Buah yang dijual di berbagai macam toko buah di Indonesia sangatlah banyak, salah satu buah yang dijual adalah semangka. Bahkan, banyaknya pembeli membuat banyak orang yang mencari tahu informasi tentang cara menanam semangka. Namun, tak semua orang yang mengetahui cara menanam semangka. Jika kamu salah satunya, jangan khawatir karena pada artikel ini kita akan membahas lebih lanjut tentang semangka.
Namun, sebelum membahas tentang cara menanam semangka, ada baiknya kita mengetahui lebih dulu apa itu buah semangka. Nah, tunggu apalagi, langsung saja kita simak tentang buah semangka.
Table of Contents
Buah Semangka
pixabay
Siapa yang tidak kenal dengan buah yang daging buahnya biasanya berwarna merah, yaitu semangka. Bahkan, bisa dibilang kalau semangka ini memiliki banyak sekali penggemar karena rasanya yang manis dan juga kandungan airnya yang banyak, sehingga sangat pas untuk dikonsumsi dikala siang hari.
Bukan hanya dikenal dengan kesegarannya saja, tetapi buah semangka juga dikenal dengan kandungan vitamin dan mineralnya yang sangat banyak. Oleh sebab itu, buah yang satu ini sangat cocok untuk dikonsumsi secara rutin.
Buah semangka itu bukan hanya bisa dikonsumsi secara langsung, tetapi bisa dikonsumsi dengan cara diolah terlebih dahulu, seperti diolah menjadi salad, jus, atau bahan membuat kue. Lalu, kamu lebih suka mengonsumsi buah semangka secara langsung atau diolah terlebih dahulu?
Semangka itu sendiri termasuk ke dalam jenis labu-labuan. Hal ini bukan tanpa alasan karena bentuk buahnya yang bulat. Selain itu, tanaman semangka ini tumbuh secara merambat. Bahkan, bisa dibilang kalau iklim di Indonesia sangat pas untuk menanam semangka.
Dikarenakan banyaknya vitamin dan juga mineral dalam semangka, maka buah semangka ini juga memiliki beberapa manfaat, seperti dapat menurunkan darah tinggi, mengatasi sembelit, dan sebagainya. Maka dari itu, saat ini sudah banyak orang yang berusaha untuk cara budidaya semangka.
Dalam pertumbuhannya, buah semangka sangat membutuhkan banyak cahaya matahari serta udara bersuhu tinggi sekitar 25-30 derajat celcius. Selain itu, buah yang umumnya dagingnya berwarna merah ini biasanya cocok ditanam di kawasan yang memiliki curah hujan sekitar 40-50 mm setiap bulan.
Lalu, untuk kamu yang ingin menanam semangka, maka perlu juga mengetahui kondisi tanah. Terlebih, tetap harus memerhatikan pH-nya, mulai dari 5-5,7 pH.
Manfaat Semangka
pixabay
Setelah mengetahui secara singkat buah semangka dan juga sudah dijelaskan beberapa manfaat buah semangka, maka di bawah ini ada beberapa manfaat buah semangka yang perlu kamu ketahui. Manfaat buah semangka sebagai berikut.
- Memelihara kesehatan pencernaan
- Menjaga kesehatan otak dan sistem saraf
- Menurunkan risiko kanker
- Mengandung banyak nutrisi
- Membantu hidrasi tubuh
- Menjaga kesehatan jantung
- Baik untuk kesehatan kulit dan rambut
- Mencegah degenerasi makula pada mata
- Menurunkan peradangan dalam tubuh
- Meringankan nyeri otot.
Cara Menanam Semangka
pixabay
Masa panen dari semangka itu sendiri bisa dibilang cukup singkat. Oleh sebab itu, untuk menanam semangka perlu diperhatikan cara budidayanya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menanam atau budidaya semangka.
1. Pilih Benih yang Unggul
Cara pertama yang perlu dilakukan ketika ingin menanam semangka adalah pilih bibit yang unggul terlebih dahulu. Bibit atau benih yang unggul, akan menghasilkan varietas yang unggul juga. Untuk mendapatkan benih yang yang unggul, ini bisa dibeli di toko-toko tanaman ternama.
Setelah mendapatkan benih yang unggul, maka benih tersebut jangan langsung ditanam, tetapi kamu rendam di air hangat terlebih dahulu. Selain itu, air hangat tersebut dicampur dengan berbagai macam hormon, seperti fungisida, bakterisida, dan pertumbuhan. Perendaman ini, sebaiknya dilakukan sekitar 30 menit.
Selain itu, perendaman ini bisa mencegah semangka terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan.
Dengan begitu, ketika ditanam, benih semangka dapat tumbuh dengan maksimal dan bisa tumbuh dengan cepat.
2. Mempersiapkan Lahan dan Sarana Prasarana
Setelah memilih benih yang unggul, maka langkah selanjutnya untuk menanam semangka ini adalah mempersiapkan produksi. Adapun yang dimaksud dengan produksi,yaitu lokasi penanaman, pH tanah, dan sarana prasarana yang memadai. Dengan begitu, penanaman semangka tidak terjadi kendala.
Selain itu, produksi yang sudah dipersiapkan ini bisa mengurangi risiko kegagalan dalam menanam semangka. Alangkah baiknya, kamu konsultasikan terlebih dahulu kepada orang yang lebih ahli agar bisa mendapatkan lokasi yang tepat.
Setelah mendapatkan lahan, maka benih yang sudah direndam sebelumnya bisa dipindahkan ke lokasi penanaman atau lahan tanam. Alangkah baiknya, pemindahan ini dilakukan pada pagi hari agar kondisi tanah masih dalam keadaan dingin.
3. Membersihkan dan Menggemburkan Tanah
Setelah mendapatkan lokasi lahan tanam, maka langkah selanjutnya untuk menanam semangka adalah membersihkan dan menggemburkan tanah. Hal ini sendiri bisa dibilang harus dilakukan agar tanah terhindar dari gulma yang dapat menghambat pertumbuhan semangka.
Setelah membersihkan tanah, sebaiknya tanah juga diolah menjadi gembur agar mudah ditanam. Setelah tanah digemburkan, maka tanah dibuat petakan, sehingga proses penanaman semangka akan lebih mudah untuk dilakukan.
Akan lebih bagus lagi apabila ketika menanam semangka diberikan tambahan pupuk kandang. Pupuk kandang ini berguna untuk mencukupi kebutuhan tanah. Bahkan, pupuk kandang ini bisa memudahkan tanah menjadi lebih gembur.
Setelah diberikan pupuk kandang dan tanah telah digemburkan, maka kamu bisa melanjutkannya dengan memberikan kapur pertanian. Pemberian kapur pertanian ini, biasanya sekitar 1,5 ton per hektar dan dengan pH tanah berada di kisaran 6 ke bawah.
4. Membuat Bedeng Atau Membajak Tanah
Setelah membersihkan dan juga menggemburkan tanah, maka kamu perlu juga membuat bedeng atau membajak tanah. Dalam membuat bedeng ini idealnya dilakukan dengan cara mencangkul setiap tanah yang kemudian dilanjutkan dengan menaikkan tanah. Dengan begitu, permukaan bedeng pun akan lebih tinggi.
Adapun bedeng yang ideal untuk menanam semangka adalah lebar bedeng sekitar 5 meter dengan jarak antara bedeng yang satu dengan bedeng lainnya sekitar 60 cm. Lalu, untuk tinggi dari bedeng itu sendiri sekitar 40 sampai 60 cm.
Setelah itu, tanah yang sudah jadi bedeng pada bagian tengahnya dibagi menjadi dua bagian. Kemudian, diangkat ke tepi bedeng, sehingga pada kedua tepi bedeng akan menghasilkan lebar tanah kurang lebih satu meter.
Lalu, pada pertemuan kedua bedeng, sebaiknya dibikin saluran air kurang lebih 20 cm dengan kedalaman 10 cm. Hal ini perlu dilakukan agar tanaman semangka tetap bisa dialiri dengan air secara baik.
5. Menutupi Bedeng Dengan Mulsa Plastik
Setelah membuat bedeng dan membuat saluran air, maka langkah selanjutnya untuk menanam semangka adalah menutupi bedeng dengan mulsa plastik. Untuk melakukan hal ini, sebaiknya kamu gunakan mulsa plastik yang diameternya berukuran kurang lebih 10 cm. Lalu, tutup bedeng dengan jarak yang sama dan mulsa plastik ini diletakkan di atas bedeng. Tidak hanya itu, pada pinggiran mulsa diberikan bilah atau kawat.
6. Menyemai dan Melakukan Pembibitan
Setelah menutup bedeng dengan mulsa plastik, kamu bisa memulai pembibitan. Namun, sebelum memulai pembibitan, sebaiknya semai benih semangka terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan guna memberikan perlindungan terhadap bibit muda. Caranya adalah dengan memberikan media semai dengan takaran 10 liter pupuk yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah penyemaian.
Media semai itu, sebaiknya dilakukan penyiraman secukupnya. Lalu, setelah benih muncul, sebaiknya langsung disemai kembali ke dalam polybag yang berukuran 1 hingga 1,5 cm. Akan lebih baik lagi apabila penyemaian ini diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari.
Setelah disemai dan mendapatkan hasil semai yang baik, maka kamu bisa melakukan langkah selanjutnya yaitu dengan melakukan pembibitan. Dalam melakukan pembibitan, sebaiknya bibit diletakkan di bedeng yang sudah dilubangi sebelumnya.
7. Menanam Semangka
Sampailah sudah di tahapan menanam semangka setelah melakukan penyemaian bibit. Idealnya bibit yang sudah disemai ini adalah 10-14 hari. Biasanya, bibit akan dipindahkan setelah tumbuh empat helai daun dan dipindahkan ke bedeng yang telah dibuat.
Dalam menanam semangka atau meletakkan bibit ini, sebaiknya satu lubang untuk satu bibit, sehingga tanaman semangka bisa mengalami pertumbuhan yang maksimal. Selain itu, dalam menanam semangka, sebaiknya tetap perhatikan waktunya. Adapun waktu ideal untuk menanam semangka sebelum jam 10 pagi atau bisa juga pada jam 3 sore.
Pemilihan waktu tersebut guna mengurangi risiko tanaman semangka mengalami stres karena adanya sinar matahari yang sangat panas. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kalau lubang yang telah dibuat diberikan jarak, maka ketika melakukan penanaman, bibitnya tidak berdekatan.
8. Memberikan Pupuk Secara Rutin
Setelah bibit semangka sudah ditanam, maka sebaiknya agar tanaman semangka bisa tumbuh dengan baik, sebaiknya berikan pupuk secara rutin. Idealnya pupuk yang diberikan ini adalah pupuk yang berjenis NPK. Selain itu, perbandingannya juga harus diperhatikan. Pemberian pupuk ini sebaiknya dilakukan dalam kurun waktu seminggu sekali.
Cara Memelihara Tanaman Semangka
pixabay
Selain memahami tentang cara menanam semangka, ada baiknya kalau kita juga membahas tentang cara memelihara tanaman semangka. Nah, di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang cara menanam semangka. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds.
1. Melakukan Penyulaman Tanaman Semangka
Pemeliharaan tanaman semangka yang pertama adalah melakukan penyulaman tanaman semangka. Dalam melakukan hal ini biasanya tidak lebih lebih dari 10 hari setelah menanam semangka. Namun, ada juga yang melakukannya secara rutin, mulai dari 3 hari setelah menanam semangka hingga 10 hari.
Dilakukannya hal ini bertujuan untuk memperlancar pertumbuhan dari tanaman semangka. Selain itu, dengan melakukan hal ini, maka penanam semangka akan mengetahui bibit mana yang mengalami busuk dan bibit mana yang bisa tumbuh dengan baik.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa dengan penyulaman semangka, maka bisa menentukan perawatan semangka yang tepat.
2. Melakukan Pemangkasan Cabang Batang dan Daun
Pemeliharaan tanaman semangka selanjutnya adalah melakukan pemangkasan cabang batang dan juga daun. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Karena dengan melakukan pemangkasan yang tepat, maka tanaman semangka bisa mengalami pertumbuhan yang baik.
Tidak hanya itu, ternyata pemangkasan cabang batang dan daun secara rutin bisa mengurangi risiko tanaman semangka terkena penyakit. Hal ini karena dengan pemangkasan, maka membuat tanaman semangka terhindar dari kelembapan yang berlebihan.
Pada umumnya, cabang batang yang dipelihara ini berkisar 3 sampai 4 batang. Dengan begitu, tanaman semangka bisa semakin besar. Lalu, pemangkasan ini dilakukan sekitar 7-10 hari setelah masa tanam. Akan lebih baik lagi, jika pemangkasan ini dilakukan dengan memakai gunting atau pisau yang sudah steril.
3. Melakukan Penyerbukan Buatan
Langkah pemeliharaan tanaman semangka selanjutnya adalah melakukan penyerbukan buatan. Pada umumnya, penyerbukan buatan ini dilakukan sekitar pada minggu keempat pada bulan kedua atau minggu ketiga setelah masa tanam. Bahkan, ada juga pembudidaya semangka yang melakukan penyerbukan buatan ketika memasuki minggu keempat dari masa tanam.
Dengan melakukan penyerbukan buatan ini, maka buah semangka yang dihasilkan bisa lebih bagus lagi. Jadi, jika kamu ingin menanam buah semangka, sebaiknya jangan lupa untuk melakukan penyerbukan buatan.
4. Memberikan serasah/jerami/alas buah
Dengan memberikan jerami, alas buah, atau serasah, maka tanaman semangka yang telah ditanam bisa terhindar dari gulma. Gulma itu sendiri bisa dibilang dapat membuat tanaman semangka mudah terserang penyakit. Oleh sebab itu, hal ini sebaiknya dilakukan dengan baik.
5. Pengairan
Sudah menjadi hal umum jika pengairan adalah hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penanaman. Begitu juga ketika menanam buah semangka, maka harus memerhatikan pengairan. Pengairan yang diperhatikan dengan baik, maka bisa membuat buah semangka tumbuh dengan optimal.
Ditambah lagi, pengairan yang baik dapat mengurangi risiko tanaman semangka mengalami pembusukan. Untuk pengairan ini, sebaiknya sediakan saluran air pada di lubang pembibitan agar air tidak menggenang dalam satu lubang pembibitan saja.
6. Memberikan Pupuk Tambahan
Pupuk memang bisa menunjang pertumbuhan semangka. Bahkan, akan lebih baik lagi apabila tetap diberikan pupuk tambahan ketika memelihara tanaman semangka. Alangkah baiknya setelah 25 hari masa tanam, kamu memberikan pupuk yang memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi.
7. Melakukan Pembalikan Semangka
Memelihara tanaman semangka yang terakhir adalah melakukan pembalikan buah semangka. Dalam hal ini, pembalikan buah semangka, sebaiknya dibalikkan dalam kurun waktu 2 minggu sekali. Hal ini perlu dilakukan agar semua bagian buah semangka terkena sinar matahari. Pembalikan buah semangka dilakukan dua kali seminggu. Dengan begitu, warna kulit semangka akan sama rata.
Penutup
Menanam semangka bisa dibilang tak selamanya mudah apalagi bagi para pemula yang ingin menjadi petani semangka. Meski begitu, bukan berarti kita tidak bisa menjadi pembudidaya semangka. Untuk menjadi pembudidaya semangka yang berhasil pastinya membutuhkan proses. Oleh sebab itu, ketika menanam semangka jangan pernah menyerah dan tetap semangat.
Selain itu, ketika sudah memasuki masa panen, sebaiknya pilihlah buah semangka yang memang layak jual. Dengan begitu, pembeli akan senang membeli buah semangka yang berkualitas baik.
Demikian pembahasan tentang cara menanam semangka. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus menambah wawasan kamu. Jika ingin mencari buku tentang menjaga tanaman, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.
Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah
- Aprikot
- Apel Fujia
- Manfaat Buah Anggur
- Alpukat
- Bengkoang
- Bintaro
- Buah Untuk Asam Lambung
- Buah Tanpa Biji Alami
- Ciplukan
- Cuka Apel
- Cara Mengolah Buah Bit Secara Sederhana
- Daun Kelor
- Daun Pepaya
- Daun Sirsak
- Jeruk
- Jeruk Nipis
- Jus Sirsak
- Jus Wortel
- Kentang Rebus
- Kelapa
- Kulit Salak
- Makan Tomat Mentah
- Manggis
- Markisa
- Matoa
- Melon
- Menteng
- Mengkudu
- NamNam
- Nanas
- Pala
- Plum
- Sari Kurma
- Semangka
- Sirsak
- Strawberry
- Tempayang
- Tin
- Tomat
- Ubi Jalar
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien