Critical Thinking – Salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu adalah critical thinking atau yang kerap disebut dengan sebuah proses berpikir kritis dalam setiap keadaan yang ada. Mungkin Grameds bertanya-tanya, apa pentingnya seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis. Atau mungkin pertanyaan lain seperti apakah perlu menerapkan kemampuan berpikir ini dalam kehidupan sehari-hari?
Nah, secara umumnya ketika seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis, maka orang tersebut bisa menjadi lebih pandai dalam mengambil keputusan, penerima informasi, pemecahan masalah, dan hal lain. Perlu diketahui juga jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda. Maka dari itu terkadang ada istilah beda sudut pandang atau beda pemikiran antara satu orang dengan lainnya.
Agar Grameds juga semakin paham tentang kemampuan berpikir ini, maka tak ada salahnya untuk membaca penjelasan seputar critical thinking pada artikel ini. Semua tentang berpikir kritis akan dijelaskan lebih dalam pada artikel ini.
Table of Contents
Pengertian Critical Thinking
Secara garis besar, critical thinking adalah sebuah kemampuan untuk bisa berpikir lebih jernih dan lebih rasional terhadap apa yang harus dilakukan maupun terhadap apa yang harus dipercaya.
Bisa juga critical thinking dimaknai sebagai sebuah pola pikir yang dimiliki oleh individu agar tidak menerima informasi secara mentah-mentah.
Diperlukan sebuah pola pikir untuk mengevaluasi dan menganalisis kebenaran dari informasi tersebut. Tentunya mereka yang sudah bisa berpikir kritis juga akan lebih tepat dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang sedang dialami.
Selain itu ada beberapa kemampuan lain ketika seseorang bisa menerapkan keterampilan critical thinking dalam kehidupannya. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
- Bisa lebih mudah memahami hubungan antara logika dan gagasan.
- Bisa melakukan identifikasi, membangun, sekaligus melakukan evaluasi terhadap argumen.
- Bisa melakukan deteksi terhadap ketidak kositenan dan kesalahan umum dalam bernalar.
- Mampu menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi secara sistematis.
- Bisa melakukan identifikasi relevansi dan pentingnya sebuah gagasan.
- Mampu merenungkan sebuah pembenaran terhadap keyakinan sekaligus nilai-nilai yang ada dalam diri seseorang.
Kemampuan berpikir kritis bukanlah tentang seberapa banyak informasi yang dimiliki oleh seseorang. Bahkan belum tentu seseorang yang memiliki ingatan yang begitu baik dan tahu begitu banyak fakta memiliki critical thinking dalam dirinya. Namun critical thinking adalah sebuah pola pikir untuk mengetahui bagaimana konsekuensi terhadap apa yang mereka tahu.
Mereka yang memiliki kemampuan berpikir ini biasanya akan lebih tahu bagaimana memanfaatkan informasi yang diterima sebagai metode penyelesaian sebuah masalah. Selain itu mereka juga bisa mencari informasi yang relevan.
Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking
Setelah tahu apa itu critical thinking, berikutnya adalah penjelasan tentang critical thinking dengan analytical thinking. Meski keduanya tampak sama, namun sebenarnya kedua kemampuan tersebut memiliki perbedaan satu sama lain, lho.
Agar Grameds lebih paham lagi tentang perbedaan antara keduanya, maka penjelasan yang ada di bawah ini akan mempermudah kamu untuk mengetahui perbedaan dari kedua kemampuan tersebut.
1. Pemanfaatan Fakta yang Ada
Baik itu critical thinking maupun analytical thinking sama-sama menggunakan fakta untuk proses evaluasi terhadap informasi yang ada. Meski begitu metode yang digunakan keduanya sangatlah berbeda.
Dimana critical thinking akan menggunakan fakta sebagai bantuan membentuk opini sekaligus menentukan apakah ide yang ada memang benar-benar masuk akal. Sedangkan untuk analytical thinking adalah menggunakan fakta sebagai pendukung bukti.
Dari dua penjelasan tersebut sudah bisa diambil kesimpulan jika kedua jenis kemampuan berpikir ini memiliki dua metode yang berbeda dalam pemanfaatan fakta yang ada.
2. Tujuan yang Berbeda
Berikutnya adalah dari segi tujuan, dimulai dari critical thinking yang memiliki tujuan untuk individu dalam mempertahankan argumen yang bisa menjadi dukungan terhadap sudut pandang tertentu.
Critical thinking juga akan mempermudah seseorang dalam memberikan motivasi kepada orang lain dan juga tujuan hidupnya. Sedangkan tujuan dari analytical thinking terbilang cukup berbeda dari critical thinking.
Dimana tujuan dari analytical thinking adalah untuk menyelesaikan sebuah masalah yang begitu kompleks. Selain itu analytical juga bisa membantu seseorang dalam melakukan analisis terhadap situasi yang sedang terjadi.
Adanya critical thinking juga bisa membuat individu menemukan ide-ide baru. Selain itu analytical thinking juga bisa membantu seseorang untuk bisa mengumpulkan sekaligus menafsirkan suatu data untuk pemahaman yang lebih lanjut. Mereka juga akan bisa mencoba untuk mengembangkan sekaligus yakin terhadap persepsi sebuah ide.
3. Proses Berpikir
Dari segi proses berpikir keduanya juga memiliki perbedaan yang cukup menonjol. Di mana critical thinking memiliki proses berpikir melingkar. Sedangkan untuk analytical thinking akan menggunakan proses berpikir linier serta lebih fokus.
Mereka yang menggunakan critical thinking kebanyakan akan berputar secara terus-menerus terhadap suatu ide hingga mendapatkan kesimpulan. Sedangkan seseorang yang menerapkan analytical thinking lebih cenderung untuk bisa berfikir dari satu pemikiran ke pemikiran berikutnya. Rutenya adalah formasi lurus dari satu pemikiran ke pemikiran berikutnya.
Cara Membentuk Kemampuan Berpikir Kritis
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika kemampuan berpikir kritis atau critical thinking dari satu orang dengan orang lain itu berbeda. Namun untuk menumbuhkan kemampuan berpikir ini sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa tahap.
Jika Grameds belum begitu tahu bagaimana cara membentuk kemampuan critical thinking, ada beberapa poin di bawah ini yang akan membantu kamu agar lebih mudah meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
1. Kenali Masalah yang Ada
Hal pertama yang bisa Grameds lakukan dalam meningkatkan kemampuan critical thinking adalah mengenali atau mengidentifikasi masalah yang ada. Masalah bisa terjadi biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari faktor psikologis, faktor orang terdekat seperti teman maupun keluarga, lalu ada juga faktor lingkungan yang bisa jadi mempengaruhi terjadinya suatu masalah.
Dalam proses identifikasi masalah yang ada, kamu dituntut untuk bisa lebih memahami diri sendiri. Dimulai dari faktor apa yang menyebabkan permasalahan tersebut terjadi, dampak apa saja yang bisa ditimbulkan dari masalah yang ada terhadap kamu dan orang sekitar. Lalu posisi kamu dalam permasalahan tersebut adalah sebagai apa.
2. Menentukan Skala Prioritas
Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Namun bagi Grameds yang ingin berlatih meningkatkan kemampuan critical thinking sebaiknya mulailah menentukan skala prioritas terhadap masalah yang ada.
Dimulai dari mengenali masalah yang begitu mendesak, masalah yang bisa ditunda, hingga masalah yang bisa diselesaikan pada sesi paling akhir. Tentunya ketika skala prioritas suatu masalah sudah bisa kamu ketahui dengan baik. Maka kamu bisa dengan mudah mencapai target yang ingin dicapai.
3. Mengumpulkan Informasi
Ketika Grameds sudah mengetahui bagaimana prioritas masalah-masalah yang sedang ada, kamu bisa mencoba untuk memulai mengumpulkan informasi sembari melakukan analisa. Dapatkan informasi sebanyak-banyaknya terhadap masalah yang sedang ingin diselesaikan.
Grameds bisa mendapatkan berbagai macam informasi dari berbagai sumber, mulai dari buku, jurnal, internet, studi lapangan maupun pengalaman dan berbagai macam sumber lainnya. Semakin banyak informasi atau pengetahuan yang kamu miliki, maka kamu akan meminimalisasi kemungkinan-kemungkinan tertipu. Bahkan kemampuan analisis yang kamu miliki juga akan turut berkembang dengan bertambahnya pengetahuan.
4. Mengenali Persepsi Orang Lain
Dalam suatu masalah yang sedang dipecahkan, terkadang ada banyak persepsi atau argumen orang lain yang muncul. Pada saat hal tersebut terjadi, sebaiknya kamu tidak begitu saja langsung memakannya mentah-mentah.
Lakukan proses analisis terhadap setiap argumen yang ada. Karena hal inilah penting bagi kamu untuk bisa memperbanyak ilmu pengetahuan agar tidak mudah tertipu terhadap argumen orang lain. Berikan sedikit rasa curiga atau tidak percaya agar kamu bisa melakukan proses analisis terhadap argumen yang ada dengan lebih dalam lagi.
5. Lakukan Analisis Terhadap Setiap Data
Ketika kamu menerima sebuah data, sebaiknya jangan langsung percaya begitu saja. Pastikan untuk selalu melakukan analisis terhadap data tersebut. Selain itu menemukan informasi lain yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan sekaligus mampu menunjang setiap data yang telah kamu peroleh sebelumnya.
