Buku Ilmiah
Jelajahi Buku Ilmiah dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori buku seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori buku seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tentang Buku Ilmiah
Jelajahi Buku Ilmiah dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Karya ilmiah memiliki kaitan yang sangat erat dengan dunia pendidikan dan penelitian. Karya ilmiah dihasilkan setelah dilakukan berbagai macam riset. Bagi mahasiswa, karya ilmiah dapat berupa tugas akhir yang biasanya menjadi syarat utama yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studinya. Karya ilmiah dapat diartikan sebagai tulisan atau karangan mengenai ilmu pengetahuan yang menampilkan fakta dan data dari hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan dengan menggunakan suatu metode tertentu. Konteks karya ilmiah tersebut menghasilkan istilah buku ilmiah.
Pengertian Buku Ilmiah
Buku Ilmiah merupakan karya tulis ilmiah yang merangkum hasil-hasil penelitian terbaru dengan pembahasan yang mendalam mengenai masalah kekinian dari suatu keilmuan dengan bentuk kaidah, format, dan sistematika yang baku. Buku ilmiah juga dapat diartikan sebagai buku yang berisi mengenai pemaparan dan penjabaran suatu bidang ilmu pengetahuan. Pada umumnya, buku ini didasarkan pada premis, asumsi, hipotesis, dan metodologi ilmiah yang digunakan dengan paradigma yang jelas.
Sebuah karya tulis ilmiah dapat disebut ilmiah jika memenuhi tiga syarat, yaitu memiliki isi kajian yang berada pada lingkup pengetahuan ilmiah, menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah, serta memiliki penampilan yang sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan. Buku ilmiah masuk dalam ranah buku pendidikan yang terbagi atas buku teks atau buku ajar dan buku nonteks atau buku pengayaan. Buku ilmiah menjadi karya tulis yang diisi dengan bahan pelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Buku ilmiah perlu disusun secara terstruktur untuk lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Tujuan Penulisan Buku Ilmiah
Untuk mencapai kemajuan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia ini pada dasarnya perlu untuk diteliti, dikembangkan, serta ditingkatkan fungsi dan peranannya. Para ilmuwan atau cendekiawan melakukan pengamatan, pengkajian, dan penelitian terhadap sumber ilmu yang ada serta menuangkannya dalam bentuk karya tulis ilmiah. Hasil pengamatan, pengkajian, dan penelitian tersebut akan dipaparkan kepada masyarakat luas.
Penemuan baru dari hasil penulisan karya ilmiah diharapkan dapat membantu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat secara luas. Dalam lingkungan perguruan tinggi, karya ilmiah ditulis untuk meraih gelar atau menyelesaikan studi. Karya ilmiah berupa skripsi disusun untuk meraih gelar sarjana, tesis disusun untuk meraih gelar magister, dan disertasi disusun untuk meraih gelar doktor. Sementara itu, bagi pejabat fungsional, karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai persyaratan untuk mendapatkan angka kredit bagi kenaikan jabatannya.
Selain untuk mendapatkan gelar dan memperoleh kredit poin untuk kenaikan jabatan, karya tulis ilmiah disusun dengan tujuan utama untuk mendokumentasikan hasil-hasil penelitian yang berhasil mendapatkan atau membuktikan kebenaran ilmiah. Menemukan kebenaran ilmiah dan membukukan hasil karya ilmiah tersebut akan menjadi keuntungan yang paling besar dan berharga bagi seorang peneliti profesional.
Membukukan kebenaran ilmiah yang telah ditemukan dalam karya tulis ilmiah memiliki tujuan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dengan memberikan pemaparan dari teori-teori baru yang dapat dibuktikan. Selain itu, penyusunan atau penulisan buku ilmiah juga memiliki tujuan untuk memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesis.
Ruang Lingkup Buku Ilmiah
Ruang lingkup buku ilmiah mencakup bagian dalam buku yang memiliki fungsi sebagai penjelas dari isi buku ilmiah tersebut. Terdapat tiga bagian utama yang tercakup dalam buku ilmiah, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
- Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman judul, kata pengantar, daftar isi, serta tabel atau gambar.
- Bagian inti terdiri dari pendahuluan (latar belakang masalah dan rumusan masalah), pembahasan, serta penutup (kesimpulan dan saran).
- Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran, daftar istilah, indeks, dan biografi penulis.
Persyaratan Buku Ilmiah
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan atau penulisan buku ilmiah. Di antaranya meliputi beberapa hal berikut ini.
- Buku ilmiah harus diterbitkan oleh penerbit ilmiah, baik di tingkat instansi atau unit litbang pemerintah maupun di tingkat swasta, yang memiliki fungsi penerbitan;
- Buku ilmiah harus memiliki international standard book number (ISBN), baik untuk terbitan tunggal maupun terbitan revisi selanjutnya;
- Buku ilmiah harus melewati proses penyuntingan ilmiah yang mencakup penelaahan dan penilaian naskah buku; serta
- Buku ilmiah harus memiliki paling sedikit 49 halaman, yang tidak termasuk halaman bagian awal (preliminaries) dan bagian akhir (postliminaries).
Sistematika dan Format Buku Ilmiah
Buku ilmiah memiliki sistematika dan format yang perlu dipenuhi dalam penyusunannya. Berikut adalah beberapa ketentuan format dan sistematika dari buku ilmiah.
- Buku ilmiah dapat berasal dari hasil penelitian, hasil pemikiran, hasil kajian, atau akumulasi pengetahuan seorang pakar.
- Kelengkapan sistematika naskah buku ilmiah terdiri dari: (a) bagian awal (preliminaries) yang meliputi, judul buku, nama penulis, editor (jika ada), KDT, prakata, dan kata pengantar; (b) bagian isi buku (text matters) yang meliputi, bab-bab buku (harus mencakup ada bab pendahuluan dan bab penutup); (c) bagian akhir (postliminaries) yang meliputi, glosarium, indeks, biografi penulis, dan sinopsis buku.
- Format penyusunan buku ilmiah tidak sama dengan format penyusunan laporan penelitian sehingga perlu dilakukan perubahan atau ditulis ulang.
- Buku ilmiah dapat memiliki editor dari penulis atau editor kepengarangan, yang bukan berasal penerbit. Editor tersebut harus kompeten di bidangnya dan memiliki tugas untuk menyelaraskan isi buku sehingga layak diusulkan untuk diterbitkan.
- Pembahasan naskah harus disusun secara sistematika berdasarkan bagian atau bab-bab yang dibuat secara berkesinambungan dan bertautan.
- Bagian isi buku ilmiah terletak di antara bagian awal dan bagian akhir. Bagian isi menjadi inti atau bagian utama dari sebuah buku. Bagian isi buku dapat tersusun atas beberapa bagian tanpa didahului abstrak. Setiap bagian tersebut tersusun atas beberapa bab dan subbab. Bagian isi buku juga dapat langsung tersusun dalam bab dan subbab. Penulis buku perlu berkontribusi menulis seluruh bagian buku, bukan hanya bagian tertentu saja.
- Jika suatu buku menggunakan bagian buku maka satu bagian merupakan urutan beberapa bab dengan topik bahasan yang sama.
- Sedikitnya, terdapat 3 bab dalam sebuah buku, termasuk bab pendahuluan dan bab penutup.
- Judul bab pertama dan bab terakhir selayaknya berupa konten atau kalimat substansi, bukan bab “pendahuluan” dan “penutup”.
- Judul setiap bab dan subbab dalam naskah hasil penelitian yang akan diterbitkan harus mencerminkan topik atau konten pembahasan buku, bukan seperti dalam laporan penelitian yang berupa “Latar Belakang”, “Rumusan Masalah”, “Tujuan Penelitian”, “Manfaat Penelitian”, “Tinjauan Pustaka”, “Metodologi penelitian”, “Pembahasan”, atau “Hasil Penelitian”.
- Bab terakhir buku merupakan bab penutup yang berisi mengenai kesimpulan dan rekomendasi.
- Daftar kata indeks diletakkan pada bagian akhir (postliminary). Daftar ini disiapkan oleh penulis tanpa mencantumkan nomor halaman.
- Seluruh rujukan yang terdapat dalam bagian isi (text matter) harus tertulis dalam “Daftar Pustaka” yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisannya dan digunakan secara konsisten untuk setiap akhir bagian isi buku
- Bahasa teknis perlu digunakan seminimal mungkin sehingga dapat mudah dipahami oleh pembaca yang nonspesialis.
- Naskah yang diajukan tidak boleh naskah yang pernah diterbitkan oleh penerbit lain dan harus karya asli yang tidak melanggar etika dan undang-undang hak cipta.
- Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
- Gambar, foto, skema, dan diagram perlu disiapkan dalam file terpisah dengan kualitas minimal 300 dpi (dot per inch) dan dengan format file JPEG (.jpeg) tanpa kompresi atau TIFF (.tiff) agar memiliki hasil cetak yang tajam.
- Setiap ilustrasi yang terdapat dalam buku ilmiah, baik berupa gambar, grafik, skema, diagram, maupun tabel, wajib mencantumkan identitas berupa penomoran dan keterangan secara berurutan.
- Naskah buku ilmiah yang akan diterbitkan minimal memiliki tebal 90 halaman untuk ukuran A4 atau setelah terbit sebagai buku minimal memiliki tebal 49 halaman dengan ukuran A5.
Langkah Penulisan Buku Ilmiah
Untuk dapat menyusun buku ilmiah, penulis akan melewati beberapa langkah atau tahapan. Di antaranya, yaitu:
1. Menyiapkan Tema
Tema menjadi bagian utama yang disampaikan penulis dalam suatu karangan atau tulisannya. Tema yang baik dapat diuraikan secara runtut berdasarkan pola-pola yang deskriptif, naratif, eksposisi, argumentatif, dan persuasif. Sementara itu, tema yang kurang baik memiliki bentuk yang meloncat-loncat dan tidak jelas arahnya sehingga menyulitkan pembaca.
2. Menentukan Topik
Setelah menyiapkan tema, langkah yang selanjutnya adalah menentukan topik yang menjadi pokok pembahasan dalam suatu kajian. Penulis perlu menentukan topik yang menarik bagi pembaca maupun penulis itu sendiri. Topik yang ditentukan juga harus dikuasai dengan baik oleh penulis.
3. Merumuskan Judul
Judul menjadi bagian perekat antara topik dan tema yang akan ditulis. Judul perlu memiliki daya tarik yang dapat memikat pembaca. Judul menjadi ciri atau identitas yang mencerminkan keseluruhan isi suatu karya tulis ilmiah. Judul merupakan gambaran konseptual dari kerangka kerja suatu karya tulis ilmiah. Dengan memiliki peran yang sangat penting bagi suatu karya tulis ilmiah, pemilihan judul perlu dipikirkan secara matang.
Judul perlu dirumuskan dengan kalimat yang mencantumkan kata-kata kunci dari karya ilmiah yang akan ditulis agar pembaca dapat menerawang keseluruhan isi atau kandungan dari karya tulis yang akan ditulis. Akan lebih baik jika judul dapat dirangkai dalam sekali baca dengan kalimat yang jelas dan efektif sehingga pembaca dapat langsung menangkap makna dari topik yang akan dibahas tanpa perlu membaca judul secara berulang.
4. Menyiapkan Kerangka Karangan
Setelah berhasil merumuskan tema, topik dan judul tulisan, langkah selanjutnya merumuskan kerangka karangan atau outline. Kerangka karangan merupakan bentuk rencana teratur dalam pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan menjadi rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karya ilmiah yang akan ditulis.
5. Menyiapkan Sumber Penulisan
Sumber penulisan dapat berasal dari berbagai bahan pustaka, referensi, atau rujukan sebagai sumber informasi dan fakta pendukung. Tanpa adanya bahan pustaka, hasil dari penulisan karya ilmiah akan diragukan, kecuali hasil penelitian langsung yang dilakukan penulis terhadap sebuah objek penulisan. Langkah atau cara yang dapat dilakukan dalam mengumpulkan bahan pustaka sebagai dasar penulisan, yaitu: (a) memilih bahan pustaka yang berkaitan dengan tema, pokok, dan judul; (b) memilih bahan pustaka yang berasal dari terbitan buku terbaru; (c) melakukan seleksi terhadap bahan pustaka; serta (d) menyusun bahan pustaka ke dalam karya tulis ilmiah.
6. Mulai Menulis
Setelah menyelesaikan semua langkah di atas, buku ilmiah dapat mulai ditulis atau disusun berdasarkan data yang telah didapatkan melalui berbagai media, baik dari kepustakaan maupun dari lapangan secara langsung. Penulisan buku ilmiah tentu harus bersifat ilmiah dan akan menjadi lebih menarik jika buku ilmiah yang ditulis tersebut belum pernah dipublikasikan sebelumnya.