in

Daftar Cabe Terpedas di Dunia, Pernah Coba yang Mana?

Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, cita rasa pedas merupakan suatu hal yang nikmat dan bahkan rasanya tidak lengkap apabila tidak ada sambal yang pedas pada setiap makanan. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia terkenal mampu menikmati rasa pedas yang cukup tinggi.

Maka tak heran jika saat ini makin banyak makanan-makanan dengan level kepedasan tertentu yang trendi. Selain makanan pedas, cabe terpedas di dunia juga cukup populer di Indonesia dan bahkan telah dikemas menjadi makanan ringan.

Apabila Grameds menyukai makanan pedas, maka jangan sampai melewatkan cita rasa cabe terpedas di dunia berikut ini. Apakah posisi pertama masih diisi oleh Carolina Reaper? Simak daftarnya berikut ini!

 

Daftar Cabe Terpedas di Dunia

(Sumber foto: pexels.com)

Bagi pecinta rasa pedas, tentunya kelezatan dari suatu makanan akan kurang lengkap tanpa kehadiran cabe. Semakin banyak orang yang menyukai rasa pedas, makin banyak pula hadir inovasi-inovasi makanan pedas.

Tak hanya dalam makanan saja, cita rasa pedas kemudian semakin dikenal dengan beberapa jenis cabe yang rupanya memiliki tingkat atau level pedas yang berbeda-beda. Mulai dari cabe dengan warna hijau, oranye atau merah, semuanya memiliki tingkat kepedasan berbeda.

Lalu, jenis cabe seperti apa yang termasuk dalam cabe terpedas di dunia? Simak daftar lengkapnya di bawah ini, Grameds!

1. Carolina Reaper

(Sumber foto: pexels.com)

Sejak tahun 2013, Guinness Book of World Record mencatat bahwa Carolina Reaper menjadi cabe terpedas di dunia yang memiliki tingkat kepedasan rata-rata adalah 1.569.300 hingga bisa mencapai 2.200.000 Scoville Heat Units (SHU).

Sementara itu tingkat kepedasan dari salah satu jenis cabe yang cukup populer yaitu rawit dan jalapeno hanyalah sebesar 100.000 SHU, sedangkan jalapeno memiliki tingkat kepedasan 2.500 hingga 8.000 SHU.

Dari kedua jenis cabe populer tersebut, tentu Carolina Reaper berada di tingkat atas dan memiliki tingkat kepedasan yang cukup jauh ya!

Meskipun memiliki tingkat kepedasan yang cukup tinggi, akan tetapi rasa dari cabe Carolina Reaper ternyata memiliki sedikit rasa manis ketika pertama kali dimakan. Kemudian pada gigitan selanjutnya, barulah akan terasa pedas bahkan seperti sensasi membakar lidah.

Selain terkenal dengan tingkat kepedasan yang sangat tinggi, rupanya cabe terpedas nomor satu di dunia ini merupakan hasil kawin silang dan tidak tumbuh secara alami lho, Grameds!

Cabe jenis ini adalah hasil kawin silang antara cabe naga viper dengan cabe habanero merah dan pertama kali dibudidayakan di negara bagian Amerika Serikat yaitu Carolina Utara, Fort Mill oleh seorang peternak bernama Ed Currie.

Sebagai cabe terpedas di dunia, Carolina Reaper tak hanya akan menimbulkan sensasi terbakar di lidah ketika dikonsumsi, akan tetapi juga dapat menimbulkan beberapa efek samping kesehatan.

Beberapa efek samping kesehatan yang ditimbulkan dari mengkonsumsi cabe Reaper ini adalah sebagai berikut:

  • Menimbulkan sensasi terbakar yang intens pada mulut serta tenggorokan

Efek samping yang paling umum dirasakan ketika mencoba cabe ini adalah sensasi terbakar yang cukup intens pada bagian mulut serta tenggorokan. Efek ini dapat dirasakan karena Reaper mengandung senyawa capsaicin yang dapat mengaktifkan reseptor rasa sakit.

  • Meningkatkan detak jantung

Kandungan capsaicin pada Carolina Reaper dan cabe-cabe lainnya dapat menyebabkan rasa mulas, hingga memicu pelepasan hormon stres sekaligus meningkatkan detak jantung. Nah, efek samping ini bisa Grameds rasakan ketika mengkonsumsi jenis cabe manapun, meskipun tingkat kepedasannya tidak seekstrem Reaper.

  • Muntah dan diare

Kandungan capsaicin memang dapat melepaskan hormon stres, akan tetapi cabe dengan tingkat kepedasan yang cukup tinggi seperti Reaper ini dapat menimbulkan efek samping yang cukup parah seperti muntah hingga diare.

