Buku Jago MC dan Pidato
Jelajahi Buku Jago MC dan Pidato dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tetang Buku Jago MC dan Pidato
Jelajahi Buku Jago MC dan Pidato dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Pidato menjadi hal yang cukup sering ditemukan dalam berbagai kegiatan formal di tempat umum, seperti di sekolah, kantor, dan tempat ibadah. Pidato umumnya dilakukan untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti kemauan atau maksud yang disampaikan. Pengaruh yang diberikan dalam penyampaian pidato merupakan pengaruh yang bersifat positif sehingga orang yang melakukannya akan mengalami perubahan yang lebih baik. Karena itu, pidato menjadi hal yang cukup perlu untuk dilakukan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian, jenis, tujuan, ciri-ciri, struktur, dan cara menulis teks pidato.
Pengertian Pidato
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato diartikan sebagai pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Pidato dalam KBBI juga diartikan sebagai wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Menurut Isma Tantawi (2019), pidato merupakan kegiatan menyampaikan pikiran, perasaan, dan kemauan dari seseorang kepada sekelompok orang.
Pidato merupakan kegiatan menyampaikan gagasan atau informasi secara lisan di depan umum dengan tujuan tertentu. Pidato dilakukan dengan menyampaikan sebuah pendapat atau pemikiran untuk memberikan gambaran mengenai suatu hal.
Pidato perlu disampaikan dengan menggunakan susunan bahasa yang baik kepada para pendengar yang hadir. Pidato biasanya disampaikan oleh seorang pemimpin atau orang yang dianggap penting dengan mengangkat suatu isu, pengetahuan, atau informasi yang bersifat umum dan mencakup berbagai bidang.
Pidato umumnya dilakukan untuk mempengaruhi para pendengar, memberikan suatu pemahaman, serta membuat orang lain merasa senang dan puas jika disampaikan secara menghibur. Pidato yang disampaikan biasanya berisi pernyataan terhadap suatu hal atau peristiwa yang penting dan layak untuk diperbincangkan.
Jenis-Jenis Pidato
Berdasarkan sifat dan fungsinya, pidato dapat dibagi menjadi 7 (tujuh) jenis. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis pidato.
1. Pidato Pertanggungjawaban
Pidato pertanggungjawaban merupakan jenis pidato yang disampaikan dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan sebuah amanah yang dimiliki dalam waktu tertentu. Pidato jenis ini umumnya disampaikan masa akhir jabatan. Misalnya, pada masa akhir jabatan kepala dinas, kepala sekolah, dan lain sebagainya.
2. Pidato Pembukaan
Pidato pembukaan merupakan jenis pidato singkat yang disampaikan dalam rangka membuka suatu kegiatan atau acara tertentu, seperti ospek dan seminar.
3. Pidato Pengarahan
Pidato pengarahan merupakan jenis pidato yang disampaikan dalam rangka memberi arahan kepada para pendengar. Pidato jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang pemimpin, seperti pemimpin organisasi atau institusi, kepada para staf dan anggotanya. Pidato pengarahan dapat berupa nasihat dari pemimpin kepada para anggota atau pengurus.
4. Pidato Peresmian
Pidato peresmian merupakan jenis pidato yang disampaikan dalam rangka meresmikan sesuatu. Pidato jenis ini dapat disampaikan dalam sebuah acara, momentum, bisnis, perkantoran, fasilitas umum, dan lain sebagainya.
5. Pidato Dakwah
Pidato dakwah merupakan jenis pidato yang disampaikan dalam rangka memberikan informasi atau membahas suatu hal yang berhubungan dengan ajaran agama. Pidato dakwah juga dapat disebut sebagai ceramah agama.
6. Pidato Laporan
Pidato laporan merupakan jenis pidato yang dilakukan dalam rangka melaporkan atau menyampaikan laporan kepada pihak yang memiliki kepentingan tertentu. Contoh pidato laporan, yaitu pidato yang disampaikan oleh ketua pelaksana mengenai sebuah acara yang telah selesai diselenggarakan.
7. Pidato Sambutan
Pidato sambutan merupakan jenis pidato yang disampaikan dalam rangka memberikan sambutan dalam penyelenggaraan suatu acara atau kegiatan. Pidato sambutan umumnya diberikan oleh orang atau pihak yang dihormati atau dipentingkan dalam sebuah acara resmi.
Berdasarkan tujuan penyampaiannya, pidato dapat terbagi menjadi 4 (empat) jenis. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis pidato berdasarkan tujuannya.
1. Informatif
Informatif merupakan jenis pidato yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai suatu hal sehingga pendengar dapat mengerti dan memahami isi dari informasi tersebut dengan jelas dan benar. Pidato informatif dapat berupa petunjuk mengenai suatu hal, pengarahan tentang masalah tertentu, dan penjelasan tentang objek tertentu. Pidato ini dilakukan dengan tujuan agar para pendengar mengetahui, mengerti, dan menerima informasi yang telah.
2. Persuasif
Persuasif merupakan jenis pidato yang dilakukan untuk mempengaruhi pendengar. Persuasi sendiri merupakan proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan seseorang dengan menggunakan manipulasi psikologis. Pidato persuasif dilakukan dengan menyampaikan informasi yang dapat mengajak para pendengar untuk mengikuti atau melakukan apa yang disampaikan sehingga akan terjadi suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Pidato ini dilakukan dengan tujuan agar para pendengar dapat melakukan suatu tindakan, sikap, atau tingkah laku tertentu yang diharapkan oleh pembicara
3. Rekreatif
Rekreatif merupakan jenis pidato yang dilakukan untuk membuat para pendengar merasa terhibur dan gembira. Pidato rekreatif juga sering disebut sebagai pidato kekeluargaan. Pidato jenis ini disampaikan dengan menyisipkan atau menyuguhkan beberapa hiburan yang dapat dinikmati bersama sehingga tujuan pidato yang disampaikan dapat tercapai. Pembicara pidato rekreatif hendaknya memiliki kemampuan untuk menyampaikan hal-hal yang dapat menciptakan suasana keramahtamahan, seperti lelucon dan humor.
4. Argumentatif
Argumentatif merupakan jenis pidato yang dilakukan dengan memberikan pernyataan atau data yang dapat meyakinkan pendengar tentang suatu hal yang disampaikan. Pidato argumentatif perlu mengandung argumentasi, dalil, alasan, serta data faktual berupa bukti dan kesaksian seorang pakar atau tokoh yang dapat mendukung isi pidato. Sementara itu, pidato ini menolak sebuah pernyataan yang berasal dari opini, pendapat, atau keyakinan tertentu.
Ciri-Ciri Pidato yang Baik
Pidato yang baik disampaikan kepada para pendengar memiliki berbagai ciri-ciri. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari penyampaian pidato yang baik.
1. Memiliki Tujuan yang Jelas
Dalam menyusun sebuah teks pidato tujuan harus ditentukan terlebih dahulu. Pidato harus memiliki tujuan jelas yang ingin dicapai dalam proses penyampaiannya. Tujuan pidato dapat berupa mengajak atau mempengaruhi pendengar untuk melakukan atau meninggalkan suatu hal, memberitahu atau menyampaikan suatu informasi, melaporkan berbagai hal, dan lain sebagainya.
2. Memuat Sebuah Kebenaran
Sebuah pidato yang akan disampaikan kepada khalayak harus berisi mengenai kebenaran. Teks pidato harus disusun berdasarkan data atau fakta yang ditemukan dan dapat mendukung isi dari pidato yang disampaikan.
3. Disampaikan dengan Jelas dan Menarik
Pidato harus disampaikan oleh pembicara kepada pendengar dengan cara yang jelas dan menarik. Hal tersebut dilakukan agar para pendengar dapat tetap fokus serta lebih mudah untuk memahami apa yang disampaikan dalam isi teks pidato.
4. Disampaikan dengan Intonasi, Artikulasi, dan Volume yang Jelas
Selain disampaikan dengan menggunakan bahasa yang jelas, pidato juga harus disampaikan dengan menggunakan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas. Pembicara harus menyampaikan pidato dengan intonasi yang disesuaikan tanda baca, artikulasi dalam huruf konsonan dan vokal yang jelas, serta ukuran volume yang disesuaikan.
5. Disampaikan kepada Pendengar dengan Latar Belakang yang Sesuai
Pembicara pidato harus terlebih dahulu mengetahui latar belakang dari para pendengar pidato. Hal tersebut dilakukan untuk dapat menyesuaikan penggunaan bahasa, tema, tujuan, serta gaya penyampaian pidato.
6. Menciptakan Suasana yang Efektif
Dalam menyampaikan sebuah pidato, pembicara harus mampu menciptakan suasana yang efektif. Suasana pidato perlu disesuaikan dengan topik atau tema dari pidato yang disampaikan. Misalnya, pidato mengenai pemberantasan korupsi perlu disampaikan dengan semangat dan menggebu-gebu agar para pendengar juga akan ikut merasakannya.
Metode Pidato
Dalam menyampaikan sebuah pidato, terdapat berbagai metode atau cara yang dapat digunakan. Berikut adalah beberapa metode yang dapat dilakukan dalam menyampaikan pidato.
1. Impromptu
Impromptu merupakan metode yang dilakukan secara langsung tanpa adanya persiapan terlebih dahulu. Metode ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang sudah berpengalaman atau memiliki jam terbang yang cukup tinggi.
2. Menghapal
Menghapal merupakan metode yang dilakukan melalui tahapan persiapan dengan terlebih dahulu menghapal materi pidato yang akan disampaikan.
3. Membaca Naskah
Membaca naskah merupakan metode yang dilakukan dengan membawa dan membaca naskah yang telah disiapkan saat menyampaikan pidato.
4. Ekstemporan
Ekstemporan merupakan metode yang dilakukan dengan menyiapkan pokok-pokok pikiran atau garis besar dari materi yang akan disampaikan dengan membuat catatan pengingat.
Struktur Teks Pidato
Sama seperti teks lainnya, teks pidato juga memiliki beberapa rangkaian atau struktur yang akan membangun teks hingga menjadi teks yang lengkap dan utuh. Rangkaian atau struktur teks pidato terdiri dari pembuka, isi, dan penutup. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing struktur teks pidato.
1. Bagian Pembuka
Bagian pembuka dari teks pidato umumnya terdiri dari salam pembuka, ucapan penghormatan, ucapan syukur, ucapan terima kasih, dan pengantar ke topik utama.
Salam pembuka menjadi ucapan yang mengawali kegiatan pidato. Ucapan penghormatan berisi mengenai sapaan kepada para pendengar dengan menyebutkan beberapa orang, mulai dari yang memiliki jabatan tertinggi.
Ucapan syukur umumnya berisi mengenai rasa syukur atas kesempatan untuk dapat menyampaikan pidato. Pengantar ke topik utama umumnya berisi mengenai pengenalan dari isu, masalah, pengetahuan, serta pandangan terhadap informasi atau topik yang akan disampaikan kepada pendengar.
2. Bagian Isi
Isi dari teks pidato terdiri dari rangkaian informasi penting yang ingin disampaikan. Bagian isi perlu memuat mengenai argumen yang berkaitan dengan informasi atau topik yang dibicarakan pada pengantar topik. Argumen tersebut akan lebih baik jika didukung dengan berbagai fakta dan data yang dapat memperkuatnya. Isi dari teks pidato harus disusun secara logis, dengan menggunakan sumber terpercaya, dan dikenal oleh pendengar.
3. Bagian Penutup
Bagian penutup teks pidato dapat berisi mengenai kesimpulan dari isi pidato yang disampaikan serta salam penutup.
Kesimpulan dapat berisi mengenai penegasan kembali dari apa yang disampaikan dalam isi teks pidato. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan agar pendengar tidak keliru dalam memahami dan mengingat apa yang dimaksudkan dalam isi teks pidato. Setelah penyampaian kesimpulan, bagian penutup juga dapat diisi dengan rekomendasi atau saran mengenai informasi atau topik yang disampaikan.
Salam penutup berisi mengenai ucapan terima kasih dan permintaan maaf jika terjadi kesalahan dalam penyampaian pidato. Salam penutup menjadi ucapan salam dari kepada para pendengar untuk mengakhiri informasi atau topik yang telah disampaikan.
Kaidah kebahasaan Teks Pidato
Teks pidato memiliki kaidah kebahasaan tersendiri yang dapat membedakannya dengan teks lainnya. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks pidato.
- Banyak menggunakan kata sapaan untuk menyapa para pendengar, seperti anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara.
- Menggunakan kata ganti orang pertama, seperti aku, saya, dan kami.
- Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan sesuai dengan informasi atau topik yang disampaikan.
- Menggunakan kata yang menunjukkan hubungan sebab akibat atau argumentasi, seperti dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, sebab, dan untuk itu.
- Sering menggunakan kata kerja mental atau kata kerja yang mengekspresikan sikap atau respons, seperti memprihatinkan, diharapkan, memperkirakan, berpendapat, berasumsi, mengagumkan, dan menyimpulkan.
- Menggunakan kata persuasif atau kata yang dapat mengajak pendengar agar tertarik dan ikut melakukan sesuatu sesuai dengan topik yang disampaikan, seperti sebaiknya, diharapkan, hendaklah, perlu, dan seharusnya.
- Menggunakan kalimat imperatif atau kalimat perintah untuk melarang atau meminta seseorang melakukan sesuatu, seperti jangan.