Contoh Cerita Anak Fiksi Pengantar Tidur

Yuk Intip 6 Contoh Cerita Anak Fiksi Pengantar Tidur. Anak kecil biasanya sulit untuk disuruh tidur baik malam ataupun siang hari. Hal tersebut kemungkinan membuat bunda menjadi kerepotan karena harus membujuknya terlebih dahulu. Tetapi ada anak yang akan langsung tidur bila telah mendengarkan cerita yang menarik, tentunya cerita yang tidak membosankan ya yang sesuai dengan usianya. Untuk mengantarkan anaknya terlelap atau tidur banyak orang tua yang menceritakancerita anak.Cerita yang dikisahkan bukanlah kisah nyata melainkan hanya karangan cerita yang bertujuan bisa menghibur.

Atau dalam arti lain cerita dongeng adalah sebuah cerita yang sederhana tidak terjadi sungguhan, seperti menceritakan kejadian yang unik di masa lalu yang mengandung pesan moral bagi yang pembaca dan pendengarnya. Sehingga cerita dongeng sangat cocok untuk diceritakan kepada anak karena selain menceritakan kisah yang menarik juga mengandung pesan moral bisa dijadikan pembelajaran. Dengan cerita yang menarik tersebut tentu akan membuat anak menjadi tertarik mendengarkan dan tidak akan bosan. Jadi, tidak ada salahnya menceritakan dongeng untuk pengantar tidur karena secara langsung akan memberikan pendidikan melalui pesan moralnya.

Cerita dongeng merupakan contoh karya sastra lama baik dari mulut ke mulut (diceritakan secara lisan) ataupun dijadikan buku (diceritakan secara tertulis). Cerita dongeng hanyalah cerita khayalan saja yang menggunakan hewan atau makhluk fiksi lainnya yang dijadikan sebagai tokoh atau pemerannya. Jadi, cocok diceritakan kepada anak kecil yang di usianya suka dengan kejadian-kejadian ajaib atau berkhayal. Penyampaiannya pun cerita dongeng mudah untuk dimengerti dan alurnya tidak panjang yang bisa diselesaikan satumalam saja. Banyak cerita dongeng terkenal di Indonesia menarik tetapi jangan khawatir bunda bisa melihat Contoh Cerita Anak Dongeng untuk pengantar tidur yang menarik dan terkenal berikut.

Berikut 6 Contoh Cerita Anak Dongeng Cocok Pengantar Tidur

Contoh Cerita Anak Dongeng Pertama: Si Kura-kura yang Sombong

Cerita dongeng ini mengisahkan tentang seekor kura-kura yang percaya diri atau merasa ia lebih pantas terbang daripada berenang saja di perairan. Tetapi dengan tempurung keras yang dimilikinya membuat ia jengkel dan kesal sendiri karena membuatnya berat. Saat ia melihat burung yang terbang dengan bebas di langit yang luas membuatnya tambah kesal dan iri sedangkan teman-temannya sudah puas berenang di perairan. Di suatu hari, kura-kura tersebut mendatangi angsa dan meminta tolong kepadanya agar membuat dirinya bida terbang, si angsapun setuju untuk membantunya.

Tetapi dengan syarat kura-kura memegang sebatang kayu yang akan diangkat angsa tersebut karena tangannya lemah kura-kura lebih memilih menggunakan mulutnya untuk menggigit kayunya.Sehingga ia pun bisa terbang atas bantuan dari angsa. Tidak sampai di situ Contoh Cerita Anak yang satu ini, saat terbang ia merasa bangga karena bisa terbang dibandingkan dengan teman-temannya. Di waktu terbang ia melihat teman-temannya yang sedang berenang dan keinginan untuk menyombongkan diri itupun muncul.

Tanpa disadari kura-kura membuka mulutnya yang digunakan untuk menggigit tongkat sehingga membuat ia jatuh dengan keras. Walaupun jatuh di ketinggian ia tetap selamat karena adanya tempurung yang dulunya pernah dibenci dan saat bangun dari jatuhnya menjadi retak. Dengan kejadian tersebut, membuat kura-kura tersadar dan menyayangi tempurungnya dan mensyukuri apa yang menjadi takdirnya, yaitu berenang bukannya terbang. Nah, dengan penggalan cerita anak dongeng ini memberikan pesan moral yang bagus, yaitu jangan sombong atas apa yang dicapai dan tetap menghargai dan mensyukuri apa yang telah menjadi takdirnya.

 

Yuk Cek Cara Menggosok Gigi Yang Benar Untuk Anak

 

Pohon Kehidupan

 

Contoh Cerita Anak dongeng selanjutnya berjudul Pohon Kehidupan yang mengisahkan tentang seorang pria sudah lanjut usia atau tua dan memiliki 4 anak. Ia berkeinginan untuk menjadikan anak-anaknya seseorang yang tidak mudah menghakimi sesuatu hal. Sehingga pria tua tersebut menyuruh anak-anak pergi ke pohon pir yang letaknya jauh dari rumahnya. Tetapi ia meminta anaknya datang di waktu yang berbeda atau tidak bersama, yaitu musim semi, dingin, gugur, dan panas. Setelah beberapa waktu dan semua anaknya telah melihat pohon tersebut sesuai musimnya pria tua itu bertanya tentang apa yang dilihat kepada semua anaknya.

Tentunya jawaban dari keempat anaknya berbeda karena tidak di datu musim pula. Seperti yang dikatakan anak pertama kalau pohonnya tandus atau tidak beranting, gundul, jelek, dan bengkok bila terkena angin. Sedangkan anak kedua mengatakan pohonnya memiliki banyak tunas yang menjanjikan akan tumbuh. Anak ketiga menyatakan kalau ia melihat pohon tersebut indah karena dipenuhi dengan bunga yang wangi dan indah. Sedangkan anak terakhir menyatakan kalau ia melihat pohon tersebut memilih buah yang banyak dan nikmat untuk di makan.

Kelanjutan kisah Contoh Cerita Anak ini adalah setelah sang pria tua mendengar penuturan dari keempat anaknya ia mengatakan kalau semua yang dilihat dan dikatakan semua anaknya benar. Pria tua tersebut menjelaskan karena mereka hanya melihat di satu musim saja sehingga yang dilihat pun berbeda-beda. Kemudian ia mengatakan kalau jangan melihat atau menilai pohon terlebih lagi manusia dalam satu sisi saja. Tentunya cerita ini mengandung pesan moral yang sangat mendidik, yaitu harus melihat pendapat atau penilaian dari semua sisi bukannya hanya sepihak saja.

Cermin Ajaib

Cerita anak ini mengisahkan tentang kerajaan, yaitu Granada yang merupakan seorang raja dan sedang mencari pendamping hidup atau istri. Sehingga sang raja menyatakan diadakannya sayembara bagi yang ingin menjadi permaisurinya atau istrinya. Tetapi harus bercermin atau melihat ke dalam cermin atau kaca ajaib untuk melihat apakah calon tersebut berperilaku baik waktu hidupnya atau malah sebaliknya, yaitu jahat.

Para wanita atau calon tersebut takut akan merasa malu jika keburukan-keburukannya selama ini akan diketahui banyak orang sehingga tidak bersemangat lagi untuk menjadi calon ratu.Tapi Contoh Cerita Anak ini tidak sampai di situ karena anak seorang perempuan penggembala yang asal keluarganya menengah ke bawah atau kurang mampu berani mencalonkan dirinya sebagai calon ratu atau permaisuri. Perempuan tersebut berani mencalonkan dirinya bukan karena ia tidak pernah berbuat dosa tetapi ia berpikir semua pasti pernah melakukan sesuatu yang salah atau berdosa.

Akan tetapi, semuanya punya kesempatan untuk memperbaiki dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan semuanya pasti bisa dimaafkan. Dengan keberanian dan kepercayaan diri tersebut membuat sang perempuan menuju ke cermin dan segera melihatnya ke dalam. Sang raja kemudian berkata kalau cermin tersebut bukanlah cermin ajaib tetapi biasa. Perkatakan kalau cermin tersebut ajaib hanya dilakukan raja untuk menguji siapa perempuan yang memiliki kepercayaan diri untuk mencobanya.Sehingga sang raja pun menemukan calon istri atau perempuan tadi yang berani bercermin dan melangsungkan pernikahan di istana dan berakhir dengan kehidupan yang bahagia untuk selamanya.

Nah, dengan menceritakan Contoh Cerita Anak yang berjudul cermin ajaib ini mengandung pesan moral, yaitu harus percaya diri. Karena setiap manusia pasti pernah berbuat salah dan berdosa akan tetapi tidak ada salahnya untuk menebusnya dengan cara bertobat atau memperbaiki diri sendiri. Jadi, cerita ini mengajarkan tentang siapapun yang berdosa punya kesempatan untuk memperbaiki dirinya dan tidak perlu malu dengan apa yang dilakukannya tetapi berniat untuk mengubahnya. Dan yang terpenting jangan mudah merasa rendah tetapi harus belajar selalu berani dalam kebaikan dan percaya diri.

Terdampar

Cerita ini mengisahkan tentang seorang pria yang mengalami kecelakaan kapan yang menyebabkannya terdampar di pulau terpencil atau tidak berpenghuni sama sekali. Ia hanya berdoa kepada Allah untuk mendapatkan bantuan atau pertolongan dan ia selalu menatap laut lepas menunggu pertolongan yang akan datang. Tetapi hari demi hari telah berlalu dan harapan adanya pertolongan tidak ada hanya tinggal harapan saja. Walaupun begitu, ia tidak putus harapan untuk melanjutkan hidupnya sehingga pergi ke dalam hutan untuk mencari bahan makanan dan membangun tempat tinggal yang berupa gubuk kecil atau seadanya.

Contoh Cerita Anak ini berlanjut saat pria tersebut setelah selesai membangun gubuk berkeinginan pergi ke dalam hutan untuk mencari makanan. Ia putus asa dan kecewa karena pulang dari hutan melihat gubuknya terbakar hangus. Dengan kejadian tersebut sempat membuat ia marah kepada Allah karena merasa apa yang terjadi kepadanya tidak adil dan tidak dipedulikan. Cukup lama ia menangis membuatnya terlelap di atas pasir.Hari besoknya ia terbangun dari tidurnya dan mendengar suara kapal  yang mendekat kepadanya sehingga ia merasa senang dan juga heran. Ia berpikir bagaimana ada orang yang bisa menemukannya sedangkan ia sudah pasrah tidak ditemukan sejak lama ini.

Kemudian ia menanyakan bagaimana bisa mereka mengetahui kalau ia sedang terdampar di pulai tersebut yang tidak berpenghuni ini. Dan orang-orang yang ingin menolongnya menjawab kalau mereka melihat adanya kepulan asap yang disebabkan oleh kebakaran gubuk kemarin. Dengan penuturan tersebut membuat sang pria tersadar kalau apa yang dianggapnya menjadi bencana bisa menyimpan sebuah berkah di dalamnya dari Allah. Dengan menceritakannya kepada anak tentu bisa menyampaikan pesan moral religius di dalamnya, yaitu jangan berburuk sangka kepada Allah karena apapun yang terjadi pasti yang terbaik untuk hamba-Nya. Jadi, jangan mudah putus asa atau kesal dengan masalah/kejadian burik karena ada hikmah dibaliknya.

 

Yuk Cek Buku Mewarnai Anak (TK, Paud, SD) Best Seller

 

Si Bodoh dan Keledai

Contoh Cerita Anak selanjutnya adalah berjudul Si Bodoh dan Keledai yang sudah populer dan terkenal. Kisah in menceritakan tentang seorang anak dan bapaknya serta keledai. Suatu hari mereka berdua dan keledai yang dituntun pergi ke pasar, saat di perjalanan berpapasan dengan seseorang yang menyatakan kalau mereka bodoh karena ada keledai yang bisa ditumpanginya tetapi bapak dan anak tersebut memilih berjalan kaki. Sehingga membuat sang bapak menyuruh anaknya menunggangi keledai dan ia menuntunnya untuk melanjutkan perjalanan.

Selang beberapa waktu ada pria lain yang berpapasan dengan mereka dan mengatakan kalau anak tersebut pemalas karena tidak mau berjalan kaki dan membiarkan bapaknya berjalan kaki sedangkan dirinya nyaman di atas keledai. Dengan tanggapan tersebut membuat sang bapak menyuruh anaknya turun dan digantikan dengan dirinya yang menunggangi keledai dan anaknya yang menuntun. Di perjalanan selanjutnya mereka kembali diperbincangkan sekelompok wanita yang bergosip kalau kasihan anaknya yang harus berjalan kaki sedangkan bapaknya enak-enakkan di atas keledainya. Hal tersebut membuat sang bapak kebingungan mau berbuat sehingga ia juga mengajak anaknya menunggangi keledainya bersama-sama.

Kisah Contoh Cerita Anak ini tidak sampai di situ karena mereka lagi-lagi mendengarkan perkataan orang atau penduduk setempat yang berkata kalau mereka tidak tahu malu dan kasihan menaiki kedelai yang lemah tersebut dengan badan mereka yang besar. Kemudian sang bapak dan anak turun dari atas keledai tersebut dan kaki keledai diikat ke tiang.Dan ditertawakan kembali dengan penduduk karena dianggap bodoh.

Dan saat sampai di sebuah jembatan ikatan di kaki keledai lepas yang membuat keledai bebas memberontak. Tetapi hal tersebut membuat keledai terjatuh ke sungai yang akhirnya membuatnya mati karena tenggelam sehingga sang bapak dan anak kehilangan keledainya.Dengan menceritakannya tentu bisa menyampaikan pesan moral atau amanat di dalamnya, yaitu jangan mudah mendengarkan perkataan orang lain jika tidak mengetahui kebenarannya agar dirinya sendiri tidak merasa dirugikan. Karena setiap manusia pasti ada yang tidak menyukainya sehingga tidak semuanya cocok dimata mereka.

Bocah Penggembala dan Serigala

Contoh Cerita Anak selanjutnya berjudul Bocah Penggembala dan Serigala yang terkenal bahkan sudah diceritakan sejak dulu. Seperti judulnya yang mengisahkan tentang anak penggembala yang hidup di suatu desa bertugas menjaga atau menggembala domba-domba di dekat hutan tetapi bukan miliknya sendiri tetapi tuannya yang memberikan pekerjaan. Dengan melakukannya setiap hari dan pekerjaannya selalu sama membuat penggembala merasa bosan sehingga berpikiran untuk mengerjai masyarakat atau penduduk setempat. Dengan mengerjai orang-orang akan membuatnya terhibur sehingga memulai aksinya dengan memanggil atau berteriak minta tolong kepada penduduk dengan berkata “Ada Serigala, ada serigala!”.

Seperti yang ia kira banyak penduduk berdatangan ingin membantunya akan tetapi tidak menemukan serigala melainkan ia yang sedang tertawa terbahak-bahak. Dan penduduk sadar kalau sedang dikerjai dan ditipu sehingga mereka kesal dan kembali ke desa. Tidak lama dari itu, beberapa hari kemudian ia kembali melakukan hal tersebut yang seolah-olah meminta bantuan kepada penduduk karena adanya serigala yang ganas. Penduduk kembali cemas dan berlari untuk membantu penggembala tersebut mengusir serigala yang dianggapnya ada. Merasa tertipu untuk kedua kalinya membuat penduduk kembali lagi ke desa dengan perasaan marah dan kesal..

Kisah Selanjutnya dari Contoh Cerita Anak ini adalah di beberapa hari setelah mengerjai para penduduk saat sore hari menggembala domba ada serigala sungguhan yang siap menyantap dombanya. Penggembala tersebut tidak tinggal diam, ia berteriak meminta tolong dan berharap penduduk akan datang untuk membantunya. Akan tetapi, karena belakangan ini sering mengerjai membuat penduduk tidak percaya dan membiarkannya atau tidak menghiraukan teriakannya. Sehingga membuat serigala bebas memakan domba-dombanya sampai habis.

Dan membuat penggembala kebingungan karena ia melihat dari jauh dombanya telah habis dimakan dan apa yang akan ia katakan kepada tuannya. Dengan cerita ini tentu mengajarkan anak untuk tidak berbuat atau berkata bohong karena sekalinya berkata bohong sulit membuat orang lain percaya lagi.

Itulah 6 Contoh Cerita Anak yang cocok dijadikan pengantar tidur. Sehingga bisa membuat anak terlelap dan mendapatkan pelajaran dari cerita yang diceritakan karena mengandung pesan moral atau amanat yang mendidik di dalamnya.