 

Jika Grameds memiliki perut yang cukup sensitif, maka lebih baik menghindari mengkonsumsi cabe terpedas di dunia ini, ya! Pasalnya, sensasi panas tidak hanya akan timbul pada mulut dan tenggorokan saja, akan tetapi juga bisa Grameds rasakan pada usus hingga menyebabkan diare.

Tingkat kepedasan dari Carolina Reaper ini memang banyak orang penasaran dengan rasa serta sensasinya. Hal inilah yang membuat jenis cabe ini cukup viral dan hits hingga kini. Tak hanya Carolina Reaper, jenis cabe lain pada umumnya juga banyak dicari, terutama oleh masyarakat Indonesia yang hobi makan sambal.

Maka, cabe menjadi salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan permintaannya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Permintaan cabe yang cukup tinggi ini bisa menjadi salah satu ladang bisnis yang dapat dimanfaatkan.

Salah satunya adalah dengan membudidayakan tanaman cabe dengan lahan seadanya, bagaimana caranya? Grameds bisa mengetahuinya lebih lengkap dalam buku Meraup Untung Bertanam Cabe Hibrida unggul Di Lahan Dan Polybag yang ditulis oleh Emil Salim.

Melalui buku tersebut, Grameds akan belajar cara melakukan budidaya tanaman cabe di lahan sekaligus polybag disertai dengan tips lengkapnya.

Meraup Untung Bertanam Cabe Hibrida unggul Di Lahan Dan Polybag

https://cdnwpseller.gramedia.com/wp-content/uploads/2024/04/button_cek-gramedia-com.png

 

2. Trinidad Moruga Scorpion

(Sumber foto: onestopchillishop.com)

Setelah Carolina Reaper, cabe terpedas kedua di dunia adalah Trinidad Moruga Scorpion, salah satu cabe asli dari desa Moruga, Trinidad serta Tobago dan sebelumnya menjadi cabe terpedas di dunia pada tahun 2012 sebelum akhirnya dikalahkan oleh Reaper.

Jika Reaper memiliki tingkat kepedasan hingga 1,5 juta hingga 2 juta SHU, maka cabe Trinidad Moruga Scorpion ini memiliki tingkat kepedasan pada 1,2 SHU. Meskipun tingkat kepedasan sedikit lebih rendah, akan tetapi kedua jenis cabe ini akan menimbulkan rasa panas yang sama.

Berbeda dari Reaper yang cukup terkenal, Trinidad Moruga Scorpion justru menjadi salah satu cabe yang cukup langka. Cabe ini memiliki bentuk yang unik seperti ekor kalajengking di bagian bawahnya.

Dikarenakan bentuknya itulah, cabe ini kemudian diberi nama Scorpion. Selain memiliki bentuk unik, Trinidad Moruga Scorpion juga memiliki warna yang lebih gelap dari cabe lainnya ketika telah matang.

Semakin gelap warnanya, maka tingkat kepedasannya akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, jika warna cabe ini masih sedikit oranye, menandakan bahwa cabe Scorpion ini belum matang dan belum dapat dipanen.

Dengan tingkat kepedasan yang sedikit lebih rendah, apakah Grameds berani mencobanya?

 

3. 7 Pot Douglah

(Sumber foto: pepperscale.com)

 

Pada urutan ketiga, cabe bernama unik yaitu 7 Pot Douglah menjadi salah satu cabe terpedas di dunia dengan tingkat kepedasan mulai dari 1 juta SHU hingga 1.8 juta SHU dan biasanya memiliki tingkat kepedasan rata-rata sekitar 1.3 juta SHU.

Seperti halnya Trinidad Moruga Scorpion, cabe 7 Pot berasal dari daerah Trinidad. Nama unik dari cabe ini sendiri berkaitan langsung dengan tempat asalnya, yaitu Trinidad dougla yang memiliki arti, orang dengan rasa campuran, keturunan Afrika dan India.

Meskipun cabe ini memiliki tingkat kepedasan yang cukup rendah dibandingkan dua lainnya, akan tetapi rasa panas yang ditimbulkan dari cabe ini cukup membakar lho, Grameds! Tak hanya akan membakar lidah dan tenggorokan ketika dikonsumsi saja, akan tetapi rasa panasnya juga bisa dirasakan ketika terkena minyak atau cairan dari cabe ini.

Selain rasanya, cabe ini memiliki bentuk yang sedikit mirip dengan cabe Trinidad Moruga, yaitu sedikit keriput dengan bagian ujung yang menyerupai ekor kalajengking. Sementara itu rasa dari cabe ini cukup unik.

Jika Reaper memiliki sedikit rasa manis, cabe 7 Pot Douglah memiliki sedikit rasa nutty dan terasa seperti buah ketika pertama kali digigit. Namun setelahnya, Grameds akan segera merasakan rasa pedas tak tertahankan dan panas yang menyebar di area mulut hingga kerongkongan.

Gimana? Berani mencoba rasa pedas dari cabe 7 Pot Douglah? Nah, jika Grameds menyukai cita rasa pedas, Grameds bisa mencoba makanan-makanan khas nusantara yang biasanya memiliki sengatan pedas pada bumbu-bumbunya.

Beberapa makanan khas nusantara yang cukup dominan dengan rasa pedas adalah makanan dari Sulawesi Utara, Tondano, Minahasa. Hampir semua makanan khas dari Minahasa mengandung cabe rawit dan biasanya cukup pedas.

Penasaran dengan bagaimana uniknya kuliner pedas di Minahasa? Grameds bisa menilik lebih jauh dengan membaca buku Seri Budaya Kuliner: Sengatan Pedas Minahasa dari Litbang Kompas yang akan menyajikan bagaimana variasi dan uniknya makanan khas Minahasa.

Seri Budaya Kuliner: Sengatan Pedas Minahasa

button cek gramedia com

 

4. 7 Pot Primo

(Sumber foto: Primospepper.com)

Seperti halnya Carolina Reaper, 7 Pot Primo merupakan sebuah cabe yang diciptakan pada tahun 2005 dari hasil persilangan antara cabe Trinidad 7 Pot dengan cabe Naga Morich. Cabe ini sendiri diciptakan oleh Troy Primeaux, seorang ahli hortikultura asal Louisiana, Amerika Serikat.

Tingkat kepedasan dari cabe ini bisa mencapai 1.4 juta SHU dan memiliki cita rasa yang cukup unik dengan sedikit rasa buah-buahan serta floral yang cukup kuat dan tentunya memiliki rasa pedas yang panas seperti jeni cabe terpedas lainnya.

Ada beberapa jenis cabe 7 pot yang berbeda, mulai dari yang berwarna kuning, cokelat, putih, Douglah dan Pot Primo. Cabe Pot Primo sendiri memiliki bentuk yang sangat mirip dengan jenis cabe 7 pot lain.

Namun biasanya cabe 7 Pot Primo memiliki warna merah terang dan akan berubah menjadi oranye atau kuning ketika matang sempurna. Ciri khas lain dari cabe ini adalah memiliki bentuk yang terlihat menggumpal.

Pot Primo menjadi salah satu cabe terpedas di dunia yang cukup populer dan dapat digunakan dalam berbagai masakan. Namun, pastikan untuk menggunakan jumlah secukupnya ya!

Kepopuleran dari jenis-jenis cabe terpedas di dunia membuat beberapa petani ikut menanam jenis terbaru ini. Tak hanya menarik saja, cabe terpedas di dunia juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan rasa unik.

Jika Grameds penasaran dengan bagaimana rasa cabe terpedas di dunia, Grameds bisa membelinya di toko online atau menanamnya sendiri dengan menerapkan kiat menanam cabe mudah di rumah sesuai buku Praktis dan Mudah Menanam Cabai di Rumah karya Sri Mulyani.

Buku tersebut akan menjelaskan bagaimana cara menanam cabe dengan mudah di rumah dan mengembangkannya sendiri!

Praktis dan Mudah Menanam Cabai di Rumah

https://cdnwpseller.gramedia.com/wp-content/uploads/2024/04/button_cek-gramedia-com.png

 

Penutup

Sebagai penutup, dunia cabe menawarkan petualangan rasa yang tak terlupakan bagi para penggemar kuliner. Dari Carolina Reaper yang menyengat hingga Trinidad Moruga Scorpion yang manis namun pedas, setiap jenis cabe memiliki karakteristik unik yang menggugah selera. Tak kalah menarik, 7 Pot Douglah dan 7 Pot Primo juga menambah warna pada daftar cabe terpedas ini, menantang keberanian kita untuk mencicipi.

Bagi Grameds yang berani mencoba, pastikan untuk bersiap menghadapi sensasi pedas yang mungkin belum pernah dialami sebelumnya. Grameds, kamu juga bisa mencari lebih banyak informasi terkait cabe dan tips budidayanya melalui kumpulan buku yang tersedia di Gramedia.com. Nah, gimana Grameds, berani nggak mencoba salah satu dari cabe-cabe di atas?

 

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila