Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW – Bagi umat Islam, Nabi Muhammad SAW merupakan sosok agung dan penting, maka tak heran jika menjelang hari kelahirannya tiba, banyak umat muslim yang sibuk mempersiapkan peringatan Nabi terakhir tersebut. Di antara serangkaian acara peringatan yang digelar, pidato atau ceramah mengenai Nabi Muhammad SAW merupakan acara inti yang paling dinantikan.
Pasalnya pidato yang disampaikan merupakan salah satu ungkapan kerinduan untuk Nabi Muhammad SAW. Kali ini kita akan mengulas contoh pidato Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan membaca artikel ini sampai selesai, siapa tahu saja Grameds bisa membuat pidato Maulid Nabi Muhammad SAW.
Table of Contents
Maulid Nabi
Maulid Nabi merupakan hari kelahiran Nabi. Saat tiba maulid Nabi, maka akan dilakukan peringatan yang bertujuan untuk mengingat keagungan Rasulullah SAW. Maulid Nabi jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal menurut kalender Hijriyah.
Jika dilihat dari kalender masehi, peringatan maulid Nabi akan menyesuaikan dengan selisih jumlah hari antara perhitungan hijriyah dengan masehi. Hal ini mengakibatkan adanya pergeseran tanggal peringatan maulid Nabi dari tahun ke tahun.
Tidak hanya untuk mengingat, tujuan diadakannya maulid Nabi juga untuk menghayati dan memuliakan Nabi Muhammad SAW. Secara substansi, maulid Nabi dimaksudkan untuk mengobarkan kembali semangat umat Islam untuk meneladani Nabi Muhammad SAW yang akhlaknya bagaikan Al Quran dan penebar rahmatan lil ‘alamin atau rahmat untuk alam semesta.
Serangkaian acara peringatan maulid Nabi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang sudah menjadikannya sebagai sarana untuk berdakwah. Biasanya mereka akan berkumpul untuk membaca Al Qur’an, mengaji atau mendengarkan pidato tentang perjuangan dan kemuliaan Nabi, dan melantunkan shalawat bersama.
Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW
Pidato merupakan salah satu acara terpenting dalam rangkaian acara peringatan maulid Nabi. Tujuan dari pidato ini adalah untuk menularkan keteladanan Nabi Muhammad SAW kepada para jamaah yang hadir di acara tersebut. Dikarenakan pentingnya sesi ini, maka sebaiknya pidato disampaikan dengan bahasa sederhana, padat, menarik dan tidak membosankan, dan memberikan pelajaran moral yang mendalam. Dengan demikian para jamaah tidak bosan, tidak mengantuk, dan tetap antusias selama mendengarkan pidato.
Penyampaian pidato hendaknya disesuaikan dengan kondisi jamaah atau audience. Oleh karena itu, judul dan tema yang dipilih pun juga harus sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar agar penyampaiannya lebih mudah diterima.
Jika kamu diminta untuk menyampaikan pidato mengenai maulid Nabi, kamu perlu memastikan siapakah yang akan menyimak pidatomu nantinya. Apakah itu anak sekolah SD, SMP, SMA, kuliah, pekerja profesional, muslimah yang membentuk grup kajian, guru, dosen, pebisnis, dan lainnya.
Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW
Pada kesempatan ini, kita akan menjabarkan contoh pidato peringatan Maulid Nabi sesuai dengan pesertanya.
1. Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW untuk Umum
Pengajian untuk umum biasanya diselenggarakan di masjid, musholla, atau gedung serbaguna. Sebagaimana tujuan awalnya, pidato untuk khalayak umum perlu disesuaikan dengan keragaman latar belakang jamaah dan pendengar yang menyimak pidato. Ada yang pekerja kantoran, guru, ibu rumah tangga, dosen, pedagang, pelajar, pekerja lapangan, dan sebagainya.
Oleh karena itu, pidato yang disampaikan, sebaiknya yang bisa diterima oleh semua kalangan dengan menggunakan bahasa yang santai, santun, bersahabat, dan membumi. Kamu juga perlu mempertimbangkan durasi untuk memberikan pidato agar jamaah dan pendengar tidak merasa bosan karena terlalu lama ataupun merasa tidak mendapatkan apa-apa karena terlalu singkat.
Berikut ini adalah contoh pidato peringatan maulid Nabi untuk umum.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Innalhamdalillaah nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa na’uudzu billahi min suruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlilhu falaa haadiya lah. Asyhadu allaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Kepada semua jama’ah, para ulama dan ustadz, sesepuh, Bapak/Ibu, Mas/Mbak, dan adik-adik sekalian, Allah ‘azza wa jalla telah menjanjikan dua hal tentang nikmat, yaitu bersyukur dan ingkar. Janji pertama, bagi kita yang bersyukur atas nikmat-Nya, Allah akan menambahkan nikmat dan melipatgandakannya untuk kita. Janji kedua, Allah akan memberikan musibah sekaligus mengurangi nikmat yang telah diterima bagi kita yang tidak mau bersyukur.
Kesempatan untuk hadir di majelis ilmu, mari kita syukuri dengan ucapan hamdallah dan menuntut ilmu dengan niat yang lurus. Oleh sebab itu, dalam mensyukuri nikmat-Nya, mari kita gunakan waktu yang kita miliki untuk melakukan perbuatan-perbuatan amal shalih.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang kelahirannya sedang kita peringati saat ini. Dalam memperingati maulid Nabi, mari kita teladani sikap dan sifat beliau yang mulia. Ada banyak kisah yang kita dengar tentang Rasulullah SAW, namun kali ini kita akan membuat satu cerita yang sederhana tetapi sangat mendalam.
Suatu hari, Rasulullah SAW sedang mengadakan majelis ilmu di Masjid Nabi. Masjid yang juga disebut Masjid Nabawi saat itu masih beralaskan pasir, tanpa ubin dan sajadah. Para manusia terbaik itu berkumpul di dalam masjid tersebut untuk meraih ilmu dari teladan terbaik.
Di saat yang sama, seorang lelaki badui yang berasal dari desa masuk ke dalam masjid, bukan untuk shalat ataupun mengikuti majelis ilmu. Orang tersebut berjalan ke pojok ruangan masjid, menengok ke kanan dan kiri lalu jongkok untuk kencing. Ya, dia kencing di dalam masjid.
Apa reaksi Anda jika mengetahui hal itu terjadi? Marah? Ya, wajar. Bahkan para sahabat Nabi SAW yang mulia saja bergejolak dan marah. Mereka mendatangi orang itu dan siap meledakkan amarahnya.
Mengetahui atmosfer diliputi dengan amarah, Rasulullah SAW memanggil para sahabat dan menenangkan mereka semua yang sudah siap melakukan ketegasan. Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk tidak mengganggu hajat orang tersebut dan menyelesaikan hajatnya.
Nabi Muhammad SAW memanggil orang itu dengan nada yang ramah. Orang badui yang mengetahui bahwa di sekitarnya sudah dipenuhi dengan hawa amarah, berjalan menuju Rasulullah SAW. Ia menilai hanya Nabi Muhammad SAW satu-satunya orang yang tidak menampakkan wajah marah.
Beliau kemudian menasehati orang badui tersebut agar tidak melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya. Beliau menjelaskan bahwa masjid dibangun untuk shalat dan membaca Al Quran, bukan untuk buang hajat. Orang itu paham lalu pergi meninggalkan masjid.
Tak lama berselang, tiba waktu shalat dan Nabi Muhammad SAW menjadi imam. Tanpa disangka, lelaki badui tadi ikut bergabung shalat jamaah. Ia masuk ke tengah-tengah barisan jamaah. Saat masuk ke gerakan i’tidal, lelaki badui ini kembali membuat geger.
Ia menambahkan doa i’tidal sesuai dengan versinya sendiri dan diteriakkan keras-keras. Padahal harusnya doa tersebut dibaca di dalam hati. “Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji. Sayangilah aku dan Muhammad dan jangan Engkau sayangi orang-orang selain kami berdua,” begitu doa yang ia ucapkan.
Lihatlah doa orang ini. Secara rukun shalat memang salah. Tapi jika kita lihat dari sudut pandang lain, orang ini telah memasukkan Nabi Muhammad SAW ke dalam hatinya. Bahkan ia telah menjadikan Rasulullah sebagai orang yang paling penting bagi hidupnya, di samping dirinya sendiri. Bagaimana bisa?
Pertemuan beberapa menit tadi telah mengisi hatinya dengan Nabi Muhammad SAW. Apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah? Sederhana. Menahan amarah, berkata yang lembut, dan memberikan nasehat dari yang tulus dan terdalam.
Mari kita berkaca pada hidup kita. Apakah tutur kata, sikap, dan sifat bisa meninggalkan kesan yang positif dan mendalam untuk lingkungan sekitar kita? Jangan-jangan selama ini kita memberikan kesan negatif di hati banyak orang.
Jangan-jangan, selama ini kita sibuk memoles diri agar terlihat sebaik dan semulia mungkin. Jangan-jangan selama ini tutur kita melangit dan terlihat cerdas namun tidak berhasil membuat orang lain nyaman dengan keberadaan kita.
Jangan-jangan selama ini kita memiliki waktu kebersamaan yang banyak dengan orang di sekitar, namun kita lebih banyak meninggalkan jejak keburukan dalam hidup mereka.
Dengan menjadikan Rasulullah SAW sebagai tolok ukur kita dalam menjalani hidup, Insya Allah kita akan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Mari kita jadikan momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai titik perbaikan akhlak kita kepada Allah, makhluk-Nya, dan lingkungan sekitar kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
2.Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW untuk Siswa SMA/SMK/sederajat
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadurrasulullah. Allahumma shalli ‘ala Muhammad.
Bapak/Ibu guru sekalian yang saya muliakan karena Allah. Adik-adik sekalian yang saya banggakan karena kalianlah yang akan memimpin bangsa ini di masa depan. Tiada kata yang pantas kita sampaikan pertama kali selain rasa syukur. Karenanya, inti dari doa bangun tidur adalah menyampaikan rasa syukur pada Allah karena diizinkan bangun dari tidur.
Kita bersyukur pada Allah karena Dia telah memberikan begitu banyak nikmat tanpa kita minta. Bahkan, jika diperhatikan lebih serius, sebenarnya ada lebih banyak nikmat yang kita tidak pernah memintanya dibanding nikmat yang kita minta. Pernahkah kita meminta otak, mata, telinga, hidung, dan lisan yang sehat? Tidak. Allah memberikannya pada kita tanpa kita minta.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang mulia. Beliau yang hari ini kita memperingati kelahirannya, merupakan teladan terbaik sepanjang masa.
Adik-adik semuanya, sebagai seorang muslim, kita diperintahkan untuk memiliki cita-cita dan mimpi terbaik. Sudahkah kalian memiliki mimpi? Sudahkah kalian menetapkan cita-cita kalian?
Mimpi dan cita-cita dapat menjadi motivasi kita untuk menjadi diri sendiri pada versi terbaik. Dengan mimpi dan cita-cita yang mulia dan tinggi, semakin mudah kita berbuat baik dan mengajak orang lain pada kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Jika kalian meminta sesuatu kepada Allah, mintalah (surga) Firdaus. Karena surga Firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya adalah ‘Arsy (milik) Ar-Rahman, darinya mengalirlah sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari no. 7423)
Jika kalian ingin menjadi pelajar, bermimpilah jadi pelajar terbaik. Jika ingin menjadi pengusaha, bermimpilah jadi pengusaha terbaik. Jika ingin menjadi dokter, bermimpilah jadi dokter terbaik. Jika ingin menjadi psikolog, bermimpilah jadi psikolog terbaik.
Jika ingin menjadi ilmuwan, bermimpilah untuk menjadi ilmuwan terbaik. Jika ingin menjadi penegak hukum, bermimpilah untuk menjadi penegak hukum terbaik.
Intinya adalah bermimpilah untuk menjadi yang terbaik. Bermimpi menjadi terbaik dibandingkan dengan siapa? Menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Berusahalah dengan usaha terbaik dalam menggapai cita-cita kalian.
Rasulullah SAW memang orang yang hidup dengan sederhana. Namun, selera beliau sangat bernilai tinggi. Makanan favorit Nabi adalah paha kambing, buah favorit beliau adalah kurma, dan minuman kegemaran adalah madu. Bukankah semua itu berkualitas tinggi?
Hidup boleh sederhana, tapi tidak dengan impian dan cita-cita. Oleh sebab itu, adik-adik sekalian, mulai sekarang tentukan apa impian dan cita-cita kalian untuk diri kalian, orang tua kalian, dan keluarga kalian. Apa yang ingin kalian persembahkan untuk mereka?
Jika kalian sudah menentukan impian kalian, maka fokuslah untuk mewujudkannya. Agar cita-cita tidak hanya menjadi angan-angan kosong. Tentu kita ingat bahwa Rasulullah pernah menempuh perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha lalu ke langit ketujuh. Pada waktu itu, beliau menempuh perjalanan sejauh itu hanya dalam satu malam.
Sementara saat melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah, beliau harus melewati panas terik matahari di gurun, jalan terjal, bahkan hingga bersembunyi di Gua Tsur selama berhari-hari untuk menghindari bahaya. Mengapa beliau tidak meminta saja kepada Allah agar memperjalankan beliau secepat perjalanan ke langit ketujuh?
Jika Rasulullah SAW yang mulia saja tidak berani meminta sesuatu yang sifatnya instan, maka sudah sepantasnya kita juga menjalani proses dalam menggapai cita-cita. Tidak ada yang instan dalam meraih impian. Jadi, untuk kalian wahai generasi muda, semangatlah dalam berproses dalam meraih cita-cita kalian.
Terima kasih. Semoga apa yang saya sampaikan ini memberikan manfaat untuk diri saya sendiri dan untuk adik-adik semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
3. Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW untuk Pengajian Muslimah
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadurrasulullah. Allahumma shalli ‘ala Muhammad.
Para muslimah yang Insya Allah dimuliakan oleh Allah SWT. Marilah kita bersyukur pada Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Ibu, mbak, adik-adik muslimah sekalian, sebagai wanita Anda mungkin pernah merasakan keterbatasan dalam banyak hal, baik dalam beraktivitas, berprofesi, berpakaian, dan sebagainya. Belum lagi para wanita juga mendapatkan amanah khusus dari Allah berupa hamil dan melahirkan.
Sakit, nyeri, hingga bertaruh nyawa pun ditempuh agar dapat melahirkan si kecil. Mungkin, terkadang Anda merasa bahwa tidak adil jika perempuan diperlakukan semena-mena hanya karena keterbatasannya. Terkadang Anda memandang bahwa menjadi laki-laki lebih santai dibanding menjadi wanita.
Anda mungkin merasa tidak akan pernah mendapatkan keutamaan sebagaimana yang didapatkan oleh laki-laki, seperti shalat jamaah di masjid, berjuang di jalan Allah, mencari nafkah, dan lainnya. Pemikiran seperti itu wajar dalam kadar tertentu.
Namun, Anda perlu tahu bahwa Allah menjanjikan kemuliaan yang tinggi terhadap wanita. Dengan melahirkan, membesarkan anak, dan melaksanakan tugas sebagai istri yang shalihah dan baik, Anda akan mendapatkan balasan kemuliaan dari Allah, sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW,
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Bayangkan para muslimah sekalian, Anda dibebaskan untuk masuk surga melalui pintu mana saja. Sementara surga memiliki delapan pintu. Maka dari itu, demi meneladani Rasulullah SAW, kondisikan hati Anda untuk bahagia dalam melaksanakan aktivitas ketakwaan Anda.
Semoga Allah selalu membimbing saya dan kita semua untuk senantiasa meneladani Rasulullah SAW dalam beraktivitas. Semoga kita bisa senantiasa memperbaiki diri agar bisa dipanggil masuk menuju surganya Allah melalui pintu mana saja. Sekian dari saya dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Grameds, tiga pidato di atas merupakan contoh pidato Maulid Nabi Muhammad SAW yang dapat kamu jadikan referensi di saat kamu akan menyampaikan pidato. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia senantiasa berada di samping untuk membuka wawasan dan ilmumu dengan buku-buku pilihan kami mengenai Nabi Muhammad SAW, sehingga kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca
Penulis: Mutiani Eka Astutik
BACA JUGA:
- Contoh Pidato Persuasif Singkat, Pengertian, Fungsi, dan Metode Pidato
- 7 Contoh Naskah Pidato Singkat
- Contoh Pidato Singkat tentang Kebersihan dan Tema Pidato Lainnya
- 4 Contoh Pidato Bahasa Jawa Singkat dalam Berbagai Tema
- Contoh Pidato Bahasa Inggris Singkat Beragam Tema dengan Terjemahan
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien