in

Cara Mengajarkan Anak Puasa Sejak Kecil

Cara Mengajarkan Anak Puasa Sejak Kecil – Bulan Ramadhan kini tinggal menghitung beberapa hari lagi, itu artinya saatnya bunda berencana untuk mengajak anak berpuasa, bukan? Mengajari anak untuk berpuasa sejak kecil memang baik, tetapi orang tua juga perlu jeli apa saja yang wajib diperhatikan supaya puasa tetap berjalan secara aman dan lancar bagi kondisi fisik dan psikisnya. Meski susah susah mudah, mengajar anak berpuasa sejak kecil ini pun sangat penting dilakukan oleh orang tua untuk membangun karakter positif dalam hal religius atau agama.

Mengajar anak untuk berpuasa tidaklah persoalan yang mudah. Terdapat banyak sekali masalah yang dijumpai oleh orang tua saat mengajarkan anak berpuasa. Bahkan, tidak jarang masalah yang terjadi berasal dari sikap orang tua yang separuh hati dalam mengajar anak untuk berpuasa.

Supaya Anda tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengajar anak untuk berpuasa, ada baiknya Anda perlu mengetahui alasan betapa pentingnya mengajarkan anak berpuasa. Berdasarkan sebuah penelitian, selain dapat bermanfaat untuk kesehatan secara fisik anak berpuasa juga baik untuk pembentukan mental anak bagi masa depannya kelak.

Mengapa Berpuasa Baik Untuk Anak?

Berpuasa pada hakikatnya yaitu menahan diri. Menahan diri untuk tidak makan dan tidak minum dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Menahan diri ini adalah salah satu latihan mental yang sangat penting dalam membentuk anak menjadi pribadi yang tangguh, tidak mudah menyerah dan selalu percaya diri. Kemampuan menahan diri atau menunda kepuasan dengan masa depan yang lebih baik lagi.

Mengajarkan Kepada Anak Untuk Berpuasa Sejak Kecil

Berpuasa adalah salah satu kewajiban yang wajib dilakukan oleh setiap umat muslim. Puasa berdasarkan istilah artinya yaitu keadaan untuk menahan diri dari lapar, dahaga, dan juga hawa nafsu dengan tidak boleh makan, tidak boleh minum, serta melakukan berbagai hal yang bisa membatalkan ibadah puasa. Kegiatan berpuasa ini dimulai dari kumandang adzan subuh sampai dengan adzan magrib tiba.

Kegiatan berpuasa ini wajib ditanamkan kepada anak-anak mulai dari kecil. Sebab jika anak telah mulai terbiasa melakukan ibadah puasa dalam satu hari penuh, maka seorang anak ketika dewasa akan lebih siap untuk menjalankan ibadah puasa. Selagi masih berumur belia, sebagai orang tua Anda wajib mengajarkan dan melatih anak untuk belajar berpuasa.

Sekalipun, tidak adanya patokan usia yang pasti untuk mengajari anak berpuasa, dan sekalipun tidak adanya kewajiban untuk anak dalam menjalani ibadah puasa, akan tetapi melatih anak berpuasa sebaiknya mulai dilakukan sejak kecil. Di usia 3 tahun sampai 5 tahun, anak akan mengalami fase perkembangan kognitif anak mulai memahami puasa untuk tidak makan dan tidak minum. Setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menahan lapar dan haus. Walaupun begitu, telah menjadi kewajiban bagi orang tua dalam memberikan rasa senang untuk anak dalam menjalani puasa.

Cara Mengajari Anak Berpuasa

Cara mengajarkan puasa pada anak sejak kecil tersebut bertujuan supaya ketika anak menginjak masa puber dan wajib untuk menjalankan puasa Ramadhan anak telah terbiasa menjalankan puasa dengan baik. Memperkenalkan ibadah puasa kepada bukanlah persoalan yang mudah, akan tetapi ini adalah salah satu tanggung jawab Anda sebagai orang tua untuk mengajarkan anak berpuasa secara perlahan dan bertahap.

Melakukan stimulasi terhadap anak sejak kecil ini sangat penting dilakukan oleh orang tua supaya menjadi bekal untuk anak tumbuh dengan karakter positif dalam hal religius atau agama. Sebagai guru pertama bagi anak dalam kehidupannya, Anda wajib untuk memahami cara mengajarkan puasa pada anak. Lantas, bagaimana cara mengajari anak berpuasa yang tepat supaya dapat menjadi hal yang biasa bagi anak.

Berikut telah dirangkum sejumlah cara mengajari anak berpuasa yang orangtua perlu untuk mengetahui dan memahami secara jelas, diantaranya yaitu:

1. Menjelaskan Konsep Puasa Kepada Anak Sejak Kecil

Bunda juga perlu memberikan penjelasan secara detail tentang ibadah puasa yang diwajibkan oleh agama. Anda perlu menjelaskan bahwa puasa itu tidak boleh makan, tidak boleh minum, tidak boleh marah, dan itu merupakan bagian dari kewajiban umat muslim.

Berikanlah anak pemahaman tentang konsep puasa dengan memakai kata-kata sederhana. Misalnya tidak makan dan tidak minum sesudah sahur hingga waktu berbuka.

Lalu, menceritakan mengenai apa saja yang perlu untuk dilakukan di rumah ketika sedang berpuasa. Supaya anak bisa membayangkan apa yang akan terjadi saat berpuasa. Ekspresikan ibadah puasa tersebut dengan segala hal positif dan sangat menyenangkan. Sehingga anak merasa tertarik untuk melakukan ibadah puasa.

Meskipun anak Anda mungkin belum mengetahuinya, akan tetapi penting untuk orang tua memberikan penjelasan maksud dan manfaat dari puasa Ramadhan tersebut. Anda juga perlu untuk memastikan bahwa penjelasan Anda telah memakai bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami tanpa menakuti anak tentang dosa dan neraka bila tidak menjalankan puasa.

2. Memberikan Contoh dan Teladan Berpuasa Kepada Anak

Sesudah Anda memberikan penjelasan mengenai konsep berpuasa, Anda dapat juga mengajari anak untuk ikut berpuasa yang dimulai dengan memberikan contoh. Hal itu menjadikan anak lebih secara mudah mempraktekkannya. Anda dapat memberikan contoh lewat diri sendiri.

Sebuah kesia-siaan jika Anda menyuruh Anak melakukan puasa, sedangkan orang tuanya makan dan minum di sembarang waktu. Sebab itulah jangan lakukan hal seperti itu dengan cara menghindari kebiasaan atau sikap bermalas-malasan. Sehingga diri sendiri sebagai teladan baik bagi anak karena nantinya anak akan selalu meniru apa yang orang tua lakukan di kehidupan sehari-hari.

Ketika Anda sedang menjalani serangkaian puasa, tentunya akan timbul pertanyaan dari seorang anak mengenai diri Anda yang tidak makan dan tidak minum. Hal itu akan memunculkan rasa penasaran dan hingga akhirnya anak ingin mencoba sendiri untuk melakukan puasa. Dengan begitu, selalu dampingi anak Anda, sebab umurnya yang masih kecil seorang anak dapat sangat mudah untuk meniru segala perilaku seseorang yang ada di sekitarnya.

3. Tidak Memaksakan Anak untuk Berpuasa Secara Penuh

Cara yang juga perlu dilakukan orangtua untuk mengajari anak puasa yaitu tidak memaksa anak berpuasa secara penuh. Hal itu karena pengaruh dari paksaan sendiri dapat mengakibatkan pada persepsi negatif anak pada puasa. Jadi biarkan keinginan puasa itu timbul dari dalam dirinya sendiri. Meskipun puasa tidak diwajibkan untuk anak yang belum baligh, akan tetapi melatih anak secara bertahap dapat menjadi salah satu cara guna menyiapkan mental dan fisik supaya mampu berpuasa secara sempurna ketika dewasa nantinya.

Sehingga jangan dipaksakan berpuasa secara penuh atau sempurna, fleksibel saja, dan pelan-pelan saja agar anak menjalankan puasa juga selalu dengan perasaan senang tanpa adanya paksaan dan anak melakukan puasa dengan suka rela sendiri, bukan karena takut, dan bukan pula karena paksaan.

4. Lakukan Dengan Jenis Puasa Jajan Terlebih Dahulu

Anak kecil memang tidak pernah terlepas dari kegemarannya dalam hal jajan makanan yang digemarinya. Guna melatih anak untuk berpuasa mulai dari kecil, dengan mencoba mempraktekkan cara yang satu ini kepada anak. Puasa jajan ini bertujuan supaya anak menjadi lebih terbiasa dengan seiring perkembangannya.

Cara yang satu ini adalah hal mudah untuk dilakukannya sebab hanya melatih anak berpuasa dari jajan makanan favorit yang disenangi anak. Pertama, kenali terlebih dahulu makanan kesukaan mereka, setelah itu ingat apa saja makanan kesukaannya tersebut. Kemudian mulai mencoba melatih anak berpuasa jajan dari makanan yang disukai dengan melakukan secara bertahap.

5. Mengawali Puasa Secara Bertahap

Walaupun hanya sekedar pelatihan berpuasa saja, namun sebaiknya latihan puasa ini tetap dilakukan dengan lebih sungguh-sungguh. Hal itu bertujuan supaya anak dapat belajar bahwa sebuah pekerjaan serumit apapun perlu untuk dikerjakan secara serius.

Anda bisa memulai melatih anak untuk melakukan berpuasa secara bertahap yakni selama 3 hingga 4 jam di tahun pertama anak mengenal puasa. Misalnya saja sampai jam 10 pagi dan bertahap sampai jam 12 siang jika dirasa anak sudah cukup kuat di tahun kedua anak belajar puasa, dengan melatih anak menjalani puasa sampai sore.

Tidak mengapa jika pada jam-jam yang telah ditentukan seorang anak ingin makan dan minum sedikit, lalu melanjutkan kembali sampai tiba waktu untuk berbuka. Kemudian Anda dapat melatih anak untuk berpuasa secara bertahap yakni sesuai dengan kemampuan fisik dan mental setiap anak. Seorang anak bisa mengawalinya dengan berpuasa hingga dengan waktu dzuhur terlebih dulu selama beberapa hari. Setelah itu anak dapat melanjutkan puasa sampai waktu asar. Hingga akhirnya jikalau anak telah merasa kuat anak bisa mencoba berpuasa secara penuh sampai waktu magrib atau waktu buka tiba.

6. Melakukan Aktivitas Seru Menjelang Waktu Berbuka

Ketika anak Anda telah bisa mencoba menjalankan ibadah puasa dengan durasi waktu yang cukup lama, yaitu hingga menjelang waktu berbuka tiba atau magrib. Maka lakukan sejumlah aktivitas seru yang bisa dilakukan sembari menunggu waktu berbuka. Waktu menunggu berbuka ini merupakan sesuatu hal yang sangat membosankan untuk anak-anak bila tidak melakukan aktivitas seru.

Oleh sebab itulah, Anda perlu untuk mengisi waktu berbuka dengan menyiapkan berbagai aktivitas seru yang tentunya bisa membuat anak merasa senang dan tidak terasa waktu cepat berlalunya. Kegiatan luang tersebut perlu dilakukan dengan tujuan supaya anak tetap tambah semangat dalam menjalankan ibadah puasa sampai magrib. Sejumlah aktivitas seru yang dapat Anda lakukan bersama dengan anak, seperti membuat masakan untuk berbuka, membaca buku maupun bermain bersama saudara dan beberapa aktivitas seru lainnya untuk mengisi waktu.

7. Menyiapkan Makanan Kesukaan Anak Ketika Berbuka Puasa

Dalam satu hari penuh sudah menjalankan ibadah puasa, hal penting yang dinanti-nantikan orang berpuasa yakni momen berbuka puasa. Terutamanya bagi anak kecil, mereka sangat menantikan jam berbuka tiba setelah satu hari penuh berpuasa. Maka dari itu lah, Anda perlu menyiapkan menu makanan kesukaan si kecil ke dalam menu berbuka puasa.

Cara itu bertujuan agar dapat membangkitkan semangat anak-anak, memberikan penghargaan atas pencapaian berpuasa sehari penuh, dan juga dapat memotivasi puasa untuk hari selanjutnya. Supaya dapat lebih menyenangkan si kecil, Anda dapat mengajak anak untuk ikut membantu menyiapkan menu berbuka puasa bersama Anda. Agar anak menjadi semakin termotivasi lagi dalam menyelesaikan puasa selama satu hari penuh lagi.

8. Memastikan Kebutuhan Nutrisi Anak Telah Tercukupi

Mengajarkan anak untuk menjalankan ibadah puasa ini tidak terlepas dari pentingnya memberikan asupan gizi yang baik bagi kesehatan ketika sahur dan berbuka. Sebagai orang tua, Anda perlu untuk menyiapkan dan memastikan kebutuhan makan anak Anda dengan mengonsumsi makanan karbohidrat, sayur, protein, dan buah secara cukup.

9. Memberikan Penghargaan Kepada Anak

Ketika Anda mengajarkan anak untuk ikut berpartisipasi dalam menjalankan ibadah puasa, jangan lupa pula untuk memberikan penghargaan. Hal itu menjadi poin penting setelah anak berhasil menyelesaikan puasa satu hari penuh.

Dengan adanya penghargaan ini diharapkan dapat menambah semangat anak dalam menjalankan puasa serta menjadikan semangat untuk menjalankan ibadah puasa selanjutnya. Oleh karena itu, memberikan penghargaan kepada anak menjadi sesuatu hal penting untuk Anda sebagai orang tua.

Penghargaan kepada anak ini tidak melulu tentang hadiah, Anda juga bisa cukup memberikan penghargaan berupa pujian dan mengatakan bahwa anak Anda merupakan anak hebat dan anak pandai yang berhasil menyelesaikan puasa. Cara sederhana itu akan menjadikan anak Anda merasa senang dan semakin semangat dalam menjalankan ibadah puasa.

Tidak hanya itu saja, Anda juga dapat memberikan penghargaan kepada anak atas pencapaiannya menyelesaikan ibadah puasa dengan memberikan makanan kesukaan anak ketika waktu berbuka tiba. Hal itu menjadi salah satu hal yang juga dapat membuat anak merasa senang menjalankan ibadah puasa. Namun, tetap perhatikan makanan anak dengan selalu memilih makanan sehat yang mengandung nutrisi baik untuk anak. Jangan membiasakan untuk memberikan hadiah berupa makan-makanan manis, sebab hal itu bisa membawa pengaruh untuk kebiasaan makanan anak kelak nantinya.

10. Melakukan Pembiasaan Puasa Kepada Anak

Cara selanjutnya yang perlu dilakukan untuk mengajarkan anak berpuasa yaitu melakukan pembiasaan. Dengan terbentuknya kebiasaan untuk berpuasa di dalam keluarga, maka bukan tidaklah mungkin lagi bila anak nantinya akan mencontoh kebiasaan atau perilaku tersebut secara berulang.

Guna mengajarkan anak berpuasa ini yaitu dengan pembiasaan. Biasakan anak untuk selalu bangun ketika sahur dan selalu ikut berbuka puasa bersama-sama dengan suasana hati yang senang dan bahagia.

Perlu Anda ketahui bahwa seorang anak yang berusia 5 tahun sampai 7 tahun ini masih dalam proses pertumbuhan. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya tidak boleh lalai dalam memberikan kandungan gizi dan mengatur waktu untuk istirahat dengan cukup. Walaupun hal tersebut hanya sekedar latihan berpuasa saja, namun sebaiknya latihan puasa ini tetap dilakukan secara sungguh-sungguh. Tujuannya, supaya anak bisa belajar bahwa suatu pekerjaan sulit apapun wajib diselesaikan dengan serius.

11. Bimbing Anak Berpuasa Dengan Sabar

Melatih anak untuk menjalankan ibadah puasa sejak kecil merupakan salah satu kewajiban untuk setiap orang tua terhadap anak-anaknya. Walaupun tampak sulit untuk dilakukannya, sejumlah cara diatas dapat menjadi pilihan yang bisa anda praktekkan kepada anak-anak. Tidak perlu terlalu memaksakan kehendak supaya langsung berpuasa, orang tua perlu untuk selalu sabar dalam membimbing anak menjalankan berpuasa. Lakukan ibadah puasa secara bertahap supaya anak Anda menjadi terbiasa berpuasa.

Demikian cara mengajar anak berpuasa. Semoga cara-cara diatas bisa memberikan referensi dan wawasan pengetahuan bagi Anda untuk mengajarkan anak berpuasa. Selamat mencoba, ya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Siti B

Saya Siti sangat senang dengan dunia menulis karena di sini saya bisa mendapatkan banyak informasi sekaligus bisa memberikan informasi kepada pembaca. Ketertarikan saya pada dunia menulis ini telah membuat saya menghasilkan berbagai karya terutama dalam hal pendidikan anak.