan rock.
Piano digital juga memerlukan teknologi pengambilan sampel yang dilakukan secara digital untuk menciptakan suara yang persis dengan piano akustik. Seperti halnya dengan piano elektronik, piano digital juga menggunakan pengeras suara atau dengan memanfaatkan penyuara jemala. Piano digital yang ada pada masa lampau sangat berbeda dengan piano digital di masa modern kini. Sekarang, piano digital juga memiliki fitur yang menyamai piano akustik seperti tuts pedal-pedal piano yang diberi pemberat. Kemudian, piano digital juga memiliki fitur-fitur yang tidak ada pada piano akustik contohnya seperti penggunaan penyuara jemala, antarmuka MIDI, dan macam-macam pilihan suara.
Teknologi pengambilan sampel secara digital semakin berkembang yang memungkinkan para produsen piano digital untuk merekam macam-macam sampel suara piano dalam berbagai faktor (seperti ditekan pelan, keras maupun sedang).
Hal ini juga memacu kemungkinan piano digital untuk mempunyai suara natural yang sama persis dengan piano akustik. Selain itu, biasanya piano digital memiliki harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan piano akustik. Keuntungannya selain harga yang lebih murah, piano digital ini berukuran kecil dan ringan sehingga dapat sangat mudah dipindahkan dimana saja.