Ciri-Ciri Pasar Oligopoli – Pasar menjadi tempat yang paling sering terdapat transaksi jual beli sebab hal tersebut termasuk dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan di negara manapun. Pihak yang melakukan transaksi jual beli tentu saja tidak hanya satu atau dua orang saja, tetapi banyak orang. Maka dari itu, sering muncul adanya persaingan bahkan kadang-kadang ada juga persaingan yang tidak sehat.
Persaingan yang tidak sehat tersebut jelas saja akan membuat kegiatan transaksi jual beli di pasar menjadi tidak seimbang. Mulai dari keuntungan yang hanya dirasakan oleh beberapa produsen saja, jumlah konsumen yang tidak seimbang, dan membludaknya jumlah konsumen.
Persaingan yang tidak seimbang itulah yang disebut dengan pasar oligopoli. Lalu, apa saja ya ciri-ciri dari pasar oligopoli? Bagaimana pula kelemahan dan kelebihan dari keberadaan pasar oligopoli?
Nah, supaya Grameds lebih memahami mengenai pasar oligopoli ini, yuk simak penjelasan berikut secara cermat!
Table of Contents
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
1. Terdapat Beberapa Produsen/Perusahaan
Dalam sebuah pasar oligopoli, akan terdapat beberapa perusahaan yang menguasai penjualan. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat mempengaruhi satu sama lain. Maka dari itu, setiap perusahaan harus hati-hati dalam mengambil keputusan, baik itu keputusan untuk mengubah harga, bentuk barang, corak produksi, dan lain-lain.
Meskipun begitu, tetap ada satu perusahaan yang berperan sebagai price leader atau yang menguasai pasar. Biasanya, perusahaan tersebut adalah yang memiliki modal besar.
Contohnya, perusahaan Bakrie Group yang memiliki pertambangan, perusahaan telepon seluler, dan properti.
2. Barang yang Diproduksi Bersifat Homogen dan Beda Corak
Barang yang diproduksi dalam sebuah pasar oligopoli merupakan barang yang standar. Barang yang standar tersebut dapat memiliki corak yang sama (homogen) dan corak yang berbeda. Misalnya, pada industri penghasil barang mentah akan memproduksi baja dan aluminium, sementara industri bahan baku akan memproduksi semen dan dan bahan bangunan.
Namun, dalam pasar oligopoli ini bisa saja memproduksi barang yang berbeda corak, misalnya pada industri otomotif, industri sabun, industri telepon seluler, dan lain-lain.
3. Mempunyai Banyak Konsumen
Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar oligopoli juga memiliki konsumen atau pembeli yang berjumlah banyak. Hal tersebut karena barang yang diproduksi dalam pasar ini memiliki beragam corak.
4. Adanya Hambatan Bagi Perusahaan Baru
Biasanya, perusahaan yang sudah lama berada dalam pasar oligopoli ini akan memiliki peranan besar untuk menghambat perusahaan baru yang hendak masuk ke pasar ini. Selain itu, image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat di mata konsumen daripada perusahaan baru yang baru muncul.
5. Adanya Sikap Saling Ketergantungan Antar Perusahaan
Dalam pasar oligopoli ini, keputusan penentuan harga oleh satu perusahaan harus mempertimbangkan perusahaan lain juga. Misalnya, terdapat satu perusahaan yang hendak menurunkan harga produknya, maka perusahaan lain cenderung akan melakukan hal yang sama.
Maka dari itu, biasanya terdapat kesepakatan mengenai harga produk dari perusahaan-perusahaan yang berada di dalam pasar oligopoli tersebut, supaya harga cenderung menjadi lebih kuat dan tidak mudah diturunkan oleh suatu perusahaan tertentu.
6. Harga Jual Beli Tidak Mudah Berubah
Sama dengan ciri sebelumnya, harga produk dalam pasar oligopoli ini akan selalu stabil dan tidak mudah berubah. Apabila suatu produk dari perusahaan berubah, konsumen pasti akan berpikir kembali untuk membeli tersebut dan justru akan beralih pada produk yang sama dari perusahaan lain yang tentu saja dengan harga yang lebih murah.
7. Keberadaan Periklanan Sangat Penting
Supaya perusahaan dapat menciptakan brand image di mata konsumen, maka perlu adanya periklanan. Selain itu, periklanan juga dapat mencegah adanya pesaing baru dari perusahaan lain yang mempunyai produk serupa.
Pengertian Pasar Oligopoli
Jika melihat KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), oligopoli adalah keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah sedikit sehingga mereka atau seseorang dari mereka dapat mempengaruhi harga pasar.
Kata “Oligopoli” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “Olio” yang berarti beberapa dan “Poli”, yang memiliki makna penjual. Dari hal tersebut mencetuskan adanya makna “beberapa penjual”, yang dalam konteksnya berarti penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan (sekitar 10-15 perusahaan).
Pada umumnya, praktik oligopoli ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan adanya perusahaan-perusahaan yang lebih berpotensi untuk masuk ke dalam pasar. Sementara itu, perusahaan-perusahaan yang melakukan praktiknya dalam pasar ini akan menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual yang terbatas, sehingga tidak ada kompetisi harga antara perusahaan-perusahaan yang berada di dalam pasar oligopoli.
Jenis Pasar Oligopoli
1. Pasar Oligopoli Murni
Dalam pasar jenis ini, barang atau produk yang dijual bersifat homogen atau jenis barangnya cenderung sama. Biasanya akan banyak dijumpai industri yang memproduksi bahan mentah, misalnya produsen semen, produsen bensin, dan lain-lain.
2. Pasar Oligopoli Diferensial
Dalam pasar jenis ini, barang atau produk yang dijual akan berbeda corak. Produk tersebut umumnya adalah barang akhir. Pasar oligopoli diferensial ini ditandai dengan adanya beberapa perusahaan yang memproduksi barang yang dapat dibedakan. Contoh: produsen mobil, produsen sepeda motor.
Sifat-Sifat Pasar Oligopoli
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Perubahan harga akan diikuti oleh perusahaan lain
- Sulit masuk ke pasar karena membutuhkan sumber daya dalam jumlah besar
- Pembedaan produk yang unggul menjadi kunci sukses perusahaan
Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
1. Efisiensi Skala Besar
Efisiensi merupakan kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat (tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya).
Dalam hal ini, biasanya perusahaan produsen mobil, kertas, pupuk, dan peralatan mesin adalah yang dapat melakukan efisiensi dengan skala besar. Efisiensi menyangkut beberapa hal, yakni penggunaan teknologi dalam proses produksi, penempatan sumber daya secara optimal, biaya produksi, hingga bagaimana mengatur biaya secara tepat supaya harga yang dipasarkan dapat diterima oleh para konsumen.
2. Kompleksitas Manajemen
Pasar oligopoli dapat terbentuk dengan adanya kompetisi harga dan non harga. Perusahaan-perusahaan harus cermat dalam memperhitungkan setiap keputusan supaya tidak merugikan perusahaan pesaing juga. Mengingat harga yang diputuskan dalam satu perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan lain.
Maka dari itu, perusahaan dalam pasar ini harus memiliki kemampuan manajemen yang baik supaya dapat bertahan dalam industri dengan persaingan yang lebih kompleks.
Faktor Penghambat Pasar Oligopoli
- Hak paten, sehingga tidak memungkinkan perusahaan lain dapat memproduksi barang yang sama.
- Modal yang besar.
- Perusahaan baru sulit bersaing dengan perusahaan lama yang lebih memiliki image di mata konsumen.
- Skala ekonomis.
- Perbedaan ongkos produksi pada setiap perusahaan
Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli
Kelebihan Pasar Oligopoli | Kelemahan Pasar Oligopoli |
Memberikan kebebasan bagi konsumen untuk memilih produk dari perusahaan mana | Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan antar perusahaan |
Mampu melakukan penelitian demi pengembangan produk | Harga yang stabil dan terlalu tinggi dapat menyebabkan inflasi |
Lebih memperhatikan kepuasaan konsumen daripada persaingan dengan produsen lain | Boros biaya produksi apabila terdapat kerja sama dengan perusahaan lain karena semangat bersaingnya menjadi berkurang |
Adanya penerapan teknologi baru untuk pengembangan produk | Sulit ditembus oleh perusahaan baru |
– | Dapat berkembang menjadi pasar monopoli |
Contoh Pasar Oligopoli di Indonesia
Pasar oligopoli yang terdapat di Indonesia memiliki jumlah yang tidak sedikit. Salah satunya adalah pasar oligopoli di industri sepeda motor.
Grameds pasti sudah mengetahui bahwa di Indonesia ini memiliki banyak sekali varian sepeda motor yang dijual di pasaran, sebut saja Honda BeaT, Satria F, Mio Z, dan lain-lain.
Nah, varian sepeda motor tersebut diproduksi oleh perusahaan yang “berkuasa” yakni Honda, Yamaha, dan Suzuki. Sementara beberapa perusahaan yang hendak mencoba memasuki pasar ini adalah Kawasaki, TVS, dan Kenzen.
Namun ternyata, perusahaan sepeda motor domestik yang “berkuasa” adalah Honda yang sebesar 50%, sedangkan Yamaha sekitar 20%.
Nah, itulah penjelasan mengenai ciri-ciri, jenis, faktor terbentuk, faktor penghambat, kelemahan dan kelebihan, serta contoh pasar oligopoli yang ada di Indonesia. Apakah Grameds tertarik untuk menjadi bagian dari perusahaan oligopoli tersebut?
Rekomendasi Artikel Terkait
- Pengertian Pasar Barang
- Pengertian Permintaan dan Penawaran
- Pengertian Uang
- Pengertian Inflasi
- Pengertian Bank
- Prinsip Ekonomi
- Pengertian Kelangkaan
- Pengertian Ekonomi Makro
- Ekonomi Mikro
- Resesi Ekonomi
- Pertumbuhan Ekonomi
- Globalisasi Ekonomi
- Ekonomi Kerakyatan
- Pelaku Ekonomi
- Masalah Ekonomi di Indonesia
- Ilmu Ekonomi
- Macam Sistem Ekonomi
- Ekonomi Kerakyatan
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien