in

17 Genre Film yang Wajib Diketahui Movie Lover

Macam Genre Film – Salah satu sarana hiburan yang digemari masyarakat, terutama anak-anak muda, adalah menonton film. Karenanya, dewasa ini film tidak hanya menjadi hiburan saja, tetapi dapat menjadi sarana edukasi juga media untuk menyampaikan pesan tertentu. Seperti halnya tontonan lainnya, saat ini telah tersedia banyak genre film untuk memudahkan para movie lover memilih sesuai kegemarannya.

Secara harfiah, kata film sendiri diartikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dengan tiga definisi, yaitu:

  1. Selaput tipis yang dibuat dari bahan seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop)
  2. Lakon (cerita) gambar hidup
  3. Lembaran plastik yang digunakan sebagai media transfer teks atau gambar pada saat pembuatan plat cetak.

Secara istilah, makna film adalah satu rangkaian gambar diam yang membuat ilusi gambar bergerak ketika ditampilkan pada layar. Hal tersebut terjadi karena efek fenomena phi, yaitu sebuah efek visual berupa gerakan semu yang disebabkan oleh dua stimulus optik berdekatan yang ditampilkan secara bergiliran dengan frekuensi yang relatif tinggi.

Sebuah karya film dapat dibuat dengan mengambil gambar menggunakan kamera film dari adegan yang dilakonkan secara langsung. Cara lainnya, film dapat dibuat menggunakan teknik animasi secara tradisional dengan memotret gambar atau membuat miniatur.

Teknologi yang berkembang pesat juga tak luput dimanfaatkan dalam dunia sinematografi atau pembuatan film. Dewasa ini Computer Graphic Images (CGI) dan animasi komputer banyak digunakan untuk membuat sebuah film yang apik dan menarik. Selain itu, para pembuat film juga banyak menggunakan beberapa teknik lain yang dikombinasikan dengan padu dengan efek visual yang ciamik. 

Di Indonesia sendiri, dunia perfilman juga kita dapat melihat bagaimana perkembangannya. Pada era 90-an, film Indonesia identik dengan “dunia mimpi” yang kurang menggambarkan budaya bangsa Indonesia yang membuat dunia film di Indonesia mengalami keterpurukan dan hanya tersisa segelintir judul film yang bisa diproduksi. Pelajari sejarah lainnya melalui buku Flashback Perfilman Indonesia Era 90-an.

Rekomendasi Buku Genre Film

tombol beli buku

Macam-macam Genre Film

Genre Film

Selain berpengaruh terhadap teknik pembuatan film, perkembangan teknologi juga memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan genre film. Saat ini sekurang-kurangnya telah ada 17 jenis genre film yang ada di dunia. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya:

1. Genre Film Drama

Genre drama kental menceritakan tentang kehidupan sehari-hari. Fokusnya adalah human interest dan banyak menyoroti hubungan antarmanusia yang direfleksikan dalam kehidupan para tokohnya. Ciri khas genre ini adalah emosional dan sarat kelindan konflik di antara para tokoh.

Dalam film drama juga biasanya terselip banyak nilai kehidupan yang sangat bermanfaat bagi penontonnya. Contoh film drama antara lain One Flew Over the Cuckoo’s Nest, Forest Gump, Dua Garis Biru, juga Bumi Manusia. 

Grameds juga dapat membaca novel Dua Garis Biru yang merupakan sebuah novel adaptasi Lucia Priandarini dari skenario film karya Gina S.Noer dibawah ini.

Genre Film Remaja

tombol beli buku

2. Genre Film Komedi

Film bergenre ini paling banyak dicari untuk melepas stres dari beban pekerjaan atau permasalahan yang menumpuk. Ya, karena film ini menyajikan humor-humor segar yang menghibur. Cerita dalam film komedi pun disajikan dengan sangat ringan meski terkadang hiperbola untuk memancing tawa pemirsanya.

Dimotori oleh Hollywood, dunia perfilman internasional kekinian membagi genre komedi (comedy) ini menjadi beberapa jenis atau subgenre. Hal tersebut didasari oleh perbedaan sense of humor setiap orang.

Beberapa sub genre komedi tersebut antara lain:

a. Black Comedy

Black comedy atau sering disebut juga dengan dark comedy merupakan tipe film komedi yang membawa pesan kritik sosial atau sindiran dalam humor yang disajikannya. Dengan demikian, selain memancing gelak tawa penontonnya, film ini sekaligus mampu memberikan sindiran pedas.

Film black comedy juga tak jarang menyoal hal-hal yang tabu untuk diperbincangkan di tengah masyarakat, misalnya, pembunuhan, kriminalitas, kematian, dan sebagainya. Beberapa contoh film bertipe black comedy antara lain, Fargo, Once Upon a Time in Hollywood, juga In The Loop.  

b. Slapsticks

Pada slapstick comedy, humor tidak disajikan dalam kata-kata, tetapi dengan gerakan tubuh. Latar belakang lahirnya subgenre ini disinyalir dari era ketika film hanya mampu mengeluarkan gambar saja (visual) dan belum bisa mengeluarkan audionya.

Selain itu, akar dari komedi slapstick adalah pentas sandiwara atau teater di masa lalu. Beberapa film berjenis slapsticks comedy antara lain Home Alone, Johnny English, Mr. Bean, juga Shaolin Soccer.

c. Romantic Comedy (RomCom)

Subgenre komedi ini bisa dibilang yang paling menjadi primadona karena paling banyak digemari penonton. Ya, mengawinkan drama romantis dengan komedi dalam sebuah film ternyata membuahkan tontonan yang menuai tawa sekaligus menyentuh hati.

Jenis film romantic comedy biasanya menyajikan sisi-sisi lucu dalam jalinan hubungan asmara. Di Indonesia sendiri film jenis ini telah banyak diproduksi dan banyak menarik penonton, misalnya, film Milly & Mamet, Get Married, Kapan Kawin?, dan Mekah I’m Coming. 

Sementara beberapa film romcom besutan Hollywood yang banyak digemari antara lain Friends with Benefits, The Proposal, juga La La Land. 

Indonesia sendiri memiliki sederet film komedi klasik yang hingga saat ini masih banyak digemari. Seri Warkop DKI dan seri Benyamin adalah dua kelompok film komedi lawas yang masih banyak dinikmati penonton milenial.

3. Genre Film Horor

Genre ini “menguji nyali” para penikmatnya dengan menebar ketakutan dalam penyajiannya. Pengalaman dan sensasi menyeramkan selain ditampilkan dengan perwujudan hantu atau setan secara eksplisit juga diperkuat dengan musik pengantar, pencahayaan, dan setting film. Penggemar genre ini biasanya adalah mereka yang juga menyukai dunia supranatural.

Seperti komedi, genre horror juga memiliki beberapa subgenre, di antaranya:

a. Comedy Horror

Subgenre ini menyajikan unsur mencekam sekaligus menambahkan bumbu humor di dalamnya. Contoh film horor komedi antara lain Ghostbusters, Zombieland, juga Scooby Doo. Sementara versi Indonesia, beberapa film horor komedi yang banyak digemari adalah Setan Kredit, Bukan Pocong Biasa, dan Ghost Writer.

b. Supernatural Horror

Film pada subgenre ini memadukan antara unsur gaib dan mistis. Contohnya film The Conjuring, Amityville Horror, The Exorcist, dan sebagainya.

c. Psychological Horror

Ciri khas film-film yang termasuk dalam subgenre ini adalah melibatkan kondisi mental dan emosi dari tokoh utama. Contoh film pada subgenre ini adalah Silent Hill, Sinister, dan The Shining.

 Di Indonesia sendiri horor termasuk salah satu genre yang paling banyak digemari penonton. Sederet film horor bahkan mencatatkan jumlah penonton di atas 2 juta orang. Beberapa film tersebut di antaranya adalah Pengabdi Setan, Suzanna: Bernapas dalam Kubur, dan Danur: I Can See Ghosts. 

Grameds juga dapat membaca kumpulan kisah horor melalui buku KoreanScariest Horror Stories The Final – Bayangan Horor yang terdiri dari 39 kisah horor dari Negeri Ginseng.

Genre Film Horor

tombol beli buku

4. Genre Film Petualangan

Genre ini berisi film-film yang menyajikan kisah perjalanan atau penjelajahan ke suatu tempat dengan membawa misi tertentu. Misi tersebut bisa berupa mencari suatu benda, seseorang, atau jawaban atas sebuah peristiwa.

Contoh film petualangan besutan Hollywood yang laris antara lain Pirates of the Caribbean series dan Indiana Jones Series. Sementara di Indonesia beberapa film petualangan yang inspiratif antara lain Petualangan Sherina, Banda The Dark Forgotten Trail, juga 5 cm.

Film 5 cm yang dikeluarkan pada tahun 2012, merupakan adaptasi dari Novel karya Donny Dhirgantoro yang diterbitkan pada tahun 2005 dengan judul yang sama dan menceritakan tentang perjalanan 5 sahabat yang bisa Grameds dapatkan di Gramedia.

Genre Film Petualangan, Persahabatan

tombol beli buku

5. Genre Film Aksi

Genre film action / aksi

Film pada genre ini menyajikan aksi laga atau pertarungan dalam balutan ceritanya. Pada genre aksi atau action ini siapa pahlawan dan siapa penjahat didefinisikan secara eksplisit sehingga penonton dengan mudah dapat menilai dan berpihak.

Salah satu tantangan dalam pembuatan film genre ini adalah para pemainnya harus menguasai atau belajar gerakan bela diri terlebih dahulu. Namun, seringkali mereka hanya diajarkan untuk menghafalkan koreografi pertarungan seperti yang sudah diciptakan oleh para koreografernya.

Genre aksi ini juga memiliki beberapa subgenre, di antaranya:

a. Martial Arts

Subgenre ini mengombinasikan antara gerakan bela diri dan aksi. Contohnya antara lain, Karate Kids, Kung Fu Hustle, juga Kung Fu Panda. 

Mengangkat kearifan lokal, Indonesia pun memproduksi beberapa film bela diri, antara lain, Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, Merantau, dan Pendekar Tongkat Emas.

b. Disaster Movie

Subgenre ini menyajikan aksi di tengah bencana alam. Beberapa contoh film genre ini antara lain, San Andreas, 2012, dan Independence Day.

c. Spy Film

Aksi spionase sekelompok agen khusus yang berusaha memecahkan misi tertentu menjadi daya tarik pada film-film di kelompok subgenre ini. Beberapa film dalam subgenre ini di antaranya Mission Impossible Series dan James Bond Series.

d. Superhero

Para pahlawan berkekuatan super menjadi daya tarik pada subgenre ini. Penonton pun latah mengikuti aksi mereka setelah selesai menonton. Film-film produksi Marvel merupakan contoh film pada subgenre ini yang banyak diminati publik. Beberapa di antaranya adalah Avengers Series, Iron Man Series, juga Spiderman Series.

Seperti contohnya Marvel Avengers: Infinity War yang merupakan salah satu film yang paling ditunggu oleh para penggemarnya yang menjadi puncak dari perjalanan tokoh superhero yang ada. Grameds dapat mempelajarinya melalui buku Marvel Avengers: Infinity War oleh Disney-Marvel agar lebih memahami film yang ada.

Genre Film Action

tombol beli buku

e. Action-Comedy

Subgenre ini memadukan antara laga dan komedi secara bersamaan. Contoh filmnya antara lain, Bad Boys, Rush Hour, dan sebagainya.

6. Genre Film Animasi

Genre ini menampilkan film yang dibuat dengan teknik menggambar tangan atau animasi komputer. Adapun animasi yang disajikan dapat berupa 2 Dimensi, 3 Dimensi, CGI, stop motion, dan sebagainya.

Walt Disney adalah salah satu rumah produksi Hollywood yang populer dengan film-film animasinya. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap film yang dirilis Disney pasti laku di pasaran. Beberapa contoh filmnya antara lain Frozen Series, Toy Story Series, juga The Lion King.

Selain dengan menontonnya, film Toy Story Series juga tersedia dalam bentuk buku cerita yang tidak kalah menarik untuk Grameds baca. Buku Magic Reader: Toy Story bisa Grameds dapatkan dengan klik “beli buku” yang ada dibawah ini.

Gnere Film Anak-anak

tombol beli buku

7. Genre Film Dokumenter

Film pada genre ini merupakan dokumentasi faktual tentang suatu hal yang diulas secara rinci dan detail dengan menyampaikan pesan tertentu. Contoh film dokumenter di antaranya Leaving Neverland, Citizenfour, The Art of Killing, dan sebagainya.

Friends: The Reunion yang dirilis pada Mei 2021 adalah contoh film semi-dokumenter yang sukses membetot perhatian khalayak di era pandemi.

8. Film Keluarga

Film keluarga adalah salah satu genre yang dibanjiri banyak penonton. Selain karena seluruh keluarga dapat menikmatinya, cerita dalam film ini juga banyak mengulas tentang keseharian keluarga. Dengan demikian para penonton bisa relate dengan ceritanya.

Di pentas Hollywood, selain animasi, Disney juga terkenal dengan film keluarga produksinya. Beberapa di antaranya adalah Coco, Finding Nemo, juga Up. Sementara di Indonesia, Keluarga Cemara dan Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini adalah dua film keluarga yang banyak digemari belakangan ini.

9. Genre Film Persahabatan

Tema persahabatan juga banyak diangkat dalam film karena semua orang bisa relate dengan kisahnya. Film dalam genre ini biasanya menyajikan dua atau sekelompok orang yang bersahabat baik dan bersama-sama mereka mengatasi masalah yang datang.

Film dengan tema seperti ini juga sering kali dibumbui dengan komedi yang mengundang gelak tawa penonton. Namun kemudian mereka dibuat menangis karena adegan menyentuh hati yang ditampilkan para tokohnya. Contoh film persahabatan misalnya Bridge to Terabithia, The Kite Runner juga film Bebas.

10. Genre Romantis

Genre ini biasanya banyak disukai oleh mereka yang sedang dimabuk cinta alias bucin. Fokus film romantis atau romance adalah kisah cinta antara sepasang kekasih. Biasanya genre ini disandingkan dengan genre drama.

Contoh film romantis barat yang legendaris misalnya Titanic dan Pretty Woman. Sementara film romantis Indonesia yang laris diserbu penonton di antaranya adalah Ada Apa Dengan Cinta? Series, Dilan Series, juga Habibie dan Ainun.

11. Genre Fantasi

Sesuai namanya, kisah dalam film ini hanyalah fantasi atau imajinasi dari para pembuatnya. Dengan demikian cerita dan tokoh-tokoh yang disajikan pun tak bisa kita temukan di dunia nyata. Film fantasi biasanya menyuguhkan mitologi, supernatural, dunia sihir, hingga dunia dongeng.

Meski hanya rekayasa semata tetapi film-film dengan genre ini juga banyak diminati. Sebut saja Harry Potter Series, Lord of The Rings Series, juga seri Twilight Saga, semuanya banjir penonton. Sementara di Indonesia, genre fantasi diwakili oleh film-film seperti Ajian Ratu Laut Kidul, Sweet 20, Eggnoid: Cinta & Portal Waktu, dan sebagainya.

Harry Potter Series yang juga merupakan adaptasi dari novel yang terdiri dari 7 buku utama yang hingga saat ini menjadi salah satu novel dengan penjualan terbanyak di seluruh dunia. Harry Potter And The Prisoner Of Azakaban – Slytherin yang merupakan bagian dari perjalanan series tersebut dapat Grameds dapatkan di Gramedia.

tombol beli buku

12. Genre Film Fiksi Ilmiah

Film fiksi ilmiah atau science fiction (sci-fi) menampilkan imajinasi apabila rekayasa ilmu pengetahuan diterapkan dalam kehidupan manusia. Film-film dengan genre ini biasanya menampilkan manusia super, robot, monster, alien, kemampuan melihat masa lalu atau masa depan, juga kemampuan luar biasa dari para tokohnya.

Film barat bergenre sci-fi misalnya Annihilation, Star Wars Series, Edge of Tomorrow,  Arrival, dan sebagainya. Indonesia juga pernah memproduksi genre seperti ini, misalnya, film 3: Alif Lam Mim, Gundala, Foxtrot Six, juga film pendek Konfabulasi, dan sebagainya.

Star Wars Series merupakan sebuah series yang cukup rumit dengan lebih dari 200 tokoh yang dapat Grameds pelajari pada buku Star Wars Character Encyclopdia Updated dibawah ini.

tombol beli buku

13. Thriller

Adrenalin para penonton dijamin terpacu sepanjang menyimak film dengan genre thriller ini. Ya, adegan-adegan menegangkan yang disajikan menjadi kunci dari genre ini. Agar makin hidup, biasanya genre ini dikawinkan dengan genre lain, seperti, action, misteri, atau juga horor.

Contoh film dengan genre thriller antara lain, Casino Royale, Shutter Island, The Six Sense, dan sebagainya. Sementara film thriller besutan para sineas Indonesia misalnya, Fiksi, Belahan Jiwa, Belenggu, Night Bus, juga Hoax.

14. Misteri

Misteri yang dimaksud dalam genre ini bukanlah mengarah pada horor, melainkan sesuatu yang belum jelas sehingga dicari dengan proses penyelidikan. Dengan demikian, film bergenre misteri menyuguhkan teka-teki bagi penontonnya tentang siapa pelaku kejahatan di dalamnya.

Genre misteri banyak menyajikan kasus kriminal sehingga tokohnya berprofesi sebagai polisi atau detektif. Contoh film misteri garapan Barat misalnya Sherlock Holmes, Vertigo, The Third Man, dan sebagainya. Sementara film misteri produksi lokal antara lain, Partikelir, Titus: Mystery of The Enygma, juga film lawas Spy and Journalist, dan sebagainya.

15. Biografi

Genre ini menyajikan cerita tentang perjalanan hidup seorang public figure atau tokoh inspiratif dari segala bidang, baik hiburan, olahraga, ilmu pengetahuan, politik, dan sebagainya.

Contoh film biografi antara lain, Bohemian Rhapsody, Gandhi, Nixon, dan sebagainya. Sementara Indonesia juga pernah memproduksi film biografi, seperti, Susi Susanti, Chrisye, Rudy Habibie, Gie, dan sebagainya.

16. Musikal

Genre ini menampilkan adegan-adegan yang diselingi dengan tarian dan nyanyian oleh para pemeran filmnya, sama seperti setiap film India. Gerak dan lagu yang ditampilkan tersebut sebagai bumbu sekaligus penguat jalannya cerita.

Contoh film musikal antara lain Aladdin, High School Musical, The Greatest Snowman, dan sebagainya. Indonesia pun tak ketinggalan memproduksi film musikal, sebut saja Joshua oh Joshua, Rumah Tanpa Jendela, Naura & Genk Juara, CJR The Movie, Doremi & You, dan sebagainya.

17. Noir

Genre ini awalnya menyajikan setting dengan teknik pencahayaan gelap terang yang menggambarkan kehidupan depresi dan tema kriminal. Film bergaya noir ini mulai diproduksi pada tahun 1940-an.

Meski teknik gelap terang sudah tak banyak dipakai di era kekinian, tetapi film noir masih banyak diproduksi dengan tetap mengangkat drama mafia, gangster, juga kehidupan kriminal. Contoh film Barat bergenre noir diantaranya, Nightcrawler, Drive, Memento, dan sebagainya.

Sineas Indonesia pun tak ketinggalan. Beberapa film noir garapan lokal misalnya Jakarta Undercover, Novel Tanpa Huruf “R”, Kala, Kuldesak, dan sebagainya.

Demikianlah, ulasan mengenai macam- macam genre film di atas, semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pecinta film. Genre film memang sangat berpengaruh pada minat dan ketertarikan penonton. Selain melihat genre, batasan usia penonton juga harus diperhatikan sebelum menikmati sebuah film. Hal ini agar pesan yang disampaikan dalam film benar-benar dapat dimengerti penontonnya.

Grameds bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di http://www.gramedia.com yang diangkat menjadi film terkenal. Baik film Indonesia maupun internasional, seperti rekomendasi buku berikut ini:

Rekomendasi Buku

1. Imperfect – Cover Film

2. Mariposa – Cover film

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.