Cara Budidaya Cacing Tanah Yang Menguntungkan – Cacing mungkin merupakan hewan yang dinilai menjijikan oleh sebagian orang. Namun, siapa sangka ternyata cacing tanah dapat dibudidayakan dan tentunya memiliki nilai jual serta memberikan keuntungan berlimpah.
Pada masa PPKM serta pandemi Covid-19, setiap orang perlu melakukan inovasi untuk tetap mendapatkan pemasukan ketika harus menghadapi skema terburuk seperti terkena PHK. Oleh karena itu, budidaya cacing tanah merupakan salah satu cara untuk tetap mendapatkan pemasukan dengan cara yang mudah dan modal yang tak cukup mahal.
Ternyata budidaya cacing tanah cukup menggiurkan ya? Terlebih apabila melihat keuntungan yang didapat dengan modal yang tak cukup mahal. Apabila Grameds tertarik untuk memulai budidaya cacing tanah, artikel satu ini akan menyajikan tips-tips mudah untuk membudidayakan cacing tanah. Simak hingga akhir artikel ya Grameds!
Table of Contents
Manfaat Cacing Tanah untuk Manusia serta Alam
Cacing merupakan hewan invertebrata atau tidak memiliki tulang belakang dan dicari-cari oleh beberapa orang maupun perusahaan dengan tujuan tertentu dalam jumlah yang cukup banyak seperti untuk pakan ternak atau sebagai bahan obat-obatan.
Cacing tanah memiliki beragam manfaat serta memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu sebanyak 76%. Kandungan protein pada cacing tanah lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein pada daging sapi yang hanya mencapai 65% saja.
Selain kandungan protein yang tinggi, cacing tanah atau Lumbricus Rubellus juga memiliki kandungan asam amino sebanyak 17% dan dapat membantu pembentukan sel otot serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Manfaat serta kandungan pada cacing tanah membuat harganya menjadi cukup tinggi untuk dijual di pasaran yaitu berkisar Rp75.000 hingga Rp85.000 per kilogramnya.
Cacing memiliki manfaat sebagai dekomposer atau pengurai. Dekomposer ini merupakan organisme yang memiliki fungsi untuk menguraikan bahan organik dari organisme mati. Dekomposer dapat membantu siklus nutrisi kembali lagi ke ekosistem lainnya.
Cacing tanah juga dapat membantu menyuburkan tanah seperti yang dibahas pada buku karya Nasri Alam dengan judul Seri Aku Berani Yuk! Cacing Tanah yang bisa kamu dapatkan di Gramedia!
Selain sebagai dekomposer, cacing tanah juga bermanfaat apabila digunakan sebagai obat-obatan sekaligus sebagai pakan ternak karena memiliki gizi yang tinggi. Apabila digunakan untuk pakan ternak, cacing dapat diberikan pada ternak seperti unggas.
Cacing tanah juga bermanfaat sebagai obat untuk mengatasi demam serta typhus untuk manusia. Cacing juga mulai digunakan untuk bahan-bahan kosmetik karena dipercaya ampuh untuk melembabkan serta meremajakan kulit. Berbagai manfaat da potensi lainnya dari hewan satu ini juga dapat kamu baca pada buku Potensi dan Manfaat Budidaya Cacing Tanah.
Berbagai manfaat yang dapat dituai dari cacing tanah tersebut membuat harganya melejit di pasaran dan menjadi salah satu budidaya yang menguntungkan.
Nah setelah mengetahui beragam manfaat dari cacing tanah, inilah tips mudah untuk membudidayakan cacing tanah
Cara Budidaya Cacing Tanah
Seperti halnya budidaya hewan ternak lain, untuk membudidayakan cacing tanah Grameds perlu memulai dari persiapan paling awal dan dasar yaitu menyiapkan media ternak untuk cacing tanah.
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh Grameds apabila ingin memulai membudidayakan cacing tanah. Tahapan-tahapan tersebut adalah persiapan wadah budidaya atau media ternak cacing tanah, pemilihan bibit, menebarkan bibit cacing, mengelola pakan untuk cacing, memberi pakan untuk cacing serta penggantian media serta langkah terakhir yaitu panen yang secara lengkap dibahas pada buku Budi Daya Cacing Tanah Super Di Lahan Sempit.
Setelah mempersiapkan tahapan awal, maka Grameds dapat melangkah lebih lanjut dan menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Menyiapkan Media Ternak Cacing Tanah
Menyiapkan media ternak merupakan langkah awal serta hal utama yang tak boleh dilewatkan dan dilupakan. Untuk media perkembangbiakan cacing tanah, Grameds dapat menggunakan kotak boks bekas yang telah diisi dengan tanah lembab. Pastikan kotak boks tersebut berukuran 90 x 50 x 36 cm.
Setelah menyiapkan kotak sebagai media ternak cacing, langkah selanjutnya adalah memasukan tanah. Agar berhasil, Grameds perlu memerhatikan bahwa tanah yang digunakan sebagai media ternak cacing adalah tanah humus. Karena cacing membutuhkan tanah yang memiliki banyak nutrisi. Apabila tanah kekurangan nutrisi, maka Grameds dapat menambahkan pupuk kompos maupun pupuk kendang secukupnya saja.
Grameds perlu memastikan bahwa telah mengisi kotak boks tersebut dengan tanah subur mencapai tinggi sekitar 5 cm atau hingga 10 cm. Kemudian, letakan wadah berisi tanah tersebut di tempat yang tak dekat dengan paparan sinar matahari secara langsung agar media tanah tidak rusak serta kering. Grameds juga dapat meletakan media ternak cacing tanah di tempat teduh.
Selain memastikan untuk memberi media tanah yang subur, sebaiknya Grameds juga memberikan alas pada kotak boks media ternak cacing tanah dengan alas yang berbahan dan tak mudah menyerap kelembaban seperti karung dan lainnya.
Grameds dapat menggunakan kotak boks berbahan kayu atau triplek dengan memberikan alas tambahan. Selain itu Grameds juga dapat memilih menggunakan kotak boks berbahan styrofoam seperti pada gambar di samping.
Jangan lupa, agar cacing tanah dapat tumbuh dengan baik maka Grameds perlu mengganti media cacing tanah sebulan sekali. Selain memuluskan pertumbuhan cacing tanah, mengganti media tanah juga dilakukan untuk memisahkan antara induk cacing dengan anakan cacing serta memberikan kesempatan pada telur cacing untuk menetas lebih tinggi.
Pelajari waktu yang tepat untuk mengganti media cacing tanah yang tepat melalui buku Bisnis Cacing: Tahan Banting, Tanpa Pusing yang ada dibawah ini.
2. Menyiapkan Bibit Cacing Tanah Berkualitas
Setelah selesai menyiapkan media ternak untuk cacing tanah serta memastikan bahwa tanah untuk ternak cacing merupakan tanah yang subur, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan bibit cacing tanah yang berkualitas.
Hasil panen yang baik akan sangat bergantung pada kualitas bibit yang baik pula, apabila sedari awal bibit cacing tanah tidak bagus maka kemungkinan besar Grameds akan memanen cacing tanah dengan kualitas buruk pula.
Grameds dapat mengambil bibit cacing langsung melalui tempat maupun habitat asli dari cacing tanah yaitu tanah lembab dan sampah organik.
Sebagai pemula yang akan membudidayakan cacing tanah, Grameds perlu mengetahui jenis-jenis cacing tanah dan mana jenis cacing tanah yang termasuk jenis unggulan dan dapat menghasilkan banyak keuntungan.
Sebenarnya ada banyak jenis cacing tanah yang dapat ditemukan,seperti Megascolicidae, Lumbricidae, Genus Lumbricus, Eisenia, Pheretima, Perionyx, Diplocardia serta Lidrillus. Namun umumnya hanya ada tiga jenis cacing tanah yang dipilih oleh pembudidaya cacing tanah di Indonesia. Ketiga jenis tersebut adalah Pheretima, Perionyx, serta Lumbricus.
Ketiga jenis cacing tanah populer di Indonesia tersebut dikenal karena lebih menyukai media dari bahan organik dan berasal dari sampah dapur maupun pupuk kandang. Oleh karena itu, pembudidaya merasa bahwa lebih mudah untuk menyediakan media sebagai tempat budidaya dari ketiga jenis cacing tanah tersebut.
Namun, dari ketiga jenis cacing tanah yang populer, jenis cacing tanah Lumbricus Rubellus merupakan jenis cacing tanah yang disarankan untuk dibudidayakan oleh pemula. Karena cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus memiliki vitalitas yang baik apabila dibudidayakan dengan cara yang benar.
Selain itu, jenis cacing tanah Lumbricus Rubellus merupakan cacing yang dapat menghasilkan banyak telur dan kascing. Cacing jenis ini juga memiliki sifat yang relatif diam dan tidak banyak bergerak, sehingga lebih mudah untuk menggemukan cacing Lumbricus Rubellus dibandingkan jenis cacing lainnya.
Grameds dapat melakukan langkah berikut ini untuk memperbanyak bibit cacing tanah.
- Siapkan kotak boks sebagai media untuk perkembangbiakan cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus dan isi dengan bibit cacing tanah yang telah dipilih.
- Rutinlah memberikan cacing makan berupa sayur maupun daun-daun kering.
- Setelah dua bulan merawat cacing tanah, maka cacing akan berkembangbiak dan dapat dipindahkan ke media yang lebih besar.
Umumnya, agar tidak terlalu padat, dalam satu kotak boks Grameds dapat menaruh bibit cacing sebanyak 50 hingga 100 bibit cacing. Jumlah perkiraan penyebaran bibit cacing tersebut sangat cocok untuk pemula karena tidak terlalu banyak.
3. Memindahkan Bibit Cacing Tanah
Setelah memperbanyak jumlah bibit cacing melalui perkembangbiakan, maka Grameds telah siap untuk memindahkan bibit cacing tersebut ke media budidaya. Apabila belum mendapatkan bibit melalui hasil perkembangbiakan, maka Grameds hanya perlu membeli atau memilih bibit cacing dengan kualitas terbaik seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Grameds perlu melakukan beberapa langkah berikut ini untuk memindahkan bibit cacing ke media ternak.
- Jagalah kelembaban tanah dengan cara membasahi tanah yang telah diletakan ke dalam media ternak. Selain itu untuk menjaga kelembaban tanah, Grameds dapat memilih bahan kotak boks sebagai tempat ternak yang tidak mudah menyerap kelembapan atau dengan cara memberi alas.
- Ukur pH tanah dan memastikan bahwa pH tanah normal. pH yang sesuai untuk mengembangbiakan cacing adalah 5,5 hingga 7,5. Setelah memastikan pH tanah maka Grameds dapat langsung menyebarkan bibit cacing pada wadah ternak.
- Melakukan pemeriksaan rutin setiap tiga jam sekali pada hari pertama perkembangbiakan. Perhatikan gerak-gerik cacing, apabila ada cacing yang keluar dari tanah dan ingin pergi dari wadah ternak maka kemungkinan pH tanah tidak sesuai atau kondisi tanah tidak membuat cacing merasa nyaman. Cek pula suhu tanah dan pastikan tanah tetap lembab.
Itulah ketiga hal yang perlu diperhatikan oleh pemula untuk memindahkan bibit cacing tanah selama proses pembudidayaan cacing tanah.
Cara Merawat serta Memelihara Cacing Tanah
Tahap selanjutnya merupakan tahapan terpenting untuk memastikan bahwa bibit cacing berkualitas yang telah dibudidayakan dapat dipanen dengan hasil yang memuaskan. Merawat serta memelihara cacing tanah tidaklah susah, tetapi perlu dilakukan dengan rutin dan baik yang secara lengkap dibahas pada buku Mendulang Emas Hitam Melalui Budi Daya Cacing Tanah, Disertai Direktori Usaha Cacing Tanah.
Berikut beberapa cara untuk merawat serta memelihara cacing tanah.
1. Memberi Pakan Cacing Tanah
Pemberian pakan harus dilakukan secara rutin agar cacing dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Untuk pakan cacing tanah, yang paling disarankan adalah memberi kotoran hewan ternak seperti kotoran sapi dan kerbau.
Selain kotoran hewan, Grameds juga dapat memberikan pakan berupa sayuran kering atau kompos dari bahan-bahan organik. Ampas tahu, pupuk kandang, limbah pertanian, tetes, probiotik juga merupakan pakan cacing yang dapat membuat cacing cepat gemuk dan sehat.
Grameds dapat menggunakan metode fermentasi serta memastikan bahwa jenis pakan memiliki struktur gembur agar cacing lebih mudah untuk memakannya.
Caranya adalah dengan mengumpulkan sisa sayuran dan buah-buahan dan diberi larutan fermentasi yaitu air yang dicampur dengan EM4 serta tetes tebu. Setelah 1 hingga 2 hari maka kompos pun dapat digunakan untuk pakan cacing.
2. Mengganti Media Tanah
Jika Grameds masih ingat, sebelumnya telah dijelaskan bahwa pembudidaya cacing tanah perlu rutin mengganti media tanah sebulan sekali. Hal ini dikarenakan cacing berkembang dengan pesat, sehingga mengganti media tanah merupakan hal yang penting.
Caranya adalah dengan memindahkan serta mengeluarkan semua cacing yang berada dalam media, kemudian masukan tanah baru yang subur lalu pindahkan kembali cacing tanah ke dalam media yang telah siap usai proses penggantian tanah.
Grameds tidak perlu membuang tanah bekas cacing sebelumnya, diamkan tanah tersebut ke wadah boks dan cermati apabila kokon atau telur cacing yang berada di dalam menetas.
3. Membuat Media untuk Cacing Bertelur
Proses perawatan ini untuk menjamin bahwa budidaya yang dilakukan tidak hanya berhenti pada satu kali masa panen. Oleh karena itu, Grameds perlu memastikan bahwa telur-telur cacing dapat menetas dan memutar kembali proses budidaya sehingga dapat memberikan keuntungan kepada Grameds.
Ketika cacing mulai bertelur, maka Grameds perlu mempersiapkan media yang sesuai bagi cacing tersebut. Ada beberapa media yang disarankan untuk digunakan pada cacing yang tengah bertelur. Campuran jerami, pupuk kandang serta kompos kering merupakan media favorit dan disarankan untuk digunakan pada cacing yang tengah bertelur.
Grameds dapat menanamkam media tersebut ke dalam kotak boks perkembangbiakan yang telah dipersiapkan. Ketika telah menyiapkan media bertelur, maka cacing yang akan bertelur akan secara otomatis menuju media bertelur yang telah disiapkan dan akan meletakan telurnya pada media tersebut.
Media bertelur juga bertujuan untuk mempermudah pembudidaya agar dapat mengumpulkan telur-telur cacing ketika akan melakukan proses pergantian tanah.
4. Mengendalikan Hama serta Penyakit Pada Cacing Tanah
Sama hal nya dengan budidaya hewan, proses pengendalian hama serta penyakit perlu diperhatikan agar cacing tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Selain itu pengendalian hama dan penyakit bertujuan agar cacing yang sakit tidak menularkan pada cacing lainnya sehingga menyebabkan gagal panen.
Hama yang umumnya menyerang cacing adalah sejenis serangga, seperti semut. Semut dan serangga lain akan memakan cacing tanah dan menyebabkan kegagalan panen. Oleh karena itu, Grameds dapat menghindari serangan semut dengan memberikan kapur anti serangga pada wadah boks untuk mengembangbiakan cacing tanah.
Itulah keempat cara mudah untuk melakukan perawatan pada cacing tanah, walaupun mudah Grameds tidak boleh lalai dan lupa memerhatikan cacing tanah. Rutin dan rajin merupakan kunci utama agar pembudidayaan cacing tanah dapat berhasil.
Memanen Cacing Tanah
Usai melakukan perawatan dan pemeliharaan ,cacing dapat dipanen setelah memasuki usia tiga hingga enam bulan. Proses memanen cacing tanah cukup lah mudah. Caranya adalah dengan mendekatkan lampu pada wadah ternak yang siap panen ke lampu, hal ini dikarenakan cacing takut pada cahaya. Sehingga ketika didekatkan pada lampu, cacing akan keluar dari tempat tinggalnya dengan sendirinya dan bisa langsung dipanen.
Setelah mengambil cacing yang siap panen, Grameds perlu memisahkan cacing dan kokon untuk kemudian dikembangbiakan lagi. Tanah bekas cacing usai panen pun tetap dapat digunakan sebagai pupuk organik dan dapat ditambahkan pada media ternak untuk selanjutnya.
Itulah tips-tips untuk membudidayakan cacing tanah serta jenis cacing tanah yang menjadi unggulan untuk dapat dibiakan. Grameds dapat mengetahui lebih lanjut mengenai budidaya cacing tanah dengan membaca dan membeli buku terkait pembudidayaan cacing tanah di Gramedia.
Gramedia akan selalu setia menjadi #SahabatTanpaBatas untuk Grameds dan senantiasa menyediakan buku berkualitas dengan mutu terjamin. Mari membaca dan belajar bersama. Beli bukunya sekarang juga di Gramedia !
Baca juga artikel terkait “Cara Budidaya Cacing Tanah” :
- Budidaya Ikan Koi
- Budidaya Ikan Cupang
- Budidaya Ikan Mas Koki
- Budidaya Ikan Mas
- Budidaya Ikan Lele
- Budidaya Ikan Patin
- Budidaya Ikan Guppy
- Budidaya Ikan Gurame
- Budidaya Lobster Air Tawar
- jenis Kucing Peliharaan
- jenis Kucing Persia
- jenis Kucing Anggora
- Cara Merawat Kelinci
- jenis Usaha Peternakan
- Contoh Usaha Peternakan
- Budidaya Cacing Sutra
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien