in

Contoh Puisi Pendidikan untuk Referensi Tugas Bahasa Indonesia

Contoh Puisi Pendidikan – Puisi pendidikan adalah salah satu bentuk puisi yang fokus kepada tema pendidikan. Puisi sendiri merupakan sebuah karya sastra yang dibangun oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penulisan puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat, sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan pemaknaan khusus.

Bait sebagai salah satu unsur yang menyusun puisi adalah bagian dari teks puisi yang terdiri atas beberapa baris yang tersusun harmonis. Jumlah baris bait dalam puisi bervariasi, mulai dari 2–10 baris, meskipun tidak ada aturan khusus mengenai jumlah bait yang baik dalam penulisan puisi. Namun demikian, kebanyakan puisi ditulis dengan menggunakan empat bait.

Membuat puisi biasanya menjadi salah satu tugas yang kerap diberikan kepada murid di sekolah, terutama dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu tema yang sering diangkat adalah pendidikan. Untuk membuat puisi pendidikan pendek, kita bisa mengambil inspirasi dari sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia. Referensi lain yang bisa diambil adalah lingkungan sekolah, seperti tenaga pendidik, mata pelajaran, atau suasana pembelajaran di sekolah.

Apabila kalian sedang mencari ide dalam membuat contoh puisi pendidikan, berikut beberapa contoh puisi pendidikan yang dikutip dari Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D. Setianto, dkk. (2020:142–151).

Back to School: Ceriakan Momen Bersekolah Anak!

Kabar gembira dari Gramedia! Buat Ayah, Bunda, Kakak, dan Adik yang ingin menjelajahi perlengkapan sekolah, sekarang adalah waktu yang tepat! Karena sebentar lagi bakal masuk musim liburan dan gak lama lagi tahun ajaran baru akan dimulai kembali! Tentunya liburan harus diisi dengan kegiatan yang menyenangkan dan juga edukatif biar Kakak dan Adik di rumah tetap semangat balik ke sekolah nanti!?

Untungnya, Gramedia mengadakan promo Back to School khusus untuk bantu menyuntikkan semangat Kakak dan Adik buat balik ke sekolah usai liburan, nih. Ada beragam diskon menarik untuk tas, buku tulis hingga stationery baru dari Faber Castell, Estudee, hingga Greebel.

Untuk informasi promo lengkapnya silakan klik gambar, ya! Cek juga halaman promonya biar bisa langsung pilih produk pilihan dan checkout! Selamat berbelanja ?? Dan jangan lupa buat terus borong buku di Gramedia.com terus karena promonya gak bakal pernah habis!??

Contoh Puisi Pendidikan

Puisi bertema pendidikan umumnya mengandung pesan yang penuh makna. Biasanya, pesan yang disampaikan penyair dapat berupa kritikan terhadap sistem pendidikan, motivasi belajar, dan lain sebagainya.

1. Aku dan Masa Depanku

Karya: Ulil Albab Af-Farizi

Ketika sang mentari menampakkan sinarnya
Diiringi kicauan burung yang menyapa
Detik demi detik yang berbunyi
Membangunkanku untuk menggapai cita

Buku-buku yang memandangku
Seolah tak rela menenggelamkanku dalam angan
Kutatap mentari dan berkata
Aku siap demi masa depanku
Semangat yang membara
Membangkitkan jiwa dan raga

Lonceng sekolah yang memanggil
Adalah awal mengumpulkan ilmu
Menuntut ilmu
Ialah candu bagiku
Menambah kecerdasan
Dan menjadi jembatan
Akan cita-citaku

2. Sumber Ilmuku

Karya: Ekawati Marhaenny Dukut

Di mana?
Di sana
Bagaimana?
Di sana yang terbaik
Ya… di sana
Di sana aku mendapatkanmu
Kamulah sumber ilmuku
Ilmu tuk senantiasa terpana
Senangkah di sana?
Mengapa tidak?
Di sana sumber inspirasiku

Di sana kutemukan ilmuku
Sumber ilmuku
Di guruku
Di kawanku di orang tuaku

3. Pendidikan dan Harapan

Karya: Dwi Arif

Pendidikan adalah tangga harapan
Tangga itu menuntun manusia untuk mencapai tujuan
Semua manusia berhak untuk menggunakan
Untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan

Tangga itu tidak boleh disembunyikan
Dari semua insan yang ingin perubahan
Tangga tersebut tidak boleh disalahgunakan
Hanya untuk meraih keuntungan

Tangga itu harus benar-benar kuat
Agar mampu merubah manusia menjadi bermartabat
Tangga tersebut harus selalu dirawat
Agar bisa membimbing kita meraih akal sehat

Tangga itu harus bisa beradaptasi
Dari zaman yang begitu kencang berlari
Tangga itu tidak boleh dinodai
Agar bisa mengantar kita menjadi manusia bermoral yang hakiki

4. Perjuangan Meraih Mimpi

Karya: Natasha Mayfina

Sejuta angan dan mimpi
Menari di kepalaku
Sejuta harapan
Bergema di dalam hatiku

Ke manakah semua ini kubawa?
Kehidupan yang maha keras
Menghadang impian dengan batu rintangan
Takkan kulepas genggaman mimpiku

Melupakan imajinasi sejenak
Berjerih payah mewujudkan mimpi
Setiap jerih payah pasti terbayar
Berikan banyak harapan

Semangat perjuangan berkobar
Demi mimpi di masa depan
Takkan ku berpaling darinya
Kan kuraih mimpi setinggi bintang

5. Kutanya Dia

Karya: Anshul Nayak

Kutanya dia
Mengapa kau amat lembut?
Dia menjawab
Agar kau damai

Kutanya dia
Mengapa kau sangat ramah?
Dia menjawab
Agar kau belajar berteman

Kutanya dia
Mengapa kau selalu ikut campur urusanku?
Dia menjawab
Agar kau belajar untuk peduli

Kutanya dia
Mengapa kau selalu sopan?
Dia menjawab
Agar kau belajar tata krama

Kutanya dia
Mengapa kau selalu menyemangati?
Dia menjawab
Agar kau percaya diri

Kutanya dia
Mengapa kau selalu toleran?
Dia menjawab
Agar kau belajar sabar

Kutanya dia
Mengapa kau selalu memaafkan aku?
Dia menjawab
Agar kau menghargai arti maaf

Kutanya dia
Mengapa kau percaya?
Dia menjawab
Agar kau belajar kesetiaan

Kutanya dia
Mengapa kau selalu positif?
Dia menjawab
Agar kau sadar jika selalu ada harapan

Kutanya dia
Mengapa kau selalu sempurna?
Dia menjawab
Agar kau menjadi sempurna

Lalu kutanya lagi
Mengapa kau meninggalkanku?
Dia menjawab
Agar kau belajar mandiri

Dengan marah ku bertanya
Lalu mengapa kau membiarkanku memiliki hubungan erat denganmu?
Dia menjawab
Agar kamu memiliki orang yang bisa menjadi tempatmu bercerita

6. Ilmu Abadi

Karya: Medina Muncar Irmaranti

Ilmu adalah cahaya kehidupan
Menjadi penerang dalam gelapnya kehidupan
Begitu luas untuk dijelahi
Ilmu bagaikan petunjuk
Penuntun ke jalan yang benar
Menjadi dasar atas apa yang kita lakukan

Ilmu tak pernah lekang oleh waktu
Berkembang seiring berkembangnya waktu
Dan akan terus berkembang hingga akhir kehidupan

7. Tujuan Ilmu

Karya: David Aribowo

Aku melangkah tanpa arah tujuan
Hingga impian menjadi suram
Aku berimajinasi seperti elang
Hingga rintangan terlihat ringan
Aku membuang waktu untuk tujuan
Hingga pengetahuan tampak luas dan terang
Aku berhasil menuntut ilmu
Hingga pekerjaan terasa kesenangan

8. Waktu adalah Ilmu

Karya: David Aribowo

Untuk bisa terbang harus butuh waktu
Untuk bisa berlari harus menguasai waktu
Untuk bisa berenang harus meluangkan waktu
Untuk bisa melompat harus mengatur waktu

Butuh waktu untuk menguasai materi
Menguasai waktu untuk sukses dari bangku sekolah
Meluangkan waktu untuk mengibarkan ilmu
Mengatur waktu untuk membawa nama baik sekolah

9. Belajar

Karya: Agnes Valentina Christa

Ketika matahari terbit memancarkan sinarnya
Seketika itu jiwa ragaku terbakar
Terbakar oleh semangat belajar
Demi mencapai tujuan mulia

Belajar…
Menjadi jalan yang menyakitkan demi mencapai sebuah tujuan
Luka, ejekan, perih terasa selama belajar
Namun, hati tetap teguh dalam belajar

Belajar…
Menjadi jalan cita dan harapan bagi masa depan
Belajar seakan menjadi semangat untuk terus maju
Maju melawan kebodohan

10. Bersahabatlah dengan Ilmu

Karya: Alberta Michelle

Bersahabatlah dengan ilmu
Maka kehidupan yang cerah memihakmu
Bersahabatlah dengan ilmu
Maka harapan terasa dekat di genggamanmu
Dunia akan selalu membutuhkanmu
Membutuhkan ilmumu

Membutuhkan kerja kerasmu
Membutuhkan semangatmu
Teruslah belajar
Hingga tak lagi mengenal rasa lelahmu
Teruslah belajar
Hingga kesuksesanlah yang menemani hari-harimu

Contoh Puisi Pendidikan Moral

Selain sebagai ungkapan pikiran dan perasaan, puisi pendidikan juga memuat nilai-nilai moral. Mengutip buku Bahasa Indonesia 1 yang ditulis oleh Yohanni Johns dan Robyn Stokes (1978:54), sebuah puisi yang baik akan mengandung nilai-nilai moral yang bermanfaat untuk kehidupan pembacanya.

Adapun contoh puisi pendidikan moral atau budi pekerti yang dapat dijadikan referensi adalah sebagai berikut.

1. Tanamkan Pendidikan Moral

Karya: Dhahrul Mustaqim

Di kala fajar terus berputar tanpa henti
Di mana tahun yang kian terus berganti
Pendidikan yang kian modern ini
Justru banyak mengubah hati

Kau tanamkan bahasa-bahasa asing kepada kami
Kau tanamkan kepada kami budaya Barat
Bagaimana dengan pendidikan di Indonesia ini
Yang kian lama kini makin merosot

Pendidikan lokal kau abaikan
Pendidikan luar kau tanamkan
Bagaimana nasib ke depan
Saat kita tak lagi mampu berjalan

Kemajuan teknologi kian melonjak
Membuat daya pikir mulai merosot
Adakala teknologi berdampak baik
Namun, kedatangan teknologi membuat orang lupa salat

Pendidikan teknologi itu baik bagi masyarakat
Namun, yang terpenting adalah pendidikan moral
Zaman semakin maju, budaya Barat semakin padat
Membuat pola pikir kembali labil

Wahai pemerintah, jangan kau tanamkan budaya Barat
Budaya barat membuat rakyat tersesat
Kembalikan pendidikan Indonesia dahulu
Agar terciptanya moral yang baik seperti dulu

2. Kebangkitan Nasional Jiwa Pendidikan

Karya: Suyarti

Kebangkitan nasional mendobrak semangat
Motivasi diri mengukir pendidikan berakhlak
Bangkitlah jiwa pendidikan
Pacu kreativitas ukir prestasi
Belajar jangan berhenti

Masih banyak harus digali dari bumi ini
Melukis pembelajaran cahaya menerangi
Bekal hidup sampai mati
Jangan lemah, jangan menyerah
Terus bangkit seberangi lautan luas tuk dapatkan hikmah
Perjuangan menyusuri bebatuan terjalnya jurang

Jangan pesimis tak perlu menangis
Tak perlu takut gagal
Kegagalan bunga mimpi tiada arti
Teruslah terbang menggapai bintang
Sukses diraih bekal masa depan

Karakter bangsa terbentuk
Moral terjaga
Tata krama menjadi dasar
Tak lagi kriminal
Terbuang biadab
Terkikis pelecehan
Dalam lingkup kebangkitan nasional jiwa pendidikan

Jaya Indonesia!

3. Dalam Diri (Semua Berpikir Seperti Batu)

Karya: Avelin Mulyati

Apa yang harus dilakukan tuk menjadi manusia yang dianggap sama dan setara?
Aku, kau, dia, kalian, mereka; takkan bisa berubah
Siapa aku?
Siapa kau?
Siapa dia?
Siapa kalian?
Siapa mereka?

Aku tak tahu aku
Kau tak tahu aku
Dia tak tahu aku
Kalian tak tahu aku
Mereka tak tahu aku

Aku tak bisa berdiri sendiri
Kamu tak bisa berdiri sendiri
Dia tak bisa berdiri sendiri
Kalian tak bisa berdiri sendiri
Mereka pun tak bisa berdiri sendiri

Aku, kau, dia, kalian, mereka; tak bisa hidup sendirian
Aku, kau, dia, kalian, mereka; takkan bisa
Aku, kau, dia, kalian, mereka; sama saja: makhluk lemah

4. Ilmu Pedoman Hidup

Karya: Natasha Maylina

Di kala mentari merekah
Bergegas melangkahkan kaki
Menimba ilmu setinggi langit
Masa depan siapa yang tahu
Hanya ilmu yang kukejar
Hingga titik darah penghabisanku

Belajar, belajar, belajar
Itulah yang bisa kulakukan
Tuk menuju pintu kesuksesan
Meski kesulitan menghadang
Takkan kumenyerah meraih ilmu
Ilmu adalah pedoman hidupku

5. Sajak Ujian Nasional

Karya: Norman Adi Satria

Bila harinya tiba
Tiba-tiba kita baru sadar bahwa inilah harinya
Belajar 9 cawu atau 6 semester
Hanya ditentukan ketuntasannya
6 hari dalam seminggu

Kalau gagal, bisa fatal
Mengulang, menanggung malu
Meninggalkan, sama saja membuang masa depan
Padahal, kita punya mimpi-mimpi yang terlanjur ditargetkan

Lalu, kita terhasut aneka wacana
Bahwa ujian nasional
Bukanlah penilaian bijaksana
Ini salah pemerintah
Ini salah menteri
Ini salah presiden
Ini salah bapak ibu mengapa menyekolahkan

Kita tidak merasa salah
Dengan dalil kenakalan remaja
Memang harus dialami ketika remaja
Kalau ketika dewasa itu disebut kenakalan dewasa
Om atau tante nakal misalnya

Karena berpusing dengan aneka pikiran
Malam tak bisa membawa kantuk
Esok pagi datang ke sekolah
Dengan tangan berisi pensil 2B
Namun, pikiran kosong
Ketika melihat soal ujian
Pusing tiba-tiba menyerang

Untung akal muslihat masih terang
Lebih baik menjatuhkan badan di ruang ujian
Dan teriak-teriak meniru suara harimau atau kadal
Yang penting judulnya kesurupan
Esoknya kita melihat akting kita di layar kaca
Jadi berita

Bukankah belajar itu tidak gampang?
Tentu, bagi orang yang tak perlu ilmu
Namun, menceburkan diri ke bangku sekolahan

6. Mengejar Mimpi

Karya: Mohammad Sya’roni

Bilamana mentari bangun pagi
Ku telah berlari memulai hari
Mentari tersenyum menyemangati
Diiringi syahdunya merpati bernyanyi

Walau kerikil tajam kutemui
Walau angin pagi menusuk ulang ini
Walau hujan memandikan diri ini
Walau ransel membebani raga ini

Namun, tak menyerah diri ini
Semakin kilat lari ini
Tuk menuju sekolah yang menanti
Tempatku menuntut ilmu tuk nanti

Walau kadang tak paham ilmu ini
Kutanyakan kepada guru tiap hari
Walau tugas menumpuk tanpa henti
Tak kenal lelah kukerjakan semua ini

Aku takkan menyerah mengejar mimpi
Walau badai kehidupan melempar diri ini
Ke lautan putus asa dan malas diri
Namun, aku bangkit lagi mengejar mimpi

Dengan doa dan usaha kukejar mimpi
Dan tawakal kepada Sang Illahi
Kujadikan pelecut tuk mengejar mimpi
Demi masa depan yang syahdu nanti

7. Jejak Para Perindu

Karya: Ana Masrurotul Jannah

Aku kembali melangkah
Menjejakkan kakiku dengan pasti
Yang kugenggam memang api
Api yang nyalanya abadi
Akan kupercikan sedikit kepada lilin kecil
Berharap suatu hari nanti mampu menyalakan lentera-lentera di tengah petang

Aku menjejakkan kakiku dengan mantap hati
Agar ribuan malaikat meneduhi langkah kecilku
Kuharap butiran keringat tak henti menetes
Demi membasuhku dari kegersangan hati
Mengobatiku dari dahaga akan cahaya terang

Aku menjejakkan kakiku dengan sepenuh hati
Menabur cinta dan asa di setiap pijakanku
Berharap jejak langkahku tak terhapus
Lalu tumbuh jutaan bunga berwarna-warni
Jalan terjal penuh duri itu akan membuatku limbung
Namun, kesulitan itu semakin membuatku mampu untuk tegak

Di jalan yang teduh oleh kepak sayap malaikat itu
Kurangkai kembali mimpi-mimpi yang usang dan mulai berdebu
Berharap makhluk-makhluk menyenandungkan permohonan ampunan
Kepada jiwa-jiwa yang kakinya menapak di jalan itu
Jalan yang kupercaya mampu membawaku kepada yang Haq
Dalam merengkuh ridha-Nya

8. Guru adalah Kunci

Karya: Meghana Taylor

Guru adalah kunci
Yang membuka wawasan
Kau yang menjadi petunjuk untuk membentuk cara pikir
Kau adalah satu-satunya

Kau bak penggembala
Yang menjaga domba-domba tetap di jalurnya
Kau, guru yang membalik halaman
Dari sebuah buku besar
Kau mendidik kami

Terima kasih guruku
Telah mendidik kami
Dari sekumpulan manusia, engkau istimewa

9. Pahlawanku yang Terbaik

Karya: Nadia Ayu

Sinaran sang mentari
Tanda tuk memulai hari-harimu
Tak ada kata lelah dari dirimu
Kata semangat yang kau ingatkan kepadaku

Guruku
Jasa-jasamu yang aku ingat
Saat aku berputus asa
Perjuangan besarmu yang aku kagumi
Kesabaranmu yang menjadi ciri khasmu

Oh guruku…
Senyum semangatmu
Amarahmu
Kesabaranmu
Yang menjadi tanda kedatanganmu

Ilmumu
Yang telah kau berikan kepada semua anak didikmu
Semoga akan bermanfaat untuk semua orang
Terima kasih guruku
Jasamu akan kukenang selamanya

10. Rindu Guru Tercinta

Karya: Greety Marbun

Pada keheningan malam yang gelap
Kau berikanku obor kehidupan
Meski hanya bertahan satu malam
Namun, berguna untuk kehidupanku

Pada teriknya panas siang hari
Kau berikanku keteduhan
Meski hanya sekejap kurasa
Namun, selalu kurasakan dalam hidupku

Jasa yang setiap kau lakukan
Tak ubahnya kasih sayang
Tak pernah mengharap balas
Karena kau pahlawan kehidupan

Baru kusadari
Betapa beratnya kau menjadi guru
Butuh waktu dan tenaga super
Karena muridmu kini sudah menjadi guru
Sepertimu…

Contoh Puisi Pendidikan Chairil Anwar

Chairil Anwar merupakan seorang penyair terkemuka Indonesia. Sebagai seorang sastrawan, dia telah banyak melahirkan karya puisi dengan berbagai tema, termasuk tema pendidikan. Mengutip buku berjudul Pendidikan Sanggar Bahasa dan Sastra (Konsep dan Pengembangan) yang ditulis oleh Edy Suprayitno, dkk. (2022:52-53), berikut salah satu contoh puisi pendidikan yang dibuat oleh Chairil Anwar.

Diponegoro

Pada masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar
Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan
Keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

Maju!
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

Maju!
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas

Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju!
Serbu!
Serang!
Terjang!

Itulah beberapa contoh puisi pendidikan yang dapat dijadikan referensi sebagai tugas sekolah. Semoga bermanfaat.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

buku selamat datang bulan puisi

Selamat Datang, Bulan *Puisi

buku berguru kepada puisi

Berguru Kepada Puisi

buku super lengkap peribahasa indonesia

Super Lengkap Peribahasa Indonesia Plus Puisi & Pantun

buku kumpulan puisi

Super Lengkap Peribahasa Indonesia Plus Puisi & Pantun

BACA JUGA:

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Aprianto F

Menulis merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan diri dan juga menambah wawasan. Selain itu, menulis juga memudahkan kita dalam mendapatkan informasi terbaru, seperti dunia sastra dan puisi.