Buku Filsafat Ilmu
Jelajahi Buku Filsafat Ilmu dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tetang Buku Filsafat Ilmu
Jelajahi Buku Filsafat Ilmu dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Buku filsafat ilmu umumnya berisi mengenai berbagai materi mengenai filsafat dan ilmu, seperti sejarah filsafat, sumber ilmu pengetahuan, makna filsafat, makna ilmu, perkembangan ilmu, dan objek atau bidang kajian filsafat. Filsafat ilmu menjadi induk atau inti dari ilmu pengetahuan yang mendasari logika, bahasa, dan matematika. Filsafat ilmu menjadi mata kuliah yang wajib dipelajari bagi program Magister dan Doktor. Sementara itu, bagi mahasiswa program sarjana, filsafat ilmu diperlukan agar mahasiswa dapat memiliki wawasan mendasar mengenai ilmu pengetahuan.
Filsafat Ilmu menjadi suatu bidang studi filsafat yang objek materinya berupa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis dan perwujudan. Filsafat ilmu meliputi pluralitas ilmu pengetahuan. Sementara itu, objek formal filsafat ilmu berupa hakikat ilmu pengetahuan. Lacey (1996) membuat beberapa poin mengenai pembahasan dalam filsafat ilmu, yaitu hakikat ilmu itu sendiri, tujuan dari ilmu, metode ilmu, bagian-bagian ilmu, jangkauan ilmu, serta hubungan ilmu dengan masalah kehidupan atau filosofi yang lain, seperti nilai, etika, moral, dan kesejahteraan manusia.
Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya memiliki nilai ilmiah saja, tetapi juga memiliki nilai ilmiah keilahian. Karena itu, filsafat lahir di tengah keragaman ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meluruskan berbagai persoalan yang hadir sehingga pencapaian tujuannya dapat menjadi lebih terarah. Filsafat ilmu lahir dengan membawa tanggung jawab yang besar karena di samping meluruskan berbagai persoalan mengenai berbagai penemuan ilmu pengetahuan, filsafat ilmu juga memikirkan bagaimana ilmu pengetahuan dapat memiliki manfaat bagi kehidupan manusia.
Filsafat ilmu memiliki tujuan untuk memperoleh pengertian atau makna yang akan menjelaskan peristiwa-peristiwa alam dan sosial. Filsafat ilmu lahir dengan didukung oleh faktor internal dan eksternal. Faktor intern berhubungan dengan ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu mengenai sejarah dari ilmu pengetahuan yang sampai saat ini terus mengalami perkembangan. Faktor eksternal berhubungan dengan kecepatan perkembangan manusia yang sudah tidak seimbang lagi dengan jumlah persediaan sumber daya alam. Karena itu, dibutuhkan sebuah pengetahuan yang benar, pasti, dan bersifat praktis, yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Pengertian Filsafat
Filsafat sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu berasal dari kata Philo yang memiliki arti cinta dan dari kata shopia yang memiliki arti bijaksana sehingga dapat diartikan sebagai ilmu kebijaksanaan atau ilmu kebenaran. Filsafat merupakan suatu prinsip atau asas keilmuan yang mencari tahu mengenai kebenaran suatu objek dengan modal berpikir secara radikal. Filsafat mencari kebenaran dari prinsip yang bersifat general. Prinsip yang bersifat general tersebut harus dapat dipakai untuk menjelaskan segala kajian atas objek filsafat. Kajian filsafat dilakukan secara menyeluruh terhadap suatu pemikiran, kepercayaan, dan sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian ulang dan analisis konsep dasar untuk menciptakan kebenaran, pertimbangan, dan kebijaksanaan yang lebih baik.
Filsafat bersifat tidak faktual karena berisi mengenai dugaan atau pertanyaan yang belum ditemukan jawaban dan tidak masuk akal. Namun, berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut nantinya akan ditemukan bukti dan fakta ilmiah. Filsafat mampu menjelaskan mengenai hubungan antara sebab dan akibat, bentuk dan isi, serta gejala dan hakikat. Filsafat juga mampu mengidentifikasi apa, mengapa, dan bagaimana suatu objek dapat dikatakan benar. Filsafat dapat menjadikan manusia untuk bersikap dan bertindak atas dasar pertimbangan kemanusiaan yang tinggi. Orang yang mempelajari ilmu juga perlu untuk mengerti filsafat agar dapat benar-benar memahami ilmu pengetahuan yang dipelajarinya karena ilmu pengetahuan lahir dari filsafat. Filsafat dapat dimanfaatkan sebagai kaidah dalam berpikir, bersikap, dan bertindak secara sadar sehingga persoalan dan peristiwa di alam maupun masyarakat dapat dihadapi dengan lebih bijak dengan tidak mudah terbawa arus dan tidak memiliki keraguan dalam menyikapi berbagai hal tersebut.
Pengertian Filsafat Ilmu
Secara umum, filsafat ilmu merupakan hasil dari pemikiran manusia yang tidak memiliki batasan sehingga orang bebas untuk melakukan pemikiran filsafat dari berbagai perspektif. Filsafat Ilmu adalah suatu pengetahuan yang dianggap benar dengan objek pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan atau sudut pandang metode atau sistem yang filosofis. Filsafat ilmu juga dapat diartikan sebagai aktivitas atau kegiatan perenungan filsafat dalam upaya untuk memecahkan berbagai masalah yang timbul di sekitar hakikat ilmu, perkembangan ilmu, dan penerapan ilmu.
Beberapa filsuf menekankan bahwa filsafat ilmu sebagai bagian dari filsafat pengetahuan (epistemologi) karena filsafat ilmu banyak melakukan kajian tentang salah satu jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan keilmuan atau pengetahuan ilmiah. Filsafat ilmu menjadi cabang filsafat yang secara sistematis mempelajari dan membahas mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang berhubungan dengan berbagai masalah filosofis dan fundamental yang terdapat dalam ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah.
Filsafat ilmu melakukan penyelidikan secara kritis terhadap pernyataan dan pengandaian yang diajukan dalam bidang pengetahuan. Filsafat menjadi disiplin ilmu yang mengkaji secara komprehensif mengenai hal apa yang dikatakan serta untuk apa hal tersebut dikatakan. Filsafat ilmu juga menjadi objek instrumentatif yang mampu menjelaskan pemikiran dan tipe pemikiran yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut nantinya akan memunculkan sebuah jawaban dari proses berpikir. Filsafat ilmu juga disebut sebagai pendobrak sekaligus sebagai pembimbing yang orientasinya memperdalam hakikat ilmu serta melahirkan para ilmuwan.
Filsafat ilmu dapat dikelompokkan menjadi filsafat ilmu umum dan filsafat ilmu khusus. Filsafat ilmu umum merupakan filsafat ilmu untuk semua ilmu. Filsafat ilmu umum lebih menekankan konsep-konsep filosofis ilmu dan ciri-ciri umum metode ilmiah yang digunakan oleh semua ilmu. Dalam filsafat ilmu umum, semua ilmu dapat menjadi objek telaah. Sementara itu, filsafat ilmu khusus secara individual membahas mengenai ilmu-ilmu tersendiri. Filsafat ilmu khusus lebih menekankan pada telaah konsep-konsep filosofis pada ilmu-ilmu tertentu beserta ciri-ciri metode ilmiah yang digunakan oleh ilmu-ilmu khusus, seperti ilmu psikologi, ilmu matematika, ilmu sosial, ilmu biologi, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi, dan ilmu fisika.
Pengertian Filsafat Ilmu Menurut Ahli
Menurut Psillos & Curd (2008), filsafat ilmu merupakan filsafat yang berhubungan dengan masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat dalam ilmu.
Dalton dkk. (2007) mengungkapkan bahwa filsafat ilmu mengacu pada keyakinan seseorang tentang esensi pengetahuan ilmiah, esensi metode dalam pencapaian pengetahuan ilmiah, serta hubungan antara ilmu dan perilaku manusia.
Rudner (1966) menjelaskan bahwa filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi yang memiliki fokus pada kajian tentang karakteristik pengetahuan ilmiah.
Menurut Rudner (1966), filsafat ilmu memiliki bagian-bagian yang mengalami perkembangan tersendiri berdasarkan pada objek-objek spesifiknya. Bagian-bagian tersebut meliputi, filsafat ilmu-ilmu sosial, filsafat ilmu-ilmu alam, filsafat ilmu pendidikan, dan filsafat ilmu fisika.
French & Saatsi (2011) menjelaskan sejarah filsafat ilmu sebagai disiplin yang bersifat mandiri (memiliki jurnal, komunitas ilmiah, dan pertemuan ilmiah) termasuk masih muda dengan usia sekitar 80 tahun. Namun, keberadaan filsafat ilmu sebenarnya telah ada sejak berkembangnya ilmu itu sendiri pada masa Aristoteles yang dapat dianggap sebagai ilmuwan pertama. Filsafat ilmu melakukan penelaahan terhadap isu-isu metode ilmiah, hakikat teori ilmiah dan bagaimana hubungan teori dengan realitas, serta tujuan-tujuan ilmu.
Sementara itu, Hanurawan (2012) menganggap filsafat ilmu sebagai cabang filsafat, khususnya epistemologi, yang mempelajari tentang hakikat pengetahuan ilmu.
Cabang Filsafat
Filsafat ilmu tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan ilmu. Filsafat ontologi, epistemologi, dan aksiologi, sebagai cagang utama filsafat, menjadi landasan utama dalam perkembangan ilmu. Ilmu dalam hal ini mencoba untuk menguji kebenaran berbagai pengetahuan secara lebih luas dan mendalam. Ilmu tidak hanya membahas mengenai hakikat (ontologis) dari suatu pengetahuan, tetapi juga membahas mengenai bagaimana (epistemologis) suatu pengetahuan dapat diproses menjadi sebuah pengetahuan yang benar-benar memiliki nilai guna (aksiologis) bagi kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pada dasarnya memiliki sifat dinamis karena sikap dan pendirian para ilmuwan dapat dipengaruhi oleh ketiga landasan yang menjadi cabang utama filsafat, yaitu ontologi, epistemologi, dan axiologi.
1. Ontologi
Ontologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari mengenai hakikat realitas terdalam dari segala hal, baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat nonfisik.
2. Epistemologi
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang melakukan penelaahan atau penyelidikan mengenai hakikat pengetahuan manusia. Epistemologi secara khusus melakukan berbagai kajian yang mendalam mengenai hakikat terjadinya perbuatan mengetahui, sumber pengetahuan, tingkat-tingkat pengetahuan, metode untuk memperoleh pengetahuan, kesempurnaan pengetahuan, dan kebenaran pengetahuan.
3. Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari mengenai hakikat nilai. Berdasarkan pokok penekanannya, aksiologi dapat dibagi menjadi etika (filsafat tentang baik buruk perilaku manusia) atau filsafat moral serta estetika atau filsafat keindahan.
Selain ketiga cabang utama filsafat tersebut, terdapat beberapa cabang filsafat lain yang bersifat khusus. Beberapa cabang filsafat khusus, di antaranya adalah filsafat manusia, filsafat ketuhanan, filsafat agama, filsafat sosial dan politik, serta filsafat pendidikan.
Ciri-Ciri Filsafat
Filsafat memiliki tiga ciri, yaitu menyeluruh, mendasar, dan spekulatif. Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri filsafat.
1. Menyeluruh
Menyeluruh memiliki arti bahwa filsafat memiliki pemikiran yang luas karena tidak dibatasi dan tidak hanya dapat ditinjau dari satu sudut pandang tertentu. Pemikiran dalam filsafat mencoba untuk mencari tahu mengenai hubungan antara suatu ilmu dengan ilmu-ilmu lainnya, hubungan ilmu dengan moral, hubungan ilmu dengan seni, serta hubungan ilmu dengan tujuan hidup.
2. Mendasar
Mendasar memiliki arti bahwa filsafat memiliki pemikiran yang dalam hingga mencapai hasil yang mendasar dan diperlukan terhadap objek yang dipelajarinya. Hasil pemikiran tersebut dapat dijadikan sebagai dasar atau pedoman bagi berbagai nilai dan keilmuan. Filsafat tidak hanya berhenti pada bagian luar atau kulit (periferi), tetapi juga menembus hingga ke kedalamannya (hakikat).
3. Spekulatif
Spekulatif memiliki arti bahwa hasil pemikiran filsafat yang diperoleh akan dijadikan sebagai dasar bagi pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran dalam filsafat selalu dijadikan sebagai dasar untuk menelaah berbagai bidang pengetahuan yang baru. Namun, bukan berarti bahwa hasil pemikiran filsafat tersebut diragukan kebenarannya karena tidak pernah tuntas.
Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
- Filsafat ilmu membahas mengenai berbagai masalah metafisika atau eksistensi realitas yang berhubungan dengan keberadaan ilmu.
- Filsafat ilmu membahas mengenai berbagai masalah epistemologis atau metode pencapaian pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu.
- Filsafat ilmu membahas mengenai berbagai masalah etika atau moralitas yang berhubungan dengan kegiatan atau aktivitas dalam pencapaian ilmu dan penerapan ilmu bagi kehidupan masyarakat.
- Filsafat ilmu membahas mengenai berbagai masalah estetika atau keindahan yang berhubungan dengan ilmu.
- Filsafat ilmu membahas mengenai berbagai masalah logika atau pembentukan suatu kesimpulan ilmiah yang berhubungan dengan ilmu.
Manfaat Filsafat Ilmu
- Filsafat ilmu dapat menumbuhkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan menuju menjadi lebih tinggi dan berharga sehingga mampu menembus dimensi sekularisme ilmu pengetahuan.
- Filsafat ilmu dapat membentuk dan mengembangkan pengetahuan atau wawasan epistemologi sehingga etika atau moral kesarjanaan, yaitu sifat ilmiah, menjadi populer. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi dapat lebih dipertanggungjawabkan, tidak hanya untuk kepentingan subjek manusia, tetapi juga untuk kepentingan alam sebagai kebutuhan yang menyeluruh.
- Filsafat ilmu menjadikan ilmu pengetahuan dapat dipertanggungjawabkan sehingga kehidupan masyarakat akan tumbuh menjadi lebih adil, sejahtera, dan bahagia dalam kelestarian alam lingkungan yang semakin nyata.