Buku Tes Psikotes
Jelajahi Buku Tes Psikotes dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tentang Buku Tes Psikotes
Jelajahi Buku Tes Psikotes dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Psikotes tentu menjadi hal yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang, terutama dalam dunia pekerjaan. Psikotes sering kali dijadikan sebagai salah satu bentuk tes wajib dalam melamar sebuah pekerjaan. Pertanyaan yang disajikan dalam soal psikotes cenderung memiliki sifat yang tidak dapat diterka karena pada dasarnya soal psikotes tidak dapat dijawab secara ilmiah. Karena itu, psikotes menjadi salah satu tahapan yang banyak dikhawatirkan oleh para pelamar kerja.
Hasil psikotes akan mempengaruhi keseluruhan penilain yang akan diberikan kepada seorang pelamar kerja. Penilaian dalam tahap psikotes dapat menentukan apakah seorang pelamar kerja akan lanjut ke tahap berikutnya atau berhenti pada tahap tersebut. Hasil psikotes memiliki peran penting dalam tahapan melamar suatu pekerjaan sehingga perlu untuk dipelajari dan dipersiapkan dengan baik. Sebelum melakukan psikotes, seseorang perlu terlebih dahulu mengetahui pengertian, manfaat, macam-macam soal psikotes. Berikut dipaparkan beberapa penjelasan yang dapat menambah pemahaman mengenai psikotes.
Pengertian Psikotes
Psikotes merupakan serangkaian pertanyaan atau tes tertulis, baik secara visual atau verbal yang dilakukan oleh psikolog untuk kebutuhan seorang klien, baik individu maupun organisasi. Psikotes juga dapat diartikan sebagai serangkaian tes yang dilakukan oleh seorang psikolog kepada seseorang dengan tujuan untuk dapat mendeskripsikan secara utuh mengenai aspek psikologis orang tersebut sesuai dengan kebutuhan atau keperluannya.
Psikotes menjadi alat atau sarana bagi psikolog untuk dapat memberikan gambaran mengenai seseorang yang mengikuti tes tersebut. Tes psikologi ini kerap dianggap memiliki sifat ketidakpastian sehingga kemampuan akademik tidak mampu menjamin seseorang dapat menjawab psikotes dengan baik. Sikap atau kepribadian yang dimiliki seseorang tentu merupakan bagian yang berbeda dari keterampilan akademik yang dimiliki. Terdapat tiga aspek yang diukur dalam psikotes, yaitu kecerdasan, kepribadian, dan sikap atau cara kerja.
Melalui psikotes, psikolog akan mengetahui tingkat kecerdasan seseorang, baik kecerdasan secara umum maupun kecerdasan secara spesifik, seperti kemampuan analisa atau kemampuan berhitung. Kepribadian seseorang, seperti tingkat kepercayaan diri serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan tugas-tugas baru juga dapat diketahui melalui hasil psikotes. Selain itu, melalui hasil psikotes juga akan diketahui sikap atau cara kerja seseorang, seperti semangat kerja, motivasi berprestasi, kerja sama dalam tim, kepemimpinan, inisiatif, serta sikapnya dalam menghadapi dan menyelesaikan sebuah masalah.
Banyak perusahaan yang menjadikan psikotes sebagai salah satu tahapan dalam seleksi penerimaan karyawan baru. Psikotes dapat membantu perusahaan dalam memetakan standar dan pencapaian yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam merekrut karyawannya. Hasil psikotes akan menilai fungsi kognitif dan emosional seseorang serta memberikan gambaran secara utuh mengenai kepribadian seseorang, terutama dalam sebuah lingkungan kerja. Hasil dari psikotes memiliki peran penting dalam menentukan cocok atau tidaknya seseorang untuk diterima bekerja dalam sebuah perusahaan.
Psikotes sendiri sebenarnya bukanlah sebuah ujian sehingga tidak tepat jika menggunakan istilah benar dan salah atau lulus dan tidak lulus. Dalam dunia kerja, psikotes hanya menggunakan istilah cocok atau tidak cocok jika seseorang bekerja pada posisi atau jabatan yang dilamar dalam sebuah perusahaan. Dalam psikotes, yang dilakukan psikolog adalah meminta respons kepada seseorang atas pernyataan atau pertanyaan yang diberikan, sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Respons yang diberikan orang tersebut dijadikan sebagai indikator dalam memberikan gambaran terhadap seseorang telah mengikuti tes.
Manfaat Psikotes
Psikotes sebagai aspek penilaian terhadap seseorang, pada dasarnya memang sangat diperlukan, terutama dalam dunia kerja. Psikotes sangat penting dilakukan untuk mengetahui pola perilaku, pola pikir, serta karakteristik atau sifat seseorang, yang merupakan bagian penting dalam dunia kerja. Berikut adalah penjabaran mengenai beberapa manfaat dari psikotes.
1. Sebagai Cara untuk Mengukur Kecerdasan Seseorang
Kecerdasan menjadi salah satu hal yang dapat diukur dalam psikotes. Aspek kecerdasan yang diukur dalam psikotes meliputi kecerdasan inteligensi (IQ) serta kecerdasan emosional dan spiritual (EQ). Dalam dunia pekerjaan, kedua kecerdasan tersebut penting untuk dimiliki. Tes IQ da EQ dilakukan dengan harapan agar seorang karyawan memiliki kecerdasan intelegensi dan emosi yang seimbang. Mengetahui tingkat IQ dan EQ akan memberikan gambaran mengenai bagaimana performa seseorang dalam dunia kerja.
Kecerdasan inteligensi (IQ) merupakan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah, belajar, menalar, memahami gagasan, berpikir, dan merencanakan sesuatu. IQ lebih melibatkan logika seseorang dalam memecahkan suatu masalah. Kecerdasan ini menjadi bagian penting bagi seseorang dalam melakukan pekerjaan dan menyelesaikan masalah yang mungkin akan dihadapi dalam dunia pekerjaan.
Sementara itu, kecerdasan emosional dan spiritual (EQ) merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, menata, serta mengendalikan emosi dan perasan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. EQ yang lebih melibatkan perasaan dan emosi seseorang dapat memberikan kesadaran mengenai rasa cinta dan empati. Selain itu, EQ juga dapat memberikan kemampuan memotivasi diri serta kemampuan menghadapi kesedihan dan kegembiraan dengan tepat. Kecerdasan ini juga menjadi penting untuk berbagai keperluan dalam dunia kerja, seperti negosiasi dan mengambil keputusan.
2. Sebagai Cara untuk Mengetahui Perilaku dan Kepribadian Seseorang
Psikotes dapat memberikan gambaran mengenai perilaku dan kepribadian seseorang. Gambaran mengenai perilaku dan kepribadian sebenarnya sudah sedikit didapatkan melalui tahapan wawancara sebelum psikotes. Namun, akan cukup sulit untuk benar-benar mengetahui dan memahami kepribadian tersebut karena dalam tahap wawancara tidak ada standar objektif yang didasari secara ilmiah.
Seseorang yang sedang melakukan wawancara juga umumnya akan berusaha untuk terlihat lebih positif sehingga penilaian kepribadian dalam pada tahapan ini akan menjadi kurang konkret. Karena itu, dibutuhkan adanya psikotes untuk menggali kepribadian kandidat secara utuh dan lebih dalam. Hasil dari psikotes akan memberikan gambaran yang jelas mengenai pola perilaku dan kepribadian seseorang dalam dunia kerja.
3. Sebagai Cara untuk Mengetahui Sifat Kejiwaan Seseorang
Kondisi kejiwaan seseorang sangat penting untuk diketahui karena akan mempengaruhi kinerja dalam melakukan sebuah pekerjaan. Psikotes menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi kejiwaan seseorang. Sebuah perusahaan umumnya akan mengevaluasi kondisi kejiwaan seorang pelamar untuk menghindari seseorang yang memiliki sifat kejiwaan tertentu. Dari hasil psikotes dapat diketahui apakah seseorang mengalami kondisi kejiwaan yang dapat berpengaruh buruk dalam melakukan pekerjaan.
4. Sebagai Cara untuk Memprediksi Performa Kerja Seseorang
Psikotes juga dapat memberikan gambaran mengenai performa seseorang saat mulai bekerja nantinya. Psikotes dapat memprediksi mengenai bagaimana sikap seseorang dalam menghadapi berbagai kondisi tertentu. Perusahaan umumnya akan mencari seseorang yang tetap dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang penuh tekanan. Produktivitas seseorang dapat diperkirakan dengan mengetahui gambaran mengenai performa seseorang dalam melakukan pekerjaan.
5. Sebagai Cara untuk Mengetahui Psikodinamika Seseorang
Selain beberapa hal di atas, psikotes juga dapat dilakukan untuk mengetahui psikodinamika seseorang. Psikodinamika sendiri merupakan dasar teori psikologi atau teori kepribadian yang dapat menganalisis dasar-dasar kepribadian seseorang secara tepat. Psikodinamika tidak hanya berkaitan dengan kepribadian seseorang, tetapi juga berkaitan dengan perasaan dan emosi yang dimiliki seseorang, terutama dalam menghadapi suatu masalah atau tantangan.
Jenis Soal Psikotes
Dalam mengerjakan soal psikotes dibutuhkan konsentrasi yang baik agar soal dapat dijawab dengan tepat dan cepat karena waktu yang digunakan untuk mengerjakan setiap jenis soal dibatasi. Jenis soal psikotes sendiri secara umum terbagi menjadi 7 (tujuh). Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis soal psikotes.
1. Soal Psikotes Kemampuan Verbal
Tes kemampuan verbal merupakan jenis soal psikotes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam menghadapi suatu kondisi tertentu. Selain itu, tes kemampuan verbal juga dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh seseorang dapat menebak dan memahami sebab akibat dari sebuah permasalahan. Soal ini mencakup sinonim atau persamaan kata, antonim atau lawan kata, analogi, serta korelasi makna.
Salah satu hal yang dapat dipersiapkan untuk dapat mengerjakan soal verbal dengan baik adalah menghafal atau mengingat banyak kosakata dan artinya. Tes kemampuan verbal umumnya terdiri dari 40 soal yang memainkan logika dan membutuhkan daya konsentrasi tinggi untuk dapat mengerjakannya dengan baik.
2. Soal Psikotes Wartegg
Tes wartegg merupakan jenis soal psikotes yang ditemukan oleh Ehrig Wartegg, seorang psikolog asal Jerman. Soal ini dilakukan untuk mengetahui karakter yang dimiliki seseorang, seperti kemampuan menyelesaikan masalah, keuletan, cara beradaptasi, serta kemauan dalam bekerja. Soal wartegg berisi 8 kotak yang memiliki pola berbeda pada masing-masing kotak.
Pola yang terdapat dalam soal ini dapat berupa garis lengkung, garis lurus, hingga sebuah titik. Soal ini dijawab dengan melanjutkan pola-pola yang ada dalam soal. Soal ini dapat dijawab dengan imajinasi dan kreativitas yang dimiliki. Soal wartegg perlu dijawab secara hati-hati dengan terlebih dahulu memahami pola-pola yang terdapat dalam soal.
3. Soal Psikotes Logika Aritmatika
Tes logika aritmatika merupakan jenis soal psikotes yang berisi deretan angka yang harus dipahami pola-polanya. Deretan angka tersebut dapat dijawab melalui cara pembagian, perkalian, pengurangan, penjumlahan, pecahan angka, ataupun persentase. Soal ini perlu dijawab dengan penuh konsentrasi untuk membaca pola dari keseluruhan deretan angka. Pola yang terdapat dalam jenis soal ini dapat berupa pengelompokan loncat, urutan, atau pengelompokan secara berurutan.
4. Soal Psikotes Logika Deret Gambar
Tes logika deret gambar merupakan jenis soal psikotes yang memiliki konsep seperti tes logika aritmatika, tetapi menggunakan media gambar dua atau tiga dimensi. Sama seperti soal logika aritmatika, soal logika deret gambar perlu dikerjakan dengan penuh konsentrasi untuk memperhatikan bentuk pola yang ada pada soal.
Soal logika deret gambar dapat terdiri dari soal kombinasi dari angka dan gambar. Pada umumnya, soal logika deret gambar saling berkaitan satu sama lain. Jenis soal ini diberikan untuk mengukur kemampuan daya tangkap seseorang dalam memahami dan melaksanakan perintah, menganalisis permasalahan, serta kecepatan dalam mengambil keputusan.
5. Soal Psikotes Kraepelin atau Pauli
Tes pauli atau sering disebut sebagai tes koran merupakan jenis soal psikotes yang dilakukan untuk melihat kecepatan, konsistensi, dan ketelitian seseorang. Soal pauli berupa soal perhitungan sederhana yang dikerjakan dengan menjumlahkan deretan angka yang tersusun secara vertikal. Meskipun terdengar sederhana, deretan angka yang harus dijumlahkan dalam soal ini sangat banyak sehingga dapat menjadi cukup melelahkan dan menguras konsentrasi.
Cara yang dapat dilakukan untuk menjawab tes pauli adalah menjumlahkan dua angka yang saling berdekatan dan menuliskan hasil penjumlahan tersebut di sebelah kanan, antara dua angka yang dijumlahkan. Angka yang ditulis hanya angka terakhir jika jawaban berjumlah dua digit. Jawaban yang salah dapat dicoret dan dijawab kembali di sebelahnya. Setelah ada aba-aba berhenti, angka yang terakhir dijumlahkan dapat digaris bawahi dan lanjut pada soal berikutnya.
6. Soal Psikotes Menggambar Orang atau Pohon
Tes menggambar orang atau pohon merupakan jenis soal psikotes yang dilakukan untuk mengetahui rasa percaya diri, stabilitas, dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaan. Tes ini dilakukan menggambar pohon atau manusia di kertas berukuran A4. Pohon yang digambar tidak boleh pohon kelapa atau tumbuhan yang berukuran kecil, tetapi harus pohon yang memiliki ranting. Dalam tes ini yang dinilai bukan keindahan gambarnya, tetapi karakter dan kepribadian orang yang menggambarnya.
7. Soal Psikotes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Tes EPPS merupakan jenis soal psikotes yang dilakukan untuk mengetahui kepribadian dan karakter seseorang secara detail. Tes EPPS dapat dianggap sebagai jenis soal yang paling mudah karena yang dilihat dari tes ini adalah konsistensi seseorang dalam mengerjakan soal yang diberikan. Dalam mengerjakan soal ini akan ditemukan banyak pertanyaan yang diulang-ulang untuk mendeteksi apakah seseorang menjawab soal dengan jujur atau tidak.