Kenali Fakta Anak Kedua – Bagi para orang tua perlu untuk mengetahui perkembangan yang terjadi pada anak kedua karena jika tidak diperhatikan maka si anak akan merasa tidak diperlakukan secara adil. Oleh karena itu, untuk mengasah kemampuan yang dimiliki anak kedua, orang tua harus melihat perkembangan yang terjadi pada anak kedua.
Adapun perkembangan yang terjadi, seperti perkembangan sifat, perkembangan emosi, dan lain-lain. Pada umumnya, sifat yang ada pada anak kedua cenderung manja dan terkadang suka memberontak. Jadi, bisa dikatakan kalau anak kedua memiliki sifat yang bertolak belakang dengan anak pertama.
Sifat yang bertolak belakang ini terkadang membuat para orang tua lebih menyukai anak pertama yang memiliki sifat penurut dan bisa diandalkan orang tua. Sebelum anak kedua merasa diperlakukan tidak adil, maka sebaiknya para orang tua mengetahui fakta-fakta yang ada pada anak kedua. Ingin tahu fakta-fakta anak kedua?
Table of Contents
20 Fakta Anak Kedua
Penting bagi orang tua untuk mengetahui fakta-fakta anak kedua. Berikut 20 fakta tentang anak kedua yang perlu diketahui oleh orang tua.
1. Suka Memberontak Atau Sulit Diatur
Umumnya anak kedua memiliki sifat sulit diatur. Kok bisa sulit diatur? Itu karena anak kedua merasa kurang diperhatikan atau diperlakukan kurang adil. Hal itu terjadi bukan tanpa alasan, anak kedua berada di tengah-tengah urutan anak dalam keluarga sehingga orang tua tidak begitu perhatian terhadap anak kedua.
Jika hal ini berlangsung secara terus menerus akan berdampak kurang baik terhadap anak kedua. Alangkah baiknya orang tua perlu menyadari akan hal ini supaya anak kedua tidak menjadi pribadi yang lebih nakal.
Sering melakukan komunikasi dengan anak kedua menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua supaya mengenal lebih dekat kepribadian anak kedua. Untuk melakukan hal seperti ini sangat tidak mudah bahkan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga orang tua harus tetap sabar dan harus terus mencoba.
Jadi, apakah kamu sudah berkomunikasi dengan anak kedua?
2. Selalu Mencoba Mencari Perhatian
Urutan anak kedua yang berada di antara anak pertama dan anak bungsu. Karena hal inilah maka anak kedua selalu mencoba berbagai macam cara hanya untuk mendapatkan perhatian orang tua. Namun, biasanya orang tua tidak mengetahui bahwa anak kedua sedang mencari perhatian.
Biasanya cara-cara yang dilakukan anak kedua untuk mendapatkan perhatian, seperti mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada orang tua, selalu mencoba mengajak bermain orang tua, bahkan tidak menutup kemungkinan kalau anak kedua menjadi anak yang bandel.
Apakah kamu ingin anak kedua menjadi anak yang bandel? Jadi, sesekali coba menjawab pertanyaan dari anak kedua dan kalau bisa bermain dengan anak kedua dalam waktu yang cukup sering.
3. Suka Merendah Diri
Pada umumnya, para orang tua beranggapan bahwa anak pertama sebagai suatu kebanggaan yang dimiliki oleh keluarga. Sedangkan anak kedua adalah anak terakhir atau bungsu yang selalu dimanja oleh orang tua. Karen hal inilah, anak kedua selalu merasa rendah diri.
Jadi, sebelum anak kedua menjadi pribadi yang selalu merasa rendah diri, sebaiknya para orang tua selalu berbuat adil dalam memberikan kasih sayang kepada anak. bagaimana caranya supaya orang tua bisa berlaku adil?
Langkah awal untuk berlaku adil kepada orang tua dapat dilakukan dengan cara membuang anggapan bahwa anak pertama menjadi kebanggaan keluarga dan anak terakhir sangat dimanja. Setelah melakukan hal itu barulah orang tua mulai membiasakan diri untuk berlaku adil.
4. Sering Merasa Sendiri
Dalam sebuah keluarga biasanya anak kedua cenderung untuk menyendiri. Hal ini dikarenakan orang tua tidak memberikan perhatian kepada anak kedua secara adil. Karena hal itu, anak kedua merasa gagal mendapatkan perhatian dari orang tua.
Bahkan, anak kedua bisa merasa kalau di dalam keluarganya ia merasa asing atau tidak ada yang mengenal dirinya. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan anak kedua, baik itu kesehatan fisik atau kesehatan jiwa.
Jika sudah seperti ini, anak kedua akan menjadi pribadi yang tertutup dan selalu menarik diri dari lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, lingkungan pertemanan, dan lain-lain.
Dengan demikian, anak kedua membutuhkan dukungan dan kasih sayang yang adil dari orang tua serta dari kakak dan adiknya. Dengan melakukan hal ini maka risiko anak kedua merasa asing di dalam keluarga akan berkurang.
5. Mempunyai Perasaan Yang Lebih Sensitif
Anak kedua biasanya memiliki perasaan yang lebih sensitif sehingga ia mudah untuk merasakan sesuatu hal yang janggal. Misalnya, ketika kakak atau adiknya berperilaku tidak seperti biasanya maka anak kedua cepat mengetahui akan hal itu. Sifat ini bisa dikatakan sebagai suatu hal yang bisa bermanfaat terutama dalam sebuah keluarga.
Dengan kata lain, anak kedua bisa dikatakan sebagai orang yang mampu membuat keterbukaan dalam sebuah keluarga. Keterbukaan ini sangat penting dalam sebuah keluarga karena bisa membuat hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.
Jadi, jangan pernah memandang anak kedua dengan sebelah mata karena siapa tahu dikemudian hari anak kedualah yang melindungi keluarga dari kehancuran.
6. Berjiwa Kreatif Yang Tinggi
Fakta anak kedua berikutnya adalah berjiwa kreatif. Jiwa kreatif yang dimiliki anak kedua berasal dari kebiasaan-kebiasaan dirinya yang sering dilakukan untuk mendapatkan perhatian orang tua.
Jiwa kreatif anak kedua yang terbentuk dari sebuah keluarga merupakan pertanda baik bagi anak kedua, tetapi di sisi lain sifat ini menandakan bahwa ada suatu hal yang tidak baik-baik saja dalam sebuah keluarga. Hal-hal yang tidak baik ini sebaiknya segera dicari solusinya supaya tidak semakin parah dan tidak menyebabkan kehancuran.
Dengan ide-ide kreatif yang dimiliki maka semangat dan motivasi hidup anak kedua akan bertambah. Bukan hanya itu, ide-ide kreatif ini bisa membuat hidup anak kedua menjadi lebih indah.
7. Kompetitif
Sifat kompetitif yang dimiliki anak kedua berasal dari kekecewaan yang ada pada dirinya karena tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang secara adil. Anak kedua selalu merasa kalau kasih sayang yang diberikan orang tua hanya untuk kakak dan adiknya saja.
Anak kedua membentuk sifat kompetitif dengan tujuan untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua, kakak, dan adik. Sifat kompetitif ini jika dibiarkan secara terus menerus bisa menimbulkan perpecahan dalam sebuah keluarga.
Namun, di sisi lain sifat kompetitif jika diarahkan ke arah yang baik maka akan menghasilkan hal-hal yang baik juga. Misalnya, untuk mendapatkan nilai terbaik di kelas maka anak kedua harus siap bersaing dengan murid-murid lainnya.
8. Pintar Bernegosiasi
Anak kedua dianggap sebagai seseorang yang pintar untuk bernegosiasi karena ia mampu membuat lawan bicaranya tertarik dengan apa yang dibicarakan Karena kepandaiannya dalam bernegosiasi membuat anak kedua lebih disenangi untuk melakukan sebuah penawaran.
Kepintaran bernegosiasi yang dimiliki anak kedua bukan hanya penawaran saja, tetapi ia juga bisa pintar bernegosiasi dalam menyelesaikan sebuah masalah atau melerai saudara yang sedang bertengkar. Sifat ini bisa dikatakan sebagai sifat yang sangat bermanfaat untuk anak kedua dan keluarganya.
Sifat pintar bernegosiasi ini berbeda dari sifat-sifat anak kedua sebelumnya yang berasal dari permasalahan anak kedua terhadap keluarganya. Dengan kata lain, sifat ini adalah sifat alami yang dimiliki oleh anak kedua.
9. Tidak Suka Dibanding-Bandingkan
Fakta anak kedua berikutnya adalah anak kedua tidak suka dibanding-bandingkan. Mengapa anak kedua tidak suka dibanding-bandingkan? Itu karena kemungkinan anak kedua terkena masalah emosional lebih besar. Masalah emosional ini berasal dari kurangnya rasa cinta dan perhatian yang diberikan orang tua.
Bagi orang tua sebaiknya hindari membanding-bandingkan anak kedua dengan kakak dan adiknya. Hal ini penting untuk dilakukan supaya anak kedua tidak melakukan perlawanan yang bisa menyebabkan kerugian bagi anak kedua atau orang tua.
Selain itu, orang tua juga harus menyadari bahwa memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak secara adil sang perlu untuk dilakukan. Dengan melakukan hal ini, maka anak-anak akan merasa spesial.
10. Memiliki Pribadi Yang Menyenangkan
Anak kedua cenderung memiliki kepribadian yang menyenangkan. Kepribadian yang menyenangkan ini berasal dari kebiasaannya yang senang menyendiri. Dari kebiasaan inilah anak kedua mencoba untuk menghibur dirinya sendiri supaya bisa bahagia.
Selain bermanfaat bagi dirinya, menjadi pribadi yang menyenangkan juga bermanfaat bagi orang lain karena dengan kepribadian ini orang lain bisa terhibur. Dengan menjadi pribadi yang menyenangkan maka anak kedua akan sering mendapatkan pujian dari orang lain terutama pujian yang berasal dari keluarga/
Rasanya pasti akan senang sekali karena kepribadian ini mendapatkan apresiasi. Oleh karena itu, anak kedua harus menjaga kepribadian ini supaya tidak lagi merasa sedih dan tidak lagi menyendiri atau mengasingkan diri.
11. Lebih Mandiri
Kalau bicara soal sifat mandiri biasanya yang akan dibicarakan adalah anak pertama. Namun, berdasarkan fakta yang ada, anak kedua juga memiliki sifat mandiri yang tidak kalah baik dari sifat mandiri anak pertama.
Ketika keinginan kakak dan adiknya dipenuhi, sedangkan keinginan anak kedua tidak dipenuhi, maka sifat mandiri pada anak kedua akan muncul. Sifat mandiri itu ditunjukkan dengan cara mewujudkan keinginan yang sudah diharap-harapkan.
Bukan hanya itu, sifat mandiri anak kedua juga bisa dilihat ketika ia mampu memisahkan mana yang merupakan urusan keluarga dan mana yang bukan urusan keluarga. Dengan kata lain, anak kedua berani mengambil segala keputusan secara mandiri tanpa harus berpikir panjang.
12. Lebih Fleksibel Atau Mudah Bersosialisasi
Mudah bersosialisasi ini berasal dari kebiasaan anak kedua yang selalu mencari berbagai macam cara supaya bisa mendapatkan perhatian dari orang tua, kakak, dan adiknya. Dari kerja kerasnya itu, anak kedua jadi bisa merasakan manfaatnya yaitu orang lain jadi lebih senang berbicara dengan anak kedua.
Jika kamu memiliki teman yang mudah bersosialisasi bisa jadi teman itu adalah anak kedua. Anak kedua memiliki kemampuan untuk mudah bersosialisasi. Kemampuan bersosialisasi anak kedua sangatlah bermanfaat untuk dirinya dalam memperluas pertemanan.
Semakin banyak teman maka anak kedua akan semakin semangat untuk menjalani hidup. Oleh karena itu, bagi kamu anak kedua sebaiknya kemampuan diasah dengan baik, siapa tahu dikemudian hari kamu bisa sukses dari sifat mudah bersosialisasi ini.
13. Suka Menjadi Penengah Atau Mediator
Fakta anak kedua berikutnya adalah suka menjadi mediator. Urutan anak dalam keluarga inilah yang menjadikan sifat alami anak kedua muncul. Ia akan selalu mencari posisi untuk bisa berbuat adil tidak memihak kepada adik atau kakaknya.
Oleh karena itu, anak kedua jarang sekali bertengkar dengan kakak atau adiknya. Bahkan, anak kedua akan lebih memilih untuk mengalah daripada bertengkar.
14. Pribadi Yang Aktif
Pribadi yang aktif dapat diartikan seperti seseorang yang tidak bisa diam dan selalu ingin bergerak. Jika hanya diam saja maka akan muncul rasa bosan. Anak kedua berperilaku seperti ini bukan tanpa alasan, ia hanya ingin merasakan bagaimana rasanya mendapatkan kasih sayang secara adil.
15. Suka Mencoba Hal-Hal Baru
Senang mencoba hal-hal baru bisa dikatakan sebagai fakta yang dimiliki oleh anak kedua. Selalu ada kebahagiaan yang dirasakan oleh anak kedua ketika mencoba hal-hal baru.
Semakin banyak hal-hal baru yang dicoba maka semakin besar rasa bahagia yang muncul. Oleh karena itu, bagi kamu anak kedua jangan pernah takut untuk mencoba hal-hal yang baru.
