Cara merawat piano – Siapa yang tidak mengenal alat musik piano atau bahkan bisa dibilang bahwa hampir semua orang mengetahui alat musik piano. Bukan hanya mengenalnya, bagi sebagian orang mungkin saja sudah memiliki alat musik piano.
Bagi kamu yang sudah memiliki alat musik piano, sebaiknya tetap harus melakukan perawatan. Hal ini perlu dilakukan agar piano tetap awet dan tidak mudah rusak. Dengan begitu, nada yang dikeluarkan piano pun menjadi lebih enak untuk didengar. Jika kamu belum mengetahui cara merawat piano, maka bisa simak artikel ini, Grameds.
Table of Contents
Pengertian Piano
Piano adalah salah satu alat musik yang mengeluarkan nada-nada indah dan elegan. Harganya yang fantastis atau bisa dikatakan memiliki harga tinggi menjadikan instrument ini hanya dimiliki oleh kalangan atas. Jika dilihat dari harganya yang fantastis tersebut menjadikan piano harus selalu dirawat dengan baik agar tetap bisa mengeluarkan nada-nada indah serta lebih enak untuk dipandang. Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan dan yang memainkan piano disebut pianis.
Bagian-bagian yang ada pada piano terdiri dari berbagai macam material seperti kayu, besi, tembaga, baja, plastik, kuningan, bahan perekat, kapas dan segala macamnya yang menjadikan beberapa spot yang ada di dalam piano sulit untuk dibersihkan dengan baik. Padahal bisa dibilang kalau hampir setiap instrumen piano harus dirawat dengan baik agar saat dimainkan masih memiliki performa bagus.
Perawatan piano menjadi sangat penting ketika Anda adalah seorang pianis yang mengharuskan memainkan instrumen ini setiap saat. Bahkan, bisa dibilang kalau wajib bagi Anda untuk membersihkan piano agar selalu mengeluarkan suara yang indah serta dengan perawatan secara teratur bisa menjadikan piano lebih awet.
Sejarah Tentang Piano
Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad 20-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (1655-1731) buatan 1720. Hal ini dikarenakan tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York. Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord.
Lalu, hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Cristofori (1720) dari Padova, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Cristofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine-kediaman Pangeran Ferdinand de Medici-inilah piano modern berakar.
Penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang yang mengakui bahwa Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440. Pada pertengahan abad 17, piano dibuat dengan beberapa bentuk.
Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.
Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Oleh karena itu, ketika pada abad 19, dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Jadi, dapat dikatakan bahwa mulai abad inilah, dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras.
Sekitar tahun 1820, banyak yang membuat piano dengan menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya. Pada tahun 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.
Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Selain itu, piano juga dilengkapi dengan pedal yang digerakkan dengan lutut. Kemudian, pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang. Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad 19 dan 20.
Tegangan senar, yang semula diterapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.
Jenis-jenis Piano
Pada dasarnya, piano dapat dibedakan menjadi piano akustik dan piano elektronik. Piano akustik menggunakan senar yang dipukul oleh hammer untuk menghasilkan bunyi, sedangkan piano elektronik menggunakan papan elektronik untuk menghasilkan bunyi yang serupa dengan bunyi piano akustik. Jenis-jenis piano sebagai berikut:
Piano Grand
Pada piano grand, senar diposisikan secara horizontal; memanjang dari tuts. Bunyi dihasilkan oleh senar yang dipukul ke atas oleh hammer dan memanfaatkan gaya tarik bumi untuk mengembalikan hammer pada posisi semula. Ada banyak variasi ukuran piano grand yang terkadang berbeda-beda tiap merek. Namun,
pada umumnya variasi ukuran piano grand yakni : concert grand (berkisar antara 2,2 hingga 3 meter), parlor grand (berkisar 1,7 hingga 2,2 meter), dan baby grand (berkisar antara 1,5 meter). Semakin besar ukuran piano grand, semakin panjang pula senarnya. Senar yang lebih panjang akan menghasilkan bunyi yang lebih keras dan natural.
Oleh sebab itu, bisa dibilang bahwa concert grand sebagai pilihan utama untuk keperluan rekaman dan konser. Sementara itu, piano yang berukuran lebih kecil, seperti parlor grand dan baby grand umumnya menjadi opsi lain bagi yang mempunyai dana terbatas atau ruang yang sempit.
Piano Upright
Piano upright bisa dibilang memiliki harga yang lebih murah dan lebih kecil, sehingga populer untuk penggunaan di rumah, gereja, sekolah, ataupun fasilitas publik.
Namun, dikarenakan pendeknya senar yang menyebabkan suara kurang natural, sulitnya memposisikan mikrofon untuk keperluan rekaman, hammer yang terkadang terasa kurang natural, suara yang kurang keras, dan sempitnya ruang bagi gelombang bunyi untuk resonansi, sehingga membuat piano upright menjadi opsi yang kurang populer untuk keperluan rekaman dan konser.
Piano upright, atau sering kali disebut piano vertikal, merupakan jenis piano yang lebih praktis dibandingkan piano grand. Pada piano upright, senar diposisikan secara vertikal dan hammer bergerak secara horizontal. Berbeda dengan piano grand, hammer pada piano upright kembali pada posisi semula dengan menggunakan pegas, sehingga terkadang pegas tersebut harus diganti akibat mengalami degradasi.
Piano Elektronik dan Digital
Piano digital menggunakan teknologi pengambilan sampel secara digital untuk menghasilkan suara yang identik dengan piano akustik. Sama halnya dengan piano elektronik, piano digital juga memerlukan pengeras suara atau dengan menggunakan penyuara jemala.
Piano digital masa kini berbeda dengan piano digital di masa lampau. Kini, piano digital juga mempunyai fitur yang menyerupai piano akustik, seperti pedal-pedal piano dan tuts yang diberi pemberat. Selain itu, piano digital memiliki berbagai macam fitur yang tidak dimiliki piano akustik, seperti antarmuka MIDI, penggunaan penyuara jemala, dan variasi pilihan suara.
Piano elektronik merupakan salah satu jenis penyintesis yang menggunakan osilator dan filter untuk menyimulasikan suara piano akustik. Piano elektronik membutuhkan pengeras suara untuk menghasilkan bunyi. Puncak kepopuleran dari piano elektronik sekitar tahun 1960-1970.
Umumnya, piano elektronik dimainkan untuk lagu bergenre pop, rock, dan jazz. Teknologi pengambilan sampel secara digital yang sudah semakin berkembang memungkinkan produsen piano digital untuk merekam berbagai variasi sampel suara piano dalam berbagai kondisi (ditekan pelan, sedang, maupun keras).
Hal ini memungkinkan piano digital untuk mempunyai suara natural yang serupa dengan piano akustik. Selain itu, piano digital umumnya harganya lebih murah daripada piano akustik, ditambah lagi piano digital berukuran kecil dan ringan, sehingga mudah dipindahkan.
Cara Merawat Piano
Setelah mengetahui pengertian hingga sejarah piano, maka pembahasan selanjutnya adalah cara merawat piano. Berikut ini adalah cara merawat piano yang bisa kamu lakukan.
1. Tuning Secara Rutin
Tuning dilakukan agar piano dapat selalu memberikan suara yang merdu, untuk piano yang sudah lama maka tuning bisa dilakukan 2 kali setahun. Dengan melakukan tuning yang baik, maka bisa menjaga performa piano tetap baik karena suara yang dikeluarkan dari dawai-dawai piano terjaga kestabilannya.
Untuk piano yang masih baru hanya, sebaiknya dilakukan 4 kali tuning di tahun pertama pembelian. Lalu, performa dari piano sudah menjadi baik karena dawai bisa beradaptasi serta memiliki peregangan yang tepat.
2. Penempatan Piano yang Tepat
Tempatkan piano di tempat yang tertutup dengan suhu ruang yang terjaga. Jika piano diletakkan di suhu panas atau lembap, maka bisa mempengaruhi nada dari piano itu sendiri. Jadi, mulai saat ini letakkan piano di suhu ruangan yang pas agar tetap awet.
3. Pembersihan Piano dengan Tepat dan Benar
Dengan menggunakan bahan pembersih yang tepat, maka bisa menjaga kualitas piano menjadi lebih tahan lama bahkan akan terlihat seperti seperti baru. Tahap akhir dari perawatan piano yang wajib untuk dilakukan yaitu membersihkan piano secara rutin.
Untuk membersihkan piano dari debu yang melekat, kamu bisa melakukannya dengan cara menggunakan lap yang memiliki tekstur kain lembut. Selain itu, jangan lupa juga untuk memberikan semir khusus piano yang memiliki sifat anti-statik, sehingga akan menjaga piano dari debu yang melekat.
Sedangkan untuk membersihkan tuts piano jangan pernah menggunakan bahan kimia yang memiliki kandungan yang keras karena justru akan merusak tuts piano. Alangkah baiknya, Anda menggunakan bahan khusus pembersih tuts piano yang lembut serta lembap.
4. Permukaan (Finishes)
- Secara perlahan sapu debu pada permukaan dengan menggunakan bulu pembersih piano atau lap lembut.
- Sebelum menggunakan wax atau bahan pengkilap piano, konsultasikan terlebih dahulu dengan toko dimana Anda membeli piano atau dengan toko khusus piano. Tergantung pada model piano, beberapa jenis atau merk wax dan bahan pengkilap piano, mungkin tidak dapat digunakan.
- Hindari untuk menggunakan tisu atau bahan pembersih yang mengandung kimia, yang tidak dirancang khusus piano. Hal ini karena bisa saja kandungan kimia tersebut malah merusak bagian permukaan piano.
5. Keyboard
- Usap lembut dengan menggunakan kain lembut (gunakan kain yang berbeda untuk mengelap keyboard dan piano).
- Bila terlihat ada kotoran, basahi kain dengan larutan deterjen netral yang encer, peras baik-baik, lalu gunakan kain ini untuk membersihkan kotoran.
- Jangan pernah menggunakan alkohol seperti spiritus atau alkohol terdenaturasi karena bisa mengakibatkan retak.
- Biasanya, yang terbaik untuk dilakukan adalah menghindari bermain piano dengan tangan kotor.
Tips Membersihkan Tuts Piano
Ada beberapa cara membersihkan tuts piano supaya piano bisa lebih nyaman. Bahkan, bahan-bahan yang dibutuhkan sangat mudah untuk didapatkan, antara lain:
Pasta Gigi
Pilih pasta gigi yang memiliki kandungan sedikit busa. Selipkan kertas di antara tuts piano. Gosokkan sedikit pasta gigi di atasnya. Selanjutnya, ambillah lap sintetis dengan jenis chamois yang sedikit lembab agar pasta gigi di atas tuts dapat dihilangkan. Jika sudah bersih, keringkan lalu bersihkan tuts menggunakan lap bersih yang kering.
Garam dan Air Jeruk
Campurkan kedua bahan ini menggunakan kain basah lembut seperti kanebo untuk menggosok bagian tuts piano. Bahan ini akan mengurangi warna kuning pada tuts piano Anda.
Mayonaise
Oleskan mayonaise di kain lembut yang lembab seperti kanebo, kemudian gosok bagian tuts pelan-pelan. Lakukan hal ini hingga kotoran di atas tuts akan terangkat.
Kanebo
Keringkan tuts piano menggunakan kain kering setelah dibersihkan. Cara ini perlu dilakukan agar bahan pembersih tidak tertinggal di tuts yang justru akan membuat tuts piano menjadi semakin kotor.
Cara Mengetahui Kerusakan Pada Bagian Piano
Buat Anda yang hobi bermain piano, maka ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan dari eksterior piano. Kerusakan pada eksterior piano ternyata bisa menunjukkan kalau ada masalah pada bagian interiornya.
Eksterior piano yang rusak bukan hanya akan mengurangi nilai estetika dari piano itu sendiri, tetapi bisa mempengaruhi kualitas dari nadanya.
Oleh sebab itu, ketika memiliki piano, sebaiknya kamu melakukan pengecekan apakah ada yang rusak atau tidak. Berikut ini beberapa cara untuk mengetahui kerusakan pada bagian piano.
1. Perhatikan Bagian Tuts Piano
Tuts piano yang sering ditekan kerap mengalami masalah. Kalau tuts piano ini sudah mulai terlihat aus, maka bisa jadi ada masalah serius di bagian dalamnya. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk coba menekan tuts beberapa kali untuk mengetes panjang serta volume suaranya.
Lalu, Anda perhatikan apakah ada suara dengung atau getaran aneh, nada panjang yang tidak semestinya, nada yang terdengar off pitch, kunci yang terdengar seperti ada dua nada dimainkan sekaligus atau bahkan nada yang sama sekali nggak terdengar.
Jika Anda mendengar ada nada-nada yang bermasalah seperti di atas, maka bisa dipastikan kalau piano yang kamu miliki sudah mengalami kerusakan pada bagian interior piano.
2. Perhatikan Retakan pada Piano
Retakan di piano yang kemudian warnanya yang memudar bisa disebabkan oleh kelembapan. Jika kerusakan kayu ini sudah mempengaruhi sampai ke bagian eksterior kayu, bisa dipastikan bahwa interior kayu telah mulai rapuh.
Jadi, sebaiknya periksa semua sisi dari piano untuk memeriksa letak di mana terdapat retak, goresan hingga warna kayu yang memudar. Selain itu, jangan lupa periksa juga bagian kayu yang sudah mulai berubah bentuk sampai melengkung. Hal ini perlu diperhatikan karena bisa mengakibatkan kualitas suara yang dihasilkan oleh piano dapat berkurang.
3. Perhatikan Bagian Pedal Piano
Pedal piano yang sudah rusak dapat terlepas dari bagian yang ada di sekitarnya. Bahkan, pedal yang sudah nggak bergerak sama sekali adalah masalah besar pada piano. Anda bisa menguji masing-masing pedal yang ada dengan menggunakan keyboard.
Bahkan, kalau Anda sebagai pengguna piano tidak tahu fungsi dari pedal kaki ini, pastikan semua pedal bisa menghasilkan nada yang bersih secara seimbang. Lalu, jika Anda berencana untuk tidak menggunakan pedal, sebaiknya tetap perhatikan bagian ini juga. Kalau ada sesuatu yang dirasa tidak beres pada belakang pedal atau pada daerah lain di piano, maka bisa menjadi tanda-tanda kerusakan.
Penutup
Itulah beberapa cara merawat piano beserta dengan tips mengetahui kerusakan pada bagian piano. Setelah mengetahui cara merawat piano, apakah kamu akan membersihkan dan merawat piano secara rutin?
Untuk mendapatkan informasi lebih terkait cara merawat piano, Grameds bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com.
Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah
Baca juga:
- Alat Musik Bali
- Alat Musik Jawa Tengah
- Alat Musik Sumatera Barat
- Alat Musik Melodis
- Alat Musik Petik
- Alat Musik Ritmis
- Alat Musik Rebab
- Alat Musik Sasando
- Alat Musik Tradisional
- Anggota Band Stinky
- Contoh Alat Musik Idiofon
- Contoh Alat Musik yang Dipetik
- Contoh Lagu Nusantara
- Daftar Lagu Daerah & Alat Musik Khas Daerah di Indonesia
- Daftar Lagu Galau Inggris
- Daftar Lagu Romantis Indonesia
- Genre Musik
- Harga Gitar di Nusantara
- Harga Ukulele di Gramedia
- Irama
- Jenis Alat Musik
- Kecapi Berasal dari Mana?
- Kunci Dasar Gitar Akustik
- Kunci Dasar Gitar Aku Bukan Jodohnya
- Lagu Bahasa Inggris Yang Mudah
- Lagu Korea Sedih
- Lagu Thomas Arya
- Lagu Pamungkas
- Lagu Rohani Kristen
- Biografi Dan Beberapa Lagu Glenn Fredly
- Macam Alat Musik
- Mengenal Alat Musik Keyboard Piano & Rekomendasi Terbaik
- Musik Kontemporer
- Merek Gitar Terbaik
- Perbedaan Gitar Akustik dan Klasik
- Profil Guyon Waton
- Rekomendasi Merek Piano Terbaik
- Rekomendasi Lagu Pop untuk Hari Perpisahan
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien