Buku Wudhu
Jelajahi Buku Wudhu dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori buku seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori buku seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tentang Buku Wudhu
Jelajahi Buku Wudhu dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Thaharah atau bersuci menjadi hal yang wajib dilakukan sebelum melakukan kegiatan ibadah tertentu, terutama salat. Bersuci menjadi kunci utama dalam salat. Hal tersebut terdapat dalam sabda Rasulullah, yang memiliki arti, “Kunci salat adalah bersuci. Dari segi bahasa, bersuci adalah kegiatan membersihkan sesuatu dari kotoran. Secara segi syariat, thaharah memiliki dua arti. Dalam arti pertama, bersuci merupakan kegiatan membersihkan hati dari syirik kepada Allah, perasaan dengki kepada sesama mukmin, serta berbagai perbuatan maksiat lainnya. Dalam arti kedua, bersuci merupakan kegiatan menghilangkan sesuatu yang menghalangi keabsahan salat dari hadas dengan menggunakan air atau menghilangkan hukumnya dengan debu yang suci. Kegiatan bersuci dengan air disebut dengan wudhu dan kegiatan bersuci dengan debu disebut tayamum. Selagi ada air, bersuci wajib dilakukan dengan menggunakan air (wudhu), tetapi jika air benar-benar tidak dapat ditemukan, bersuci dapat dilakukan dengan menggunakan debu (tayamum). Berikut adalah penjelasan mengenai wudhu.
Pengertian Wudhu
Secara bahasa, wudhu memiliki arti baik dan bersih. Kata wudhu berasal dari kata wadha’ah yang memiliki arti hasan (kebaikan) dan Nadzafah (kebersihan). Secara istilah, wudhu memiliki arti bersuci dari hadas kecil dengan menggunakan air yang suci dan menyucikan pada anggota badan khusus yang diawali dengan niat. Wudhu menjadi cara yang dilakukan untuk menghilangkan hadas kecil. Wudhu dilakukan sebelum seseorang melakukan kegiatan ibadah yang mewajibkan kebersihan dan kesucian diri dari hadas.
Wudhu merupakan kegiatan menyucikan diri sebelum salat dengan membasuh muka, mengusap kepala, dan membasuh kaki. Wudhu ditujukan untuk membersihkan diri dari hadas atau najis sehingga saat melakukan ibadah kepada Allah, tubuh dalam keadaan suci dan bersih. Perintah untuk melaksanakan wudhu sebelum melakukan ibadah salat terdapat dalam QS. Surat Al-Maidah ayat 6, yang memiliki arti, “Hai orang-orang yang beriman. Apabila kamu hendak melaksanakan salat maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku dan usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai dengan kedua mata kaki.”
Berdasarkan ayat tersebut, perintah untuk melaksanakan ibadah salat memiliki kaitan yang sangat erat dengan wudhu. Setiap orang yang akan melaksanakan ibadah salat wajib bersuci dengan melakukan wudhu. Rasulullah saw. juga bersabda, “Allah tidak akan menerima salat seorang dari kalian jika dalam keadaan hadas hingga ia berwudhu.” (H.R. Bukhari Muslim). Wudhu menjadi hal yang wajib dilakukan sebelum salat karena salat menjadi ibadah yang dilakukan untuk bertemu dan menghadap kepada Allah, Dzat Yang Suci serta mencintai kesucian dan kebersihan. Karena itu, akan sangat tidak pantas jika ibadah salat dilakukan tanpa bersuci.
Keutamaan Wudhu
Wudhu sebagai kegiatan menyucikan diri memiliki keutamaan yang meliputi beberapa hal berikut.
1. Bersuci Menjadi Sebagian dari Iman
Wudhu sebagai kegiatan bersuci membuat seseorang akan menjaga kebersihan, yang pada dasarnya menjadi bagian dari iman. Hal tersebut sesuai dengan sabda dari Rasulullah saw. yang artinya, “Bersuci adalah sebagian dari iman…” (H.R. Muslin).
2. Anggota Wudhu Akan Bercahaya pada Hari Kiamat
Tubuh umat muslim yang senantiasa menjaga dan menyempurnakan wudhu akan memancarkan cahaya pada hari kiamat nanti. Hal tersebut sesuai dengan sabda dari Rasulullah saw. yang artinya, “Sesungguhnya, umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan, dan kaki yang bercahaya karena bekas wudhu.” (H.R. Bukhari Muslim).
3. Menggugurkan Dosa Kecil dan Meninggikan Derajat
Menjaga dan menyempurnakan wudhu akan menghapuskan dosa dan meninggikan derajat umat muslim. Rasulullah saw. bersabda, “Maukah kalian aku beritahu tentang suatu amalan yang dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat kalian?” Para sahabat menjawab, “Tentu, ya Rasulullah.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Dengan menyempurnakan wudhu dari hal-hal yang bersifat makruh, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu waktu shalat setelah shalat (tahiyatul masjid). Yang demikian itu adalah ikatan (perjanjian).” (H.R. Muslim).
4. Menghapus Kesalahan yang Diperbuat Anggota Tubuh
Umat muslim yang senantiasa menjaga dan menyempurnakan wudhu akan terhapus segala kesalahannya bersamaan dengan tetesan air wudhu yang berasal dari tubuhnya. Hal tersebut sesuai dengan sabda dari Rasulullah saw. yang artinya, “Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu dengan mencuci wajahnya maka akan keluar dari wajahnya tersebut tiap dosa pandangan yang dilakukan kedua matanya bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua tangannya maka akan keluar setiap dosa yang dilakukan kedua tangannya tersebut bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua kaki maka akan keluar setiap dosa yang disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu atau bersama tetesan akhir air wudhu hingga ia selesai dari wudhunya dalam keadaan suci dan bersih dari dosa.” (H.R. Muslim).
5. Pendorong Dibukanya Pintu Surga bagi yang Mengamalkan
Menjaga dan menyempurnakan wudhu dapat menjadi salah satu cara yang akan membantu umat muslim untuk masuk ke dalam surga. Allah akan membuka delapan pintu surga bagi umat muslim yang membaca doa setelah wudhu. Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah seseorang dari kalian berwudhu dengan sempurna, kemudian mengucapkan ‘asyhadu allaaailaaha illallah wa asyhadu anna muhammadin abduhu warasuluhu’ melainkan kelak akan dibukakan untuknya sebanyak delapan pintu surga dan ia diperbolehkan untuk masuk melalui pintu mana saja yang ia kehendaki.” (H.R. Muslim).
6. Dijaga dan Didoakan oleh Malaikat
Umat muslim yang melakukan wudhu sebelum tidur akan ditemani oleh malaikat di malam hari dan malaikat akan memohon kepada Allah untuk mengampuni dosa orang tersebut. Hal tersebut sesuai dengan sabda dari Rasulullah saw. yang artinya, “Sucikan jasad-jasad ini, niscaya Allah akan menyucikan kalian. Tidak seorang hamba pun yang tidur di malam hari dalam keadaan suci, melainkan ia akan ditemani seorang malaikat yang berada di selimutnya yang tidak bergerak sedikit pun sepanjang malam dan hanya berdoa, ‘Ya Allah, ampunilah hambamu ini karena ia tidur dalam keadaan bersuci.’” (H.R. Ath Thabrani dinilai shahih oleh Syaikh al Albani dalam Shahihul Jamie).
Rukun Wudhu
Rukun wudhu merupakan perbuatan yang tidak boleh ditinggalkan saat melakukan wudhu. Terdapat sejumlah rukun yang harus dipenuhi seorang muslim secara sempurna. Pelaksanaan rukun wudhu ini akan menentukan sah atau tidaknya wudhu yang telah dilakukan oleh seseorang. Jika salah satu rukun wudhu tidak terpenuhi atau tertinggal maka wudhu yang telah dilakukan menjadi tidak sah menurut hukum syariat. Berikut adalah 6 (enam) rukun wudhu yang wajib diamalkan oleh seorang muslim.
1. Niat
Seorang muslim yang melakukan wudhu harus memiliki niat dalam hatinya. Niat wudhu merupakan maksud atau ketetapan hati seseorang untuk melakukan wudhu sebagai pelaksanaan dari perintah Allah. Menurut Madzhab Syafi’i, terdapat dua hukum niat, yaitu wajib dan sunnah. Niat yang hukumnya wajib dilafalkan bersamaan saat membasuh wajah. Sementara itu, niat yang hukumnya sunnah dilafalkan sebelum melakukan wudhu. Lafal niat wudhu, yaitu “Nawaitul wudhuu’a li raf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa.” Arti dari lafal tersebut, yaitu “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, wajib karena Allah Ta’ala.”
2. Membasuh Wajah
Membasuh wajah dilakukan dengan mengalirkan air ke seluruh bagian wajah, yaitu mulai dari bagian atas dahi atau kening tempat tumbuhnya rambut, tepi telinga sebelah kanan hingga tepi telinga sebelah kiri, serta bagian dagu. Wajah yang dimaksudkan di sini adalah seluruh bagian wajah, termasuk alis, bulu mata, jambang, dan semua yang ada di sekitar wajah.
3. Membasuh Kedua Tangan hingga Siku
Rukun wudhu yang selanjutnya adalah membasuh kedua tangan beserta siku. Membasuh kedua tangan disunnahkan dilakukan secara berurutan mulai dari tangan kanan ke tangan kiri, yang masing-masing tangan dibasuh sebanyak tiga kali. Terkait cara membasuhnya, tidak ada aturan khusus yang ditetapkan. Kedua tangan dapat dibasuh dari ujung jari menuju siku maupun sebaliknya, dari siku menuju ujung jari. Hal terpenting adalah meratakan air wudhu pada kedua tangan dengan menggosok lengan sampai ke siku. Kotoran yang terdapat di bagian bawah kuku juga wajib dihilangkan karena bisa mencegah air untuk mengenai kuku.
4. Mengusap Kepala
Mengusap sebagian kepala atau setidaknya mengusap sebagian rambut yang masih ada pada batas-batas kepala menjadi salah satu rukun wudhu. Mengusap kepala dilakukan hanya dengan mengenakan air tanpa perlu menggosoknya. Mengusap kepala tidak harus dilakukan dengan tangan, tetapi juga dapat dilakukan dengan menggunakan secarik kain. Tidak semua bagian kepala harus terkena usapan air. Usapan air wudhu yang mengenai separuh, seperempat, bahkan sehelai rambut telah dianggap cukup selama ada perbuatan mengusap kepala.
5. Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki
Membasuh kedua kaki hingga mata kaki mencakup seluruh bagian telapak kaki, baik bagian bawah atau bagian atas, sampai dengan mata kaki. Cara membasuh kedua kaki sama dengan cara membasuh kedua tangan, yaitu disunnahkan dilakukan sebanyak tiga kali dari bagian kanan ke bagian kiri, air harus benar-benar mengalir ke seluruh bagian kaki, serta dianjurkan untuk menggosoknya.
6. Tertib
Tertib memiliki arti melakukan sesuatu secara berurutan, sesuai dengan cara atau ajaran yang telah ditetapkan, serta tidak boleh dipisahkan dengan kegiatan lain. Dilakukan secara berurutan, yaitu dengan membasuh anggota wudhu satu persatu sesuai dengan urutan dalam rukun wudhu, yang dimulai dari niat, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap sebagian kepala atau rambut, dan membasuh kaki sampai mata kaki.
Syarat Sah Wudhu
Syarat wudhu merupakan hal-hal yang harus dipenuhi sebelum seseorang melaksanakan wudhu. Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sah dalam berwudhu.
- Islam
- Mumayyiz/ Tamyiz, yaitu dapat membedakan baik dan buruk
- Tidak berhadas besar
- Dilakukan dengan air suci dan menyucikan
- Tidak ada penghalang air sampai ke kulit dari anggota wudhu
- Mengetahui mana yang wajib dan mana yang sunnah
Sunnah Wudhu
Sunnah wudhu merupakan perbuatan yang dianjurkan untuk menyempurnakan wudhu dan jika ditinggalkan tidak membatalkan wudhu. Berikut adalah beberapa sunnah wudhu.
- Membaca basmalah
- Menggosok gigi atau bersiwak
- Mencuci kedua telapak tangan
- Berkumur-kumur
- Menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya
- Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali
- Mengusap semua kepala
- Mengusap telinga
- Menyela-nyela jenggot
- Menyela-nyela jari-jemari kedua tangan dan kaki
- Mendahulukan anggota sebelah kanan ketika membasuh kedua tangan dan kedua kaki
- Irit dalam menggunakan air
- Membaca doa setelah selesai wudhu
Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu
Berikut adalah beberapa hal yang dapat membatalkan wudhu.
- Keluar sesuatu dari kubul atau dubur
- Tidur nyenyak hingga tidak sadar
- Hilang kesadaran karena pingsan, mabuk, atau gila
- Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim
- Menyentuh kemaluan
- Murtad