Cara Merapikan Gigi Secara Alami – Tidak semua orang diberkahi dengan struktur gigi yang berstruktur dengan baik. Banyak orang memiliki gigi yang berantakan atau dalam keadaan struktur gigi dengan kerusakan yang parah.
Kini tidak perlu dikhawatirkan kembali, bahwa ada beberapa langkah untuk merapikan susunan gigi tanpa perlu menggunakan behel yang dapat menjadi pilihan untuk para pemilik struktur gigi yang berantakan.
Beberapa tahun terakhir, penggunaan behel gigi sudah menjadi sebuah kebutuhan penting bagi pemilik komposisi gigi yang berantakan. Namun untuk saat ini, merapikan susunan gigi tanpa behel sudah dapat banyak dilakukan.
Hingga saat ini sudah berhasil ditemukannya beberapa cara untuk membuat susunan gigi menjadi lebih rapi dengan tanpa bantuan pemasangan behel. Sehingga, kamu tidak lagi perlu merelakan biaya yang cukup mahal untuk memasang behel pada gigi kamu.
Kamu bisa mempelajari tentang 100 Pertanyaan Penting Perawatan Gigi By Utami Sri Rahayu
Table of Contents
Apa Saja Penyebab Utama Gigi Bergeser?
Gigi akan bergerak dan akan terdapat pergeseran secara alami seiring bertambahnya usia. Dengan menjalani perawatan gigi, seperti memasang behel atau kawat gigi juga dapat menyebabkan perubahan posisi susunan gigi yang berfungsi untuk mengatasi struktur gigi yang berantakan. Selain itu, terdapat pula beberapa faktor lain yang menyebabkan posisi susunan gigi bergeser, hal hal tersebut seperti berikut ini.
1. Tekanan gigi atas dan bawah
Ligamen merupakan suatu jaringan terikat yang berada di bawah gigi, sebuah tempat gigi yang menempel. Bertemunya antara gigi atas dan gigi bawah dapat memberikan tekanan diantara kedua gigi tersebut.
Disaat gigi terlalu sering kali mengakibatkan sebuah tekanan, sehingga kondisi seperti itu mampu menimbulkan terjadinya sebuah pembengkakan ligamen tempat gigi bernaung.
Pembengkakan pada ligamen kemudian akan menyebabkan jaringan-jaringan penyokong susunan gigi melonggar. Peningkatan frekuensi sebuah tekanan pada gigi yang terjadi terus-menerus bisa juga akan memudahkan gigi berubah posisi serta bergeser.
2. Bruxism
Bruxism adalah sebuah kondisi medis ketika seseorang terbiasa terjadi menggeretakkan pada giginya, baik pada siang dan juga malam hari ketika tertidur.
Kondisi yang terjadi pada umumnya tidak akan anda sadari ini sering kali dianggap sebagai gangguan tidur dan sering kali juga terjadi tanpa alasan.
Dilansir pada Sleep Foundation, para pakar jiwa memprediksi kondisi pada hal ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti konsumsi kafein, stres, konsumsi alkohol, mendengkur, kecemasan perilaku merokok, serta kelelahan.
3. Usia
Dikutip dari American Dental Clinic mengatakan, lapisan gigi akan mulai terkikis ketika usia seseorang semakin bertambahnya umur.
Email atau disebut juga lapisan terluar gigi yang memiliki sifat terkeras serta berfungsi melindungi bagian gigi akan semakin menipis dan juga mudah rusak.
Ketika gigi bagian bawah akan lebih tipis dan juga lebih cepat rusak daripada dengan gigi bagian atas.
Seiring dengan gigi bawah yang terus-menerus mengakibatkan tekanan dari gigi atas, maka akan membuat kondisi pada lapisan terluar bagian gigi menjadi lebih cepat aus. Keausan ini juga semakin menghilangkan kekuatan gigi yang bisa menjadi penyebab terjadinya gigi bergeser.
4. Berkurangnya jumlah gigi
Kehilangan jumlah gigi bukan kondisi yang bisa dihindari, karena penuaan atau faktor – faktor lainnya, salah satunya karena kecelakaan.
Saat satu atau beberapa gigi yang akan terlepas, gigi-gigi paling dekat yang di sekitarnya akan berusaha untuk mengisi kekosongan pada ruangan tersebut. Kondisi tersebut yang menjadi penyebab gigi akan bergeser.
Secara umum, pada gigi yang bersebelahan akan bergerak bergeser menyamping ke arah celah gigi yang kosong. Sementara, gigi yang berlawanan juga akan bergerak ke atas maupun ke arah bawah.
5. Pembusukan gigi
Gigi yang berlubang atau kerusakan pada gigi bisa menyebabkan pembusukan. Pembusukan gigi yang tak secepat mungkin ditangani dapat menyebar ke arah pada bagian gigi lain, termasuk pada bagian tulang yang memiliki peran mempertahankan posisi gigi pada tempatnya.
Rusaknya bagian tulang yang bertahan menahan posisi gigi ini akan berkurangnya kekuatan gigi, sehingga susunan gigi akan menjadi lebih longgar serta mudah mengalami pergeseran.
6. Genetik
Masalah pergerakan susunan gigi yang terjadi akibat faktor genetik cenderung tidak akan bisa Anda hindari serta kendalikan.
Bahkan, ketika seseorang terlahir dengan kondisi yang gigi lurus, rapi dan rata, gen bisa menjadi berpengaruh dan menyebabkan susunan gigi berubah posisi juga seiring bertambahnya usia.
Kondisi tersebut bisa saja terjadi, walaupun telah melakukan sebuah perawatan gigi dengan baik dan tepat. Sehingga ada baiknya untuk memeriksa riwayat kesehatan gigi kepada lingkungan terdekat, mulai dari orang tua atau kakek nenek Anda.
Kamu bisa mempelajari tentang 4 Tepat 5 Sempurna, Perawatan Agar Gigi Sehat Dan Sempurna Karya By drg. Agam Ferry Erwana
Cara Merapikan Gigi Secara Alami
Susunan gigi yang rapi serta putih merupakan dambaan bagi setiap orang. Sayangnya, beberapa dari penyebab membuat gigi akan tidak rapi serta bahkan terkesan maju. Untuk mengatasinya, berikut ini merupakan cara untuk merapikan gigi secara alami yang bisa dipraktekkan:
1. Gunakan Tangan
Cara merapikan gigi secara alami yang pertama ini adalah hanya menggunakan tangan. Sebelum kita mempraktekkannya, pastikan jari pada tangan harus dibersihkan atau dicuci, agar tidak ada kuman yang menempel dan mengakibatkan gigi sakit.
Caranya:
- Dorong posisi gigi ke dalam atau ke luar dengan menggunakan tangan secara perlahan. Jangan dilakukan terlalu kasar, karena mengakibatkan gigi patah atau luka pada gusi.
- Lakukan hal tersebut secara berulang-ulang hingga 25 menit.
- Hal ini dapat dilakukan 2 kali dalam seharinya hingga posisi susunan gigi rapi.
2. Gunakan Sendok Nasi
Dengan menggunakan sendok nasi dapat menjadi cara untuk merapikan gigi secara alami. Caranya juga cukup mudah. Namun, cara alami tersebut hanya bisa dilakukan hanya ketika sedang menanak nasi.
Caranya:
- Masukkan sendok kayu ke dalam nasi yang sedang tanak.
- Diamkan sekitar 5 menit.
- Ketika agak panas, angkat sendok kayu dan gunakan untuk menekan mendorong gigi.
- Lakukan secara perlahan hingga 25 menit dan dapat ulangi setiap 2 kali sehari.
3. Mengonsumsi Buah
Cara selanjutnya adalah sering atau rutin dalam mengonsumsi buah. Pilih buah yang memiliki tekstur padat seperti pir, jambu biji, apel, dan lain-lain. Tekstur padat pada buah memberikan dorongan pada gigi agar menjadi lebih rapi
Caranya:
- Kupas kulit pada buah serta bersihkan, lalu konsumsi seperti biasa.
- Sebagai contoh ketika menggigit buah apel, lakukan juga saat mendorong gigi bagian atas dengan buah yang sedang dipegang.
- Lakukan beberapa kali hingga beberapa menit, lalu buah bisa dikonsumsi.
4. Gunakan Bibir
Cara merapikan gigi yang satu ini cukup unik, karena kita hanya perlu menggigit bibir hingga berulang kali. Cara ini dapat juga kita dilakukan untuk merapikan gigi yang susunannya yang tidak rata.
Caranya:
- Tarik bibir pada bagian yang atas dan bawah ke arah mulut secara perlahan untuk menghindari dari sariawan.
- Ulangi praktek tersebut selama 15 menit secara rutin 2 kali sehari.
5. Benang Gigi
Benang gigi atau dental floss, sudah banyak sekali digunakan untuk menjadi solusi untuk membersihkan sisa – sisa makanan yang masih menempel pada sela-sela gigi. Jika anda ragu untuk mempraktikkan cara merapikan gigi menggunakan tangan, dental floss bisa menjadi salah satu alternatifnya.
Caranya:
- Ambil benang gigi sekitar 45 cm serta lilitkan kedua ujung benang pada jari tengah tangan kanan dan serta kiri.
- Tarik erat benang gigi dengan dibantu oleh ibu jari juga jari telunjuk.
- Selipkan benang gigi secara perlahan pada sela gigi, lalu gesekkan dengan bentuk pola huruf C.
- Gerakkan benang naik dan turun secara lembut dan perlahan agar tidak melukai gusi.
- Lakukan hal yang sama pada sela gigi yang lain.
6. Gunakan Aligner
Cara merapikan gigi yang satu ini masih belum banyak diketahui orang. Aligner adalah alat penyangga gigi yang berbentuk tipis dan terbuat dari plastik bening. Dalam jurnal ditulis Health Behavior News Service, aligner bisa digunakan untuk mengobati maloklusi minor pada usia remaja serta dewasa.
Alat ini hampir mirip dengan retainer atau yang sudah biasa dipakai setelah lepas behel gigi. Perbedaan dengan retainer, alat ini terbuat 100 persen dari plastik bening dan tekstur yang lebih lentur.
Kelebihan pada alat ini tidak akan mengganggu saat mengunyah serta menggigit makanan. Serta ukuran aligner pun disesuaikan dengan pada ukuran gigi penggunanya.
Untuk tahap penggunaannya, aligner perlu diganti secara rutin setiap 2-3 minggu sekali untuk hasil yang terbaik. Pemasangan alat tidak dapat dilakukan oleh dokter gigi sembarang. Perlu bertemu dengan ortodontis atau dokter gigi yang berpengalaman yang baik.
7. Memakai Veneer
Menurut penelitian Contemporary Clinical Dentistry, ini adalah cara pemutihan gigi yang sangat banyak diminati karena kecanggihannya.
Rupanya veneer menjadi salah satu cara merapikan gigi. Veneer sendiri merupakan lapisan tipis secara umumnya terbuat dari porselen, dengan warna yang hampir menyerupai gigi asli, sekaligus juga memberikan kesan gigi yang lebih bersih.
Veneer juga seringkali digunakan untuk merapatkan gigi yang berjarak, ketika behel tidak dapat bisa melakukannya.
Terdapat dua jenis veneer gigi, yaitu veneer dari porselen dan veneer dari komposit resin. Dalam perbandingan kualitasnya, veneer dari bahan porselen lebih baik karena lebih mirip dengan bentuk dan warna gigi asli.
8. Melakukan Kontur Gigi
Kontur gigi yang disebut dengan dental contouring merupakan sebuah teknik menghilangkan beberapa bagian kecil enamel pada lapisan luar untuk mengubah panjang, bentuk, dan juga permukaan satu gigi lebih.
Meski membuat gigi menjadi terasa ngilu atau nyeri, namun realitanya pengambilan enamel gigi sama sekali tidak membuat gigi menjadi sakit. Setelah proses kontur gigi selesai, akan memiliki bentuk gigi yang lebih indah.
Namun, prosedur ini sering membutuhkan biaya terbilang besar, karena memerlukan beberapa pemeriksaan sebelumnya. Seperti, rontgen gigi yang akan dilakukan untuk mengambil foto sehingga dokter lebih mudah memahami struktur yang akan dibentuk.
9. Dental Bonding
Dental bonding sendiri merupakan prosedur dimana bahan resin berwarna seperti gigi ditempelkan ke gigi kemudian dikeraskan dengan laser.
Teknik ini dilakukan untuk memperbaiki gigi yang retak, menutup ruang antar gigi, gigi yang berubah warna, dan mengubah bentuk sebuah gigi.
Pada prosesnya dokter akan membuat permukaan gigi menjadi kasar lalu mengoleskan cairan khusus untuk ‘mengikat’ bahan resin yang akan ditempelkan.
Setelah itu, bahan resin tersebut akan ditempelkan ke gigi, ‘dibentuk’ sesuai yang diinginkan, dan kemudian dikeraskan teksturnya dengan sinar laser. Setelah mengeras, dokter juga akan memotong atau memperbaiki bentuknya sehingga terlihat lebih rapi.
10. Pemasangan Mahkota Gigi
Prosesnya nanti pada gigi seperti menggunakan topi yang menutupi mahkota gigi. Penggunaan mahkota bertujuan mengembalikan bentuk, kekuatan, ukuran, serta memperbaiki penampilan.
Crown menutup seluruh bagian pada gigi yang berada tepat di atas gusi. Dokter gigi akan bor semua area yang telah rusak atau membusuk dan sisa gigi yang cukup untuk memastikan kecocokan.
Crown bisa terbuat dari porselen, logam, stainless steel, dan juga resin yang bisa bertahan hingga mencapai 15 tahun. Mahkota Gigi bisa dilakukan untuk untuk perbaikan penampilan, melindungi gigi yang sudah terlalu lemah akibat infeksi agar tidak pecah, juga mengembalikan gigi yang terlanjur pecah.
Kamu bisa mempelajari tentang Merawat Gigi Anak Sejak Dini Karya drg. Endang Sariningsih
Dampak Negatif Apabila Gigi Dibiarkan Berantakan
Gigi yang sering kali dibiarkan berantakan akan berdampak kepada seseorang menjadi tidak percaya diri dalam rutin beraktifitas. Berikut tertulis dampak negatif apabila gigi dibiarkan berantakan:
Penumpukan karang gigi
Gigi yang dibiarkan berantakan mengakibatkan penimbunan plak yang cukup besar karena sebuah sikat gigi dan benang gigi sulit menjangkau sela-sela gigi. Plak tersebut merupakan sisa-sisa makanan yang masih menempel pada gigi dan sulit sekali untuk dibersihkan. Namun, jika dibiarkan terus menerus maka plak tersebut akan semakin mengeras serta menjadi faktor penyebab karang gigi hitam.
Radang Jaringan Periodontal
Dampak negatif selanjutnya adalah risiko dari timbulnya radang jaringan periodontal. Yang dimaksud dengan jaringan periodontal adalah sebuah jaringan pendukung gigi, yaitu seperti tulang alveolar, dan gusi.
Radang jaringan periodontal ini sering diawali dengan penumpukan dari karang gigi. Jika karang gigi ini dibiarkan begitu saja, maka akan menimbulkan sebuah gingivitis atau sudah biasa disebut radang gusi.
Radang pada gusi ini ditandai dengan gejala seperti gusi yang terlihat membengkak atau gusi yang mudah berdarah, dan lainnya. Jika gejala ini dibiarkan, maka akan mengakibatkan terjadinya periodontitis atau yang disebut juga radang jaringan periodontal. Jika sudah terjadi periodontitis, maka gigi akan menjadi goyang.
Kesulitan membersihkan gigi
Gigi yang telah tumbuh berantakan atau bertumpuk atau miring akan sulit sekali untuk dibersihkan. Letaknya yang saling bertumpang tindih akan menyulitkan sikat gigi atau benang gigi menjangkau pada sela-sela gigi. Pada struktur gigi yang berantakan juga akan berkurangnya kepercayaan diri dalam berpenampilan.
Bau mulut tidak sedap
Dengan munculnya bau mulut yang tidak sedap bisa disebabkan karena susunan gigi yang terus dibiarkan berantakan.
Gigi yang berantakan, akan menjadi sarang untuk plak gigi, sehingga mengakibatkan bau mulut. Kesulitan mengunyah makanan Gigi yang tumbuh berantakan atau strukturnya tidak rapi akan mengakibatkan kesulitan dalam mengunyah makanan.
Disebabkan karena kondisi struktur gigi yang tidak pas atau berantakan. Terasa akan aneh ketika mengunyah makanan yang keras. Kurang percaya diri Dari semua dampak negatif , yang utama adalah tidak percaya diri dalam berpenampilan.
Ketika tersenyum ataupun berkomunikasi dengan banyak orang pasti tidak akan terasa nyaman. Maka cara yang dapat dicoba adalah dengan memperbaiki kondisi struktur gigi sehingga tidak akan bertambah parah.
Kamu bisa mempelajari tentang 45 Masalah Dan Solusi Penyakit Gigi Dan Mulut (BPfc) Karya dr. Yekti Mumpuni Dan Erlita Pratiwi
Kadang kala, kita perlu melakukan lebih dari satu cara untuk merapikan gigi tanpa behel sebelum mendapatkan hasil yang seperti yang diinginkan.
Seperti misalnya, seorang dokter akan meminta untuk melakukan veneer ataupun mahkota gigi beberapa bulan setelah melakukan kontur gigi.
Prosedur yang telah anda pilih, pastikan kembali bahwa anda telah melakukannya di dokter dan tempat klinik gigi yang telah terpercaya. Jangan pernah tergoda untuk berkutik gigi di tukang gigi sembarangan, sekalipun mereka yang telah menawarkan harga lebih murah.
Baca juga artikel terkait “Cara Merapikan Gigi Secara Alami” :
- Tips Menyusun CV
- Tips Memilih Laptop
- Cara Meningkatkan Follower Instagram
- Cara Mengatasi Lupa Password Laptop
- Cara Mengirim Lamaran Kerja Via Email
- Cara Membuat Daftar Riwayat Hidup
- Contoh Surat Lamaran Kerja
- Cara Menggunakan Zoom Meeting
- Cara Mengubah Foto ke PDF
- Cara Membuat Soal di Google Form
- Cara Membuat Email di Gmail
- Cara Menghitung Persen
- Cara Menggunakan Whatsapp Web
- Cara Penulisan Gelar Sarjana S1, S2, S3
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien