Cara Menggosok Gigi Yang Benar Untuk Anak – Menggosok gigi merupakan rutinitas sehari-hari yang mesti dilakukan setiap orang demi memperoleh kesehatan gigi yang baik. Mulai dari anak-anak sampai orang tua yang masih memiliki gigi. Menggosok atau menyikatnya perlu dilakukan dengan teknik khusus agar gigi bisa benar-benar bersih.
Akan tetapi, bagi anak-anak upaya pembersihan gigi ini mungkin cukup sulit dilakukan lantaran mereka belum banyak tahu. Nah, oleh sebab itu, orang tua mempunyai peran penting dalam mengajarkan cara menggosok gigi yang benar untuk anak. Selain menjadi bekal pengetahuan hidup bersih bagi anak di masa-masa mendatang, langkah edukasi ini juga bermanfaat demi menjaga kesehatan rongga mulutnya serta mencegah kerusakan gigi yang bisa saja terjadi sejak masih dini.
Tak perlu berlama-lama lagi, mari simak artikel informatif dari Gramedia.com ini sampai habis, ya!
Table of Contents
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Menggosok Gigi Anak?
Pada dasarnya, upaya menggosok gigi pada anak bisa dilakuka sejak ia masih bayi dimana gigi belum tumbuh sama sekali. Bagaimana bisa menggosok gigi tapi giginya belum ada? Bukankah ini tindakan sia-sia? Mungkin pertanyaan tersebut akan muncul di benak ayah bunda. Namun, ketahuilah bahwa upaya pembersihan rongga mulut sejak anak masih bayi memang ada treatment-nya sendiri.
Gunakanlah kain kasa atau waslap bersih dan basah untuk menyeka gusi bayi secara lembut selepas menyusuinya. Lakukan cara pembersihan ini secara rutin sampai gigi bayi mulai tumbuh. Nah, begitu gigi pertamanya tumbuh, segera mulailah menggosok giginya menggunakan sikat gigi kecil berbulu lembut serta pasta gigi atau pasta gigi khusus anak-anak. Lakukan usaha ini sampai buah hati bisa melakukannya secara mandiri sembari memberinya edukasi kesehatan.
Bagaimana Cara Menggosok Gigi Anak Secara Baik dan Benar?
Menurut riset Edelman pada 2019 lalu, kesehatan gigi dan mulut memberikan dampak tersembunyi bagi kehidupan si buah hati. Si buah hati dengan kondisi kesehatan gigi dan mulut yang buruk, akan memiliki tingkat kepercayaan diri rendah. Sehingga, ia akan kesulitan ketika harus bersosialiasai dengan banyak orang.
Oleh karena itu, Gramedia.com akan memberikan rangkuman informatif agar ayah bunda menerapkan cara menggosok gigi secara baik dan benar pada anak.
1. Oleskan Pasta Gigi Secukupnya ke Permukaan Bulu Sikat Gigi
Secara umum, ukuran pasta gigi yang tepat untuk anak berusia 1 sampai 3 tahun adalah kira-kira sebesar biji beras. Sementara untuk anak berusia 3 sampai 6 tahun adalah seukuran kacang polong. Terakhir, untuk anak berusia 4-6 tahun adalah seukuran kacang polong, tetapi harus lebih kecil dari kacang polong.
Maka dari itu, berhati-hatilah ketika megoleskannya agar pasta gigi tidak keluar berlebihan. Bukannya malah baik, tetapi menggunakan pasta gigi secara berlebihan dapat mengganggu tumbuh kembang gigi si buah hati.
Perhatikan juga waktu yang digunakan untuk menggosok gigi. Gosoklah gigi si buah hati selama dua menit. Menurut Ratu Mirah Afifat, GCClintDent, MDSc., seorang pakar kesehatan gigi dan mulut, durasi dua menit ini cukup untuk membersihkan gigi secara menyeluruh, yakni delapan bagian luar sekaligus bagian dalam (permukaan gigi bawah, atas, belakang, dan depan) gigi dan mulut.
2. Pegang Sikat Dengan Memiringkannya Hingga 45 Derajat Atau Membentuk Siku
Bulu sikat gigi harus menghadap ke arah gusi gigi, baik yang atas maupun bawah. Jadi, dengan memiringkan hingga 45 derajat, bulu sikat tidak menempel secara menyeluruh ke gigi.
3. Mulailah Menggosokkan Sikat Secara Lembut ke Gigi Anak
Dengan gerakkan melingkar dari gigi geraham atau gigi depan di salah satu sisi mulut, serta sapuan pendek seukuran gigi anak. Lakukan gerakan ini pada setiap permukaan luar maupun dalam seluruh gigi selama 20 detik untuk tiap bagiannya.
Begitupun ketika kamu ingin mengeluarkan plak gigi yang menyelip di bagian batas gusi anak. Pastikan posisi sikatnya masih membentuk sudut 45 derajat, ya!
4. Sikat Permukaan Lidahnya Juga
Selain gigi, lidah juga perlu untuk dibersihkan demi menghilangkan bakteri serta kotoran sisa makanan yang mungkin saja masih menempel. Caranya sendiri kurang lebih sama dengan menyikat gigi, yaitu digosok secara perlahan dan lembut dengan gerakan melingkar.
Cara ini bisa ayah bunda praktikkan kepada si buah hati sebanyak 2-3 kali hingga merasa lidah sudah benar-benar bersih. Bersihkan juga bagian samping lidah menggunakan cara yang sama.
5. Akhiri Proses Gosok Gigi Dengan Berkumur
Setelah semua bagian gigi serta permukaan lidah tersikat sempurna, akhir proses ini dengan menyuruhnya berkumur untuk membuang busa pasta gigi dan kotoran rongga mulut. Pastikan juga bahwa air kumurnya tidak ditelan buah hati, ya. Mungkin di awal-awal percobaan gosok gigi, si kecil akan menelan air kumurnya karena rasa dari pasta gigi anak-anak yang manis dan segar, namun tetaplah tegas kepadanya untuk tidak lagi melakukan tindakan tersebut.
Karena di dalam pasta gigi terdapat fluoride. Apabila secara terus-menerus ditelan, maka bisa membahayakan kesehatan. Jika hanya sekali dua kali, it’s OK. Salah satu efek sampingnya adalah fluorosis, yakni suatu kelainan yang terjadi pada lapisan enamel gigi karena asupan fluoride berlebih selama bertahun-tahun lamanya.
Nah, itulah kelima langkah menggosok gigi pada anak secara baik dan benar. Jika kamu bertanya bagaimana upaya mencegah munculnya plak atau karang gigi, dan kerusakan gigi lainnya? Cobalah untuk rutin menggosokkan gigi anak sebanyak dua kali dalam sehari, pagi dan malam sebelum tidur.
Tips Mengajarkan Anak Agar Bisa Menggosok Gigi Secara Mandiri
Sebagai bunda yang tentu disibukkan dengan berbagai macam aktivitas, ada kalanya kamu sulit menyempatkan waktu untuk selalu menggosokkan gigi anak. Itulah mengapa, penting bagi bunda untuk segera mengajarkannya menggosok gigi secara mandiri. Ketika sebelum-sebelumnya bunda telah senantiasa rutin menggosokkan gigi anak, maka tidak sulit baginya memulai tugas itu sendirian.
Nah, apabila kamu ingin mencoba mengajarkan atau mengedukasi anak agar bisa menggosok gigi secara mandiri maka tidak ada salahnya mengikuti beberapa tips ampuh berikut ini.
1. Ajak Sang Buah Hati Untuk Memilih Sikat Gigi dan Pasta Gigi Sendiri
Memberikan kesempatan kepada buah hati untuk memilih sikat gigi dan pasta gigi dapat meningkatkan semangat untuk rajin menggosok gigi. Untuk itu, alangkah lebih baik jika kamu menyiapkan minimal dua sikat gigi dan pasta gigi agar si buah hati tidak bosan dan bisa memilih.
2. Biarkan Anak Melihat dan Meniru Teknik Gosok Gigi Orang Tuanya
Nah, usia anak-anak memang proses terbaik untuk meniru. Maka dari itu, biarkan si anak melihat dan meniru teknik gosok gigi ayah dan bunda. Menjadi PR juga bahwa ayah dan bunda harus lebih dulu menerapkan teknik secara benar, ya! Agar tidak terjadi kesalahan menggosok gigi secara beruntun.
3. Lakukanlah Aktivitas Gosok Gigi Bersama Anggota Keluarga Lainnya
Aktivitas menggosok gigi akan lebih asyik jika dilakukan bersama anggota keluarga, loh. Terlebih ketika ayah dan bunda berinisiasi untuk saling berlomba dalam menggosok gigi. Pasti akan seru dan asyik di mata si buah hati. Coba, deh!
4. Jelaskan Mengenai Pentingnya Menggosok Gigi
Berikan nasihat kepada si buah hati kenapa menggosok gigi itu penting. Misalnya, apabila si buah hati tidak menggosok gigi, maka debris atau deposit plak yang ada di permukaan gigi dan gusi bisa menumpuk dan ini akan berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut. Bisa menimbulkan penyakit atau rasa tidak percaya diri karena giginya tidak sehat dan tidak bersih.
5. Berikan Reward Jika Si Buah Hati Menyikat Giginya Sendiri
Reward termurah adalah pujian. Jika ayah dan bunda belum sempat untuk memberikan barang, berikan pada si kecil pujian. Bisa secara langsung atau melalui perantara. Misalnya melalui dokter gigi. Mintalah dokter gigi si buah hati untuk memujinya. Dengan begitu, biasanya ketika mendapat pujian dari orang lain si buah hati akan semakin bersemangat dalam menggosok gigi demi menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.
6. Sesekali Ciptakan Suasana Nan Menyenangkan
Suasana yang menyenangkan bisa ayah dan bunda praktikkan ketika menggosok gigi sambil bernyanyi. Ya, cobalah berikan selingan nyanyian, tetapi tetap dengan mengajarkan cara menggosok gigi secara benar.
Misalnya, di kamar mandi ada cermin. Ayah atau bunda bisa sambil mengajaknya bercermin dan saling mempraktikkan untuk menggosok gigi. Pasti seru. Tetapi, harus sabar dan telaten, ya!
7. Menggunakan Pasta Gigi Berfluoride
American Dental Association & American Academy of Pediatrics memberikan rekomendasi agar menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Kandungan di dalam fluoride dapat mencegah karies dan melindungi gigi. Begitupun untuk si buah hati, libatkan ia untuk memilih pasta gigi berfluoride dan sesuai dengan yang disuka.
Baca Juga Rekomendasi Buku Edukasi Anak Best Seller
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Ketika Menggosok Gigi Anak
Kalimat di atas sudah kita ulas cara atau tips untuk menggosok gigi. Pun kita sejak dulu juga sudah terbiasa dengan menggosok gigi dua kali sehari, pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur. Ternyata, masih banyak di antara kita yang melakukan kesalahan ketika menggosok gigi.
Agar kesalahan tidak terulang pada generasi mendatang, berikut Gramedia.com berhasil merangkum apa saja kesalahan umum yang harus kamu hindari ketika menggosok gigi pada anak.
1. Waktu Menyikat Gigi Terlalu Sebentar
Sudah kita jelaskan, bahwa waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah dua menit. Namun, tanpa disadari, masih banyak masyarakat Indonesia yang hanya menyikat gigi di bawah dua menit.
Nah, untuk mengantisipasi hal ini terulang kembali, sediakan stopwatch ketika menyikat gigi anak. Menurut Richard H. Price, DMD, seorang penasihat pelanggan untuk American Dental Association, menyaraknkan bahwa di dalam mulut terbagi menjadi 4 daerah dan masing-masing daerah harus menyikatnya selama 30 detik.
2. Menyikat Gigi Terlalu Keras
Ketika menyikat gigi secara keras memang terkesan menyenangkan. Kamu akan merasa semua kotoran dan plak di gigi hilang. Tetapi, cara ini kurang baik. Alih-alih gigi si buah hati sehat, justru bisa membuat gusi merosot dan parahnya bisa memperlihatkan sebagian akar giginya. Juga, karena daerah gigi sensitif, bisa rentan lubang gigi muncul.
3. Asal Menyikat
Masih banyak dijumpai cara menyikat gigi dengan arah horizontal. Semoga ayah dan bunda tidak melakukan cara horizontal, ya! Pun jika iya, setelah membaca ulasan ini segera dibenahi, ya!
Cara horizontal bukanlah cara yang tepat untuk menyikat gigi. Sikatlah sesuai dengan cara yang sudah kita ulas di atas. Serta, tuntaskan setiap daerahnya sebelum beranjak ke daerah lain untuk menyikat.
4. Buru-Buru Berkumur Setelah Menyikat
Pasta gigi mengdandung fluoride. Berkumur setelah kamu menyikatk gigi anak akan membilas konsentrasi fluoride dari pasta gigi yang tersisa. Untuk itu, ludahkan terlebih dahulu busa sikat gigi, baru kemudian berkumur.
5. Setelah Makan Langsung Menyikat Gigi
Setelah si buah hati makan makanan asam, tunggulah setidaknya 30 menit setelah makan baru kamu mulai menggosokkan giginya. Makanan asam mampu menyerang enamel gigi dan membuatnya terkikis. Lebih baik gosok gigi anak sebelum makan atau minum yang asam-asam, kemudian minumlah air setelah mengkonsumsinya untuk membilas asam agar tidak menempel pada gigi.
Begitu juga jika sang anak mengkonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan gula mampu menyerang enamel gigi. Tunggu sekitar 20 menit setelah makan, baru bersihkan gigi agar bakteri akibat makanan tinggi karbohidrat dan gula tidak berkembang biak di dalam mulut dan menggerogoti gigi si buah hati.
6. Salah Memilih Sikat Gigi Atau pasta gigi
Jangan gunakan sikat gigi yang sudah lama. Lakukan pergantian setiap 3 bulan sekali. Pilihlah sikat gigi yang bisa menjangkau seluruh permukaan gigi si buah hati dengan bulu sikat yang tidak kasar, keras. Serta, pilihlah pasta gigi khusus anak-anak. Atau jika menggunakan pasta gigi khusus dewasa, boleh-boleh saja asalkan kandungan fluoridenya antara 1,350-1,500 ppm.
7. Tidak Flossing
Flossing atau benang gigi sebenarnya menjadi keharusan untuk dilakukan. Namun, di antara kita masih belum sepenuhnya menerapkan flossing. Untuk kedepannya, segera terapkan flossing pada anak agar giginya selalu bersih. Plak-plak gigi dan sisa makanan yang tidak terjangkau dengan sikat gigi bisa terangkat.
8. Memakai Obat Kumur Setelah Menyikat
Meskipun masih anak-anak, sering kali ayah dan bunda turut mengajarkannya untuk menggunakan obat kumur. Boleh-boleh saja obat kumur digunakan, asalkan jangan langsung menggunakan setelah menyikat gigi.
Pilihlah waktu yang berbeda antara menyikat dan menggunakan obat kumur. Misalnya setelah makan siang anak. Dan hindari untuk makan atau minum setelah menggunakan obat kumur selama 30 menit.
9. Jarang Menyikat Gigi
Jangan menganggap remeh atau mentolerir keinginan anak jika tidak ingin menyikat gigi, walau hanya satu kali saat malam sebelum tidur. Pasalnya ini adalah kesalahan yang besar. Walau hanya bolos satu kali, bisa menimbulkan terjadinya penyakit gigi dan mulut. Dengan rutin menyikatnya sehari dua kali, 98% dari semua penyakit gigi dan mulut bisa dihindari.
Baca Juga Nama Bayi Perempuan Unik dan Artinya
Barengi juga dengan menggunakan pasta gigi berfluoride dan flossing serta rutin perikasakan gigi anak ke dokter gigi. Karena mencegah sejak dini akan lebih berarti daripada mengobati hingga dewasa nanti ternyata gigi digerogoti oleh bakteri yang selama ini jarang diperhatikan kebersihannya. Mumpung masih kecil yok ayah bunda turut memperhatikan kesehatan dan kebersihan gigi si buah hati.
Nah, itulah informasi yang bisa Gramedia.com ulas. Mulai dari cara menggosok gigi secara benar, tips agar anak mudah untuk menggosok gigi, hingga kesalahan yang harus ayah dan bunda hindari ketika menggosok gigi sang buah hati.
Karena, usia anak-anak masih bergantung pada peran orang dewasa, yakni ayah dan bunda. Untuk itu, bantulah si anak menerapkan cara menggosok gigi yang benar untuk anak sejak dini. Agar gigi dan mulutnya bisa selalu sehat serta terhindar penyakit gigi dan mulut.
- 3 Kata Ajaib
- Anak Hiperaktif
- Anak Introvert di Sekolah
- Belajar Sambil Bermain
- Cara Konsisten Belajar
- Cara Membahagiakan Orang Tua
- Cara Mengajari Anak Membaca Yang Efektif
- Cara Mengajari Menyapih Anak Dari Asi
- Cara Mengatasi Anak Susah Makan
- Cara Menggosok Gigi Anak
- Cara Mendidik Anak
- Cara Mendidik Anak yang Sulit Diatur menurut Psikolog
- Cara Membangunkan Bayi yang Susah Bangun
- Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur
- Cerita Dongeng Sebelum Tidur Terbaru
- Daddy Issue
- Dekorasi Ulang Tahun Anak Perempuan dan Laki-laki
- Fakta Anak kedua
- Fakta Anak Ketiga
- Fakta Anak Pertama
- Dekorasi Ulang Tahun Anak Perempuan dan Laki-laki
- Joko Kendil
- Kewajiban Anak di Rumah
- Makanan Sehat untuk Anak
- Mainan Anak Zaman Now
- Meronce
- Mitos Firasat Hamil Anak Perempuan
- Parenting Anak
- Parenting Islami
- Proses Perkembangan Pada Bayi
- Perkembangan Pada Manusia
- Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan Anak pada Usia 1 Tahun
- Cerita Dongeng Sebelum Tidur Terbaru
- Strict Parents
- Tahap Perkembangan Bahasa Anak
- Teori Belajar
- Tips Agar Anak Cepat Membaca
- Tips Agar Anak Jago Bahasa Inggris
- Tips Menabung untuk Pelajar
- Tips Agar Kakak dan Adik Akur
- Toxic Parents
- Ucapan Selamat Ulang Tahun Untuk Anak
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien