Cara Mengatasi Overthinking – Apa Grameds pernah dengar Itu Overthinking? Atau bahkan pernah mengalaminya? Lalu bagaimana cara mengatasi overthinking ini? Tepat sekali, Grameds pasti pernah memikirkan semua hal yang akan lakukan secara berbeda dan menebak-nebak setiap keputusan yang dibuat.
Bahkan lebih jauh memikirkan dan membayangkan semua skenario terburuk dalam hidup bisa melelahkan semua akan menguras tenaga dan menyita waktu kita untuk berpikir. Sayangnya, terlalu banyak berpikir merupakan kebiasaan buruk yang susah untuk dihentikan.
Ketika pikiran kamu terfokus kepada suatu titik yang belum pasti dalam jangka waktu yang sangat lama menurut mu adalah solusi terbaik untuk memecahkan masalah, rencana masa depan yang belum tentu terjadi dan berpikiran buruk terhadap sesuatu. Sebelum memikirkannya terlalu dalam, harus tahu kapan akan melakukannya.
Berpikir sebelum melakukan tindakan memanglah lumrah. Namun, jika kamu selalu memandang secara berlebihan dalam memikirkan, kemungkinan besar kamu overthinking. Hal ini tentu tidak boleh dianggap remeh karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisikmu.
Table of Contents
Apa Itu Overthinking
Overthinking adalah tindakan dalam memikirkan masalah, sementara pemecahan masalah melibatkan mencari solusi secara berlebihan.Namun jangan keliru menyamakannya dengan pemikir, orang yang bersikap seperti ini seringkali memikirkan hal-hal yang ringan secara berlebihan juga bukan dengan sebagai sikap kewaspadaan sebelum mengambil keputusan.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya kekhawatiran atau kecemasan akan suatu hal, mulai dari masalah sepele dalam kehidupan sehari-hari, konflik besar, hingga mempunyai trauma di masa lalu, yang terus membuat kamu tidak bisa melupakannya sampai harus berpikir secara hati-hati dan awet lawan dalam pikiran.
Terdapat berbagai jenis fenomena overthinking yang mungkin sedang kamu alami, untuk mengenalinya Grameds bisa membaca buku You Are Overthinking! Pada Dasarnya, Semua Akan Baik-Baik Saja.
Ciri-Ciri Overthinking
Orang yang terlalu banyak berpikir umumnya tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalaminya dan tetap terus lanjut untuk memikirkan sampai berhari-hari. Oleh karena itu, perlu kamu ketahui dan mengenali apa saja tanda-tanda atau ciri-ciri overthinking. Yuk, simak terus pembahasannya.
1. Menebak-nebak suatu masalah yang dihadapi
Ketika mendapatkan masalah ringan, besar maupun trauma yang tak terlupakan, kamu terus menebak-nebaknya apa yang akan terjadi nantinya. Apakah itu baik maupun bahaya untuk dirimu. Muncul beberapa asumsi berupa tebakan-tebakan yang mungkin membuat cemas. Sehingga kamu berangsur-angsur memikirkan tebakan beserta solusi untuk pemecahannya.
2. Terus saja menganalisis
Mempunyai masalah, rintangan ataupun kesulitan dalam kehidupan sehari-hari memanglah harus dituntaskan. Tapi, bukan berarti kamu layaknya seorang peneliti yang terus mengamati permasalahan hingga ujung akar-akarnya pun dipangkas sedangkan yang kamu lewati bukanlah masalah rumit hanya sekedar masalah sepele belaka.
3. Membuat bencana atau mengharapkan yang terburuk
Saking terus memikirkan suatu masalah ataupun konflik akhirnya dapat menimbulkan hal-hal yang terduga. Disamping itu, sudah menelaah suatu masalah hingga ke ujung akarnya dan tidak menemukan jawaban atau solusi yang tepat akhirnya bisa mengharapkan sesuatu yang buruk.
4. Mengalami Kesusahan Tidur atau Insomnia
Kondisi otak sudah penuh dan numpuk dengan pikiran-pikiran yang tak seharusnya pada tempatnya, akhirnya kamu menjadi sulit untuk tidur nyenyak. Mau tidur masih saja mengingat, memikirkan dan mencari jalan keluar dari masalah yang sedang kamu hadapi, maka dari itu sikapmu yang overthinking membuatmu mengalami kesusahan untuk nyenyak dan tidur yang kurang akan menurunkan stamina yang perlu banget dijaga.
5. Memiliki banyak penyesalan
Sudah terjadi, masih bersikap overthinking akhirnya timbul penyesalan di akhir masalah yang kamu hadapi. Sadar akan perbuatan yang harusnya tak usah dilakukan dapat memunculkan rasa penyesalan terhadap dirimu sendiri. Jangan sampai kamu menyalahkan diri sendiri karena apa yang sudah terjadi.
6. Tidak bisa membiarkannya pergi
Memikirkan secara terus-menerus dapat membuat ingatan itu tertanam pada dirimu. Mudah sekali untuk memanggil ingatan itu kembali. Melupakan adalah cara yang tepat untuk menghilangkan semua nya.
7. Merasa tegang sendirian
Tentunya saraf-saraf yang dipaksakan untuk bekerja non stop tanpa ada jeda istirahat dapat memicu timbulnya rasa tegang, emosi menjadi tidak stabil seakan-akan kamu dihantui perasaan yang bukan semestinya.
8. Sulit dan salah membuat keputusan
Seringkali mengambil tindakan secara terburu memang harus dihindari agar tidak salah memilih jalan keluar. Namun, bukan berarti harus bersikap overthinking. Pasalnya, orang yang kebanyakan berpikir ini terlalu fokus menganalisis masalah.
Akibatnya, pengambilan keputusan akan semakin sulit dilakukan, terlebih juga membuang waktu. Selain itu, sudah muak dengan keadaan yang dialami akhirnya kamu pun mendapatkan jawaban tanpa menimbang konsekuensi yang akan dihadapi.
9. Tidak bisa mematikan otaknya untuk berhenti bekerja
Orang yang terlalu banyak berpikir merasa tidak bisa mematikan otaknya. Mereka terus-menerus mempertanyakan, menebak-nebak, mengevaluasi suatu keadaan, masalah ataupun rintangan. Sehingga, sedemikian rupa mereka menciptakan “kelumpuhan analisis”, atau ketidakmampuan untuk mengambil keputusan.
10. Menjadi seorang yang perfeksionis
Seorang perfeksionis cenderung terlalu banyak berpikir. Ini masuk akal karena mereka prihatin tentang sesuatu yang terjadi, memikirkan apa yang harus dilakukan, dan memilih solusinya dengan sempurna. Hal ini menyebabkan untuk mengulangi dan mengkritik kesalahan mereka dan merasa tidak mampu menuntaskannya.
Bila semua itu sudah terjadi tentunya akan berdampak bagimu setelah bersikap overthinking. Memiliki payung sebelum hujan turun memang perlu, tapi jika sudah disiapkan dengan matang tidak perlu overthinking, kamu harus bisa mengontrol diri untuk mengendalikan diri dari kebiasaan ini. Pasalnya, hal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh Anda.
Oleh sebab itu, kamu juga perlu mengetahui segala dampak yang akan terjadi usai overthinking itu melekat pada dirimu.
Rekomendasi Buku: Hidup Tanpa Overthinking
Deskripsi Buku
Tanpa sadar kebanyakan kita lebih banyak berangan-angan daripada melakukan suatu untuk mewujudkan apa-apa yang ada di pikiran. Padahal, semakin banyak berangan-angan, pikiran akan semakin sesak dengan ‘sampah-sampah’ yang kita buat sendiri. Bagaiman tidak menjadi harapan kosong, jika kita hanya sibuk berangan-angan tanpa melakukan usaha untuk mewujudkannya? Seperti itulah overthinking, melelahkan bukan ?
Penyebab Overthinking
Pada dasarnya, penyebab overthinking belum diketahui secara pasti, tetapi umumnya seseorang yang terlalu sering berpikir tentang masa depan akan mudah overthinking. Selain itu, dikutip dari orami.com, penyebab overthinking ada dua macam, yaitu tingkat kecemasan dan tingkat stres yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, supaya kita terhindar dari sikap overthinking, sebaiknya mulai membiasakan diri agar tidak terlalu sering berpikir tentang masa depan jangan mudah stres ataupun cemas.
Dampak Negatif Overthinking Bila Kamu Pertahankan
Overthinking bisa terjadi pada siapa saja dari segala usia apalagi ketika masa runyam. Kebiasaan tersebut merupakan sikap kehati-hatian sebelum memanahkan solusi yang tepat dan lebih membantu mereka memahami situasi dari segala ragam aspek kehidupan. Padahal, kebiasaan itu seringkali menimbulkan efek buruk bagi kesehatan.
Berikut adalah dampak-dampak negatif yang mungkin terjadi bila kamu kekeh bersikap overthinking:
1. Membuat Hari-harimu menjadi tidak kondusif
Selain menghabiskan waktu secara sia-sia, memikirkan sesuatu secara terus-menerus membuat stamina menjadi goyah dan tubuh terasa sering mengalami kelelahan. Tidak jarang sikap overthinking juga membuat kesulitan untuk tidur terlelap di malam hari atau terbangun di malam hari karena kembali mengingatnya di tengah waktu istirahatmu, akibatnya terus memikirkan kekhawatiran yang kamu
rasakan dan bisa membuat kamu menjadi sangat tegang. Nah, rasa lelah dan waktu tidur yang tidak sehat akan menjadi penghambat menjalani kegiatan rutinitas sehari-hari.
2. Menjadi tidak stabil di segala sesuatu aktivitas
Bila terus menjadi kebiasaanmu, overthinking dapat menurunkan performa kerjamu menjadi tidak stabil, lho. Tak hanya itu, ia akan membuatmu menjadi sulit untuk berkonsentrasi, tidak bisa berpikiran pada satu titik tapi kemana-mana tidak beraturan, bahkan kesulitan berinteraksi dengan orang lain.
3. Sulit mengelola emosi yang terus naik-turun
Kiranya mendapatkan wangsit bisa memecahkan suatu masalah dengan bijaksana, kebiasaan overthinking justru bisa membuatmu kesulitan untuk mengelola emosi yang naik turun. Akhirnya tidak mampu untuk mengatur amarah, mudah gelisah dan paling, insecure, bahkan memiliki pemikiran dan perilaku yang aneh.
Overthinking dapat menyebabkan tekanan emosi yang berlebihan hingga mendorong seseorang untuk melampiaskan emosi dengan cara yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tidak baik untuk tubuh dan mengkonsumsi minuman beralkohol.
Di samping itu, overthinking juga bisa menyebabkan seseorang ingin mengurung diri atau menyendiri di ruang sepi tanpa bersosialisasi dan tidak bergairah untuk bertemu dengan orang lain. Jika ini terus terjadi, risiko mengalami stres kian bertambah.
4. Mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental
Selain berdampak pada kesehatan mental, overthinking juga berpengaruh pada kesehatan fisik. Kebiasaan ini bisa menyebabkan kamu sering mengalami pusing, demam, nyeri dada, jantung berdebar kencang, sesak napas, hingga tekanan darah tinggi atau kekurangan darah.
Bahkan pada kasus yang lebih parah, overthinking bisa meningkatkan risiko terkena diabetes, stroke, dan serangan jantung. Jangan sampai semua itu terjadi pada diri kita, karena rugi banget menjalani aktivitas dengan kegiatan yang tidak positif. Maka dari itu sayangi dirimu sendiri dengan berikan batasan waktu sampai kapan kamu harus berhenti memikirkan sesuatu secara berlebihan dan segeralah mengambil keputusan atau melupakannya saja bila tidak sanggup untuk mencari pintu keluarnya.
Sebaiknya, daripada lakukanlah kegiatan positif seperti menulis sesuatu yang ada dipikiran kamu ke dalam secarik kertas untuk membantu meringankan beban pikiranmu. Jika dirasa masih sulit untuk dilepaskan, kamu bisa mengalihkan pikiran terlebih dahulu dengan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat, misalnya menonton film, membaca buku, mendengarkan lagu, nongkrong bareng teman-teman dan berolahraga.
Merenungkan sesuatu terlalu lama tidak akan menemukan pintu keluar dari satu masalah malah akan terus bermunculan silih berganti. Perbanyaklah untuk selalu bersyukur dan belajar dari kesalahan agar tidak mengulanginya di masa mendatang.
Masih terjebak di dalam pikiran yang penuh dengan “seandainya” dan “seharusnya”. Pikiran ini muncul ketika tidak bisa mengikhlaskannya dengan apa yang telah terjadi atau telah dilaksanakan, ataupun overthinking lain ketika seseorang terlalu lama menunda melakukan sesuatu pekerjaan karena tidak bisa meredam dengan pikirannya sendiri. Berusaha berpikir dari berbagai sudut pandang untuk meminimalisir kegagalan namun justru tak berbuat apapun hanya ilusi semata.
Rekomendasi Buku: You Are Overthinking! Pada Dasarnya, Semua Akan Baik-Baik Saja
Deskripsi Buku
K. Jodi Arias adalah tokoh representasi memori masa lalu yang akan memberi tahu pembaca tentang arti sebuah kantong teh. Kalian tidak akan pernah tahu betapa kuatnya kantong teh itu sampai kalian celupkan dia ke dalam air yang panas. Penulis ingin menyampaikan pesan tentang segala hal yang berhubungan dengan overthinking dari sudut pandang yang berbeda. Pembaca akan dilajak untuk menikmati sebuah karya melalui perumpamaan-perumpamaan yang membuat anda lebur ke dalamnya hingga tercabik-cabik emosinya.
Dibuat dengan penuh diksi, isi dan solusi. Pembaca akan melihat fenomena-fenomena overthinking dari segala sisi sehingga dapat dijadikan sebagai alat untuk antisipasi. Fenomena harian yang bisa pembaca dapatkan seperti, Berapa jumlah likes-ku ya? Siapa ya yang sudah komen? Upload foto apalagi ya biar feed jadi bagus? Kok chat-ku ga di-read? Kok chat-ku Cuma di-read aja? Kok dia ga ngabarin sih? Dan masih banyak jenis fenomena overthinking lain yang pastinya membuat kalian akan manggut-manggut dan bicara dalam hati, “Oh yeaa…. Ini gue banget nih!”
Cara Mengatasi Overthinking Berlebihan
Overthinking juga dapat membuat seseorang merasa terjebak di satu tempat. Jangan sampai mengganggu aktivitasmu, inilah beberapa cara mengatasi overthinking:
1. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa
Salah satu cara yang tepat adalah mendekatkan diri ke Tuhan karena dengan kau pasrah kepada-Nya, maka segala kesulitan yang sedang dialami akan dicarikan solusinya melalui cara terbaik Tuhan untuk meringankan beban pikiranmu. Beribadah juga bisa membuat hidup terasa tenang karena akan selalu ada solusi dari setiap ujian yang kau hadapi.
2. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Beraktivitas yang Membuatmu Bahagia
Alihkan perhatian dengan cara melakukan aktivitas baru. Melakukan sesuatu yang disukai seperti menjadikan hobi sebagai kegiatan rutinitasmu yang wajib ada di dalam hari-harimu dapat membuat hati senang sekaligus mengalihkan sikap overthinking. Melakukan aktivitas yang termasuk di dalam hobimu juga bisa menjadi salah satu cara untuk lebih menikmati hidup. Bagi yang hobi bermain musik, ini bisa menghilangkan overthinking sekaligus menenangkan pikiran.
3. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Melihat segala sesuatunya dengan sudut pandang lebih luas
Seringkali seseorang dengan perilaku overthinking terlalu fokus memperhatikan satu hal kecil. Apalagi, hal kecil ini adalah sesuatu masa lalu yang telah kusam di makan waktu dan tidak bisa diubah lagi. Jika itu bukan hal yang penting untuk masa depan, maka hentikan memikirkan hal tersebut. Jika masih bisa diperbaiki di kesempatan selanjutnya, maka fokuslah pada cara menyelesaikan masalah. Jangan biarkan hal-hal kecil mengganggu pikiran dan menghambat aktivitas sehari-hari.
4. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Membantu Orang yang Membutuhkan
Jika bermeditasi atau mengatur nafas tetap gagal mengatasi overthinking, maka coba membantu orang lain yang sedang kesusahan akan membuat merasa lebih bersyukur dengan melihat kondisi atau kehidupan orang yang kau bantu. Membantu orang lain dapat mengalihkan overthinking dan lebih produktif beraktivitas.
Menyadari kita bisa meringankan beban orang lain dapat menghilangkan pikiran negatif dalam diri dan bila terus dilakukan akan berdampak baik bagimu di suatu hari bila kamu membutuhkan pertolongan dari orang lain.
Rekomendasi Buku: The Book Of Overthinking
Deskripsi Buku
“Apabila Anda baru saja membaca buku ini, saya asumsikan Anda terlalu banyak berpikir sehingga sejumlah masalah timbul. Jika memang benar, berarti Anda berada di tempat yang tepat.” Overthinking juga dikenal sebagai khawatir atau merenung; merupakan bentuk kecemasan yang diderita banyak orang. Psikolog dan penulis buku terlaris, Gwendoline Smith, menjelaskan dalam bahasa yang jelas dan sederhana konsep overthinking, dampak positif dan negatif, kebenaran tentang kekhawatiran, serta bagaimana menghadapi “virus pikiran” yang menahan Anda. Dia membantu memahami apa yang terjadi di kepala Anda, menggunakan humor, banyak contoh dan anekdot, juga menawarkan strategi yang kuat untuk mengatasi masalah Anda. Berdasarkan teori perilaku kognitif, buku ini akan membantu Anda dalam semua bidang utama kehidupan Anda: dari kehidupan pribadi hingga hubungan dan pekerjaan.
5. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Segera Mengambil Tindakan
Terlalu lama terjebak dalam pikiran diri sendiri adalah hal yang buruk. Salah satu cara mengatasi overthinking adalah segera ambil tindakan paling cepat untuk menghadapi masalah. Masalah besar dengan tingkat kerumitan yang tinggi, tidak akan selesai jika tidak berusaha dikupas satu persatu. Cara mengatasi overthinking ini bisa melatih sikap berani mencoba hal baru yang selama ini mungkin hanya ada di pikiran saja.
6. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Bersyukur
Solusi mengatasi overthinking ini juga layak untuk dicoba. Buat daftar atau ingat kembali setiap kegigihan dalam bertekad untuk selalu berusaha secara maksimal dan patut berbanggalah kamu dengan kesuksesan yang telah dilakukan selama beberapa hari hingga satu pekan. Dengan begitu, kamu akan merasa bersyukur atas pencapaian yang sudah kamu lakukan.
Tidak harus hal besar, pujilah usaha diri sendiri pada pencapaian-pencapaian kecil dan sederhana yang berhasil dilewati, sehingga rasa syukur itu muncul. Sikap tersebut dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan overthinking.
7. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Keberanian
Tak perlu takut akan masalah yang sedang kau upayakan untuk diselesaikan karena semua orang juga pernah mengalami hal yang sama hanya berbeda ujian yang diberikan. yang dapat dicoba adalah Seringkali, sikap overthinking membuat seseorang terlalu menyalahkan diri sendiri. Sadari bahwa beberapa hal dalam hidup bisa terjadi di luar kendali kita.
Coba hadapi, hilangkanlah rasa ketakutan dengan pikiran yang lebih tenang dan fokus menyelesaikan masalahnya. Sikap ini dapat melatih diri untuk menerima kenyataan.
8. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Meminta Bantuan Orang Lain
Selain itu, minta bantuan orang lain juga dapat bisa dicoba untuk mengatasi overthinking. Perilaku overthinking sering membuat seseorang merasa terbebani sendiri dan terjebak di satu tempat tanpa sadar ada orang lain yang bisa meringankan beban yang disimpan sendiri. Tidak semua masalah harus dilewati sendiri, percayalah kamu butuh bantuan orang lain juga.
Meminta bantuan pada orang lain dapat memberikan cara pandang baru, mengurai pikiran yang rumit, dan bahkan menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya curhat ke orang tua, sahabat bila perlu dikonsultasikan kepada ahli kejiwaan mereka akan membuat cara khusus agar kamu sembuh dari overthinking.
Temukan pula berbagai cara lainnya untuk mengatasi dan mengenali overthinking atau pikiran berlebihan itu berasal melalui buku Hello, Overthinking.
Nah, itulah penjelasan tentang cara mengatasi overthinking dna seluk beluk bila tetap terus ditanam sikap overthinking akan membuat tubuh tidak sehat. Ketimbang menyesal diakhir cerita dan tenggelam pada kondisi tersebut, akan lebih baik jika Anda move on atau move up dengan mengikhlaskannya bahwa semua yang terjadi ada hikmahnya.
Biarkan pengalaman itu membuat kita menjadi pribadi yang dan seberapa jauh tingkat kedewasaan kita dalam menghadapi semua masalah atau ujian. Cobalah pengalam itu menjadi guru agar tidak lagi mengulang kesalahan sama dan menjadikannya sebagai bahan untuk berintropeksi diri, agar tidak lagi salah gegabah mengambil keputusan di kemudian hari. Jangan mudah tersulut emosi yang berlebihan, artinya boleh sedih, senang, takut , khawatir, namun secukupnya saja.
Jika Grameds ingin memempelajari cara mengolah emosi dan pikiran agar tidak mudah overthingkin dan memiliki kondisi mental yang baik, bisa baca referensi buku Gramedia di http://www.gramedia.com. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang cara mengatasi overthinking dan kajial ilmu psikologi lainnya:
Buku Rekomendasi Terkait Overthinking
Berikut adalah beberapa buku rekomendasi dari Gramedia:
Asah Pikiran, Jadilah Brilian Dan Jadi Diri Sendiri
Asah Pikiran, Jadilah Brilian dan Jadi Diri Sendiri menjabarkan bagaimana Anda bisa menggunakan fleksibilitas otak Anda untuk mengembangkan diri. Buku ini menghubungkan teori dengan praktik, juga dilengkapi dengan latihan-latihan yang ditargetkan untuk melatih otak eksekutif Anda.
Buku ini bertujuan untuk membantu Anda meraih tujuan-tujuan yang Anda miliki demi pengembangan diri, pekerjaan atau bisnis, keluarga, atau dunia di sekitar Anda. Bermanfaat untuk tujuan spesifik apa pun yang Anda miliki: memulai bisnis baru, meraih suatu gelar, meningkatkan kecakapan sebagai orangtua, berhenti merokok, apa pun itu. Intinya,
Anda bisa melakukan perubahan dari upaya Anda, dengan mengubah otak Anda dan meningkatkan kemampuan Anda. Membaca buku ini akan mengubah hidup Anda. Anda bisa belajar menjadi kapten dari kapal Anda sendiri dan bahkan membimbing orang lain yang menjadi tanggung jawab Anda
Self Theories
Mengapa beberapa orang melampaui ekspektasi, sementara yang lain gagal
mewujudkan potensi mereka?
Mengapa suatu hambatan membuat sebagian orang depresi dan kehilangan kepercayaan diri, tetapi sebagian lagi menganggapnya tantangan yang menyenangkan?
Mengapa beberapa orang mudah sekali menghakimi dan melabeli orang lain?
Buku hasil riset selama 30 tahun ini menyoroti cara orang berpikir dan bertindak—mengapa mereka kadang berjalan/bekerja dengan baik dan kadang pula berperilaku yang merugikan dan merusak diri sendiri. Dengan lugas dan sistematis, Prof. Dweck menyibak pola-pola motivasi adaptif dan maladaptif tersebut.
- Bagaimana pola-pola ini terbentuk dalam teori diri manusia;
- Apa konsekuensinya bagi prestasi, hubungan sosial, dan keseimbangan emosional seseorang;
- Apa konsekuensinya bagi masyarakat, dari masalah potensi manusia hingga stereotip dan hubungan antarkelompok;
- Apa saja pengalaman yang menciptakan pola-pola tersebut.
Prof. Dweck secara tangkas dan bernas mengemukakan dua kerangka kerja orang-orang (entitas vs inkremental) yang menentukan dua tujuan mereka (kinerja vs pembelajaran); mengajarkan Anda cara terbaik merespons kegagalan (pelatihan ulang atribusi) serta bagaimana menggeser mindset merasa berharga jika sukses dan terpuruk saat gagal (nilai diri kontingen) ke mindset produktif dan konstruktif (harga diri inkremental). Dan masih banyak lagi
Tenangkan Pikiran Dan Hatimu Setiap Saat Hc
Petuah bijak Imam al-Ghazali ini merupakan salah satu dari ribuan nasihat-nasihat yang bisa Anda dapatkan di buku ini. Disusun oleh Shalih Ahmad asy-Syami, buku 3 in 1 ini menghadirkan nasihat-nasihat penting tiga ulama besar Islam sepanjang masa (Imam Hasan al-Bashri ra., Imam al-Ghazali dan Syekh Abdul Qadir al-Jailani).
Membaca buku yang inspiratif ini bisa dikatakan seperti meneguk air kebahagiaan dari tiga telaga ilmu yang menenangkan pikiran dan hati kita setiap saat. Sekarang atau nanti, untaian nasihat penting dan petuah-petuah bijak dalam buku ini akan sayang bila sampai tak tersentuh oleh cahaya mata kita.
Artikel Lain Terkait Overthinking
- Affirmasi Pagi
- Affirmasi Islami
- Affirmasi Dalam Hubungan
- Anger Issue
- Altrutisme
- Berdamai Dengan Diri Sendiri
- Berpikir Positif
- Berpikir Kreatif dan Inovatif
- Broken Home
- Cara Agar Tidak Insecure
- Cara Agar Tidak Mudah Menangis
- Cara Menjadi Dewasa
- Cara Menjadi Orang Ikhlas
- Cara Mengenal Diri Sendiri
- Cara Mencintai Diri Sendiri
- Cara Menjadi Orang Cuek
- Cara Menhilangkan Banyak Pikiran
- Cara Menghadapi Orang dengan Trust Issue
- Cara Meditasi Yang Benar
- Cara Melatih Mental
- Ciri Orang Yang Sombong
- Critical Thinking
- Childish
- Contoh Hard Skill
- Contoh Self Control
- Denial
- Demotivasi
- Deja Vu
- Duck Syndrome
- Eksibisionis, Pedofilia, Fetisme
- Etika
- Emosi Tidak Stabil
- Fixed Mindset
- Ghosting
- Guilt Tripping
- Hantu Seram
- Highly Sensitive Person
- Insecure
- Jemawa
- Kepribadian Ganda
- Manajemen Stres
- Me Time
- Menangis Tanpa Sebab
- Mengapa Kutu Buku Pakai Kacamata
- Mindfulness
- Moody
- Mood Swing
- Mood Booster
- Maladaptive Daydreaming
- Narsisme
- Konsep Diri
- Konsep Berpikir Komputasional
- Logika
- Obsesi
- Obat Sedih
- Perbedaan Introvert dan Ekstrovert
- Percaya Diri
- Perfeksionis
- Pesimis
- Sikap Pesimis
- Pengertian Hard Skill
- Perkembangan Emosi
- Penyebab Kenapa Afirmasi Gagal
- Philophobia
- Pikiran Negatif
- Playing Victim
- Produktif
- Regulasi Emosi
- Sifat Manipulatif
- Self Awarness
- Self Afirmasi
- Self Control
- Self Care
- Self Development
- Self Diagnosis
- Self Efficacy
- Self Esteem
- Self Healing
- Self Healing Terbaik
- Self Harm
- Self Improvement
- Self Love
- Self Management
- Strict Parents
- Self Reward
- Self Reminder
- Self Talk
- Sikap Optimis
- Soft Skill
- Tanggung Jawab
- Trauma Healing
- Trust Issue
- Overthinking
Referensi:
-
Lamothe, C. Healthline (2019). Keep It Simple: 14 Ways to Stop Overthinking.
Michl LC, McLaughlin KA, Shepherd K, Nolen-Hoeksema S. 2013. Rumination as a mechanism linking stressful life events to symptoms of depression and anxiety: longitudinal evidence in early adolescents and adults. J Abnorm Psychol. p.339-352.
Sharon, M. PsychCentral. 2005. Signs You Are an Overthinker.
bintangtrainer.com.
Apa dampak dari overthinking?
1. Membuat Hari-harimu menjadi tidak kondusif 2. Menjadi tidak stabil di segala sesuatu aktivitas 3. Sulit mengelola emosi yang terus naik-turun 4. Mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental
Apa ciri ciri orang overthinking?
1. Menebak-nebak suatu masalah yang dihadapi 2. Terus saja menganalisis 3. Membuat bencana atau mengharapkan yang terburuk 4. Mengalami Kesusahan Tidur atau Insomnia 5. Memiliki banyak penyesalan 6. Tidak bisa membiarkannya pergi 7. Merasa tegang sendirian 8. Sulit dan salah membuat keputusan 9. Tidak bisa mematikan otaknya untuk berhenti bekerja 10. Menjadi seorang yang perfeksionis
Bagaimana cara agar tidak overthinking?
1. Cara Mengatasi Overthingkin Dengan Beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa 2. Cara Mengatasi Overthingkin Dengan Beraktivitas yang Membuatmu Bahagia 3. Cara Mengatasi Overthingkin Dengan Melihat segala sesuatunya dengan sudut pandang lebih luas 4. Cara Mengatasi Overthingkin Dengan Membantu Orang yang Membutuhkan 5. Dengan Segera Mengambil Tindakan 6. Dengan Memberikan Pujian Atas Perbuatan 7. Dengan Keberanian 8. Dengan Meminta Bantuan Orang Lain
Apa itu overthinking?
Overthinking adalah tindakan dalam memikirkan masalah, sementara pemecahan masalah melibatkan mencari solusi secara berlebihan.Namun jangan keliru menyamakannya dengan pemikir, orang yang bersikap seperti ini seringkali memikirkan hal-hal yang ringan secara berlebihan juga bukan dengan sebagai sikap kewaspadaan sebelum mengambil keputusan
Bagaimana cara mengatasi overthinking
1. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa 2. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Beraktivitas yang Membuatmu Bahagia 3. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Melihat segala sesuatunya dengan sudut pandang lebih luas 4. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Membantu Orang yang Membutuhkan 5. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Segera Mengambil Tindakan 6. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Memberikan Pujian Atas Perbuatan 7. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Keberanian 8. Cara Mengatasi Overthinking Dengan Meminta Bantuan Orang Lain
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien