Gejala Panic Attack – Seiring dengan majunya zaman seperti saat ini, ilmu pengetahuan juga turut berkembang, salah satunya adalah ilmu pengetahuan mengenai kesehatan mental. Tanpa kita sadari, semakin majunya teknologi maka tuntunan dan beban yang diterima oleh individu juga makin terasa. Adanya tuntutan dan beban yang membuat diri menjadi kewalahan ketika menghadapinya, dapat mempengaruhi kesehatan mental kita.
Pada zaman dahulu, memang masyarakat kurang menyadari bahwa kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Seseorang dianggap memiliki mental yang sehat apabila dirinya mampu mengelola stress dan dapat beradaptasi di lingkungannya.
Lalu, bagaimana jika seseorang tidak dapat mengelola stress yang dirasakannya? Bisa saja dirinya akan mengalami panic attack. Nah, sebenarnya apa sih panic attack itu? Bagaimana pula gejala yang dirasakan oleh penderita panic attack?
Nah, supaya Grameds memahami akan gejala apa yang dirasakan oleh penderita panic attack, yuk simak ulasan berikut ini! Perlu diingat, apabila Grameds merasakan gejala-gejala berikut, segera meminta bantuan pada seorang profesional seperti psikolog ya, usahakan jangan self diagnose.
Table of Contents
Apa Saja Gejala Dari Panic Attack?
Sebelum membahas mengenai gejala dari panic attack, ada baiknya apabila Grameds memahami terlebih dahulu apa itu panic attack.
Panic attack atau serangan panik adalah kondisi dimana seseorang merasa takut, gelisah, dan panik secara berlebihan tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga setengah jam. Jangan anggap sepele akan panic attack ini, sebab kondisi mental yang seperti ini justru dapat membuat tubuh merasa kehilangan kontrol.
Nah, berikut adalah gejala yang dirasakan oleh penderita panic attack atau serangan panik.
- Pikiran tiba-tiba gelisah dan memikirkan hal-hal yang tidak masuk akal.
- Takut secara berlebihan.
- Tubuh mengeluarkan banyak keringat yang berlebihan.
- Tubuh menjadi gemetar atau menggigil.
- Mulut terasa kering.
- Napas terasa sesak.
- Jantung berdebar sangat kencang.
- Kram perut.
- Terasa nyeri pada dada.
- Mual.
- Mati rasa atau kesemutan.
- Telinga menjadi berdengung.
- Selalu merasa ingin buang angin besar (BAB).
- Sakit kepala yang sangat parah hingga menyebabkan pingsan.
Gejala ini biasanya muncul secara tiba-tiba dan berlangsung selama 5-20 menit, paling lama adalah 1 jam. Gejala panic attack atau serangan panik ini hampir serupa dengan serangan jantung. Apabila Grameds sering mengalami gejala ini, segera melakukan pemeriksaan dan meminta bantuan kepada seorang profesional atau dokter ahli ya…
Apa Penyebab dari Panic Attack?
Berhubung panic attack ini terjadi secara tiba-tiba, menjadikan penderita sering merasa bingung akan penyebab pasti dari kepanikan tersebut. Ketika seseorang mengalami panic attack, otak nantinya akan memberikan perintah pada sistem saraf untuk merespons dengan cara melawan atau menghindar (fight or flight). Hal tersebut yang menyebabkan tubuh menjadi meningkat detak jantungnya, napas terasa sesak, hingga mengeluarkan banyak keringat.
Panic attack dapat muncul ketika tubuh tengah mempersiapkan respons guna melawan atau menghindar, meskipun kala itu memang tidak tengah terjadi situasi yang berbahaya. Bahkan, seseorang dapat mengalami panic attack ketika sedang bersantai, menonton televisi, dan tertidur sekalipun. Dilansir dari alodokter.com kemunculan panic attack ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Namun, terdapat beberapa faktor yang menjadikan seseorang berada dalam kondisi panic attack ini, di antaranya:
- Stress berlebihan dan berkelanjutan
Apakah Grameds tahu jika tengah berada di kondisi stress penuh pikiran yang berlebihan nantinya dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak zat kimia pemicu stress, salah satunya adalah adrenalin.
- Trauma
Ketika otak tiba-tiba “memutar” ulang memori kelam yang berkaitan dengan trauma, tentu saja akan membuat keadaan menjadi tertekan hingga muncullah panic attack ini.
- Pengendalian amarah yang buruk
- Perubahan suasana yang secara tiba-tiba
Hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya panic attack, sebab tidak semua orang dapat beradaptasi secara cepat di lingkungan baru. Contohnya, tiba-tiba masuk ke lingkungan yang ramai dan sesak, padahal sebelumnya berada di lingkungan yang sepi.
- Masalah kehidupan
Masalah kehidupan itu ada beragam, mulai dari masalah keluarga, perceraian, putus cinta, hingga masalah finansial. Masalah-masalah tersebut nantinya akan menimbulkan stress dan tiba-tiba gejala panic attack dapat terjadi.
- Faktor genetik dalam keluarga.
- Adanya perubahan tertentu di beberapa bagian otak.
- Terlalu banyak mengkonsumsi minuman berkafein, contohnya kopi.
- Melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat.
Bagaimana Cara Mengobati Panic Attack?
Pengobatan panic attack harus dilakukan oleh seorang profesional atau dokter ahli. Hindari untuk mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan tanpa adanya resep yang pasti. Cara mengobati panic attack juga harus disesuaikan pada bagaimana kondisi dari penderita dan riwayat penyakit yang ada. Nah, berikut ada beberapa cara pengobatan untuk penderita panic attack atau serangan panik ini.
1. Mengonsumsi Obat-Obatan
Pengobatan panic attack dapat dilakukan menggunakan obat-obatan, tetapi seperti yang telah dituliskan sebelumnya, hindari mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan tanpa adanya resep yang pasti ya…
Penggunaan obat-obatan ini dinilai efektif untuk mengurangi gejala-gejala yang terasa, terutama ketika tubuh berada dalam kondisi panik, takut, dan gelisah secara berlebihan. Lewat pengobatan jenis ini, memang membutuhkan waktu beberapa minggu terlebih dahulu untuk menunjukkan apakah kondisi tubuh mengalami perubahan atau tidak.
Apabila penderita panic attack merupakan seorang ibu hamil, dirinya harus memperhatikan adanya efek samping yang diperoleh dari konsumsi obat-obatan panic attack ini.
Obat yang diresepkan hampir sama dengan obat untuk menangani depresi, yakni berupa:
- Fluoxetine
- Paroxetine
- Sertraline
- Venlafaxine
- Alprazolam
- Clonazepam
Perlu diingat bahwa penggunaan obat-obatan tersebut harus berada dibawah pengawasan seorang profesional atau dokter ahli.
2. Psikoterapi
Pengobatan untuk panic attack yang kedua adalah psikoterapi. Dalam terapi ini, nantinya penderita panic attack akan dibimbing untuk dapat memahami dan meyakini bahwa kondisi yang dialaminya itu tidak berbahaya. Tidak hanya itu saja, penderita panic attack juga akan diajak untuk bagaimana mengatasi rasa takut, gelisah, dan panik yang tiba-tiba muncul. Hal tersebut bertujuan supaya penderita panic attack dapat mengatasi gejalanya secara mandiri.
Dalam pengobatan psikoterapi ini, penderita panic attack akan mendapatkan jadwal dan program pengobatan secara teratur.
Bagaimana Pencegahan Terjadinya Panic Attack?
Sebenarnya, tidak ada metode khusus untuk mencegah terjadinya panic attack ini, kecuali kesadaran diri yang dimiliki oleh penderita sebelum kondisinya menjadi bertambah buruk. Maka dari itu, dibutuhkan pengobatan terutama psikoterapi supaya penderita dapat berkemauan dan memahami akan cara mengatasi gejalanya secara mandiri.
Nah, berikut adalah beberapa cara pencegahan terjadinya panic attack:
- Tidur dan istirahat yang cukup.
- Melakukan teknik relaksasi dan pernapasan yang benar serta teratur.
- Berolahraga secara rutin.
- Membatasi mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
- Kurangi merokok.
- Membatasi mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi.
Apa Perbedaan Panic Attack dan Anxiety Disorder?
Perihal | Panic Attack | Anxiety Disorder |
Definisi | Kondisi dimana seseorang merasa takut, gelisah, dan panik secara berlebihan tanpa sebab yang jelas. | kondisi gangguan mental yang memiliki ciri khas kecemasan. |
Penyebab | Tidak jelas, bahkan sering terjadi secara tiba-tiba. | Penyebabnya jelas dan dapat dihindari. |
Pemicu | Tidak diketahui secara jelas. | Dapat diketahui secara jelas, misalnya fobia ketinggian, fobia serangga, fobia kegelapan, dan lain-lain. |
Gejala | Merasakan takut, gelisah, dan panik secara berlebihan serta terjadi tiba-tiba. Bahkan tak jarang pula adanya perasaan ketakutan hebat seolah akan mati, hingga kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri. | Hampir sama dengan panic attack, tetapi lebih mengarah pada hal-hal fisik, misalnya gangguan tidur, nyeri otot, cepat lelah, insomnia, dan lain-lain. |
Memahami Apa Itu Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya
Kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan tubuh kita sebab sangat mempengaruhi tingkat produktivitas selama menjalani kehidupan sehari-hari. Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan mental atau mental health adalah kondisi sejahtera dari seseorang, yakni ketika dirinya mampu menyadari kemampuan yang dimiliki, mampu mengelola stress dan dapat beradaptasi pada lingkungan secara baik, dapat bekerja secara produktif, serta memiliki kontribusi untuk lingkungannya.
Kesehatan mental atau mental health ini sangat mempengaruhi bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri, lingkungan, dan memahami lingkungan sekitar.
Penyebab Terjadinya Masalah Kesehatan Mental
Sayangnya, ternyata setiap individu itu memiliki masalah kesehatan mental dan penyebabnya tentu saja berbeda-beda, sebab dalam menjalani kehidupan juga mereka memiliki caranya masing-masing. Namun, sebagian besar masalah kesehatan mental terjadi karena hal-hal berikut.
- Tekanan dari permasalahan hidup. Mulai dari masalah pekerjaan, pertemanan, hubungan dengan lawan jenis, finansial, hingga keluarga.
- Adanya trauma, terutama ketika kehidupan di masa kecil terasa kurang menyenangkan.
- Tidak memiliki support system.
- Perubahan fisik yang tidak sesuai keinginan.
- Adanya masalah fisik yang serius.
- Gaya hidup yang tidak sehat.
- Memiliki keluarga yang juga mengalami masalah kesehatan mental.
Tanda-Tanda Seseorang Tengah Mengalami Masalah Kesehatan Mental
Apabila seseorang tengah mengalami masalah kesehatan mental, biasanya akan terjadi perubahan dalam dirinya, baik itu secara pikiran, perasaan, hingga perilaku. Nah, berikut adalah tanda-tanda umum dari seseorang yang tengah mengalami masalah kesehatan mental:
Pikiran
- Memiliki banyak pikiran negatif dan terus-menerus memikirkannya.
- Tidak dapat berpikir secara jernih sehingga sulit untuk membuat keputusan, meskipun itu keputusan dalam hal kecil.
- Lamban dalam berpikir.
- Selalu memiliki pemikiran yang berbeda dari kenyataan yang terjadi.
Perasaan
- Perasaan seolah mati rasa.
- Perubahan emosi yang terjadi secara cepat.
- Selalu merasa tidak berdaya dan putus asa.
- Mudah merasa sedih, cemas, takut, marah secara berlebihan.
Perilaku
- Sulit makan dan tidur.
- Selalu ingin merasa sendiri.
- Memiliki rasa sakit atau nyeri di tubuh tetapi tidak dapat dijelaskan.
- Selalu tidak memiliki cukup energi untuk melakukan aktivitas.
- Selalu berkelahi dengan lingkungan sekitar.
- Menghindar dari pekerjaan atau interaksi di lingkungan sekitar.
- Makan atau tidur yang berlebihan, tidak seperti biasanya.
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Mental?
- Carilah Support System dan Bangun Kehidupan Sosial
Sebab manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat berdiri dan hidup sendiri, maka hubungan dengan orang lain menjadi hal penting, sebab dapat membuatnya merasa dihargai dan menjadi lebih percaya diri. Apabila kamu punya waktu, cobalah untuk membangun kembali hubungan dengan orang lain, misalnya dengan berkomunikasi untuk sekadar menyapa, baik via telepon, chat, atau bertemu secara langsung.
- Memahami dan Menyadari Kesehatan Mental Pada Diri Sendiri
Hal ini dapat dilakukan dengan memahami penyebab-penyebab apa yang sekiranya menjadikan diri kita merasa seolah tidak nyaman atau tertekan ketika melakukan menjalani kehidupan. Tidak hanya itu saja, cobalah untuk memahami tanda-tanda perubahan apa yang terjadi dalam diri.
Supaya lebih luwes dalam memahami hal-hal tersebut, dapat dicoba dengan menulis buku diary setiap malam sebelum tidur. Renungkan apa saja yang terjadi selama hari itu dan pahami apa yang membuat mood-mu merasa baik dan tidak.
- Luangkan Waktu Untuk Melakukan Kegiatan yang Membuatmu Tenang dan Bersemangat
Setiap orang pasti memiliki kegiatan yang dapat membuatnya tenang dan bersemangat. Biasanya, kegiatan yang dapat membuat tenang itu berupa membaca buku, mendengarkan musik, mandi dengan air hangat, menggambar, mewarnai, jalan-jalan, hingga latihan relaksasi pernapasan.
Sementara untuk kegiatan yang dapat membuat bersemangat misalnya menonton film, merajut, menonton konten idola, hingga berinteraksi sosial. Luangkanlah waktumu untuk melakukan hal-hal tersebut supaya hidupmu tidak merasa terlalu “sepi”. Meskipun dilakukan secara sendiri, tidak apa-apa, yang terpenting adalah hidupmu mendapatkan hiburan.
- Melatih Pikiran Untuk Lebih Positif dan Atur Ekspektasi
Kamu perlu belajar untuk dapat melihat atas suatu kondisi dari berbagai macam perspektif. Selain itu, selalu berikanlah ucapan positif untuk diri sendiri. Jangan selalu berpikir bahwa kamu itu buruk dan hal-hal negatif lainnya. Perlu diingat bahwa kamu adalah sebaik-baiknya manusia ciptaan Tuhan, sehingga pasti dirimu adalah hal yang baik.
Tidak hanya itu saja, aturlah ekspektasimu terhadap hal apapun dan jangan berlebihan. Usahakan untuk membuat ekspektasi yang sesuai dengan realita dan kondisi pribadi yang ada.
- Menjaga Kesehatan Fisik
Berhubung kesehatan mental dan kesehatan fisik itu saling berkaitan, maka kamu juga harus menjaga kesehatan fisik secara baik. Oleh sebab itu, sangat penting bagi seseorang untuk mendapatkan tidur yang cukup, berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Banyak penelitian yang menyatakan bahwa dengan berolahraga secara rutin ternyata dapat menurunkan stress seseorang. Hal tersebut terjadi karena olahraga yang teratur dapat menurunkan hormon kortisol, epineprin dan meningkatkan hormon norepineprin sebagai antidepresan.
- Carilah Bantuan Profesional
Apabila dirimu merasa sudah tidak mampu untuk mengatasi masalah dan tekanan yang dimiliki selama ini, segera carilah bantuan profesional, biasanya adalah psikolog dan psikiater.
Jangan malu untuk datang ke psikolog atau psikiater, sebab masalah kesehatan mental itu bukanlah hal yang tabu. Psikolog dan psikiater ini merupakan seseorang yang ahli serta profesional di bidang menangani kesehatan mental, sehingga mereka akan mampu membantumu untuk mengatasi masalah yang tengah kamu rasakan.
Nah, itulah ulasan mengenai gejala panic attack atau serangan panik beserta penyebab dan pengobatannya. Apabila Grameds merasakan tanda-tanda tersebut, segera meminta bantuan profesional ya supaya lekas ditangani dengan baik. Usahakan jangan self-diagnose.
Sumber:
https://itjen.kemdikbud.go.id/
https://www.alodokter.com/
https://www.halodoc.com/
https://www.rspondokindah.co.id/
Baca Juga!
- Apa Itu Panic Attack dan Cara Mengatasinya
- Arti Posesif dan Cara Mengatasinya
- 8 Cara Mengatasi Insecure yang Berlebihan
- Cara Melatih Mental Agar Selalu Kuat
- Manfaat Self Talk Bagi Kesehatan Mental
- Rekomendasi Buku Tentang Kesehatan Mental
- 10 Manfaat Senam Irama Bagi Kesehatan Mental
- Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental
- Bagaimana Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik?
- Memahami Apa Itu Work Life Balance
- Manfaat Empati Bagi Kehidupan
- Mengenal Philophobia, Rasa Takut Untuk Jatuh Cinta
- 7 Ciri Kepribadian Ganda
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien