Demotivasi adalah suatu perasaan di mana kita merasa lelah, kehilangan semangat, bahkan menyerah untuk melakukan sesuatu hal atau pekerjaan.
Halo, Grameds! Pernah gak kalian merasa di fase lelah dengan pekerjaan ataupun tugas-tugas yang sedang kalian emban? Ditambah masa pandemi yang tak kunjung usai, menimbulkan kejenuhan karena berbagai aktivitas yang dilakukan di rumah saja. Selain itu, berbagai dampak pun kian hadir, salah satunya rasa hilangnya semangat dan motivasi. Hal itulah yang disebut sebagai demotivasi. Namun, tak sedikit dari kalian juga pasti bertanya-tanya apa saja ciri atau tanda orang yang tengah mengalami demotivasi? Karena sadar tak sadar mungkin kalian pernah atau sedang mengalami demotivasi. Maka dari itu, bagi kalian yang ‘merasa’ sedang kehilangan motivasi, jangan khawatir karena tentunya ada berbagai cara untuk mengatasinya. Nah, agar lebih paham dan jelas mengenai apa itu demotivasi, ciri atau tanda orang yang mengalami demotivasi, penyebab demotivasi, dan cara mengatasinya, simak penjelasan di bawah ini.
Table of Contents
Apa Itu Demotivasi?
Demotivasi merupakan suatu perasaan di mana kita merasa lelah, kehilangan semangat, bahkan menyerah untuk melakukan sesuatu hal atau pekerjaan. Biasanya, itu terjadi karena kita merasa tidak dapat mengerjakan sesuatu secara maksimal, baik itu pekerjaan ataupun tugas-tugas yang memang sudah menjadi tanggung jawab kita. Demotivasi bisa disebabkan kondisi lelah secara fisik, mental, atau emosional karena stress yang berlebih. Ketika rasa stress itu melanda terus menerus hingga berkepanjangan, kalian akan merasa kehilangan motivasi atau semangat untuk melakukan suatu hal atau pekerjaan.
Namun, tidak sedikit dari orang yang mengalami demotivasi tetap berkeinginan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, hanya saja ia tidak memiliki semangat untuk mengerjakannya. Tentu saja hal itu akan merugikan dirinya ataupun orang yang terlibat dengan pekerjaan tersebut. Untuk menghindari diri kita dari demotivasi, Grameds dapat membaca buku Sepercik Motivasi Kehidupan.
Jenis-Jenis Demotivasi
Hilangnya motivasi atau demotivasi bisa menyebar luas hingga ke segala bidang dan ranah kehidupan, baik itu dalam hubungan pribadi, di sekolah, kampus, maupun di kantor. Mungkin saja salah satu dari lingkungan tersebut kurang baik sehingga membawa dampak yang kurang baik pula untuk diri kalian, yakni hilangnya motivasi atau semangat. Oleh karena itu, kenali dulu jenis-jenis demotivasi berikut ini:
Demotivasi Sekolah
Demotivasi sekolah merupakan suatu gejala kehilangan rasa malas yang berada di lingkungan sekolah atau bisa dikatakan juga di ranah pendidikan. Dalam lingkungan sekolah, demotivasi pada siswa sangat sering terjadi. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya, siswa merasa sekolah sebagai bentuk tekanan yang mengharuskan dirinya untuk melakukan sesuatu, misalnya, dituntut untuk mengerjakan soal-soal ataupun tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Mengingat bahwa tidak semua siswa dapat dengan cepat menyesuaikan pelajaran dan pengajaran yang diberikan oleh tiap gurunya. Di satu sisi, peran guru sebagai tenaga pendidik juga sangat berpengaruh karena harus memodifikasi bentuk pembelajaran dan pengajaran yang sesuai dengan para siswanya. Cara itu dilakukan untuk meningkatkan motivasi para siswanya dalam belajar.
Demotivasi Sosial
Demotivasi sosial biasanya muncul di ranah masyarakat. Demotivasi sosial terjadi pada case masyarakat yang melakukan interaksi dengan circle sosial tertentu saja. Hal ini tentunya diiringi dengan masyarakat yang berpikir bahwa pengalaman berinteraksi dengan circle sosial tersebut tidak menyenangkan dan tidak memiliki benefit.
Demotivasi Pekerja
Demotivasi pekerja merupakan kehilangannya rasa semangat di kalangan pekerja. Dalam kasus ini, demotivasi sangat berpengaruh secara negatif pada dirinya. Hal ini karena adanya campur tangan atau intervensi dalam alur atau format kerjanya. Padahal, di beberapa kasus dengan adanya campur tangan dalam kerja akan membantu dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Namun, tentunya hal tersebut tidak akan berpengaruh bagi mereka (pekerja) yang mengabaikan hal tersebut karena dianggap tidak sesuai. Dengan padatnya jadwal di dunia kerja, banyak orang yang seringkali merasa lelah, Oleh sebab itu kehadiran buku Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah dapat sangat membantumu!
Ciri atau Tanda Mengalami Demotivasi
1) Memisahkan atau Mengasingkan Diri dari Lingkungan
Apabila kalian mengalami demotivasi, akan sulit rasanya untuk membaur dengan beberapa lingkungan atau lingkungan tertentu. Hal itu biasanya muncul akibat kalian sedang merasa malas atau tidak bersemangat dalam ranah lingkungan tertentu. Misalnya, dalam ranah organisasi, kalian dituntut untuk menyelesaikan suatu projek, hanya saja kalian tengah mengalami demotivasi. Tentunya hal itu akan berdampak pada keengganan kalian untuk terlibat terlebih dahulu dalam organisasi tersebut atau dengan kata lain menarik diri untuk sementara. Sebaliknya, akan berbeda rasanya bilamana kalian memiliki motivasi yang membara, kalian pastinya akan sangat bersemangat dan secara berkala membahas suatu hal yang sedang kalian jalani.
2) Mengabaikan Lingkungan Sekitar
Sebenarnya, demotivasi dapat terlihat melalui bahasa tubuh seseorang dalam melakukan interaksi pada orang lain di sekitarnya. Saat mengalami demotivasi, munculnya rasa tak ada hasrat untuk melakukan apapun, mulai dari hal-hal atau pekerjaan hingga hobi keseharian pun enggan dilakukan. Apabila terus terbawa dengan demotivasi ini, hal itu tentu akan sangat berbahaya dan berdampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun orang-orang yang berada di lingkungan sekitar kalian.
3) Muncul Rasa Takut yang Berlebih
Demotivasi bisa saja muncul saat seseorang tengah mengalami ketakutan yang berlebih. Bahkan tak sedikit dari mereka akan memilih mundur dan tak lagi memiliki minat untuk mengembangkan dirinya. Perasaan takut tersebut perlahan akan menghambat segalanya hingga membuat seseorang tersebut ragu dalam mengambil tindakan. Rasa takut tersebut dilandaskan pada sebatas pemikiran mereka saja, bukan pada kenyataan yang konkret. Mereka terus berpikir bahwa ekspektasi yang mereka bangun akan berbanding terbalik dengan realitas mendatang.
4) Hilangnya Minat untuk Mengembangkan Diri
Apabila memiliki semangat dalam melakukan suatu hal, kalian akan terus mencari cara untuk mengasah dan mengembangkan diri. Momen tersebut jangan sampai disia-siakan karena saat itu motivasi pada diri kalian masih sangat bagus. Akan tetapi, apabila kalian tiba-tiba memulai untuk mengubah kebiasaan sehingga tidak tertarik lagi untuk mengasah dan mengembangkan diri, itu menjadi pertanda awal bahwa kalian tengah mengalami demotivasi atau kehilangan semangat. Apabila salah satu di antara kalian tetiba merasakan hal tersebut, baiknya rehat sejenak dan memikirkan untuk menemukan cara atau usaha baru agar mampu serta konsisten dalam mengembangkan diri.
5) Hilangnya Rasa Inisiatif
Sebagian orang yang tengah mengalami demotivasi cenderung akan kehilangan rasa inisiatif pada dirinya. Hal ini ditandai dengan perasaan enggan untuk memulai dan melakukan hal, tugas, atau pekerjaan baru. Apabila itu terjadi, itu adalah tanda bahwa kalian tengah dilanda bosan dan lelah dengan aktivitas yang sama selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Apalagi, bilamana kalian termasuk salah satu orang yang memiliki sikap inisiatif tinggi, kemudian karena adanya demotivasi ini menyebabkan hilangnya rasa inisiatif kalian, tentu orang-orang di sekitar akan merasakan hal tersebut.
Temukan rahasia untuk memotivasi diri kembali melalui buku dibawah ini yang berisikan berbagai artikel motivasi untuk mengembalikan semangatmu!
Penyebab Demotivasi
1. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Tak jarang dari kita sering membandingkan diri dengan kemampuan atau kesuksesan orang lain. Terlalu fokus dengan hal-hal yang dilakukan oleh orang lain. Hal ini tentunya akan menyebabkan kehilangan rasa percaya diri sehingga lambat laun hilangnya rasa motivasi pada diri. Secara tak sadar, diri ini akan menyerah karena terlalu fokus membandingkan kesuksesan diri dengan orang lain di sekitar. Dengan kata lain, akan merasa minder atas kesuksesan orang tersebut dan merasa bahwa diri kalian tidak sebaik orang-orang yang kalian anggap sukses itu. Padahal, kesuksesan itu tidak diukur dari pencapaian yang diraih oleh orang lain. Karena pada hakikatnya, jalan untuk menuju kesuksesan pada setiap orang tentu berbeda-beda. Tidak melulu soal kesuksesan, nyatanya penyebab demotivasi juga timbul akibat terlalu membandingkan kepandaian, kebahagiaan, ataupun kesempurnaan orang lain. Believe it or not, kalau kalian terus membandingkan diri kalian dengan orang lain, secara tidak langsung kalian sedang memandang rendah diri kalian sendiri. Dengan begitu, kalian menganggap bahwa kalian tidak mampu untuk meraih hal tersebut dan merasa tidak akan puas dengan sesuatu yang kalian miliki.
2. Sulit Lepas dari Zona Nyaman
Menjadi hal yang lazim bila semua orang ingin menikmati hidup dengan bersantai, bermalas-malasan, bermain, dan lainnya. Namun, perlu diingat bila semua rasa nyaman itu justru mengakibatkan sebuah kebiasaan yang tidak baik. Akan menjadi sesuatu yang baik bilamana hal tersebut merupakan hal produktif, tetapi bagaimana bila sebaliknya? Tentu itu akan menjadi bad habit yang nantinya akan merugikan kalian di masa mendatang. Intinya, jangan terjebak di zona nyaman karena itu akan menghalangi kalian dalam memperbaiki diri.
3. Terlalu Perasa
Terlalu sering menggunakan perasaan dan mencampurinya dengan semangat yang dimiliki. Contohnya, “saya merasa ini akan sulit dikerjakan” atau “Saya rasa hal ini tidak akan berhasil”. Kalian cenderung mengikuti perasaan sehingga itu menjadi alasan untuk menyalahkan diri atas ketakmampuan yang kalian miliki. Selain itu, lambat laun kalian akan stuck, kemudian tiba-tiba down dengan keadaan karena terlalu sering menggunakan perasaan.
4. Kurang Mendekatkan Diri pada Tuhan Yang Maha Esa
Apabila kalian merasa down, cemas, dan hilangnya motivasi hidup, besar kemungkinan kalian juga terlalu berkutat pada urusan duniawi sehingga lupa dengan Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengatur dan berkehendak atas semuanya. Perbanyaklah mengucap syukur atas kehendak-Nya, niscaya kalian akan merasa tenteram.
5. Unrealistic Goals
Seringkali penentuan target yang tinggi akan menjadi pendorong atau motivasi seseorang. Namun, hal itu justru menjadi salah satu penyebab seseorang lebih mudah stress sehingga timbulnya rasa pesimis untuk menuju target atau tujuan. Maka dari itu, tentukanlah target dan tujuan yang realistis sesuai dengan kemampuan diri kalian.
6. Melupakan Hasil yang Akan Diraih
Penyebab demotivasi juga datang karena lupa dengan hasil yang nantinya akan diraih. Tidak sedikit dari orang-orang yang menganggap bahwa yang hendak dilakukan justru hanya akan membuang waktu dan tak ada guna. Mengapa demikian? Hal itu terjadi karena kalian telah melupakan tujuan utama kalian. Misalnya, kalian hendak pergi ke supermarket, tetapi tidak tahu tujuannya untuk apa atau tidak tahu ingin membeli apa. Oleh karena itu, pentingnya suatu tujuan. Bilamana memiliki tujuan untuk sukses, kalian harus memiliki plan ke depan dan bekerja keras.
7. Bekerja Terlalu Keras
Seperti pembahasan pada poin sebelumnya, bilamana ingin sukses maka kalian harus bekerja kelas. Akan tetapi, perlu diingat bahwa orang yang bekerja terlalu keras cenderung kehilangan motivasi juga. Kok bisa? Hal itu karena kondisi, baik fisik atau psikis, yang terlalu dipaksakan sehingga kalian akan kelelahan, bahkan menyerah. Maka dari itu, sangatlah penting untuk istirahat sejenak dalam melakukan kegiatan. Namun, perlu diingat, istirahatlah seperlunya dan secukupnya, jangan terlalu berleha-leha.
8. Fokus pada Kesalahan dan Takut Gagal
Kita sebagai manusia tak lepas dari kesalahan. Apabila ingin melangkah maju, tentunya kita akan melakukan kesalahan, tak mungkin mulus begitu saja. Kesalahan bisa datang kapan pun dan di mana pun. Bentuk kesalahan juga beragam, mulai dari kesalahan yang paling kecil hingga kesalahan besar dan rumit. Nah, bentuk kesalahan besar dan rumit inilah yang menyebabkan hilangnya motivasi (demotivasi) dan semangat untuk mencapai tujuan awal. Tak hanya itu, rasa takut gagal seringkali menghantui benak kalian. Misal, “Duh, gimana ya kalau nanti gak sesuai dengan ekspektasi?” Sebagian orang tentunya memiliki rasa takut, baik itu takut akan tantangan maupun risiko. Karena sesungguhnya, tak ada proses yang berjalan mulus. Maka dari itu, mau tidak mau, suka atau tidak, segala halangan dan rintang harus kita hadapi.
Bagaimana Cara Mengatasi Demotivasi?
Di balik sebab-sebab munculnya demotivasi seperti penjelasan di atas, tentu ada cara untuk mengatasinya. Mari simak penjelasannya atau dapatkan buku Cara Mudah Menjaga Motivasi dibawah ini.
Mencoba untuk Berinteraksi
Mungkin sebagian dari kita, ketika mengalami demotivasi akan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar. Dengan kata lain, enggan untuk berinteraksi sementara sampai waktu yang telah ditentukan. Namun, cobalah cara ini, yakni berinteraksi bersama orang lain. Karena dengan kita melakukan interaksi, maka akan muncul cerita-cerita baru, entah itu cerita dari diri kita sendiri ataupun cerita mengenai pengalaman dari orang tersebut. Dengan begitu, nantinya akan muncul cerita atau pengalaman menarik yang tentunya bisa dijadikan sebagai pembelajaran dan motivasi diri. Selain itu, berinteraksi terhadap sesama juga dapat mengatasi stress. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, stress merupakan salah satu dari sekian tanda dan penyebab utama timbulnya demotivasi pada diri. Akan tetapi, perlu diperhatikan terlebih dahulu, pastikan kalian berinteraksi dengan orang terdekat yang memang tepat, misalnya, keluarga, sahabat, ataupun kerabat.
Coba untuk Beristirahat Secukupnya
Manusia bukanlah mesin yang dapat bekerja 24 jam nonstop. Bahkan mesin saja sesekali bisa rusak karena terus menerus dipaksa untuk bekerja atau melakukan sesuatu. Fisik yang terlalu dipaksakan cenderung membuat kehilangan semangat dari awal. Oleh sebab itu, pastikan kondisi fisik siap untuk melakukan segala aktivitas. Apabila merasa lelah, istirahat secukupnya karena ini sebagai salah satu tindakan untuk mengatasi demotivasi pada diri. Istirahat yang dimaksud ialah tidur. Karena sesungguhnya, tidur merupakan istirahat yang sangat penting. Usahakan untuk tidur 6—8 jam per harinya.
Berolahraga
Bila kalian pegiat olahraga, cara ini menjadi langkah yang tepat karena selain membuat badan sehat dan bugar, tetapi juga dapat membuat pikiran kalian jadi fresh. Setelah itu, tentunya kalian akan merasa bahagia. Apabila sudah bahagia, tentunya rasa semangat pada diri akan bertambah. Olahraga dapat membuat hormon endorfin diri terus meningkat. Apa sih hormon endorfin itu? Hormon endorfin merupakan salah satu hormon yang memicu rasa bahagia, senang dan juga tenang. Nah, kalau kalian memang sedang dilanda demotivasi, coba yuk untuk berolahraga!
Berlibur di Rumah
Jika kalian malas untuk melakukan aktivitas olahraga, kalian bisa untuk lakukan aktivitas lainnya di dalam rumah. Dengan kata lain, melakukan treat untuk diri kalian atau me time, misalnya, menonton film kesukaan, membaca komik atau buku. Manfaatkan kegiatan-kegiatan tersebut sebagai ‘waktu berlibur’ kalian selama di rumah. Kemudian, usahakan pula untuk bertukar cerita dengan anggota keluarga, kalian boleh menceritakan mengenai keluh kesah saat mengalami demotivasi. Bisa saja ketika kalian menceritakan hal tersebut, kalian merasa lega dan kembali bersemangat untuk melakukan pekerjaan atau tanggung jawab.
Mendekatkan Diri pada Tuhan Yang Maha Esa
Salah satu penyebab terjadinya demotivasi dipicu karena “kurang mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa”. Maka dari itu, cara untuk mengatasinya adalah dengan mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu bisa kalian lakukan dengan memperbanyak bersyukur, bersedekah, berdoa, dan beribadah. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, kalian bisa lebih memahami apa arti dari hidup dan tujuan hidup sesungguhnya. Karena pada hakikatnya, manusia memang diciptakan untuk beribadah. Jangan terlalu fokus pada urusan duniawi sehingga kalian lupa kepada yang menciptakan dunia ini. Pada intinya, rasa kehilangan semangat merupakan hal yang wajar dan manusiawi. Namun, janganlah terperangkap dengan kondisi tersebut. Cobalah cari jalan keluar dan lakukan cara baru agar terbebas dari keterpurukan yang tengah dialami. Itulah pembahasan mengenai pengertian demotivasi, ciri orang yang mengalami demotivasi, penyebab demotivasi, dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat bagi Grameds semua! Apabila Grameds ingin menambah wawasan mengenai referensi buku terkait, sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia tentunya menghadirkan buku-buku yang bermutu. Jangan lupa untuk kunjungi https://www.gramedia.com.
Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia
- Affirmasi Pagi
- Affirmasi Islami
- Affirmasi Dalam Hubungan
- Anger Issue
- Altrutisme
- Berdamai Dengan Diri Sendiri
- Berpikir Positif
- Berpikir Kreatif dan Inovatif
- Broken Home
- Cara Agar Tidak Insecure
- Cara Agar Tidak Mudah Menangis
- Cara Menjadi Dewasa
- Cara Menjadi Orang Ikhlas
- Cara Mengenal Diri Sendiri
- Cara Mencintai Diri Sendiri
- Cara Menjadi Orang Cuek
- Cara Menhilangkan Banyak Pikiran
- Cara Menghadapi Orang dengan Trust Issue
- Cara Meditasi Yang Benar
- Cara Melatih Mental
- Ciri Orang Yang Sombong
- Critical Thinking
- Childish
- Contoh Hard Skill
- Contoh Self Control
- Denial
- Demotivasi
- Deja Vu
- Duck Syndrome
- Eksibisionis, Pedofilia, Fetisme
- Etika
- Emosi Tidak Stabil
- Fixed Mindset
- Ghosting
- Guilt Tripping
- Hantu Seram
- Highly Sensitive Person
- Insecure
- Jemawa
- Kepribadian Ganda
- Manajemen Stres
- Me Time
- Menangis Tanpa Sebab
- Mengapa Kutu Buku Pakai Kacamata
- Mindfulness
- Moody
- Mood Swing
- Mood Booster
- Maladaptive Daydreaming
- Narsisme
- Konsep Diri
- Konsep Berpikir Komputasional
- Logika
- Obsesi
- Obat Sedih
- Perbedaan Introvert dan Ekstrovert
- Percaya Diri
- Perfeksionis
- Pesimis
- Sikap Pesimis
- Pengertian Hard Skill
- Perkembangan Emosi
- Penyebab Kenapa Afirmasi Gagal
- Philophobia
- Pikiran Negatif
- Playing Victim
- Produktif
- Regulasi Emosi
- Sifat Manipulatif
- Self Awarness
- Self Afirmasi
- Self Control
- Self Care
- Self Development
- Self Diagnosis
- Self Efficacy
- Self Esteem
- Self Healing
- Self Healing Terbaik
- Self Harm
- Self Improvement
- Self Love
- Self Management
- Strict Parents
- Self Reward
- Self Reminder
- Self Talk
- Sikap Optimis
- Soft Skill
- Tanggung Jawab
- Trauma Healing
- Trust Issue
- Overthinking
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien