in

E-Learning: Pengertian, Sejarah, Manfaat, Kekurangan

Di zaman yang didominasi oleh elektronik ini, dengan segala hal yang sudah serba digital, pastinya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah E-Learning. E-Learning atau electronic learning merupakan sebuah metode pembelajaran dengan memanfaatkan alat-alat elektronik secara dalam jaringan atau online.

E-Learning memungkinkan proses mengajar dan belajar dapat dilakukan oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Layaknya prinsip kegiatan online lainnya, jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang untuk melakukan kegiatan, termasuk dalam hal ini adalah belajar.

E-Learning sendiri kini sudah marak digunakan oleh hampir seluruh sekolah dan perguruan tinggi. Selain karena berubahnya zaman menjadi serba digital, situasi belakangan ini, di mana adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, menuntut kita untuk melakukan segala hal secara online.

Agar kamu dapat memahami lebih dalam mengenai pengertian e-learning, sejarah terciptanya e-learning, bagaimana karakteristiknya, jenis-jenis e-learning, manfaat e-learning, kekurangan e-learning, dan cara menggunakan e-learning, simak penjelasan di bawah ini!

Pengertian E-Learning

Holiday Sale

 

Pembelajaran Berbasis Blended Learning

tombol beli buku

E-learning terdiri dari 2 kata, yakni electronic dan learning. Pengertian e-learning secara harafiah, yakni sistem pembelajaran menggunakan elektronik atau proses mengajar dan belajar yang dilakukan dalam jaringan, atau online. E-learning, merupakan sebuah proses belajar dan mengajar, yang memanfaatkan media elektronik, secara khusus yaitu internet, sebagai sistem pembelajarannya. Secara umum, e-learning adalah sebuah proses pembelajaran berbasis elektronik.

Dalam praktik penerapannya, e-learning menggunakan teknologi informasi sebagai sarana belajarnya. Secara umum, e-learning dilakukan menggunakan media berbasis internet dan website. Materi yang disajikan e-learning dapat berupa teks yang dibentuk dalam format dokumen, berbentuk video pembelajaran, berbentuk audio atau suara penjelasan saja, bahkan ada juga yang dalam bentuk streaming video di YouTube. Semua materi pembelajaran tersebut, baik itu bahan belajar seperti catatan, kuis, dan ujian dapat diakses melalui suatu situs website.

E-learning juga didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Naidu (2006:1), E-learning biasanya mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi jaringan yang sengaja dibentuk untuk pengajaran dan pembelajaran. E-learning, didefinisikan oleh Bullen & Janes (2007:176) sebagai proses mengajar dan diajar yang terjadi saat menggunakan teknologi internet untuk menyampaikan, memfasilitasi, dan memungkinkan proses belajar meski terhalang jarak yang jauh.

Freire & Pereira (2008) mengemukakan definisi e-learning secara lebih umum, yakni e-learning adalah aktivitas pembelajaran pada suatu sistem pendidikan atau pelatihan yang dilakukan menggunakan sarana elektronik. Darmawan (2011:12) mendefinisikan e-learning sebagai bentuk pembelajaran konvensional yang hakikatnya disajikan melalui Teknologi Informasi dan dalam bentuk format digital.

Menurut Darmawan, e-learning harus diciptakan menyerupai pendidikan secara konvensional, seolah peserta didik belajar secara tatap muka, hanya saja berubah secara format, yakni melalui internet dalam sistem digital. E-learning memiliki keunggulan yang menonjol, dengan kemampuannya yang memungkinkan efisiensi dalam penggunaan ruang dan waktu. Pendidikan kini tidak lagi bergantung pada ruang dan waktu, berkat adanya e-learning. Hal ini berarti tidak ada lagi halangan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran lintas daerah atau bahkan lintas negara.

Darmawan (2014:10) kembali mendefinisikan e-learning sebagai aplikasi berbasis internet yang mampu menghubungkan pendidik dan peserta didik secara online. E-learning diciptakan untuk mengatasi segala halangan yang mungkin ditemukan tenaga pendidik dan peserta didik, yakni dalam hal ruang, waktu, keadaan, dan kondisi. Berkat adanya e-learning, maka sistem pendidikan dapat berjalan kapan pun dan dimana pun, serta mengabaikan dimensi ruang dan waktu.

Sejarah E-Learning

E-learning diperkenalkan pertama kali oleh Universitas Illionis yang berlokasi di Urbana-Champaign. Universitas Illinois memperkenalkan e-learning yang menggunakan komputer yang disebut PLATO, dalam sistem instruksi berbasis komputer (computer assisted instruction). Perkembangan e-learning sejak saat itu terus berjalan bersamaan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.

Pada tahun 1990, Era Computer-Based Training (CBT) dimulai, yang mana banyak bermunculan aplikasi e-learning yang menggunakan PC standlone atau dikemas dalam bentuk CD-ROM. Materi yang disajikan bisa dalam bentuk tulisan atau multimedia, seperti audio dan video, dalam format mpeg-1, avi, atau mov.

Hingga tahun 1994, Computer-Based Training terus diterima oleh masyarakat luas. Oleh sebab itu, Computer-Based Training mulai hadir dalam beberapa bentuk paket yang lebih menarik dan CBT mulai diproduksi secara masif.

Pada tahun 1997, hadir Learning Management System (LMS). LMS ini hadir beriringan dengan perkembangan teknologi internet, yang mana masyarakat di dunia mulai beralih menggunakan internet. Pada masa itu juga, masyarakat mulai merasakan kebutuhan akan informasi yang bisa didapatkan dengan cepat sebagai sebuah kebutuhan yang mutlak, yang mana memungkinkan lokasi dan jarak bukan lagi menjadi halangan.

Berdasarkan kebutuhan itu lah, Learning Management System akhirnya hadir. Perkembangan LMS yang semakin pesat kemudian memunculkan sebuah pemikiran standar baru yang dapat mengatasi masalah interoperabilitas yang terjadi antar LMS satu dengan lainnya. Beberapa contoh bentuk standar yang muncul, seperti standar yang dikeluarkan oleh Airline Industry CBT Committee (AICC), standar dari IEEE LOM, ARIADNE, dan standar IMS.

Tahun 1999 dinyatakan sebagai tahun lahirnya aplikasi e-learning berbasis website. Perkembangan Learning Management System menjadi aplikasi e-learning berbasis website merupakan perkembangan secara total, yang mengubah sistem pembelajaran dan administrasi mengajar belajar. Learning Management System mulai dikombinasikan dengan majalah, surat kabar, dan situs-situs informasi lainnya.

Konten dari e-learning juga semakin kaya, dengan gabungan multimedia seperti video streaming dan penampilan interaktif, yang hadir dalam berbagai pilihan format data yang berukuran kecil dan lebih stadar. E-learning memungkinkan fleksibilitas dan efektivitas dalam proses pembelajaran. Maka itu, e-learning dikatakan sebagai sistem pembelajaran masa depan yang akan terus berkembang dari masa ke masa.

E-Learning Teori dan Aplikasi

tombol beli buku

Karakteristik E-Learning

E-learning memiliki beberapa karakteristik yang terbentuk dari sistem pelaksanaannya. Karakteristik yang pertama, ketika kita merujuk pada bahasa secara harfiah atau segi epistemologi dari e-learning sendiri yang berarti pembelajaran secara online atau elektronik, maka dapat dikatakan karakterisik e-learning adalah memanfaatkan media digital dan jasa teknologi elektronik.

Karakteristik e-learning yang kedua dilihat dari materi pembelajarannya. Materi pembelajaran pada e-learning biasanya berupa materi belajar dalam bentuk digital yang bersifat mandiri. Lalu, materi belajar tersebut disimpan dalam bentuk sistem komputasi. Ini berarti, materi pembelajaran ini dapat diakses oleh para peserta didik atau pendidik kapan saja dan di mana saja.

Karakteristik e-learning yang ketiga, yakni e-learning memungkinkan untuk membuat kurikulum, memanfaatkan jadwal pembelajaran, juga membuat sistem administrasi pendidikan yang dapat diakses setiap saat melalui jaringan komputer.

Jenis-Jenis E-Learning

Berdasarkan waktu pelaksanaan pembelajarannya, Clark & Mayer dalam Klinger (2008:179) membagi e-learning ke dalam dua klasifikasi, yaitu:

  1. Pembelajaran sinkron atau synchronous e-learning, yakni pendidik dan peserta didik melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang sama. Contonya, yaitu melalui percakapan online, video konferensi, atau video real time.
  2. Pembelajaran asinkron atau asynchronous e-learning, yang mana pendidik dan peserta didik melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang berbeda. Contohnya, yaitu dengan menyediakan atau mengirim materi pembelajaran, aktivitas dalam bentuk blog, forum, atau wiki, melalui file sharing, email, atau situs tertentu.

Manfaat E-Learning

1. Menghemat Biaya

E-learning memungkinkan proses pembelajaran untuk dilakukan di mana pun dan kapan pun. Maka itu, pembelajaran melalui e-learning dinilai sangat efisien dalam segi biaya, karena tenaga pendidik maupun peserta didik tidak perlu membayar sejumlah biaya yang biasa dikeluarkan pada pendidikan konvensional, seperti biaya transportasi, biaya makan, biaya membeli buku, dan lain sebagainya. Modal atau biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan e-learning hanya gawai atau gadget yang mumpuni dan biaya internet.

2. Waktu Belajar Fleksibel dan Dapat Diatur Sendiri

Pada dasarnya, e-learning memungkinkan kegiatan belajar untuk dilakukan secara tepat waktu layaknya belajar secara konvensional. Oleh sebab itu, menjadi salah satu solusi bagi para peserta didik yang kerap kali menghadapi kesulitan untuk menentukan waktu belajar yang paling tepat untuk mereka, ditambah lagi harus memilah dan memilih materi yang harus mereka pelajari. tidak membutuhkan keharusan untuk on time layaknya kelas biasa.

E-learning memungkinkan peserta didik untuk secara fleksibel menempuh proses pendidikannya kapan saja yang mereka mau, mereka dapat mengatur waktunya sendiri, dan mengakses situs website e-learning sesuai dengan waktu belajar efektif mereka. Terlebih lagi, e-learning memberikan kemudahan dalam hal akses, di mana pendidik atau peserta didik bisa melakukan interaksi secara intens kapan pun dan di mana pun. Hal ini juga memungkinkan peserta didik untuk mengulang materi pembelajaran saat mereka belum memahami materi tersebut dengan baik.

3. Memungkinkan untuk Memantau Performa

Bagi para tenaga pendidik, e-learning memungkinkan mereka untuk memantau atau memonitor perkembangan peserta didik, secara khusus dalam menilai pencapaian pada materi yang diberikan. E-learning memiliki fitur analisa dan pelaporan tentang hal yang menjadi kesulitan, yang dihadapi para peserta didik. Kehadiran fitur ini bermanfaat bagi para pendidik untuk dapat melakukan evaluasi pada hal-hal atau masalah yang perlu diperbaiki dan solusi berupa metode yang tepat, yang perlu diterapkan kepada para peserta didik.

Dari sini, para pendidik dan pengelola pembelajaran kemudian dapat mencari dan menemukan sebuah solusi bersama atas permasalah dalam proses belajar mengajar yang ditemukan.

Sebagai contoh, saat ada peserta didik yang tidak lulus dalam salah satu ujian, maka pendidik dapat menawarkan atau memberikan metode pembelajaran yang dinilai cocok dengan kebutuhan peserta didik tersebut.

4. Meningkatkan Interaktivitas Antara Pendidik dan Peserta Didik Pada Proses Pembelajaran

Apabila e-learning diciptakan secara tepat dan cermat, e-learning dapat meningkatkan interaktivitas antara tenaga pendidik dengan peserta didik, juga antara peserta didik dengan peserta didik lainnya, ketika proses pembelajaran berlangsung.

E-learning memungkinkan interaksi yang berbeda dengan pembelajaran konvensional atau tatap muka. Pada pembelajaran konvensional, kita sering menemukan peserta didik yang tidak berani atau tidak mempunyai kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan ketika sedang diskusi. E-learning memungkinkan peserta didik untuk lebih berani, karena tampil secara tidak langsung, dan dapat menyampaikan pendapat atau pertanyaannya kapan pun.

5. Jangkauannya Lebih Luas 

Fleksibilitas e-learning dalam segi waktu dan tempat, memungkinkan untuk menjangkau lebih banyak atau lebih luas peserta didik. Dalam e-learning, ruang dan waktu tidak lagi menjadi penghalang. Siapa pun, di mana pun, dan kapan pun, dapat belajar melalui e-learning, karena segala interaksi dengan sumber pembelajaran dilakukan secara online melalui internet. Kesempatan untuk belajar terbuka secara lebar untuk siapa pun yang butuh dan menginginkan.

6. Penyimpanan dan Penyempurnaan Materi Pembelajaran Menjadi Lebih Mudah

Fitur-fitur yang tersedia dalam media digital dan perangkat lunak elektronik yang digunakan sebagai sarana e-learning memungkinkan pendidik dan para peserta didik untuk dapat menyimpan, mengubah, atau menyempurnakan materi pembelajaran secara mudah dan cepat.

7. Menambah Jaringan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jangkauan e-learning sangat luas, sehingga memungkinkan mereka yang menggunakannya untuk dapat menemui banyak orang dari berbagai daerah, bahkan berbagai negara. Sebab, e-learning berbasis internet dan melalui situs website yang dapat diakses secara mendunia.

Maka itu, jika anda menggunakan e-learning, anda dapat bertemu dan menambah koneksi atau jaringan dengan berkenalan dengan sesama peserta didik dari lintas daerah atau lintas negara. Terkadang juga ada kelompok atau komunitas e-learning tertentu yang dapat kamu ikuti untuk mencari dan berbagi informasi.

Panduan Membangun E-Learning Platform

tombol beli buku

Kekurangan E-Learning

Melansir dari University of Illinois dalam Illinois Online Network (2012), terdapat beberapa kekurangan e-learning yang dapat menjadi pertimbangan dan perlu diantisipasi dalam pengembangannya. Kekurangan e-learning dibagi menjadi enam kategori utama, the technology, the facilitator, the administration and faculty, the student, the curriculum, dan the online environment. Beberapa faktor yang menjadi kelemahan dari e-learning sendiri adalah teknologi, siswa, fasilitator, dan kurikulum yang tidak siap untuk mengadopsi sistem e-learning.

Bullen dan Beam dalam Suyanto (2010: 7) secara lebih lanjut mengkritisi beberapa kekurangan e-learning lainnya, yakni:

  • Terdapat beberapa tempat yang tidak memiliki akses internet.
  • Masih terdapat kekurangan sumber daya atau tenaga yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengakses internet.
  • Terdapat kekurangan pada penguasaan bahasa komputer.
  • Perubahan yang cukup drastis pada peran guru, yang semula menguasai sistem pembelajaran konvensional, kini menjadi harus menguasai sistem pembelajaran yang berbasis internet.
  • Terdapat kecenderungan untuk mendorong perkembangan aspek komersial dan bisnis, dan malah mengabaikan aspek sosial dan aspek akademik.
  • Bergantung pada motivasi peserta didik, jika peserta didik tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, maka kemungkinan besar ia akan gagal.
  • Proses belajar dan mengajar lebih cenderung menjadi sistem pelatihan, bukan pendidikan.
  • Interaktivitas antara pendidik dan peserta didik bisa sangat tinggi, tapi bisa juga sangat rendah. Sebab, kehadiran secara virtual dapat membuat peserta didik menggampangkan proses pembelajaran dan kemudian bersifat pasif.

Cara Menggunakan E-Learning

E-learning yang digunakan setiap sektor dari berbagai bidang yang berbeda memang mungkin saja berbeda. Ada yang menggunakan situs website sendiri, ada juga yang menggunakan aplikasi, dan sebagainya. Namun, secara umum cara menggunakan e-learning adalah sebagai berikut.

  • Buka situs website e-learning.
  • Daftarkan diri atau jika sudah terdaftar, isi alamat email dan kata sandi.
  • Melengkapi data diri, seperti nama lengkap, nama institusi atau sekolah, kontak, alamat rumah, dan lain-lain.
  • Menunggu email balasan dari situs website e-learning terkait keberhasilan pendaftaran yang telah kamu lakukan. Jika sudah dinyatakan berhasil, selanjutnya kamu akan diarahkan untuk melakukan verifikasi email.
  • Apabila situs website e-learning yang kamu pilih itu berbayar, maka selanjutnya kamu akan diminta untuk membayar sejumlah biaya paket yang kamu pilih.
  • Setelah pendaftaran dan pembayaran berhasil, kamu dapat mengakses situs website e-learning beserta seluruh isinya di mana pun dan kapan pun.

Nah, itu dia Grameds penjelasan mengenai e-learning yang wajib kamu ketahui. Semoga penjelasan di atas dapat menambah pengetahuan kalian mengenai sistem pembelajaran e-learning. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap untuk memberikan informasi terbaru dan terlengkap bagi kalian yang ingin menambah wawasan.

 

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy