Fungsi Meteran Listrik – Listrik menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Coba sebutkan, aktivitas apa yang tidak membutuhkan listrik saat ini? Bekerja di laptop butuh listrik, menonton TV butuh listrik, bahkan kita juga membutuhkan listrik agar bisa mengisi ulang daya baterai di smartphone.
Dengan setumpuk aktivitas ini, kebutuhan akan listrik terutama di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan bukan hanya karena aktivitas yang semakin banyak, tetapi juga karena jumlah penduduk Indonesia yang semakin padat setiap tahunnya dan semua penduduk itu membutuhkan listrik agar aktivitas harian mereka bisa berjalan dengan baik.
Di Indonesia sendiri, Perusahaan Listrik Negara atau yang dikenal dengan nama PLN, menjadi satu-satunya perusahaan yang menyediakan listrik bagi semua orang Indonesia. Untuk mendapatkannya, kita perlu datang ke kantor cabang PLN dan melakukan pendaftaran. Nantinya, petugas dari Perusahaan Listrik Negara akan datang ke rumah untuk survey dan memasang meteran, dan kabel untuk mengalirkan listrik.
Setelah proses pemasangannya selesai, kita bisa menggunakan listrik untuk aktivitas sehari-hari. Pihak Perusahaan Listrik Negara kemudian akan menghitung seberapa besar energi listrik yang kita gunakan selama satu bulan penuh, kemudian menggunakan hitungan itu sebagai patokan untuk menentukan berapa biaya tagihan listrik yang harus kita bayarkan. Semakin banyak energi listrik yang kita gunakan, maka akan semakin mahal juga tagihan yang harus kita bayarkan di akhir bulan.
Table of Contents
Pengertian Meteran Listrik
Saat melakukan pemasangan instalasi listrik, petugas akan memasang meteran dan kabel listrik. Kabel listrik berfungsi untuk mengalirkan listrik ke berbagai alat elektronik yang akan kita gunakan nantinya. Sedangkan satu lagi, petugas juga akan memasang meteran listrik.
Nah buat kamu yang belum tahu, meteran listrik adalah alat untuk mengukur berapa banyak energi listrik yang digunakan oleh pelanggan setiap harinya. Dengan adanya meteran listrik atau yang juga dikenal dengan KwH Meter ini, para pengguna dan petugas bisa melihat seberapa banyak listrik yang digunakan setiap hari. Nah karena fungsinya sangat penting, meteran listrik ini wajib ada di setiap bangunan para pelanggan, entah itu rumah, sekolah, kantor, atau bangunan lainnya. Di masa lalu, meteran analog menjadi satu-satunya jenis meteran yang digunakan. Namun saat ini, meteran listrik sudah tersedia dalam beberapa jenis dan jauh lebih canggih.
Jenis-Jenis Meteran Listrik
Jika membahas soal meteran listrik, mayoritas orang Indonesia mungkin hanya familiar dengan meteran listrik analog. Dulu, meteran listrik analog memang menjadi satu-satunya meteran listrik yang digunakan di Indonesia. Namun seiring waktu, meteran listrik kini juga tersedia dalam beberapa jenis. Ada jenis apa aja?
1. Meteran listrik analog
Meteran listrik analog adalah jenis meteran listrik pertama dan paling banyak digunakan di Indonesia, bahkan saat ini, masih banyak orang Indonesia yang menggunakan meteran listrik analog di rumahnya. Model meteran listrik satu ini memiliki counter digit yang menampilkan jumlah pemakaian energi listrik yang kita gunakan hari ini. Jenis meteran listrik analog digunakan oleh pelanggan yang menggunakan metode pembayaran pascabayar. Pihak PLN akan menghitung jumlah energi listrik yang digunakan pelanggan, dan menjadikannya patokan untuk menentukan berapa biaya yang harus digunakan oleh pelanggan. Nantinya, pelanggan akan melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan. Pembayaran biasanya dilakukan terakhir pada tanggal 20 setiap bulannya. Dulu, jika orang ingin membayar listrik, mereka hanya bisa pergi ke kantor cabang PLN. Namun sekarang, pembayaran listrik bisa dilakukan di banyak tempat. Selain kantor cabang PLN, para pelanggan juga bisa membayar tagihan listrik di ATM, di minimarket terdekat, bahkan pembayaran tagihan listrik juga bisa dibayarkan melalui smartphone kita.
2. Meteran listrik digital
Selangkah lebih modern dari meteran listrik analog, meteran listrik digital menjadi jenis meteran listrik kedua yang paling banyak digunakan di negara kita. Biasanya meteran listrik digital banyak digunakan di komplek perumahan besar. Sesuai dengan namanya, meteran listrik digital menggunakan teknologi digital. Jika meteran listrik analog hanya memiliki counter digit untuk menunjukkan jumlah pemakaian energi listrik, meteran listrik digital dilengkapi dengan layar LCD. Dibandingkan dengan meteran listrik analog, jenis meteran listrik satu ini jauh lebih efisien, dan lebih akurat dalam menunjukkan jumlah energi listrik yang kita gunakan setiap hari. Perbedaan lainnya adalah sistem pembayarannya. Pelanggan yang menggunakan meteran listrik digital menggunakan metode prabayar dimana pelanggan harus membeli token pulsa listrik.
3. Smart meter
Jenis meteran ketiga adalah smart meter. Meteran satu ini cukup banyak digunakan di Indonesia, dan lebih dikenal dengan nama meteran listrik pulsa. Kenapa disebut demikian? Ini karena meteran listrik pulsa atau smart meter menggunakan pulsa atau token listrik sebagai metode pembayarannya. Mereka yang menggunakan smart meter harus lebih dulu membeli token agar bisa menikmati energi listrik, dan melakukan isi ulang sebelum token habis agar listrik tidak mati. Smart meter bisa mendeteksi sisa token pulsa dan biasanya memberikan peringatan kepada pelanggan ketika token pulsa hampir habis. Menariknya, smart meter juga terhubung ke jaringan internet sehingga petugas tidak perlu lagi datang ke setiap rumah hanya untuk membaca meteran karena semuanya bisa dilihat di internet.
Meski meteran listrik analog masih menjadi meteran listrik yang umum digunakan di Indonesia, namun banyak juga orang yang sudah meninggalkan jenis meteran ini, dan beralih ke meteran digital atau smart meter. Selain lebih praktis, meteran listrik analog memiliki beberapa kekurangan, salah satunya karena meteran listrik analog kurang akurat jika dibandingkan dengan dua meteran lainnya.
Kebanyakan orang saat ini lebih memilih meteran listrik pulsa yang lebih akurat. Sayangnya penggunaan meteran listrik pulsa juga memiliki kekurangan. Meteran jenis ini bisa jadi lebih mahal ketimbang jenis meteran listrik lainnya. Ini karena pulsa listrik bekerja seperti pulsa internet. Jika pelanggan menggunakan listrik dengan bijak maka pulsa akan tahan lama. Namun penggunaan listrik yang boros membuat pulsa cepat habis.
Semakin boros kita, maka akan semakin banyak pulsa yang harus kita beli, dan itu membutuhkan biaya yang lebih banyak. Sementara listrik sangat penting untuk berbagai aktivitas sehari-hari, kita sebagai pelanggan tidak memiliki pilihan lain selain segera melakukan isi ulang ketika token listrik habis.
Hal yang berbeda justru terjadi jika kamu menggunakan meteran listrik analog. Meteran jenis ini menggunakan sistem pascabayar, dimana pelanggan bisa menggunakan energi listrik tanpa khawatir token listrik akan habis.
Fungsi Meteran Listrik
Dari pengertian seputar meteran listrik, kita tahu bahwa meteran listrik berfungsi untuk mengukur seberapa banyak energi listrik yang kita gunakan setiap hari. Namun mengukur jumlah energi listrik bukanlah satu-satunya fungsi benda ini. Meteran listrik sendiri memiliki beberapa fungsi penting. Berikut fungsi meteran listrik yang jarang diketahui!
1. Menjadi saklar pemutus arus listrik
Konsleting listrik menjadi masalah yang seringkali muncul. Jika dibiarkan, masalah satu ini bisa menyebabkan masalah serius, salah satu yang paling fatal adalah kebakaran. Mengingat bisa menyebabkan kerusakan yang sangat fatal, konsleting listrik jelas tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ketika terjadi konsleting listrik, pelanggan harus segera melapor ke kantor PLN.
Petugas PLN akan mengirimkan petugas untuk mengatasi masalah konsleting listrik ini. Terkadang dalam memperbaiki konsleting atau gangguan listrik lainnya, tidak jarang petugas melakukan pemutusan aliran listrik untuk sementara waktu. Nah meteran listrik berfungsi sebagai saklar untuk memutuskan aliran listrik.
Selain untuk perbaikan, kadang pihak PLN juga memutuskan aliran arus listrik ketika pihak pelanggan beberapa pelanggaran fatal seperti menggunakan pemakaian energi listrik di luar batas, hingga tidak membayar tagihan listrik selama beberapa bulan.
Tenang saja, jika pihak PLN memutus aliran listrik untuk perbaikan, maka pemutusan ini hanya berjalan sementara. Setelah perbaikan selesai, aliran arus listrik akan kembali disambungkan. Namun beda ceritanya jika kamu menunggak dalam urusan pembayaran. Tentu saja, setelah membayar tagihan, kamu bisa kembali menggunakan listrik. Namun alih-alih disambungkan kembali, kamu harus melakukan pengajuan seperti saat pertama kali memasang listrik di rumah.
2. Menjadi pembatas daya listrik
Selain berfungsi untuk mengetahui jumlah energi listrik yang digunakan, atau melakukan pemutusan energi listrik, fungsi lain sebuah meteran listrik yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai pembatas daya listrik. Perlu kamu ketahui, ketika melakukan pemasangan listrik, pelanggan dan PLN terikat dalam sebuah kontrak pemasangan listrik.
Salah satu isi kontrak tersebut adalah, pelanggan dilarang menggunakan listrik melebihi batas yang sudah ditentukan. Untuk memastikannya, pihak PLN memasang meteran listrik yang bukan hanya berfungsi sebagai alat untuk melihat jumlah pemakaian energi listrik, tetapi juga sebagai pembatas daya listrik.
3. Mendeteksi token pulsa listrik
Fungsi meteran listrik lain yang tidak kalah penting adalah untuk mendeteksi token pulsa listrik. Seperti yang kamu ketahui, para pelanggan yang menggunakan smart meter atau meteran listrik digital harus membeli pulsa atau token untuk bisa menggunakan daya listrik. Nah yang membuat smart meter istimewa adalah, alat ini juga bisa mendeteksi token pulsa listrik yang tersisa dan mengingatkan pelanggan untuk segera melakukan isi ulang.
Biasanya meteran listrik akan berbunyi ketika pulsa yang tersisa sudah hampir habis, dan jika dibiarkan maka arus listrik akan terputus secara otomatis hingga pelanggan melakukan isi ulang. Tentu saja fungsi meteran listrik satu ini sangat penting bagi pelanggan, karena setidaknya pelanggan bisa segera mengisi ulang pulsa agar listrik tidak mati.
Fungsi meteran listrik satu ini tentu tidak berlaku untuk semua jenis meteran listrik. Mengingat meteran listrik analog menggunakan sistem pascabayar, fungsi ini hanya berlaku pada meteran listrik digital dan smart meter yang menggunakan sistem prabayar.
Tentu saja meteran listrik tidak memiliki fungsi yang sama. Semua itu tergantung pada jenis meteran listrik yang kita gunakan. Jika meteran listrik yang kamu gunakan adalah meteran listrik analog, maka fungsinya sangat terbatas yakni hanya untuk memberitahu jumlah energi listrik yang digunakan dan membatasi penggunaan.
Ini karena meteran listrik analog adalah jenis yang paling lawas diantara semua meteran listrik lain. Fungsi yang berbeda akan kamu dapatkan ketika menggunakan smart meter, selain bisa terhubung ke internet, meteran jenis ini juga jauh lebih akurat dalam menunjukkan energi listrik yang kamu gunakan setiap hari. Fungsi lainnya seperti yang dibahas sebelumnya, smart meter bisa mendeteksi jumlah token pulsa listrik yang tersisa saat itu.
Prinsip Kerja Meteran Listrik
Meteran listrik memiliki prinsip kerja. Tentu saja sama seperti fungsinya, setiap meteran listrik memiliki prinsip kerja yang berbeda, tergantung pada jenisnya.
1. Meteran listrik analog
Dimulai dari meteran listrik analog. Untuk membuatnya bekerja dengan baik, meteran listrik analog didukung oleh tujuh elemen yaitu kumparan tegangan, elemen penggerak, gelar mekanik, kumparan arus, rem magnet piringan alumunium, hingga yang terakhir terminal klem, dan name plate.
Prinsip kerja meteran listrik analog menggunakan metode induksi medan magnet. Karena medan magnet, piringan alumunium bekerja dan dapat menghitung energi listrik yang digunakan. Secara detail, arus listrik bergerak melewati kumparan yang kemudian menyebabkan fluks medan magnet, yang juga memicu terjadinya tegangan dan perputaran aliran listrik yang diinduksi menggunakan pergantian medan magnet dalam konduktor.
Perputaran aliran listrik ini dikenal dengan istilah eddy current. Di bagian atas kumparan penggerak terdapat piringan alumunium. Piringan alumunium ini kemudian berputar pada porosnya. Perputaran ini disesuaikan dengan energi listrik yang digunakan oleh pelanggan. Jika penggunaan energi listrik semakin banyak, maka piringan alumunium akan bergerak semakin cepat.
2. Meteran kerja digital
Sama seperti meteran listrik analog, meteran listrik digital juga didukung oleh beberapa elemen untuk bisa bekerja dengan baik. Elemen-elemen itu terdiri dari layar LED hijau dan merah, layar LCD, label wiring, keypad karet, name plate,terminal block, terminal cover, dan port MCB.
Selain elemen-elemen pendukung, meteran listrik digital juga dilengkapi sensor khusus yang bertugas untuk menghitung energi listrik yang kita gunakan. Meteran listrik digital memproses sinyal analog agar berubah menjadi sinyal digital, kemudian meteran listrik digital akan menghitung besar energi listrik. Hasilnya akan terhubung ke layar LCD dan bisa dilihat oleh pelanggan.
Sebelum memilih jenis meteran listrik yang akan digunakan, penting sekali untuk kita mengetahui fungsi, kegunaan, kekurangan, hingga prinsip kerja setiap jenis meteran listrik. Pasalnya setiap meteran listrik memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika kamu memilih meteran listrik analog, meteran listrik jenis ini harganya jauh lebih murah, namun karena merupakan jenis meteran listrik yang paling lawas, meteran jenis ini memiliki beberapa keterbatasan seperti jumlah energi listrik yang ditampilkan kurang akurat.
Meski masih digunakan, terutama di daerah pedesaan, banyak orang sekarang sudah beralih ke meteran listrik digital bahkan smart meter. Selain lebih efisien, meteran jenis ini juga jauh lebih akurat dalam menampilkan jumlah energi listrik yang kita gunakan. Sayangnya baik meteran listrik digital maupun smart meter menggunakan pulsa untuk bisa menyala.
Bagi sebagian orang, hal ini bukan masalah karena mereka bisa berhemat dan menggunakan listrik seperlunya saja. Namun bagi orang yang boros, meteran listrik digital maupun analog cukup merugikan karena pasti pulsa yang digunakan akan cepat habis, dan kita terpaksa membeli pulsa lagi dan lagi. Alhasil, pengeluaran juga jadi jauh lebih besar dari yang seharusnya.
Dengan mengetahui kelebihan serta kekurangan setiap jenis meteran listrik, kamu bisa memilih mana jenis meteran listrik yang paling cocok untukmu.
Buat para Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang listrik, kamu bisa banget mengunjungi www.gramedia.com. Di sini, kamu bisa mendapatkan berbagai buku seputar proxy dan ilmu pengetahuan lainnya. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu berusaha untuk menyediakan informasi terbaik dan terbaru untuk kamu.
Penulis: Siti Marliah
BACA JUGA:
- Mengapa Kita Harus Menghemat Listrik, Ini Dia Alasannya
- Usaha dan Cara Menghemat Energi, Wajib Tahu!
- Muatan Listrik: Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, dan Rumusnya
- Buku Teknik Elektro & Teknik Listrik Best Seller
- Penemu Listrik dan Sejarah Penemuan Listrik
- Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien