Exfoliating adalah – Bagi kamu yang rutin melakukan perawatan kulit secara intensif, tentu exfoliating atau eksfoliasi bukanlah istilah asing. Pasalnya, exfoliating merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rutinitas perawatan kulit. Sel kulit mati yang tidak dibersihkan secara rutin akan menjadi masalah pada kulit.
Lalu, seberapa penting sih exsfoliasi itu dan bagaimana cara melakukannya? Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas mengenai exfoliating.
Table of Contents
Apakah Exfoliating Penting untuk Dilakukan?
Exfoliating adalah sebuah cara yang dilakukan untuk mengangkat atau mengikis sel kulit mati yang berada di lapisan terluar kulit. Sel kulit mati yang tidak dibersihkan secara rutin dapat menumpuk dan menjadikan kulit kusam, kering, hingga berjerawat.
Hal ini dikarenakan lapisan kulit mati yang tidak mengelupas, sel-sel baru di bawahnya yang siap beregenerasi tidak dapat muncul ke permukaan. Tidak hanya itu, sel kulit mati yang menumpuk dapat membuat pori-pori tersumbat.
Pada umumnya, kulit akan membuang lapisan terluarnya secara alami setiap satu bulan sekali. Lapisan tersebut dapat mengelupas dengan sendirinya. Sayangnya, laju pengelupasan kulit akan semakin melambat seiring bertambahnya usia. Di samping itu, beberapa orang memiliki kulit yang tidak mengalami pengelupasan secara rutin.
Melakukan exfoliating sangat penting agar kulit mengelupas lebih cepat sekaligus untuk meringankan beberapa kondisi kulit. Exfoliating juga dapat memperbaiki warna dan tekstur kulit sehingga kulit dapat melakukan regenerasi untuk menumbuhkan sel-sel baru.
Untuk kamu yang kesehariannya menggunakan produk skincare tidak perlu khawatir. Perawatan ini dapat mengoptimalkan kerja bahan aktif pada produk skincare karena dapat meresap dengan baik ke dalam kulit. Dengan demikian, manfaat dari produk skincare menjadi lebih optimal.
Exfoliating juga dapat menjadikan kulit lebih cerah karena saat tumpukan sel kulit mati telah terangkat, aliran darah pada kulit wajah menjadi lebih lancar. Kulit pun terlihat lebih sehat.
Mengingat sedemikian banyak manfaat dari exfoliating atau eksfoliasi ini, semua orang dapat melakukannya. Kamu dapat melakukan perawatan di rumah secara mandiri maupun di klinik kesehatan. Namun demikian, kamu harus menyesuaikan tindakan exfoliating dengan kondisi, kebutuhan, dan jenis kulit.
Pastikan kamu memilih jenis exfoliating yang cocok dengan kulitmu. Exfoliating yang berlebihan justru dapat menyebabkan masalah kulit lainnya, seperti iritasi, kemerahan, atau jerawat. Bukannya sehat, malah sakit. Tentu kamu tidak ingin mengalaminya kan?
Tanda-Tanda Kamu Harus Melakukan Exfoliating
Jika kamu mengalami tujuh tanda-tanda di bawah ini, itu artinya kamu perlu melakukan exfoliating skincare. Ketujuh tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kulit Gelap dan Kusam
Jika kulit wajahmu terlihat gelap dan kusam, artinya kulitmu tidak sehat, cerah, dan berkilau. Padahal wajah yang sehat, cerah, dan berkilau merupakan dambaan hampir semua orang. Jika kamu ingin memiliki kulit sebagus itu, kamu bisa melakukan exfoliating.
Jika kamu tetap mengoleskan make up di wajahmu, maka make up tersebut akan menutupi sel-sel kulit yang telah mati. Hasilnya permukaan kulit menjadi tidak rata serta tampak kasar dan bersisik. Pengelupasan sel-sel kulit yang telah kering menjadikan kulit terasa lembut dan segar.
2. Pori-Pori Tampak Besar dan Kendor
Karena menjadi tempat folikel rambut tumbuh, bentuk awal pori-pori wajah memang terbuka. Hanya saja, saat ada kotoran dan kulit mati yang bertumpuk, pori-pori tersebut akan mengembang untuk menampung semuanya. Hal tersebut mengakibatkan pori-pori semakin membesar dan terlihat dengan jelas.
Dengan exfoliating, kotoran-kotoran tersebut akan terangkat. Secara bertahap ukuran pori akan kembali ke ukuran aslinya. Jika kamu mendapati ukuran pori-pori wajahmu berukuran besar. Kamu bisa menganalisanya lebih dulu, bahkan kalau perlu mengkonsultasikannya dengan dokter kulit, lalu melakukan exfoliating.
3. Sering Muncul Bruntusan dan Jerawat
Bruntusan di wajah biasanya berupa bintik-bintik kecil berwarna merah. Pada umumnya, bruntusan muncul karena folikel-folikel rambut tersumbat oleh sel kulit mati. Oleh karena itu, apabila kelebihan minyak dan kotoran yang menjadi akar penyebabnya dapat diatasi, jumlah bruntusan akan berkurang.
Exfoliating juga berperan besar dalam membersihkan pori dan memudarkan bekas jerawat yang membandel. Untuk mengatasi kedua masalah pada wajah ini, cara yang paling banyak digunakan adalah eksfoliasi secara kimiawi, terutama menggunakan toner beta-hydroxid acid (BHA) yang terbukti bisa membersihkan penyebab bruntusan dan jerawat hingga ke pori-pori. Melakukan exfoliating secara fisik dengan scrub tidak disarankan karena justru dapat menyebabkan peradangan.
4. Skincare Tidak Dapat Terserap Kulit dengan Maksimal
Mungkin saja kamu pernah merasakan bahwa produk skincare yang kamu gunakan seperti essence, serum, atau tabir surya (sunscreen dan sunblock) sangat lama terserap oleh kulit? Bahkan sampai menyebabkan terbentuknya gumpalan-gumpalan kecil seperti daki.
Kondisi tersebut mengisyaratkan banyaknya sel kulit mati yang menyumbat pori-pori pada permukaan kulit. Pori-pori yang tersumbat mencegah skincare untuk masuk dan meresap ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam sehingga kulit tidak dapat ternutrisi dengan baik. Dengan melakukan exfoliating, kotoran di dalam pori akan terangkat sehingga tidak ada lagi yang mencegah produk skincare untuk masuk ke dalam lapisan kulit.
5. Wajah Tampak Keriput dan Muncul Garis Halus
Siapa bilang keriput hanya terjadi pada orang yang telah menginjak usia di bawah 35 tahun? Orang-orang yang usianya di bawah 35 tahun pun juga bisa memiliki keriput pada wajah. Jika banyak terdapat sel-sel kulit kering dan mati, make up yang kamu gunakan tidak akan menyatu dengan permukaan kulit.
Dengan kondisi itu, polesan make up akan menimbulkan lapisan sehingga garis-garis halus mulai terlihat. Dengan melakukan exfoliating, garis-garis halus atau keriput yang terbentuk dapat disamarkan.
6. Kulit Jadi Kasar dan Sering Muncul Dry Patch
Pernah nggak Grameds, kamu menemui kulit kering atau dry patch atau kulit kering yang terlihat berwarna keputihan atau mengelupas setelah kamu menggunakan foundation atau bedak alas lainnya? Jika pernah, itu isyarat bahwa kamu perlu melakukan perawatan exfoliating. Mengapa begitu? Karena sudah terlalu banyak sel kulit mati yang menumpuk di wajahmu.
7. Kulit di Beberapa Area Wajah Menghitam, Kering, dan Kasar
Secara keseluruhan, wajahmu tidak terlihat gelap atau kusam. Hanya saja pada bagian tertentu, terutama pada bagian ujung mulut dan cuping hidung, akan tampak lebih hitam, kering, kasar, cakey, dan flaky. Jika wajahmu sudah menunjukkan kondisi seperti ini, kamu bisa melakukan exfoliating dengan menggunakan exfoliating toner, face scrub, atau clay mask yang memiliki fungsi eksfoliasi.
Jenis Perawatan Exfoliating
Ada dua jenis yang dapat kamu pilih untuk melakukan exfoliating, yaitu secara kimiawi dan mekanik. Keduanya sama-aman aman untuk dilakukan selama digunakan sesuai dengan jenis dan kebutuhan kulit masing-masing. Di bawah ini kita bahas lebih mendalam mengenai perbedaan antara keduanya.
1. Eksfoliasi kimia (chemical peeling)
Chemical peeling merupakan eksfoliasi kimia karena menggunakan bahan kimia dalam pemanfaatannya untuk memperbaiki kulit dengan mengangkat lapisan kulit paling luar. Tujuan dari perawatan ini adalah untuk peremajaan kulit dengan mengatasi kerutan pada kulit, tekstur kulit yang tidak rata, dan memutihkan kulit wajah yang mengalami luka.
Agar hasil yang didapatkan maksimal, eksfoliasi kimia ini biasanya dilakukan oleh tenaga profesional seperti dokter kulit. Dimulai dengan melakukan investigasi dengan pertanyaan-pertanyaan seperti riwayat kesehatan kulit, obat-obatan yang kamu konsumsi, alergi, dan semacamnya. Dari hasil investigasi tersebut, dokter kulit dapat menentukan treatment seperti apa yang harus dilakukan.
Selama dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar, metode ini aman untuk kulit. Namun demikian, kamu tidak melakukannya di rumah secara mandiri. Hal ini dikarenakan chemical peeling pada dasarnya termasuk perawatan medis. Jika kamu melakukannya sendiri, kamu akan beresiko terkena efek samping atau bahkan mengalami kerusakan kulit secara permanen.
Apakah tidak bisa melakukannya secara mandiri di rumah? Tenang saja, penjelasan di atas bukan berarti kamu tidak boleh menggunakan produk skincare yang mengandung bahan eksfoliasi kimia sama sekali. Kamu tetap diperbolehkan menggunakan produk kimia eksfoliator secara manduiri seperti alpha-hydroxy acid atau beta-hydroxy acid (AHA da BHA). Satu hal yang perlu untuk kamu ingat selalu, gunakan sesuai anjuran yang tertera pada produk agar tidak terjadi exfoliating secara berlebihan.
Eksfoliasi kimia metode chemical peeling diyakini efektif menghilangkan kerutan di wajah, sekaligus memperbaiki tekstur dan warna kulit. Hasil yang optimal dapat kamu rasakan secara bertahap karena pada pemakaian pertama mungkin hasil yang kamu dapatkan masih kurang memuaskan.
2. Eksfoliasi Fisik (Scrub)
Di samping eksfoliasi kimia atau chemical peeling, alternatif lain yang tidak kalah populer adalah eksfoliasi fisik menggunakan scrub. Kamu dapat menemukannya ada banyak produk skincare berbahan dasar scrub yang menawarkan kelebihan. Tidak hanya itu, eksfoliasi dengan metode scrub ini juga bisa kamu temukan pada bahan alami, seperti butiran gula, garam,batu apung, hingga oatmeal.
Eksfoliasi dengan metode ini dapat mencegah terjadinya pori-pori tersumbat, jerawat, dan komedo. Gesekan langsung antara scrub dengan wajah dapat mengangkat kotoran-kotoran yang berada di permukaan kulit dan menutupi pori-pori. Jika kamu ingin melakukan eksfoliasi secara mandiri dengan metode scrub, lakukan dengan lembut dan hindari menekan kulit dan wajah terlalu keras. Melakukan eksfoliasi scrub terlalu keras pada wajah dapat menyebabkan iritasi, sensasi perih, kemerahan, dan iritasi.
Namun demikian, jika kamu sedang mengalami jerawat, kamu tidak disarankan untuk menggunakan cara ini. Gesekan langsung antara partikel gerinjil dengan kulit dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit yang sudah terlanjur meradang karena jerawat. Jika demikian, kulit yang berjerawat akan semakin meradang dan justru dapat menumbuhkan jerawat-jerawat baru.
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit, scrubbing dapat kamu lakukan satu sampai dua kali dalam sepekan secara rutin. Selama dilakukan dengan cara yang benar, kulitmu akan tampak lembut, bersih, dan cerah setelah melakukan scrubbing. Di samping scrubbing, kamu dapat melakukan eksfoliasi fisik dengan menggunakan serat microfiber, sponge, atau sikat halus. Meski demikian, metode ini belum tentu cocok untuk diterapkan pada semua orang.
Cara Melakukan Eksfoliasi di Rumah
Sebenarnya, tanpa harus ke dokter kecantikan atau klinik kecantikan, kamu dapat melakukan eksfoliasi wajah di rumah secara mandiri. Namun demikian, kamu perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak mengalami iritasi kulit. Di bawah ini, kita akan menguas bersama bagaimana cara dan tahapan untuk melakukan eksfoliasi di rumah.
1. Menggunakan Alat dan Bahan yang Sesuai
Langkah pertama yang paling penting dilakukan sebelum melakukan eksfoliasi adalah dengan mengenali kondisi kulitmu. Dengan mengenali kondisi kulit, kamu dapat mengetahui metode eksfoliasi apa yang akan kamu gunakan, alat dan bahan apa saja yang diperlukan, dan lainnya.
Untuk kamu yang memiliki kondisi kulit sensitif, kering, atau mudah berjerawat, exfoliating fisik atau manual bisa dilakukan dengan menggunakan washlap atau kain bersih yang lembut. Jika kulitmu berminyak, kamu bisa menggunakan sikat wajah yang lembut dan scrub. Kehati-hatian dalam melakukan exfoliating dengan metode ini sangat ditekankan.
Sementara itu, jika kamu memilih exfoliating secara kimiawi, kamu dapat memilih produk yang cenderung mengandung asam. Jika kulitmu kering dan kombinasi, kamu bisa memanfaatkan produk skincare yang mengandung AHA. Sementara jika kamu memiliki kulit yang sensitif, kamu dapat menggunakan (BHA).
Kamu yang memiliki kulit berminyak dan berjerawat tidak perlu khawatir. Kamu dapat menggunakan produk skincare yang memiliki kandungan asam salisilat, retinoid atau retinol, atau asam glikolat. Yang perlu menjadi catatan adalah produk dengan kandungan retinol atau retinol sangat tidak dianjurkan untuk ibu hamil atau yang sedang menjalani program hamil. Pasanya zat ini dapat meresap ke plasenta yang dapat membahayakan janin.
2. Lakukan dengan Lembut
Selama melakukan exfoliating, pastikan kamu melakukannya dengan lembut. Gerakan lembut dapat mengurangi terjadinya iritasi atau peradangan. Jika kamu melakukannya dengan scrub atau bahan kimia, oleskan bahan-bahan tersebut ke wajah secukupnya, lalu gerakkan tangan dengan arah memutar secara perlahan dan lembut.
Jika sikat atau washlap yang kamu gunakan, usapkan di wajah atau kulit secara lembut sehingga membentuk garis-garis pendek yang merata. Usap selama 30 detik, lalu bilas dengan air hangat sampai bersih.
3. Lakukan Secara Berkala
Melakukan exfoliating tidak cukup hanya sekali. Proses ini perlu dilakukan secara rutin dan kontinyu dengan kadar yang sesuai. Exfoliating wajah kombinasi dan sensitif atau kering dapat dilakukan sebanyak 1-2 kali dalam sepekan. Sebaiknya exfoliating dilakukan tidak lebih dari itu untuk menghindari terjadinya iritasi dan kemerahan pada kulit dengan kondisi tersebut. Jika wajahmu berminyak, kamu dapat melakukan exfoliating lebih sering, yakni sekitar 3 kali dalam sepekan.
Apabila terdapat luka bakar atau luka terbuka pada area wajah, sebaiknya kamu menunda exfoliating sampai luka tersebut menutup. Beberapa produk berfungsi untuk menstimulasi exfoliating bagian tubuh selain wajah, kamu dianjurkan untuk menghindari pemakaian produk tersebut pada wajah. Hal ini dikarenakan formula produk untuk wajah dan bagian tubuh lainnya dirancang berbeda.
4. Gunakan Bahan Alami
Selain produk skincare yang dijual di pasar, kamu juga bisa membuat produk exfoliating dengan memanfaatkan bahan alami. Contoh bahan alami untuk exfoliating yang mudah kamu dapatkan adalah kopi bubuk, gula pasir, oatmeal, dan madu. Di bawah ini kita akan mengulas contoh pemanfaatan bahan alami untuk exfoliating.
Pertama, kamu perlu menyiapkan setengah cangkir gula pasir dan dua sendok teh minyak zaitun. Kedua, tuangkan kedua bahan tersebut ke dalam wadah kecil dan aduk hingga rata. Ketiga, setelah kedua tercampur dengan rata, scrub dapat kamu oleskan ke permukaan wajah.
Pastikan scrub telah tersebar merata di seluruh permukaan wajah, gosok secara lembut dan perlahan kurang lebih selama 3-4 menit. Keempat, bilas wajah hingga bersih menggunakan air hangat lalu keringkan. Kelima, setelah wajah mengering, kamu dapat mengoleskan toner dan pelembap pada wajah.
Grameds, itulah pembahasan kita mengenai exfoliating. Bagi kamu yang ingin melakukan perawatan wajah dan diri, Gramedia siap mengiringi langkahmu dengan buku-buku terbaik yang bisa kamu dapatkan di Gramedia.com agar kamu bisa memperoleh informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Mutiani Eka Astutik
BACA JUGA:
- 11 Jenis Masker Wajah dan Fungsinya
- 14 Urutan Penggunaan Skincare Pagi hingga Malam yang Benar
- Mengenal Ceramide sebagai Kandungan Skincare yang Populer
- Apa Itu Moisturizer? Manfaat dan Tips Memilihnya
- Apa Itu Retinol? Fungsi Retinol untuk Kulit Glowing dan Sehat
- Double Cleansing: Manfaat hingga Produk-Produk yang Bikin Glowing
- Rekomendasi Treatment Wajah untuk Merawat dan Mempercantik Kulit Wajah
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien