in

Daftar Hari Raya Konghucu dan Tujuan Perayaannya

Hari raya Konghucu – Di Indonesia, ada lima agama yang diakui oleh negara, salah satunya adalah Konghucu. Agama yang banyak dianut oleh etnis Tionghoa ini merujuk kepada pandangan Kong Fu Tze. Selain di bumi pertiwi, Konghucu juga memiliki pengaruh yang besar di negara lain seperti Korea, Thailand, dan juga Jepang.

Setiap agama pasti mempunyai hari raya keagamaan yang selalu diperingati oleh penganutnya. Begitu juga agama Konghucu ini. Salah satunya adalah Imlek yang setiap tahun diperingati pada tanggal yang berbeda, namun yang pasti, Imlek menjadi salah satu hari libur nasional.

Selain imlek, masih ada lagi hari raya Konghucu yang diperingati setiap tahun dengan tradisi yang menyertainya. Penasaran seperti apa kemeriahannya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Hari Raya Konghucu

Holiday Sale

Pixabay.com/wonfull

1. Imlek

Bagi penganut agama Konghucu, Imlek menjadi salah satu ibadah yang sangat penting. Sebab, Imlek merupakan momen yang tepat untuk mengucapkan rasa syukur terhadap rezeki yang mereka dapatkan selama setahun penuh.

Biasanya, perayaan Imlek dilakukan selama 15 hari pada bulan pertama dalam kalender China. Satu hari sebelum atau ketika hari raya Imlek, hingga 14 hari berikutnya. Ibadah ini termasuk pemujaan, pemeliharaan “lingwei” atau meja abu nenek moyang, hingga sembahyang untuk para leluhur.

Selain itu, masih ada banyak momen menarik saat Imlek tiba. Contohnya, membagikan angpao, membeli baju baru, berkunjung ke kelenteng, hingga menghias rumah agar didominasi warna merah dan memasang lampu lentera.  Saat upacara ibadah Imlek selesai, masyarakat Tionghoa biasanya akan saling berkunjung untuk membagikan kue keranjang. Karena itu, kue ini jadi salah satu ikon perayaan Imlek.

2. Cap Go Meh

Setelah Imlek, ada perayaan Cap Go Meh yang biasanya diperingati pada hari ke-15 kalender China atau pada akhir perayaan Imlek. Dalam hari raya ini, penganut agama Konghucu biasanya menjalankan ibadah di kelenteng serta menggelar pertunjukan barongsai.

Tak hanya itu, ada juga tradisi membagikan angpao agar keakraban antar umat Konghucu tetap terjaga dan membagikan rezeki kepada keluarga maupun kerabat. Di Indonesia, perayaan Cap Go Meh sudah cukup dikenal oleh masyarakat umum karena hari raya ini memang kerap dirayakan secara besar-besaran.

3. Twan Yang

Hari raya Konghucu yang berikutnya adalah Twan Yang atau dikenal juga dengan “Hari Raya Peh Cun”. Biasanya hari raya ini diperingati saat matahari, bumi, dan bulan membentuk sebuah sudut 900 derajat. Sering kali hari ini terjadi pada tanggal 5 dalam bulan ke 5 dalam kalender China. Karena itu, hari raya Twan Yang disebut juga dengan “Go Gwee Go Hauw”.

Umat Konghucu akan melakukan ibadah dalam rangka memperingati hari raya ini sejak jam 11 hingga jam 1 siang. Tradisi ini berkaitan dengan mitos perayaan Peh Cun. Katanya pada waktu tersebut sering terjadi bencana. Karena itu, ibadah Twan Yang dilakukan untuk menghindari bencana yang mungkin terjadi.

4. Tangcik 

Tangcik atau Dongzhi merupakan hari raya Konghucu yang digelar oleh penganutnya ketika puncak musim dingin tiba, biasanya pada tanggal 21 Desember hingga 22 Desember setiap tahunnya. Ibadah Tangcik ini umurnya sudah sangat tua karena sudah dilakukan sejak tahun 2205 hingga 1766 SM pada masa dinasti He/Xia.

Yang menarik dari perayaan Tangcik adalah satu sajian wajibnya, yakni ronde atau minuman kuah jahe. Setiap mangkok ronde biasanya diisi dengan 12 adonan tepung ketang dengan warna merah dan putih. Dua warna ini melambangkan Yin dan Yang atau keseimbangan dalam kehidupan manusia.

5. Festival Ching Ming

Hari raya konghucu selanjutnya adalah festival Ching Ming. Dalam bahasa hokkian, hari raya ini disebut dengan nama Cheng Beng yang berarti “Hari Pembersihan Makam”. Biasanya Ching Ming dilaksanakan pada 104 hari setelah titik balik matahari saat musim dingin atau tanggal 5 April.

Festival ini menjadi ritual tahunan umat Konghucu untuk melaksanakan sembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan yang diajarkan oleh agama mereka. Biasanya mereka akan datang ke makam para leluhur lalu membersihkannya. Di saat yang sama, mereka akan membawa persembahan berupa bunga, uang kertas, dan juga makanan. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk mengingat serta menghormati leluhur yang telah wafat.

6. Chongmyo Taeje

Chongmyo Taeje merupakan hari raya yang digelar sebagai penghormatan kepada raja serta ratu dari dinasti Yi. Biasanya umat Konghucu menggelar perayaan Chongmyo Taeje setiap hari Minggu pertama pada bulan Mei. Dalam pelaksanaannya, mereka akan merayakan dengan tarian, makanan, dan juga musik.

7. Upacara Hari Kelahiran Konfusius

Konfusius merupakan seorang guru sekaligus filsuf sosial dari Tiongkok yang dikenal juga dengan nama Kongcu. Bagi umat Konghucu, Konfusius merupakan seorang nabi yang harus dihormati. Sebab, beliau memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peradaban Tiongkok. Selain itu, beliau juga berperan besar dalam penyebaran agama Konghucu ke negara-negara lainnya.

Itulah sebabnya, penganut agama Konghucu memperingati hari lahir Konfusius yang jatuh pada tanggal 28 September setiap tahunnya.

Selain ketujuh hari raya Konghucu di atas, masih ada lagi beberapa hari raya lain yang jarang diketahui oleh masyarakat umum diantaranya adalah:

  • 1 bulan I (Zhen Yue) – Tahun Baru Imlek (Xin Zheng)
  • 4 bulan I – Menyambut turunnya malaikat dapur (Chao Chun)
  • 8/9 bulan I – Sembahyang besar kepada Tuhan YME (Jing Tian Gong)
  • 15 bulan I – Cap Go Meh (Shang Yuan atau Yuan Xiao)
  • 18 bulan II (Erl Yue) – Hari wafat Nabi Kongzi (Zhi Sheng Ji Zhen)
  • 5 April – Hari Sadranan (Qing Ming)
  • 5 bulan V (Wu Yue) – Duan Yang atau Bai Chun
  • 29 bulan VII – Sembahyang Arwah Umum
  • 15 bulan VII (Ji Yue) – Jing He Ping atau Jing Hao Peng
  • 15 bulan VIII (Ba Yue) – Sembahyang Purnama Raya (Zhong Qiu)
  • 27 bulan VIII – Hari Lahir Nabi Kongzi (Zhi Sheng Dan)
  • 15 bulan X – Xia Yuan
  • 22 Desember – Hari Genta Rohani (Dong Zhi)
  • 24 bulan XII (Shi Erl Yue) – Hari Persaudaraan, naiknya malaikat dapur (Chao Chun)

 

Tujuan Perayaan Hari Raya Konghucu

Pixabay.com/nasser336633

1. Imlek

Perayaan hari raya Imlek sangat bervariasi dan juga spesifik. Akan tetapi pada dasarnya, tujuan perayaan hari raya konghucu yang satu ini adalah untuk menyatukan umat Konghucu, mengenang para leluhur, dan juga menguatkan iman dalam doa bersama untuk menapaki kemakmuran menuju tahun yang baru.

Selain itu, banyak keluarga yang membersihkan rumah secara menyeluruh saat malam tahun baru Imlek dengan tujuan untuk menghilangkan nasib buruk. Tradisi ini kemudian dilanjutkan dengan menghias rumah dengan hiasan dengan tujuan mendapatkan berkah. Karena itu, hiasan yang digunakan biasanya menggambarkan kebahagiaan, keakraban, keberuntungan, dan juga kekayaan.

Lebih jauh lagi, pembersihan ini dilakukan untuk menenangkan para dewa yang turun dari surga untuk melakukan inspeksi. Kemudian para anak-anak yang menyalakan petasan dan menerima angpao dimaksudkan untuk memberikan ketenangan terhadap tantangan hidup yang akan mereka jalani.

2. Cap Go Meh

Menurut penganut agama Konghucu, tujuan perayaan Cap Go Meh adalah untuk mengirimkan doa kepada orang tua dan juga memohon kepada Tuhan. Dalam perayaan hari raya ini, biasanya dilakukan pelepasan lentera yang menyimbolkan penghapusan nasib buruk dan juga menyambut keberuntungan di masa yang akan datang. Itulah sebabnya setiap perayaan Cap Go Meh akan selalu ada lentera.

Lentera yang dinyalakan juga menjadi simbol dari harapan agar kehidupan asmara umat Konghucu di masa depan menjadi lebih baik. Selain itu, Cap Go Meh juga menandakan bahwa larangan selama Imlek sudah berakhir.

Misalnya ketika Imlek, umat Konghucu percaya bahwa menangis, membeli sepatu dan buku, serta memotong rambut adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Namun ketika Cap Go Meh, semua kegiatan ini sudah bisa dilakukan kembali.

Cerita bijak merupakan salah satu hal yang tak dapat lepas dalam dunia bermasyarakat kita sebagai manusia, demikian pula dengan masyarakat Tionghoa, Tiongkok kuno.

Setiap cerita inspiratif pasti bisa membangkitkan rasa motivasi diri, sehingga lebih semangat dalam menjalani hidup. Dalam buku Tiongkok Wise Stories: 96 Cerita Bijak Inspiratif terdapat kisah-kisah  inspiratif yang penuh dengan makna.

 

Cara Merayakan Hari Raya Konghucu

Pixabay.com/Wphoto

1. Bersih-bersih Rumah

Bersih-bersih rumah dan menambahkan hiasan menjadi cara merayakan hari raya Konghucu, tepatnya Imlek, yang sudah dilakukan sejak dulu. Umat Konghucu percaya tradisi ini akan membuang semua energi buruk yang dapat menghalangi keberuntungan. Itulah sebabnya, kegiatan bersih-bersih rumah dilakukan satu hari sebelum Imlek.

Membersihkan rumah tiga hari pertama perayaan Imlek merupakan pantangan karena dipercaya dapat menghilangkan keberuntungan yang datang pada tahun baru. Selain bersih-bersih rumah, umat Konghucu juga wajib menghias rumah dengan ornamen khas imlek seperti pohon buah kumquat, lampion, dan lain-lain.

Filsafat Tionghoa adalah filsafat yang ditulis dalam tradisi pemikiran orang Tionghoa. Filsafat Tiongkok merepresentasikan alur tradisi intelektual dan budaya Cina yang telah dimulai semenjak awal dicatatnya sejarah mereka hingga masa kini. Ketahui lebih dalam lagi tentang filsafat Tionghoa melalui buku Sejarah Filsafat Tiongkok. 

 

2. Sembahyang Leluhur

Satu hari sebelum perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa biasanya melakukan sembahyang sebagai penghormatan kepada para leluhur. Dalam sembahyang ini, mereka menggunakan dupa dan lilin pada meja sembahyang. Tak ketinggalan juga berbagai makanan dan minuman seperti buah, lauk, nasi, teh, kopi, hingga arak.

3. Memberikan Angpao

Kegiatan lain yang biasa dilakukan saat hari raya Konghucu, terutama Imlek, adalah memberikan angpao. Biasanya yang memberikan angpao adalah orang tua atau pasangan yang sudah menikah kepada anak-anak maupun pemuda yang masih single.

4. Menyalakan Kembang Api dan Petasan

Sama seperti perayaan tahun baru Masehi, Imlek juga dirayakan dengan menyalakan kembang api dan juga petasan. Kegiatan ini dilakukan untuk meramaikan suasana dan menakut-nakuti roh dan binatang jahat yang bernama Nian. Tak hanya itu, suara petasan dianggap dapat menarik perhatian Guan Yu, seorang Jenderal Tiongkok yang dihormati dan juga disembah sebagai Dewa Tao.

5. Menyaksikan Pertunjukan Barongsai

Cara merayakan hari raya Konghucu yang berikutnya adalah dengan menyaksikan pertunjukan barongsai dan juga liong. Barongsai dan liong merupakan lambang dari kesenangan serta kebahagian umat Konghucu. Sedangkan tariannya diyakini akan mengusir roh-roh jahat dan membawa keberuntungan.

6. Kumpul Keluarga Besar

Jika umat islam di Indonesia mengenal tradisi mudik saat hari raya idul fitri tiba, umat Konghucu pun punya tradisi serupa. Biasanya tradisi ini dilakukan saat hari raya Imlek. Orang-orang yang tinggal di kota akan pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga besar untuk melakukan berbagai kegiatan seperti sembahyang ke klenteng hingga makan.

7. Membaca Shio

Masyarakat Tionghoa mengenal 12 shio yang terdiri dari shio naga, ular, tikus, macan, kerbau, kelinci, kambing, kuda, monyet, anjing, ayam, dan juga babi. Masing-masing shio mewakili setiap bulan dalam satu tahun.

Selain itu, setiap shio juga mempunyai nasib dan peruntungannya sendiri. Karena itu, masyarakat Tionghoa membaca shio untuk melihat bagaimana nasib dan peruntungannya di tahun yang baru.

Kegiatan Hari Raya Konghucu

Pixabay.com/CokeLifeCreative

1. Hari Persaudaraan

Satu minggu sebelum perayaan Tahun Baru dimulai, penganut agama Konghucu wajib melaksanakan kegiatan sosial, yaitu membagikan kebutuhan pokok seperti pakaian, makanan, dan yang lainnya kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya. Hari ketika kegiatan ini dilakukan disebut sebagai hari persaudaraan yang biasanya jatuh pada tanggal 12 bulan ke-12 Kongz Li.

2. Sembahyang Leluhur

Satu hari sebelum perayaan Tahun Baru, setiap keluarga masyarakat Tionghoa biasanya melakukan sembahyang kepada leluhur. Sembahyang ini akan dilakukan di rumah masing-masing dan disebut sebagai sembahyang tutup tahun lama. Biasanya sembahyang dilakukan mulai jam 13.00 sampai jam 15.00.

3. Sembahyang Syukur Malam

Sembahyang syukur malam atau penutupan tahun biasanya akan dilaksanakan oleh keluarga saat “Zhishi” (mulai jam 23.00 malam sampai jam 01.00 dini hari). Pelaksanaannya cukup dengan dianxiang, kecuali jika sebelumnya keluarga tersebut telah melakukan janji, maka wajib dilakukan dengan menyiapkan altar yang lengkap.

 

4. Sembahyang Besar Kepada Tian Yang Maha Esa

Kegiatan hari raya ini biasa dilakukan setiap tanggal 8 malam menjelang tanggal 9 pada jam 23.00 malam hingga jam 01.00 dini hari. Sembahyang ini dilaksanakan dengan menghadap pintu keluar atau bisa juga di tanah lapang.

Kemudian dibuat juga alter dari meja yang tinggi. Pelaksanaannya bisa dilakukan perorangan maupun secara bersama-sama. Jika dilakukan bersama-sama, sembahyang dipimpin oleh rohaniawan tertinggi. Namun jika dilakukan di rumah, bisa dipimpin oleh kepala keluarga.

Sebelum melakukan sembahyang ini, umat Konghucu wajib bersuci diri sejak hari ke-2 Tahun Baru hingga pelaksanaan upacara sembahyang besar Kepada Tian Yang Maha Esa selesai. Upacara ini dilakukan dengan tiga kali berlutut dan sembilan kali menundukkan kepala ke lantai atau disebut juga dengan San Gui Jiu Kou.

5. Sembahyang Syukur Shangyuan/Yuanxio

Sembahyang Syukur Shangyuan biasanya dilakukan setiap tanggal 15 Zheng Yue pada jam 15.00 sore sampai jam 01.00 dini hari. Sembahyang ini bisa dilakukan dengan cara dianxiang atau dengan upacara besar. Tapi umumnya digelar acara yang sifatnya syukuran.

Pelaksanaan sembahyang nya bisa dilakukan di dalam keluarga atau kelenteng. Shangyuan merupakan lambang dari berkah yang mulai diturunkan untuk penghidupan di tahun yang baru. Karena itu dilakukan upacara sembahyang agar menjadi keselamatan serta berkah untuk masyarakat.

Sembahyang syukur Shangyuan merupakan penutup dari rangkaian kegiatan perayaan Tahun Baru yang dimulai pada tanggal 1 Zheng Yue. Setelah itu, umat Konghucu akan mulai mempersiapkan diri untuk melanjutkan kehidupan di tahun yang baru dengan harapan tahun baru ini menjadi lebih baik dari tahun yang sudah lewat.

Setiap sembahyang yang dilakukan oleh umat Konghucu selalu ditujukan kepada leluhur, Nabi atau Shenming, kepada bumi, dan juga kepada Tian Yang Maha Esa. Sembahyang kepada leluhur dilaksanakan sebagai wujud bakti seorang anak kepada orang tua dan juga leluhurnya.

Sebab, umat Konghucu percaya percaya bahwa orang tua adalah representasi dari Tian. Tanpa ada orang tua dan leluhur, tidak akan ada umat Konghucu saat ini. Wujud bakti ini bisa dilakukan dengan merawat warisan orang tua, yaitu tubuh jasmani sebaik mungkin dan juga menjaga nama baik serta memuliakan orang tua.

Demikian pembahasan tentang hari raya Konghucu. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds. Jika ingin mendapatkan buku yang berkaitan dengan Tiongkok, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

Sumber:
  • https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/jemima/hari-besar-agama-konghucu-di-indonesia-tak-hanya-imlek?page=all
  • https://travel.kompas.com/read/2022/02/15/150300727/tujuan-perayaan-cap-go-meh-tak-cuma-menandai-berakhirnya-imlek-?page=all#:~:text=Adapun%20menurut%20agama%20Konghucu%2C%20Cap,diwajibkan%20membawa%20lentera%20untuk%20ritual.
  • https://jakarta.bisnis.com/read/20150223/77/405462/ini-makna-ritual-umat-khonghucu-saat-imlek.
  • https://kumparan.com/berita-hari-ini/3-hari-raya-konghucu-yang-jarang-diketahui-oleh-masyarakat-umum-1xhxAg4jaCN/full
  • https://www.dekoruma.com/artikel/136965/tujuan-perayaan-imlek-dan-tradisinya
  • https://www.merdeka.com/jatim/tujuan-perayaan-imlek-serta-makna-di-baliknya-simak-ulasannya-kln.html
  • https://www.permatabank.com/id/article/6-tradisi-imlek-yang-populer-di-indonesia
  • https://www.kompas.tv/article/256502/lima-rangkaian-aktivitas-umat-konghucu-menyambut-imlek-2573-kongzi-li
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.