Buku Ternak Kelinci
Jelajahi Buku Ternak Kelinci dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tentang Buku Ternak Kelinci
Jelajahi Buku Ternak Kelinci dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Kelinci merupakan salah satu jenis hewan mamalia kecil yang sangat menggemaskan. Kelinci sebenarnya adalah hewan liar yang cukup sulit untuk dijinakkan. Namun, karena memiliki fisik yang menggemaskan, kelinci banyak dijadikan sebagai hewan peliharaan. Kelinci menjadi hewan yang memiliki daya adaptasi tubuh yang cukup tinggi sehingga dapat hidup di berbagai wilayah. Selain itu, kelinci juga termasuk hewan yang cepat berkembang biak sehingga dapat diternak atau dibudidayakan dengan cukup mudah.
Saat ini budidaya atau ternak kelinci cukup banyak ditemukan karena menjadi salah satu peluang usaha menjanjikan yang dapat menghasilkan keuntungan. Daging kelinci mulai banyak dimanfaatkan masyarakat sehingga laku keras di pasaran. Berbagai olahan daging kelinci mulai populer dan banyak diminati masyarakat, seperti sate kelinci. Daging kelinci yang memiliki rasa yang lezat dan memiliki kandungan protein yang tinggi dan rendah kolesterol yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Selain itu, bulu, kulit, dan kotoran kelinci juga dapat dimanfaatkan sehingga dapat menambah keuntungan yang dihasilkan. Bulu dan kulit kelinci dapat dimanfaatkan sebagai produk tekstil atau kerajinan serta kotoran kelinci dapat diolah menjadi pupuk organik.
Ternak kelinci sebenarnya menjadi bisnis usaha yang cukup mudah dilakukan. Namun, agar bisnis ternak kelinci dapat berhasil dan mencapai keuntungan yang maksimal, dibutuhkan cara ternak yang tepat. Bisnis ternak kelinci harus dikelola dengan baik melalui menentukan jenis kelinci yang akan diternak, mengumpulkan modal dan membuat perencanaan, menyediakan kandang yang nyaman, memilih induk yang berkualitas, memberikan pakan yang tepat dan teratur, serta perawatan yang baik. Selain itu, juga dibutuhkan adanya keseriusan, kesabaran, keuletan, dan ketelatenan. Jika sikap tersebut telah dipenuhi, bisnis ternak kelinci dapat menjadi peluang bisnis yang dapat memberikan keuntungan berlipat.
Cara Memulai Ternak Kelinci
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai bisnis ternak kelinci.
1. Menentukan Jenis Kelinci yang Akan Diternak
Kelinci umumnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelinci hias dan kelinci ternak atau budidaya. Kelinci hias merupakan jenis kelinci yang dijadikan sebagai hewan peliharaan. Sementara itu, kelinci ternak atau budidaya merupakan jenis kelinci yang sengaja diternakkan untuk dikonsumsi dagingnya serta diambil kulit dan bulunya.
Jenis kelinci ternak atau budaya perlu dipilih sesuai dengan tujuan ternak yang akan dilakukan. Jenis kelinci New Zealand White dan Flemish Giant dapat dipilih jika dilakukan untuk menghasilkan daging kelinci. Jenis kelinci Rex dan Satin dapat dipilih jika ternak dilakukan untuk menghasilkan kulit kelinci. Sedangkan jenis kelinci Anggora dapat dipilih jika ternak dilakukan untuk menghasilkan bulu kelinci.
Di Indonesia sendiri ternak kelinci masih didominasi oleh jenis kelinci pedaging atau kelinci yang dimanfaatkan dagingnya karena industri kulit dan bulu kelinci belum berkembang secara luas. Karena itu, jenis kelinci yang banyak dipilih adalah kelinci New Zealand White dan Flemish Giant.
- Kelinci New Zealand White
Kelinci New Zealand White merupakan jenis kelinci yang memiliki warna bulu putih albino dan memiliki berat hingga mencapai 5 kg. Kelinci New Zealand White sangat cocok untuk bisnis budidaya ternak kelinci karena jenis kelinci ini dapat berkembang biak secara pesat, yaitu sekitar 10 sampai 12 ekor anak dalam satu kali melahirkan.
- Kelinci Flemish Giant
Kelinci Flemish Giant merupakan jenis kelinci yang memiliki warna bulu yang beragam, bentuk tubuh yang panjang, serta telinga yang lebar. Berat kelinci ini dapat mencapai hingga 10 kg. Namun, Kelinci Flemish Giant terbilang masih cukup sulit untuk ditemukan di Indonesia. Karena itu, kelinci Flemish Giant yang akan diternak atau dibudidaya dapat dikawinkan terlebih dahulu dengan jenis kelinci yang lain.
2. Mengumpulkan Modal dan Membuat Perencanaan Awal
Setelah mengetahui jenis kelinci yang ingin diternak, hal selanjutnya yang perlu dipenuhi untuk memulai suatu bisnis ternak kelinci adalah memiliki modal dan membuat sebuah perencanaan. Modal yang dibutuhkan dapat berupa anggaran dana dan jaringan sosial. Jaringan sosial dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan dan memperluas pengetahuan mengenai ternak kelinci melalui informasi atau pengalaman dari orang lain sehingga bisnis ternak ini dapat dijalankan dengan lebih terarah. Kemudian juga diperlukan perencanaan keuangan awal mengenai perkiraan jumlah dana yang akan dikeluarkan atau dibutuhkan nantinya.
3. Mempersiapkan Lokasi yang Sesuai
Langkah selanjutnya yang dilakukan untuk memulai ternak kelinci adalah mempersiapkan lokasi kandang yang sesuai. Lokasi yang akan dipersiapkan untuk kandang harus dipilih dengan melakukan berbagai pertimbangan agar tidak mengganggu atau merugikan orang lain serta dapat mendukung segala kegiatan peternakan. Disarankan untuk mempersiapkan lokasi kandang yang jauh dari keramaian, sirkulasi udara yang baik, dekat dengan sumber air, dan memiliki lahan yang cukup luas.
4. Membuat Kandang yang Nyaman
Kandang yang digunakan untuk ternak kelinci umumnya terbagi menjadi dua jenis kandang, yaitu kandang dengan sistem terbuka dan kandang dengan sistem tertutup. Kandang dengan sistem terbuka memiliki bentuk hamparan lahan yang dikelilingi pagar dan kelinci akan dibiarkan bebas berkeliaran. Namun, di dalam area kandang tetap dilengkapi dengan naungan sebagai tempat kelinci untuk berteduh dan beristirahat. Sistem kandang terbuka ini dapat membuat pemeliharaan kelinci menjadi lebih mudah, terutama jika hamparan lahan yang dimiliki luas. Dalam kandang ini, kelinci akan dibiarkan mencari makan sendiri sehingga peternak tidak perlu khawatir jika lupa memberi pakan kelinci.
Sementara itu, kandang dengan sistem tertutup dibatasi oleh lantai, dinding, dan atap. Kandang tertutup ini cocok digunakan untuk usaha ternak yang intensif. Kandang tertutup sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu kandang postal atau kandang baterai. Kandang postal digunakan untuk menempatkan beberapa ekor kelinci sekaligus. Kandang ini menjadi tempat kelinci untuk melakukan perkembangbiakkan dan merawat anak-anaknya. Sedangkan kandang baterai dibuat sebagai tempat tinggal untuk satu ekor kelinci. Kandang ini umumnya memiliki bentuk seperti rak bersusun cocok dijadikan sebagai tempat pembesaran kelinci.
5. Memilih Indukan Kelinci yang Berkualitas
Pemilihan indukan kelinci perlu diperhatikan dengan baik karena akan sangat berpengaruh pada keberhasilan ternak atau budidaya kelinci ke depannya. Indukan kelinci akan menentukan produktivitas dan kualitas hasil ternak atau budidaya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih indukan kelinci yang berkualitas.
- Indukan kelinci betina minimal memiliki berat sekitar 4-5 kg. Sementara itu, indukan jantan minimal memiliki berat sekitar 3-5 kg.
- Indukan kelinci yang sehat memiliki pinggul yang berbentuk bulat penuh.
- Punggung indukan kelinci yang sehat tidak terlihat cekung.
- Indukan kelinci yang sehat akan memiliki mata yang cerah dan tidak lesu atau sayu.
- Bulu-bulu pada indukan kelinci yang sehat akan terlihat bersih, terutama pada daerah sekitar alat kelaminnya.
- Indukan kelinci yang sehat memiliki gerakan yang lincah.
- Pastikan bahwa indukan kelinci memiliki riwayat kesehatan yang baik serta mampu menghasilkan banyak keturunan dalam sekali kelahiran.
6. Memberikan Pakan yang Tepat
Pakan kelinci ternak juga menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan kelinci. Pakan kelinci ternak sebaiknya mengandung konsentrat dan nutrisi atau vitamin. Jenis tumbuhan yang tepat untuk dijadikan pakan kelinci, yaitu sawi, daun singkong, wortel, lobak, dan limbah sayuran lainnya.
Selain itu, jenis rumput-rumputan serta daun-daunan dari kacang tanah, jagung, dan pepaya juga dapat dijadikan sebagai pakan kelinci. Hijauan atau tumbuh-tumbuhan disarankan untuk diberikan sejak kelinci berusia dua minggu. Sebelum diberikan sebagai pakan kelinci, tumbuhan tersebut perlu dibiarkan layu terlebih dulu untuk mencegah anak kelinci menjadi kembung karena dapat mengakibatkan kematian. Pakan ternak kelinci juga dapat ditambahkan dengan pelet buatan pabrik yang mengandung nutrisi dan konsentrat.
Kebutuhan pakan kelinci per hari dapat mencapai 4% sampai 5% dari berat tubuh yang dimiliki masing-masing kelinci. Kelinci yang masih muda dengan usia di bawah 4 bulan membutuhkan pakan hijau sekitar 20% dari jumlah pakannya. Sementara itu, kelinci yang lebih besar dengan usia lebih dari 4 bulan membutuhkan pakan hijau sekitar 60% dari jumlah pakannya. Pakan ternak kelinci perlu diberikan secara rutin, yaitu sebanyak dua kali sehari, di saat pagi dan sore hari. Pemberian pakan pelet dan pakan hijauan akan lebih baik jika dipisahkan. Misalnya, pakan pelet diberikan pada pagi hari dan pakan hijauan diberikan pada sore hari.
7. Memperhatikan Kesehatan Kelinci
Kebersihan kandang harus diperhatikan karena dapat berpengaruh pada kesehatan hewan ternak. Berbagai penyebab penyakit pada kelinci perlu dicegah dengan melakukan sanitasi kandang yang tepat dan memberikan pakan yang mencukupi gizi. Beberapa penyakit yang dapat menyerang kelinci, yaitu bisul, kudis, radang paru-paru, penyakit kulit kepala, dan berak darah. Jika ditemukan ada kelinci yang sedang sakit, segera lakukan pengobatan yang tepat.
8. Melakukan Pengembangbiakan Kelinci
Kelinci akan memasuki tahap dewasa dan siap untuk dikawinkan pada usia 6-12 bulan, sesuai dengan jenisnya. Umumnya, perkawinan kelinci baru dapat dilakukan saat kelinci jantan memasuki usia 8 bulan dan kelinci betina memasuki usia 6 bulan. Proses perkawinan kelinci dapat dilakukan saat pagi atau sore hari. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk mengawinkan kelinci, yaitu secara berkelompok dan secara berpasangan.
Perkawinan secara kelompok dilakukan dengan cara menempatkan beberapa ekor kelinci betina dan dan kelinci jantan dalam satu tempat yang sama. Satu ekor kelinci jantan biasanya dapat mengawini 5 sampai 10 ekor kelinci betina. Sedangkan perkawinan secara berpasangan dapat dilakukan dengan menempatkan satu ekor kelinci betina ke dalam kandang yang berisi satu ekor kelinci jantan. Kemudian, peternak perlu memperhatikan apakah terjadi proses perkawinan atau tidak.
Jika tidak ada proses perkawinan, kemungkinan tidak ada kecocokan antara kelinci tersebut sehingga kelinci jantan harus segera diganti dengan kelinci jantan yang lain. Kelinci yang telah melakukan satu kali perkawinan perlu dipisahkan untuk beristirahat sekitar 10 sampai 15 menit. Setelah itu, kelinci dapat dikawinkan kembali sampai kelinci betina sudah tidak ingin melakukannya lagi.
9. Melakukan Perawatan Anak Kelinci
Anak kelinci ternak yang telah dilahirkan harus dirawat dengan cara memastikan kandang kelinci selalu bersih dan hangat serta memberikan makanan yang bergizi, seperti wortel dan sayuran yang dihancurkan. Pakan anak kelinci juga perlu ditambahkan sedikit nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
10. Panen Kelinci
Pada umumnya, proses panen kelinci dilakukan sebanyak 4 kali selama setahun. Sebenarnya, tidak ada patokan khusus mengenai usia untuk kelinci yang dapat dipanen. Anakan kelinci dapat dijual untuk dipelihara setelah memasuki usia di atas 2 bulan. Jika di bawah usia tersebut, kelinci dikhawatirkan tidak mampu bertahan hidup saat terpisah dari induknya. Kelinci pedaging dapat dijual saat memasuki usia sekitar 3-4 bulan atau saat memiliki berat sekitar 2-3 kg. Pada usia tersebut daging kelinci sudah dapat dimakan dan kelinci memiliki kondisi yang sehat. Bibit atau calon indukan kelinci dapat dijual saat memasuki usia sekitar 10-12 bulan. Pada usia ini, harga kelinci sudah tidak diperhitungkan berdasarkan beratnya, tetapi dilihat dari keunggulan keturunan dan riwayat kesehatannya.