Buku Dongeng Bahasa Inggris
Jelajahi Buku Dongeng Bahasa Inggris dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tentang Buku Dongeng Bahasa Inggris
Jelajahi Buku Dongeng Bahasa Inggris dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Buku dongeng merupakan buku yang berisi mengenai kisah dongeng yang menarik untuk dibaca atau dibacakan kepada anak. Membaca atau dibacakan cerita dongeng dapat membuat seseorang merasa terhibur. Cerita dongeng berisi mengenai kisah atau peristiwa imajinatif yang umumnya ditujukan untuk anak-anak. Cerita dongeng umumnya berisi mengenai petualangan yang penuh imajinasi dengan menampilkan peristiwa dan tokoh yang luar biasa atau gaib sehingga dapat dianggap tidak masuk akal. Cerita dongeng menampilkan berbagai tokoh fantasi yang dapat membawa khayalan anak mengikuti kisah yang diceritakan.
Cerita dongeng sering kali bersifat tradisional dan diturunkan atau diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut sebelum ditulis ke dalam sebuah buku cerita. Meskipun kebenaran dalam kisah dongeng masih menjadi pertanyaan dan belum bisa dipastikan, dongeng perlu dilestarikan keberadaannya karena menjadi salah satu warisan dari nenek moyang yang disampaikan secara turun temurun.
Pengertian Dongeng
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng diartikan sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama tentang kejadian zaman dulu yang bersifat aneh. Dongeng adalah salah satu karya sastra lama yang berisi mengenai cerita penuh khayalan dan dianggap sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi oleh masyarakat umum.
Dongeng juga dapat diartikan sebagai cerita tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi dengan tujuan untuk menghibur dan memberikan nilai atau ajaran moral. Selain itu, beberapa kisah dongeng juga melukiskan kebenaran dan mengandung sindiran. Dengan menampilkan kisah yang penuh imajinasi dan disisipi dengan berbagai nilai moral, dongeng sering digunakan untuk membantu membangkitkan imajinasi serta membantu membentuk dan membangun karakter anak.
Ciri-Ciri Dongeng
- Memiliki alur cerita yang sangat sederhana.
- Memiliki cerita yang umumnya singkat dan bergerak cepat.
- Karakter tokoh yang terdapat dalam cerita dongeng biasanya tidak dijelaskan secara rinci.
- Pada umumnya mengandung pesan atau nilai moral yang dapat diambil pembaca atau pendengarnya.
- Tema atau pesan yang terkandung kadang dituliskan dalam cerita.
- Pendahuluan biasanya sangat singkat dan langsung.
- Lebih menekankan pada bagian isi atau peristiwa.
- Tokoh dan peristiwa yang terdapat dalam cerita dongeng umumnya bersifat fiktif atau khayalan.
- Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan.
- Disebarkan dan diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi dengan diceritakan melalui mulut ke mulut
- Penyebarannya dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama karena disampaikan secara lisan.
- Terdapat beberapa versi berbeda dari cerita yang sama karena penyampaian secara lisan yang memungkinkan adalah perubahan kata dari ingatan masing-masing orang.
- Bersifat anonim karena nama pencipta atau pengarang aslinya tidak diketahui.
- Pada umumnya mempunyai bentuk berumus atau berpola, seperti kata klise, kata pembuka, dan penutup baku.
- Dapat berguna untuk berbagai hal, seperti sarana pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan yang terpendam.
- Memiliki sifat pralogis karena memiliki logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum.
- Dianggap sebagai milik bersama dari kolektif tertentu karena pencipta aslinya yang tidak diketahui.
- Memiliki sifat polos dan lugu sehingga sering kali dianggap kasar dan terlalu spontan. Dongeng juga dapat dianggap sebagai proyeksi emosi manusia yang paling jujur manifestasinya.
Fungsi Dongeng
Dongeng tidak hanya menjadi sebuah cerita yang hanya dapat sekedar dibaca atau didengarkan. Cerita dongeng dapat berfungsi untuk memberikan hiburan, sebagai pendidik, sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai, serta sebagai sarana untuk melakukan protes sosial.
1. Sebagai Sarana Hiburan
Dongeng dapat berfungsi sebagai hiburan yang memberikan rasa senang. Membaca atau mendengarkan cerita dongeng dapat mengurangi rasa penat dan bosan. Berbagai kisah imajinatif yang menarik dari cerita dongeng dapat memberikan kegembiraan tersendiri yang dapat dirasakan oleh anak-anak hingga orang dewasa.
2. Sebagai Sarana Pendidik
Dongeng mengandung pesan dan nilai moral yang dapat diambil dari tokoh dan peristiwa yang dialaminya. Pesan atau nilai yang terkandung dalam cerita dongeng dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidik dengan. Menggunakan cerita dongeng untuk memberikan pelajaran dan nasihat kepada anak atau siswa dapat dianggap lebih menarik sehingga anak atau siswa dapat lebih memperhatikan dan memahami pelajaran dan nasihat tersebut.
3. Sebagai Sarana Mewariskan Nilai-Nilai
Masyarakat zaman dulu memandang dongeng sebagai satu-satunya cara untuk mewariskan nilai. Masyarakat pada zaman dulu menyampaikan kisah yang mengandung pesan dan nilai secara lisan. Penyampaian kisah tersebut berlangsung secara turun temurun dari generasi ke generasi hingga kisah-kisah tersebut masih ada dan telah ditulis menjadi buku saat ini.
4. Sebagai Sarana Protes Sosial
Dongeng dapat ditulis sebagai bentuk sindiran atau protes sosial. Masyarakat yang tidak dapat menyampaikan proses atau aspirasinya secara langsung sering kali memanfaatkan dongeng dengan membentuk kisah yang menggambarkan sindiran atau bentuk protesnya.
Jenis-Jenis Dongeng
Dongeng terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya mite, legenda, fabel, hikayat, sage, parabel, dan dongeng jenaka.
1. Mite
Mite atau mitos merupakan dongeng yang berisi mengenai kepercayaan masyarakat terhadap hal yang tidak masuk akal. Cerita mite atau mitos berhubungan dengan mahluk halus atau gaib, seperti jin, setan, atau dewa dewi. Beberapa contoh cerita dongeng mite atau mitos, yaitu Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, Joko Tarub, Roto Jongrang, dan Laweyan.
2. Legenda
Legenda merupakan cerita dongeng yang berhubungan dengan asal usul terbentuknya suatu tempat. Dongeng jenis ini dipercaya oleh beberapa penduduk setempat sebagai kisah yang benar-benar terjadi di masa lalu. Beberapa contoh cerita legenda, yaitu Danau Toba, Banyuwangi, Lutung Kasarung, Tangkuban Perahu, Candi Prambanan Malin Kundang, dan Batu Menangis.
3. Fabel
Fabel merupakan dongeng yang berisi mengenai kehidupan binatang yang memiliki sifat dan perilaku seperti manusia. Fabel menjadi salah satu dongeng yang sering diceritakan oleh orang tua kepada anaknya karena mengandung ajaran moral. Contoh cerita fabel, yaitu kisah Kancil dan Buaya serta kisah Semut dan Belalang.
4. Hikayat
Hikayat merupakan dongeng yang menggambarkan keagungan dan kepahlawanan dari cerita rekaan dalam sastra Melayu lama. Hikayat juga dapat berisi mengenai sejarah atau riwayat hidup. Contoh cerita hikayat, yaitu Hikayat Si Miskin serta Hikayat Hang Tuah.
5. Sage
Sage merupakan dongeng yang berisi mengenai peristiwa sejarah yang telah bercampur dengan fantasi masyarakat. Beberapa contoh cerita sage, yaitu Tutur, Tinular, Kebo Iwa, dan Panji Laras.
6. Parabel
Parabel merupakan dongeng yang berisi mengenai unsur pendidikan dan keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh cerita parabel, yaitu Damarwulan dan Sepasang Selop Putih.
7. Dongeng Jenaka
Dongeng jenaka merupakan dongeng yang berisi mengenai tingkah laku orang bodoh, konyol, malas, atau cerdik yang dilukiskan secara humor dan mengundang tawa. Beberapa contoh cerita dongeng jenaka, yaitu Kabayan, Pak Belalang, dan Lebai Malang.
Struktur Dongeng
Cerita dongeng secara umum terdiri dari tiga struktur penting, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian pengantar atau pembuka dalam cerita dongeng. Cerita dongeng umumnya menggunakan kalimat pembuka yang khas, seperti pada zaman dahulu kala, pada masa silam, beribu-ribu tahun yang lalu, di suatu negeri yang jauh, dan lainnya. Bagian pendahuluan cerita dongeng biasanya berisi mengenai penjelasan secara ringkas dari isi cerita dongeng.
2. Isi (Peristiwa)
Isi atau peristiwa merupakan bagian utama dan terpenting dari suatu cerita dongeng. Isi cerita dongeng menceritakan dan menguraikan setiap peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh secara secara berurutan.
3. Penutup
Penutup merupakan bagian akhir dari cerita dongeng yang biasanya berisi mengenai pesan moral dan kata penutup.
Unsur Intrinsik Dongeng
Cerita dongeng memiliki unsur intrinsik yang saling melengkapi dan mendukung keutuhan isi cerita dongeng. Berikut adalah beberapa unsur intrinsik dari cerita dongeng.
1. Tema
Tema merupakan gagasan atau ide utama yang menjadi dasar dari suatu cerita dongeng. Tema dalam sebuah cerita terbagi menjadi dua jenis, yaitu tema tersurat dan tema tersirat. Tema tersurat merupakan tema yang dijelaskan atau dituliskan secara langsung dalam cerita. Sedangkan tema tersirat merupakan tema yang tidak dijelaskan atau dituliskan secara langsung dalam cerita. Beberapa contoh tema, yaitu kepahlawanan, kejujuran, kekeluargaan, dan persahabatan.
2. Latar
Latar merupakan keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana yang terdapat dalam sebuah cerita. Contoh latar tempat, yaitu di hutan, di desa, di kota, di pegunungan, dan di sungai. Contoh latar waktu, yaitu malam hari, pagi hari, siang hari, sore hari, hari ini, dan kemarin. Contoh latar suasana, yaitu menakutkan, menyedihkan, mencekam, dan menggembirakan.
3. Alur
Alur merupakan rangkaian atau urutan peristiwa dalam sebuah cerita dongeng yang memiliki hubungan sebab akibat. Pemahaman alur akan memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahami peristiwa dalam sebuah cerita. Terbagi menjadi alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
4. Tokoh
Tokoh merupakan para pelaku yang mengalami berbagai peristiwa dalam cerita dongeng. Tokoh dalam cerita dongeng umumnya menjadi unsur utama yang mendukung berbagai peristiwa atau kejadian.
5. Penokohan
Penokohan merupakan gambaran atau cara pengarang melukiskan watak yang dimiliki oleh tokoh yang terdapat dalam cerita dongeng. Penokohan dapat berupa karakter, sifat, dan kondisi fisik yang ditampilkan oleh para tokoh.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara pengarang menempatkan dirinya atau tokoh utama yang dituliskan dalam cerita dongeng. Sudut pandang menjelaskan dari sudut mana pengarang memandang ceritanya melalui cara tokoh diceritakan. Sudut pandang dapat dibagi menjadi sudut pandang orang pertama (Aku), sudut pandang orang ketiga (Dia), dan sudut pandang campuran.
7. Majas
Majas merupakan salah satu bentuk gaya bahasa yang digunakan dalam sebuah cerita dongeng dengan tujuan untuk memberikan efek-efek tertentu untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat sehingga membuat cerita dongeng menjadi lebih hidup.
8. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang terdapat dalam sebuah cerita dongeng yang dapat dijadikan sebagai teladan atau contoh oleh pembaca atau pendengar. Amanat dapat berupa sebuah perintah dan ajakan dari penulis kepada pembaca untuk menghindari atau melakukan suatu hal. Amanat yang terdapat dalam suatu cerita terbagi menjadi amanat tersirat dan amanat tersurat. Amanat tersurat merupakan amanat yang dijelaskan atau dituliskan secara langsung dalam suatu cerita. Sementara itu, amanat tersirat merupakan alamat tersembunyi yang tidak dijelaskan atau dituliskan secara langsung dan suatu cerita.