16. Mudah Untuk Mengerti Atau Memahami Orang Lain
Jika kamu adalah seorang kakak atau adik yang sedang mengalami masalah dan butuh teman untuk bercerita maka anak kedualah yang sangat cocok untuk dijadikan teman bercerita.
Mengapa anak kedua sangat cocok untuk dijadikan teman bercerita? Itu karena anak kedua memiliki sifat mudah mengerti dan memahami orang lain. Ketika kamu sudah selesai bercerita dengan anak kedua maka hati dan pikiran akan terasa lebih tenang. Pikiran yang tenang akan membuat hidup lebih senang.
17. Senang Berbagi
Anak kedua dikenal sebagai pribadi yang senang berbagi. Dalam hal ini, berbagi yang dilakukan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan termasuk orang tua, kakak, dan adik.
Sifat berbagi yang dimiliki anak kedua sangat bermanfaat untuk dirinya terutama dalam hal pertemanan. Anak kedua mempunyai lebih banyak teman dibandingkan dengan anak pertama atau anak bungsu.
18. Tidak Egois
Fakta anak kedua berikutnya adalah tidak egois dalam melakukan sebuah kerja sama tim. Dengan kata lain, anak kedua akan mudah untuk bekerja sama dengan tim serta mau mendengarkan masukan-masukan dari orang lain.
Karena sifat ini, anak kedua tidak pernah dibenci oleh rekan satu timnya. Bahkan, anak kedua tidak segan untuk membantu rekan satu tim yang sedang kesulitan, walaupun itu bukan tugas anak kedua.
Jadi, masih ragu untuk bekerja sama dengan anak kedua?
19. Berani Mengambil Risiko
Jika dibandingkan dengan anak pertama, maka anak kedua lebih berani untuk mengambil risiko dalam melakukan berbagai macam hal terutama hal-hal baru. Keberanian anak kedua akan meningkat ketika ia mencoba hal-hal baru yang sangat disukai.
Dengan kata lain, anak kedua sangat suka diberikan tantangan-tantangan yang baru tanpa harus berpikir panjang.
20. Lebih Suka Memendamkan Masalah
Fakta anak kedua yang terakhir bisa dikatakan sebagai fakta yang sangat tidak baik bagi kesehatan fisik atau jiwanya. Itu karena masalah yang terus-terusan dipendam tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan cenderung menjadi beban pikiran.
Alangkah baiknya jangan terlalu sering memahami orang lain, tetapi kamu lupa memahami diri kamu sendiri. Bagi anak kedua sebaiknya cari teman untuk membagikan cerita ini supaya hati dan pikiran kamu tenang.
Kesimpulan
Anak kedua bisa dikatakan sebagai seorang anak yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua secara adil. Hal ini dikarenakan, anak kedua berada di urutan tengah antara kakak dan adik sehingga menyebabkan perannya sedikit tertutupi.
- 3 Kata Ajaib
- Anak Hiperaktif
- Anak Introvert di Sekolah
- Belajar Sambil Bermain
- Cara Konsisten Belajar
- Cara Membahagiakan Orang Tua
- Cara Mengajari Anak Membaca Yang Efektif
- Cara Mengajari Menyapih Anak Dari Asi
- Cara Mengatasi Anak Susah Makan
- Cara Menggosok Gigi Anak
- Cara Mendidik Anak
- Cara Mendidik Anak yang Sulit Diatur menurut Psikolog
- Cara Membangunkan Bayi yang Susah Bangun
- Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur
- Cerita Dongeng Sebelum Tidur Terbaru
- Daddy Issue
- Dekorasi Ulang Tahun Anak Perempuan dan Laki-laki
- Fakta Anak kedua
- Fakta Anak Ketiga
- Fakta Anak Pertama
- Dekorasi Ulang Tahun Anak Perempuan dan Laki-laki
- Joko Kendil
- Kewajiban Anak di Rumah
- Makanan Sehat untuk Anak
- Mainan Anak Zaman Now
- Meronce
- Mitos Firasat Hamil Anak Perempuan
- Parenting Anak
- Parenting Islami
- Proses Perkembangan Pada Bayi
- Perkembangan Pada Manusia
- Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan Anak pada Usia 1 Tahun
- Cerita Dongeng Sebelum Tidur Terbaru
- Strict Parents
- Tahap Perkembangan Bahasa Anak
- Teori Belajar
- Tips Agar Anak Cepat Membaca
- Tips Agar Anak Jago Bahasa Inggris
- Tips Menabung untuk Pelajar
- Tips Agar Kakak dan Adik Akur
- Toxic Parents
- Ucapan Selamat Ulang Tahun Untuk Anak
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien