Buku Ternak Ayam
Jelajahi Buku Ternak Ayam dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tentang Buku Ternak Ayam
Jelajahi Buku Ternak Ayam dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Ayam menjadi salah satu jenis hewan konsumsi yang banyak dicari masyarakat. Daging dan telur ayam bahkan menjadi bahan pangan yang hampir dikonsumsi setiap harinya oleh sebagian masyarakat. Masyarakat banyak mengonsumsi daging dan telur ayam bukan tanpa alasan. Selain dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang lezat, daging dan telur ayam juga mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Manfaat Daging dan Telur Ayam
Daging ayam merupakan bahan pangan yang menjadi sumber protein rendah kalori. Daging ayam memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh dan omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung serta mampu mencegah berbagai penyakit. Selain itu, daging ini juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin B, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, vitamin E, niasin, dan magnesium.
Sementara itu, telur merupakan salah satu bahan pangan yang menjadi sumber protein terbaik dan mudah untuk didapatkan karena memiliki harga yang cukup terjangkau. Selain protein, telur juga menjadi bahan pangan yang mengandung berbagai zat gizi lainnya, seperti kalsium, karbohidrat, fosfor, zat besi, kalium, natrium, zinc, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
Bagian putih telur memiliki kadar protein paling tinggi serta memiliki kandungan lain, seperti vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, dan selenium. Sedangkan bagian kuning telur memiliki kandungan lemak, kalori, kolesterol, dan berbagai jenis mineral. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari mengonsumsi telur, yaitu membentuk jaringan tubuh dan membantu fungsinya, menjaga kesehatan mata, menjaga kesehatan otak, menurunkan kadar kolesterol jahat, membantu menurunkan risiko penyakit jantung, membantu menjaga berat badan, serta membantu menguatkan sistem imun.
Berbagai kelebihan tersebut membuat permintaan pasar terhadap daging dan telur ayam semakin meningkat. Hal ini dapat menjadikan bisnis ternak ayam sebagai peluang yang cukup menjanjikan. Bisnis ternak ayam sendiri umumnya terbagi menjadi dua, yaitu ternak pedaging atau ayam potong dan ternak ayam petelur.
Perbedaan Ayam Pedaging dan Ayam Petelur
Ternak ayam pedaging atau ayam potong biasanya menggunakan ayam ras atau ayam broiler. Sedangkan untuk ternak ayam petelur biasanya menggunakan ayam petelur putih. Jenis ayam petelur berbeda dengan ayam pedaging. Ayam petelur cenderung memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan ayam pedaging.
Untuk modal yang dibutuhkan, ayam pedaging cenderung membutuhkan modal yang lebih sedikit dibandingkan dengan ayam petelur. Modal yang dibutuhkan untuk ternak ayam pedaging mencakup pembelian bibit Day Old Chicken (DOC), kandang, peralatan, dan pakan. Sementara itu, untuk ayam petelur juga dibutuhkan modal vaksin untuk menghindari penyakit.
Jika dilihat dari segi perawatan, ayam pedaging cenderung membutuhkan pakan yang berprotein lebih tinggi dibandingkan dengan ayam petelur. Namun, ayam pedaging memiliki jangka waktu panen yang pendek sehingga membutuhkan jumlah pakan yang tidak terlalu banyak. Hal tersebut berbeda dengan ayam petelur yang memiliki jangka panen hingga 24 bulan dan membutuhkan pakan sekitar 120 gram per harinya untuk 1 ekor ayam.
Dalam melakukan pemasaran, peternak ayam pedaging disarankan untuk melakukan kerja sama dengan industri atau pihak lain agar dapat lebih terjamin. Sedangkan ayam petelur dapat dilakukan secara mandiri tanpa melakukan kerja sama dengan pihak lain sehingga seluruh biaya pakan dan pemasaran harus dipikirkan dan diurus sendiri oleh peternak.
Mengenai jenis ternak yang lebih menguntungkan, masing-masing jenis ternak sebenarnya memiliki keuntungan dan kelebihannya sendiri. Ternak ayam pedaging dapat dilakukan jika ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat karena satu periode pemeliharaan kurang lebih memerlukan waktu 35-36 hati. Sedangkan ternak ayam petelur dapat dilakukan jika ingin mendapatkan pemasukan terus-menerus karena waktu pemeliharaannya dapat mencapai 2 tahun. Namun, beberapa orang lebih memilih memulai bisnis ternak ayam pedaging karena membutuhkan modal awal yang lebih murah serta membutuhkan keterampilan atau keahlian yang cenderung lebih mudah.
Cara Ternak Ayam Pedaging atau Ayam Potong
Bisnis ternak ayam pedaging atau ayam potong menjadi salah satu bisnis menjanjikan yang dapat memberikan keuntungan yang cukup besar karena kebutuhan atau permintaan masyarakat terhadap ayam pedaging terus mengalami peningkatan. Untuk memulai bisnis ternak ayam pedaging terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk memulai ternak ayam pedaging.
1. Menentukan Lokasi Kandang
Hal pertama yang dilakukan untuk memulai ternak ayam pedaging adalah menentukan lokasi kandang. Lokasi kandang harus dipilih dengan melakukan berbagai pertimbangan agar tidak mengganggu atau merugikan orang lain serta dapat mendukung segala kegiatan peternakan. Akan lebih baik jika lokasi kandang tidak berjarak terlalu jauh dari rumah agar dapat lebih mudah dipantau atau diawasi. Selain itu, disarankan untuk memilih lokasi kandang yang tidak bising, tidak dekat dengan pemukiman penduduk lain, serta dekat dengan sumber air.
2. Membuat Kandang
Setelah lokasi kadang ditentukan, kandang dapat segera dibuat dengan dua pilihan, yaitu kandang tanpa panggung atau kandang lantai dan kandang berbentuk panggung.
Kandang tanpa panggung lebih sering digunakan oleh para peternak karena lebih mudah dibuat serta memerlukan biaya yang lebih murah. Lantai kandang ini dapat terbuat dari tanah yang dikeraskan, beton, atau kayu. Kemudian dinding kadang harus terbuat dari bata atau beton yang kuat.
Meskipun kadang berbentuk panggung lebih sulit dibuat dan membutuhkan biaya yang lebih mahal, pengelolaan kandang ini cenderung lebih efisien. Lantai kandang panggung akan selalu bersih karena kotoran akan langsung jatuh ke tanah sehingga penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh penumpukan kotoran dapat berkurang.
Setiap jenis kandang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, dalam pembuatannya, setiap kandang harus memenuhi beberapa hal berikut ini.
- Memastikan kandang mendapat sinar matahari dan ventilasi yang cukup untuk meningkatkan pertumbuhan ayam.
- Kandang harus dibuat tertutup sehingga ayam tidak dapat berkeliaran dan mengganggu penduduk sekitar.
- Kandang dapat dibuat dengan menggunakan bambu yang dianyam atau dipaku.
- Dinding kandang harus dibuat rapat agar hewan liar tidak dapat dimasuk.
- Kandang harus memiliki tinggi minimal 3 meter karena jika di bawah itu, dikhawatirkan ayam masih dapat terbang melewatinya.
- Buat kandang menjadi dua bagian, yaitu satu untuk ayam dewasa dan satu untuk ayam kecil.
- Kandang perlu dibersihkan dan disemprot dengan menggunakan pestisida seminggu sebelum ditempati agar berbagai parasit yang ada mati dan tak mengganggu proses perkembangan ayam.
3. Memilih Bibit Unggul
Bibit ayam harus dipilih dengan baik karena bibit akan berpengaruh pada keberhasilan ternak ayam. Bibir ayam perlu dipilih dengan memperhatikan beberapa hal berikut.
- Memilih bibit ayam yang memiliki gerakan aktif, sehat, dan tidak memiliki cacat fisik atau penyakit.
- Bibit ayam yang unggul akan memiliki tubuh yang bulat, gemuk, atau berisi.
- Bulu dari bibit ayam unggul tidak terlihat kusam, sehat, dan mengkilap.
- Bibit ayam unggul memiliki daerah di sekitar anus yang tidak kotor, mata yang tajam, dan hidung yang bersih.
4. Memberikan Pakan Ayam
Seluruh bibit ayam yang telah dipilih selanjutnya perlu diberi pakan. Dalam pemberian pakan, terdapat beberapa hal yang yang harus diperhatikan, mulai dari segi kandungan dan waktu pemberian pakan. Nutrisi ayam pedaging harus terpenuhi agar ayam dapat mengalami pertumbuhan yang maksimal. Pakan ayam pedaging perlu mengandung lemak, protein, mineral, karbohidrat, dan vitamin agar dapat menghasilkan daging yang berkualitas. Pakan ayam pedaging yang paling sering digunakan adalah pakan konsentrat atau BR. Namun, ayam pedaging juga dapat diberikan pakan lain, seperti biji bijian dan bekatul.
Jika memberikan ayam pedaging dengan pakan dari pabrik, seperti Comfeed, maka jenis pakan tersebut harus disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam. Tingkat pertumbuhan ayam dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama atau tahap pembesaran dan tahap kedua atau tahap penggemukan. Ayam pedaging tahap pertama atau tahap pembesaran, yaitu ayam yang berusia 1 sampai 20 hari, harus diberikan pakan yang mengandung kadar protein minimal 23%. Sementara itu, ayam pedaging tahap kedua atau tahap penggemukan, yaitu ayam yang berusia di atas 20 hari, harus diberikan pakan yang mengandung protein 20%.
Ayam pedaging biasanya diberikan pakan dengan menggunakan sistem adlibitum, yaitu makanan yang selalu tersedia atau tidak dibatasi. Dalam sistem ini, peternak harus selalu rutin mengecek dan menambah ketersediaan pakan di dalam kandang agar berat badan ayam dapat cepat bertambah. Tempat pakan dan minum ayam perlu digantung setinggi dada ayam dan dicuci setiap pagi. Pakan ayam pedaging menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena sebagian besar keberhasilan panen ayam pedaging dipengaruhi pada pemberian pakan yang baik.
5. Melakukan Pemeliharaan
Selain pemberian pakan ayam ternak, pemeliharaan ayam pedaging juga perlu diperhatikan. Terdapat beberapa rangkaian proses yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan ayam pedaging, di antaranya meliputi beberapa hal berikut.
- Pada tujuh hari pertama, bibit ayam pedaging unggul yang telah dipilih harus dimasukan ke dalam inkubator atau juga dapat dilakukan dengan cara indukkan.
- Setelah hal tersebut dilakukan, berikan pakan dengan jenis crumbles dan air minum hangat kepada bibit ayam pedaging unggul.
- Kemudian pada minggu kedua, suhu inkubator dapat sedikit dikurangi dan jenis pakan masih tetap menggunakan jenis crumbles.
- Bibit ayam pedaging tidak lagi membutuhkan pemanas pada minggu ketiga.
- Selanjutnya, pada minggu keempat, bulu-bulu ayam akan mulai terlihat dan saat itu juga jumlah kebutuhan pakan akan bertambah menjadi dua kali lipat.
- Peterdah mulai perlu melakukan pembersihan kandang secara rutin pada minggu kelima karena ayam-ayam ternak tadi telah menghasilkan kotoran yang cukup banyak.
6. Panen Ternak Ayam Pedaging
Proses panen ayam ternak pedaging dapat dilakukan dengan cara yang sistematik, yaitu penangkapan ayam pedaging yang siap panen secara bertahap. Cara tersebut dilakukan karena jika semua ayam ditangkap secara bersamaan, ayam dikhawatirkan akan menjadi lemas. Peternak juga perlu menghindari penumpukkan ayam yang dipanen di sudut kandang karena dikhawatirkan akan ada ayam yang mati. Berikut penjelasan mengenai cara panen ayam pedaging yang tepat.
- Hal pertama yang dilakukan dalam menangkap ayam adalah memegang kaki ayam secara perlahan, kemudian pegang bagian dada dan angkat ke atas.
- Menangkap ayam dengan menarik salah satu sayap ayam perlu dihindari karena akan membuat ayam menjadi berontak.
- Setelah ayam berhasil ditangkap, ikat kedua kaki ayam.
- Selanjutnya, jangan lupa untuk mencatat berat ayam ketika ia masih hidup karena ayam pedaging akan dijual sesuai dengan berat ketika ia hidup.
7. Mencuci dan Melakukan Sanitasi Hama Kandang
Setelah ayam pedaging melalui masa panen, bagian dinding dan lantai kandang ayam harus dilakukan sanitasi. Kandang ayam perlu disemprotkan formalin agar bibit penyakit yang terdapat dalam kandang mati. Jika seluruh kandang telah disemprot, diamkan kandang selama sekitar 10 hari sebelum memasukkan bibit baru.