Buku Cerita Non fiksi
Jelajahi Buku Cerita Non fiksi dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tentang Buku Cerita Non fiksi
Jelajahi Buku Cerita Non fiksi dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Buku nonfiksi merupakan buku yang ditulis berdasarkan peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi. Buku nonfiksi memiliki beberapa ciri-ciri, di antaranya menggunakan bahasa yang formal, berisi mengenai fakta, menggunakan metode penulisan denotatif atau makna sesungguhnya, dan berbentuk tulisan ilmiah yang populer. Buku nonfiksi biasanya bersifat informatif dengan menggunakan bahasa yang jelas serta bersifat akurat dengan menyajikan peristiwa berdasarkan fakta yang terjadi. Buku nonfiksi biasanya ditulis oleh seseorang yang ahli dalam bidang yang ditulisnya. Misalnya adalah buku nonfiksi mengenai motivasi biasanya ditulis oleh seorang motivator. Beberapa contoh buku nonfiksi, yaitu buku biografi, buku dokumenter, buku ensiklopedia, buku pelajaran, buku bisnis, dan buku resep memasak.
Pengertian Buku Cerita Nonfiksi
Buku cerita merupakan buku yang menyajikan berbagai rangkaian peristiwa yang berasal dari kehidupan nyata maupun imajinasi penulis. Buku cerita yang disajikan berdasarkan peristiwa atau kejadian nyata disebut dengan buku cerita nonfiksi. Buku cerita nonfiksi berisi mengenai karangan atau peristiwa yang bersifat informatif. Penulis buku cerita nonfiksi memiliki tanggung jawab atas kebenaran dari kejadian, orang, lokasi, dan informasi lain yang disajikan dalam buku yang ditulisnya. Karena itu, diperlukan adanya penelitian khusus yang dilakukan oleh penulis untuk memperdalam informasi dan data yang dimiliki. Dengan dilakukannya penelitian tersebut, penulis akan memiliki data yang lebih akurat berdasarkan kebenaran dan fakta yang terjadi dari peristiwa yang akan ditulisnya. Penulis buku cerita nonfiksi perlu memiliki data yang akurat karena buku ini biasanya digunakan sebagai sumber rujukan atau referensi oleh para pembacanya. Buku cerita nonfiksi juga harus ditulis dengan menggunakan bahasa formal dan logis yang dapat diterima oleh nalar pembaca.
Ciri-Ciri Buku Cerita Nonfiksi
Buku cerita nonfiksi memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan buku cerita fiksi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari buku cerita nonfiksi.
-
Menggunakan bahasa formal atau baku
Penggunaan bahasa yang formal atau baku dalam penyampaian peristiwa atau ceritanya menjadi salah satu ciri yang sangat terlihat dari buku cerita nonfiksi. Bahasa formal yang harus digunakan dalam buku ini menjadikannya sangat jauh dengan penggunaan bahasa gaul atau bahasa kekinian yang sering atau sedang ramai digunakan masyarakat. Namun, terdapat beberapa buku nonfiksi yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang lebih ringan, seperti buku motivasi dan buku referensi. Meskipun buku tersebut ditulis dengan bahasa yang lebih ringan, penggunaan bahasanya tetap harus pas.
Para penulis buku cerita nonfiksi biasanya mengikuti aturan penulisan yang dimiliki setiap penerbitnya. Setiap penerbit tersebut memiliki kebijakan atau aturan penulisan masing-masing. Ada penerbit buku yang hanya mau menerima buku dengan bahasa baku serta memiliki cerita yang belum pernah atau tidak mirip dengan cerita yang pernah diterbitkan sebelumnya. Selain itu, ada juga penerbit buku yang menerima buku sesuai dengan gaya bahasa penulis, tetapi tetap harus sesuai dengan bentuk penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
-
Menggunakan bahasa denotatif
Menurut KBBI, denotatif berkaitan dengan denotasi. Denotasi sendiri merupakan makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif. Bahasa denotatif merupakan bentuk kata yang memiliki makna objektif sesuai dengan aslinya atau bersifat apa adanya. Secara sederhana, denotatif dapat diartikan sebagai makna yang bersifat umum dan lugas atau literal.
Makna dari bahasa denotatif berasal dari hasil observasi panca indra, seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, serta pengalaman fisik lainnya. Penggunaan bahasa denotatif akan menjadikan suatu tulisan memiliki informasi yang lengkap, tidak berbelit-belit, to the point, dan tegas. Dengan begitu, informasi yang disampaikan akan terkesan lebih akurat tanpa dibuat-buat. Penulis juga tidak hanya dapat memberikan informasi, tetapi juga dapat memberikan stimulan dan inspirasi kepada pembaca.
-
Memiliki isi yang sesuai dengan fakta
Buku cerita nonfiksi memiliki isi yang bersifat faktual. Peristiwa yang disajikan dalam buku cerita nonfiksi harus berdasarkan pada kenyataan atau kebenaran yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pembaca akan memperoleh manfaat dari informasi faktual yang disajikan dalam buku ini. Buku nonfiksi dapat dijadikan sebagai bahan ajar dan referensi.
-
Memiliki tulisan yang bersifat ilmiah populer
Buku cerita nonfiksi dapat dikatakan memiliki gaya penulisan ilmiah populer yang disesuaikan dengan aturan dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI). Gaya penulisan ilmiah populer menyajikan sebuah karangan atau tulisan ilmiah dengan menggunakan bahasa yang lebih santai, sederhana, dan komunikatif, tetapi tetap bersifat formal. Gaya penulisan ilmiah populer ini menjadikan buku cerita nonfiksi dapat lebih mudah dipahami serta memiliki bentuk tulisan yang tidak selalu kaku dan itu-itu saja sehingga pembaca dapat lebih menikmati isi buku bacaannya.
-
Isinya berasal dari penelitian atau kajian
Data yang disajikan dalam buku nonfiksi dapat diperoleh dari hasil kajian, survei penelitian di lapangan, dan berbagai sumber rujukan atau referensi lain yang mengacu pada penelitian yang sama. Berbagai sumber data tersebut nantinya tidak langsung ditulis ulang begitu saja, tetapi perlu melalui proses pemilihan diksi atau kata yang familiar supaya pembaca dapat cukup mudah untuk mengerti dan memahami isi buku. Sumber data tersebut kemudian juga akan disampaikan kembali dengan gaya bahasa penulis.
Penulis tidak boleh menulis ulang ide lama yang memiliki tema atau isi cerita yang sama persis dengan buku yang telah diterbitkan karena sering kali ditolak oleh penerbit besar. Penerbit besar memiliki kriteria seperti penulis menyerahkan naskah yang mengandung unsur ide baru yang menarik dan tidak sama persis dengan naskah yang sudah ada. Penulis juga dapat mengombinasikan atau memadukan ide lama yang berasal dari sumber rujukan atau referensi dengan ide yang dimiliki penulis.
Jenis Buku Cerita Nonfiksi
Buku cerita nonfiksi memiliki dua jenis, yaitu buku cerita nonfiksi murni dan buku cerita nonfiksi kreatif. Berikut adalah penjelasannya.
-
Buku Cerita Nonfiksi Murni
Buku cerita nonfiksi murni merupakan cerita yang ditulis berdasarkan rangkaian suatu peristiwa atau kejadian nyata yang benar-benar terjadi. Untuk menulis cerita ini, penulis perlu memiliki bukti berupa data yang bersifat orisinal dan dapat dipertanggungjawabkan. Contoh buku cerita nonfiksi murni adalah buku biografi atau riwayat hidup seseorang dan buku dokumenter.
-
Buku Cerita Nonfiksi Kreatif
Buku cerita nonfiksi kreatif merupakan sebuah karangan imajinatif yang dikembangkan berdasarkan suatu peristiwa atau kejadian nyata yang telah didukung dengan bukti berupa data yang bersifat orisinal. Contoh buku cerita nonfiksi kreatif adalah buku puisi, prosa, dan novel.
Struktur Buku Cerita Nonfiksi
Buku cerita nonfiksi memiliki tiga struktur dalam penyajian ceritanya. Di antaranya, yaitu:
-
Orientasi
Orientasi merupakan bagian yang berisi tentang pengenalan tokoh yang terlibat dalam cerita dan penjelasan dari teks isi cerita.
-
Rangkaian peristiwa secara urut
Rangkaian peristiwa ini berisi mengenai berbagai urutan peristiwa yang terjadi dalam cerita, mulai dari awal hingga akhir permasalahan yang biasanya memakai alur maju.
-
Reorientasi
Reorientasi merupakan akhir cerita yang berisi kesimpulan mengenai gambaran atau rangkuman dari keseluruhan suatu cerita serta penutup yang berisi mengenai saran dan pesan moral yang dapat diambil peristiwa atau kejadian yang terdapat dalam cerita.
Unsur Buku Cerita Nonfiksi
Untuk membangun rangkaian peristiwa dan kejadiannya, buku cerita nonfiksi memiliki beberapa unsur yang dijadikan sebagai acuan atau pedoman dalam penulisannya. Berikut adalah unsur-unsur dari cerita nonfiksi.
-
Judul Buku
Judul buku merupakan sebuah nama yang diberikan kepada sebuah buku untuk menggambarkan atau menyiratkan secara pendek kepada pembaca mengenai isi yang terdapat dalam suatu buku. Judul dapat diambil dari tema, latar tempat, latar suasana, ataupun nama tokoh yang terdapat dalam suatu cerita. Judul biasanya diletakkan pada sampul buku atau cover buku.
-
Nama Penulis
Dalam sampul buku atau cover buku juga tertulis nama penulis atau pengarang dari sebuah buku cerita nonfiksi.
-
Nama Penerbit
Selain judul dan nama penulis, nama penerbit juga menjadi salah satu identitas buku yang terdapat dalam sampul buku atau cover buku. Penerbit adalah perusahaan atau lembaga yang mencetak buku yang telah ditulis. Selain mencetak buku, penerbit juga memiliki tugas untuk menyunting, layout, desain cover, mempublikasikan, mengedarkan, dan memasarkan buku.
-
Rincian Subbab Buku
Dalam buku cerita nonfiksi terdapat rincian subbab yang berfungsi untuk membantu pembaca mengetahui gambaran dan bagian dari berbagai peristiwa atau kejadian dalam keseluruhan isi buku secara mendetail. Judul subbab tersebut perlu untuk dibuat serinci dan semenarik mungkin dengan memiliki kata atau diksi yang menarik yang akan membuat pembaca tertarik dan penasaran dengan isi subbab tersebut.
-
Tokoh dan Penokohan
Tokoh dapat diartikan sebagai orang yang menjadi pelaku dalam suatu cerita. Sementara itu, penokohan dapat diartikan sebagai cara pengarang dalam menampilkan atau menggambarkan tokoh atau pelaku dalam yang terdapat dalam cerita. Dalam buku cerita nonfiksi tokoh dan penokohan diperlukan sebagai pelaku yang memiliki berbagai karakter untuk membangun peristiwa dan kejadian dalam suatu cerita.
-
Tema Cerita
Tema merupakan gagasan pokok atau ide pikiran yang menjadi dasar dari terbangunnya suatu cerita.
-
Bahasa yang Digunakan
Buku cerita nonfiksi umumnya menggunakan bahasa formal yang ditulis mengikuti aturan penulisan dalam PUEBI serta disesuaikan dengan topik dari buku tersebut.
-
Penyajian Alur Cerita
Sebuah buku cerita nonfiksi perlu ditulis dengan alur yang menarik untuk membuat pembaca merasa nyaman dan menikmati buku bacaannya. Alur sebuah serita perlu disajikan secara komunikatif dan mudah dipahami oleh pembaca.
-
Penutup
Penutup adalah kesimpulan dari buku yang merupakan pernyataan terakhir dari penulis atas bukunya. Dalam bagian penutup juga terkadang disajikan saran dan nilai moral dari penulis mengenai buku yang ditulisnya.
Contoh Buku Cerita Nonfiksi
-
Buku Motivasi
Buku motivasi merupakan salah satu buku cerita nonfiksi yang banyak ditemukan. Buku motivasi berisi mengenai hal yang berhubungan dengan psikologis. Tulisan dalam buku ini akan membantu membangkitkan kembali semangat para pembacanya untuk meraih atau mewujudkan mimpinya.
-
Buku Biografi
Buku biografi berisi mengenai kisah hidup atau pengalaman dari orang yang sukses dan berpengaruh. Melalui buku ini para pembaca dapat mengambil berbagai manfaat untuk mendapatkan inspirasi serta membuat tujuan hidup baru.
-
Buku Literatur
Buku literatur banyak digunakan oleh para mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat yang memiliki kepentingan di bidang keilmuan lainnya. Buku ini menyajikan banyak sumber yang berguna sebagai bahan rujukan kajian para pakar keilmuan.
-
Buku Pendamping
Buku pendamping memiliki fungsi sebagai buku pelengkap dari buku utama yang sudah ada. Buku pendamping akan berguna untuk membantu pembaca mendapatkan informasi yang tidak tersedia dalam buku utama sehingga pembaca akan memiliki informasi yang lebih lengkap.