6. Pengambilan Keputusan
Ketika lima tahap sebelumnya telah dilakukan, maka kamu bisa melanjutkan dengan melakukan pengambilan keputusan. Dengan beberapa tahapan atau cara di atas, kamu akan semakin mudah dalam meningkatkan kemampuan critical thinking dalam diri sendiri.
Selain itu ketika kemampuan critical thinking yang kamu miliki sudah meningkat, maka kamu bisa membantu orang lain untuk menyelesaikan permasalahan mereka sekaligus mencari jalan keluar yang terbaik terhadap masalah tersebut.
Pentingnya Kemampuan Critical Thinking bagi Karyawan
Kemampuan critical thinking tak hanya bisa membantu kamu dalam menyelesaikan permasalahan pribadi saja. Namun kemampuan critical thinking juga sangat penting ketika kamu sedang dalam posisi sebagai seorang karyawan.
Banyak sekali lho manfaat yang diberikan oleh kemampuan critical thinking jika dimiliki oleh seorang karyawan. Mungkin Grameds juga belum begitu menyadari pentingnya critical thinking, namun agar kamu tahu lebih lanjut, maka penjelasan di bawah ini akan bisa membantu.
1. Mampu Meningkatkan Kinerja Tim
Dalam dunia kerja penting sekali memiliki kemampuan critical thinking. Mulai dari atasan hingga karyawan harusnya sama-sama memiliki kemampuan critical thinking. Sebab ketika semua orang dalam dunia kerja memiliki kemampuan critical thinking, maka kemudahan proses penjualan, produksi hingga aktivitas lapangan akan bisa didapatkan.
Oleh karena itu sejak awal rekrutmen calon karyawan, pihak perusahaan akan memberikan beberapa pertanyaan yang mengacu ke arah kemampuan critical thinking dari calon karyawan tersebut. Bahkan ketika karyawan baru sudah diterima sekalipun. Pihak perusahaan tetap akan memberikan pengembangan skill critical thinking dari setiap karyawan yang ada.
Sebab perusahaan-perusahaan yang berkualitas akan tahu jika semua proses yang ada di dalam perusahaan bisa berjalan dengan lancar karena dipengaruhi banyak faktor seperti kemampuan critical thinking.
2. Produk Berkualitas Bisa Dihasilkan dengan Baik
Setiap karyawan yang memiliki kemampuan critical thinking juga bisa membuat sebuah produk yang berkualitas. Produk yang berkualitas tinggi menuntut ketelitian dalam proses pengerjaanya. Bahkan seluruh detail barang maupun jasa sebelum didistribusikan kepada pihak konsumen akan dianalisis terlebih dahulu, apakah barang maupun jasa sudah benar-benar dibutuhkan oleh target pasar.
3. Bisa Mempermudah Menyelesaikan Konflik Antarkaryawan
Bukan hanya performa dalam kinerja seorang karyawan saja, adanya kemampuan critical thinking juga akan mempermudah seseorang dalam lingkup perusahaan untuk bisa menyelesaikan sebuah konflik yang terjadi antar karyawan. Tentunya penyelesain yang dilakukan dengan bantuan kemampuan critical thinking akan lebih damai dan tidak condong ke salah satu pihak.
4. Tak Mudah Tertipu
Mereka yang memiliki kemampuan critical thinking bisa dibilang tidak akan mudah tertipu oleh informasi yang didapatkannya. Dimana kemampuan critical thinking bisa membuat seorang individu bisa berpikir lebih logis, rasional, dan beralasan.
Selain itu mereka yang memiliki kemampuan critical thinking juga bisa membuat seseorang mengambil sebuah fakta berdasarkan analisis yang begitu dalam. Mereka juga tidak akan mudah percaya begitu saja terhadap informasi yang ada tanpa analisa yang begitu logis, bernalar dan rasional.
5. Menjadikan Individu yang Lebih Baik
Mereka yang sudah memiliki kemampuan critical thinking biasanya akan bisa menerima pendapat orang lain, berpikir terbuka dan tidak kaku. Ketika seseorang bisa melakukan hal tersebut, maka ia akan lebih mudah dihormati di lingkungan kerjanya.
Ketika ada seseorang yang bisa menerima pendapat orang lain, kamu akan lebih mudah dianggap sebagai rekan kerja yang baik.Dan jika hal tersebut bisa berjalan dengan begitu lancar dalam jangkauan waktu yang lama, maka kondisi lingkungan kerja kamu akan lebih kondusif dan hasil yang diberikan juga akan lebih produktif. Hal ini juga menunjukkan jika kemampuan critical thinking memang begitu penting bagi lingkungan kerja.
6. Memicu Sisi Kreativitas Individu
Agar bisa mendapatkan solusi terbaik dan kreatif terhadap masalah yang ada di tempat kerja bukan hanya diperlukan ide-ide baru saja. Pasalnya Grameds juga harus lebih tahu secara detail terkait dengan ide baru tersebut.
Apakah memang ide baru tersebut begitu cocok atau relevan sebagai solusi untuk menghadapi masalah yang ada atau malah sebaliknya. Agar bisa mencari ide yang relevan dan pas terhadap masalah yang ada bisa dibantu dengan kemampuan critical thinking.
Dengan kemampuan critical thinking seseorang bisa memilah mana ide terbaru yang paling relevan untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada. Bahkan pengubahan ide baru agar bisa lebih relevan juga bisa terwujud dengan baik ketika dilakukan dengan bantuan kemampuan critical thinking.
7. Critical Thinking Sebuah Kemampuan Tanpa Batas
Memiliki kemampuan critical thinking memang begitu penting sekali bagi individu. Jika kamu bekerja dalam lingkup penelitian, hukum, manajemen, maupun keuangan, kemampuan critical thinking memang sangat dibutuhkan. Akan tetapi kemampuan critical thinking bukan hanya bisa digunakan pada dunia kerja saja, namun kemampuan critical thinking bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
8. Membantu Penyesuaian Diri Seseorang Terhadap Lingkungan Baru
Adanya kemampuan critical thinking bisa membuat seseorang bisa lebih mudah menyesuaikan diri terhadap kondisi atau lingkungan baru. Dengan adanya critical thinking, seorang karyawan bisa lebih mudah melakukan analisa informasi, mengintegrasikan pengetahuan, hingga memecahkan masalah.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan jika kemampuan critical thinking memang begitu dibutuhkan oleh semua orang. Baik dalam lingkup kerja maupun kehidupan pribadi, penerapan kemampuan critical thinking memang bisa menunjang kehidupan yang lebih baik.
Jika Grameds ingin membaca buku-buku terkait critical thinking, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Hendrik Nuryanto
- Affirmasi Pagi
- Affirmasi Islami
- Affirmasi Dalam Hubungan
- Anger Issue
- Altrutisme
- Berdamai Dengan Diri Sendiri
- Berpikir Positif
- Berpikir Kreatif dan Inovatif
- Broken Home
- Cara Agar Tidak Insecure
- Cara Agar Tidak Mudah Menangis
- Cara Menjadi Dewasa
- Cara Menjadi Orang Ikhlas
- Cara Mengenal Diri Sendiri
- Cara Mencintai Diri Sendiri
- Cara Menjadi Orang Cuek
- Cara Menhilangkan Banyak Pikiran
- Cara Menghadapi Orang dengan Trust Issue
- Cara Meditasi Yang Benar
- Cara Melatih Mental
- Ciri Orang Yang Sombong
- Critical Thinking
- Childish
- Contoh Hard Skill
- Contoh Self Control
- Denial
- Demotivasi
- Deja Vu
- Duck Syndrome
- Eksibisionis, Pedofilia, Fetisme
- Etika
- Emosi Tidak Stabil
- Fixed Mindset
- Ghosting
- Guilt Tripping
- Hantu Seram
- Highly Sensitive Person
- Insecure
- Jemawa
- Kepribadian Ganda
- Manajemen Stres
- Me Time
- Menangis Tanpa Sebab
- Mengapa Kutu Buku Pakai Kacamata
- Mindfulness
- Moody
- Mood Swing
- Mood Booster
- Maladaptive Daydreaming
- Narsisme
- Konsep Diri
- Konsep Berpikir Komputasional
- Logika
- Obsesi
- Obat Sedih
- Perbedaan Introvert dan Ekstrovert
- Percaya Diri
- Perfeksionis
- Pesimis
- Sikap Pesimis
- Pengertian Hard Skill
- Perkembangan Emosi
- Penyebab Kenapa Afirmasi Gagal
- Philophobia
- Pikiran Negatif
- Playing Victim
- Produktif
- Regulasi Emosi
- Sifat Manipulatif
- Self Awarness
- Self Afirmasi
- Self Control
- Self Care
- Self Development
- Self Diagnosis
- Self Efficacy
- Self Esteem
- Self Healing
- Self Healing Terbaik
- Self Harm
- Self Improvement
- Self Love
- Self Management
- Strict Parents
- Self Reward
- Self Reminder
- Self Talk
- Sikap Optimis
- Soft Skill
- Tanggung Jawab
- Trauma Healing
- Trust Issue
- Overthinking
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien