Idealis – Beberapa orang memiliki sifat idealis akan prinsipnya dan susah digoyahkan bagaimanapun keadaannya. Pada umumnya, seseorang yang idealis memiliki pijakan yang kuat atas sikapnya. Ia tidak mudah terpengaruh dan memiliki pendirian yang kokoh. Grameds, pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas tentang idealis. Baguskah bersikap idealis? Apa batasan kita dalam bersikap idealis?
Table of Contents
Pengertian Idealisme
Idealisme adalah sebuah keyakinan atas suatu hal yang dianggap benar oleh seseorang
Kita akan membahas definisinya melalui bahasan seperti apa orang yang idealis itu. Orang yang idealis dapat dilihat dari bagaimana ia bertindak.
Pada umumnya, orang yang idealis bertindak dengan alasan yang kuat. Hampir semua tindakannya didasarkan pada data atau variabel yang kuat, seperti pengalaman empiris yang unik, pikiran, dan cita-cita yang tinggi agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Ia bersikap demikian karena memiliki keyakinan yang kokoh dalam menghadapi permasalahan yang sedang ia hadapi.
Sikap yang ia tunjukkan tersebut pada dasarnya muncul karena kecenderungannya terhadap nilai dari sesuatu. Misalkan saja, seseorang yang menyukai warna merah dan putih karena kecintaannya terhadap tanah air Indonesia. Seorang murid yang kukuh tidak mau mencontek temannya saat ujian berlangsung karena ia yakin bahwa mencontek merupakan bagian dari kecurangan yang menjadi akar dari segala tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Orang dengan sifat idealis berpotensi menjadi pembaharu dalam lingkungan yang sudah tidak kondusif. Ia memiliki nilai yang menjadi pedoman hidup dan nilai itu menjadi standar dalam beraktivitas dan berinteraksi sosial. Akibatnya, para idealis memiliki standar moral dan standar nilai yang tinggi.
Lalu apa bedanya dengan idealisme? Jika idealis adalah sifat dari seseorang, idealisme adalah pemikiran dan keyakinan yang disertai cinta pada nilai, termasuk kepercayaan. Pemikiran tersebut ia pegang karena ia yakin apa yang dilakukan merupakan hal yang benar. Pemikiran dalam bentuk idealisme tersebut dibutuhkan para idealis untuk mewujudkan hal-hal abstrak menjadi visi, misi, tujuan, dan cita-cita yang diperjuangkan.
Idealisme tersebut menggerakkan orangnya untuk memperjuangkan semua itu secara totalitas. Maka tidak heran jika orang yang idealis akan mati-matian dalam memperjuangkan mimpi-mimpinya. Ia rela berjuang hingga titik darah penghabisan.
Ia tahu bahwa yang ia tuju bukanlah sesuatu yang bersifat fisik saja, namun sesuatu yang abstrak namun mendalam. Henry Ford mengatakan, orang yang idealis seringkali tergerak untuk membantu orang lain untuk menjadi makmur.
Orang idealis memiliki pengaruh yang positif. Ia dapat memperlihatkan, bahkan menularkan, antusiasme kepada orang di sekitarnya. Orang lain juga dapat merasakan adanya ikatan emosional dalam diri orang idealis dengan visi yang dituju. Karena keyakinan yang kuat tersebut, banyak orang yang tergerak untuk ikut serta dalam mencapai visi dan misi bersamanya.
Kelebihan Orang Idealis
Menyimak pendahuluan mengenai idealis dan idealisme yang telah disebutkan di atas, kita jadi menebak bagaimana sosok orang-orang idealis ini. Orang-orang idealis memiliki banyak kelebihan. Berikut ini merupakan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh orang-orang idealis.
1. Tahu Arah
Para idealis mengetahui kemana ia harus melangkah, apa yang harus ia lakukan, dan apa yang harus ia hindari. Sebelum membuat keputusan dan menentukan tujuan, ia mencari tahu segala hal secara komprehensif mengenai permasalahan yang ia hadapi. Semua pengetahuan yang mendalam tersebut menjadi bekal yang matang baginya dalam menghadapi berbagai tantangan.
Misalkan saja seorang idealis yang hendak memulai usaha pertamanya akan menyiapkan banyak hal sebelum usahanya mulai beroperasi. Ia akan belajar mengenai peluang usahanya, di mana supplier, siapa calon customer-nya, alat dan bahan apa saja yang ia butuhkan, kepada siapa ia harus belajar, dokumen apa yang harus ia miliki, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, karena sifatnya yang idealis, idealisme tersebut bukan hanya menyoal untung-rugi, namun juga nilai-nilai yang harus ia bawa ke dalam bisnis tersebut. Misalkan, ia dan timnya harus jujur dalam timbangan dan komunikasi, tidak melakukan sikap yang bertentangan dengan norma agama dan sosial, dan memilah mana yang berdampak positif atau negatif terhadap masyarakat.
2. Fokus
Idealisme yang kuat pada diri seseorang akan menguasai dirinya, mendominasi, hingga seluruh hidupnya dipenuhi oleh idealisme tersebut. Idealisme tersebut akan tampak pada pemikiran, tutur kata, dan perbuatannya. Gairah hidupnya dipengaruhi oleh idealisme tersebut.
Karena hal tersebut, para idealis pada umumnya fokus pada apa yang perjuangkan. Ia tidak mudah teralihkan oleh urusan-urusan lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan tujuannya. Ia lebih memilih untuk menghemat tenaga, waktu, dan pikiran agar dapat ia gunakan untuk mencapai cita-citanya.
Misalkan saja seorang mahasiswa yang idealis pada penelitiannya. Apa yang ia pelajari, diskusikan, pikirkan akan fokus pada penelitiannya. Ia tidak lagi tertarik pada penelitian lain sebelum penelitiannya sendiri selesai. Fokus dapat mendorong seseorang untuk sukses dengan cepat.
3. Berani Bekerja Keras
Mewujudkan idealisme yang dimiliki adalah kebangaan tersendiri bagi para idealis. Oleh karena itu, mereka rela melakukan apapun demi terwujudnya idealisme tersebut. Para idealis tidak segan untuk bekerja lebih keras dibandingkan orang lain.
Misalkan seorang mahasiswa idealis yang ingin lulus dengan predikat cumlaude. Tidak lain tak bukan yang dilakukannya adalah belajar lebih giat. Ia rela bangun lebih awal dari yang lain. Ia dengan semangat masih belajar ketika mahasiswa lainnya sudah lelah dan menyerah. Ia masih sibuk mewujudkan mimpinya di saat mahasiswa lain sudah asyik dengan bunga tidurnya.
Ia masih sibuk berkomunikasi dengan dosen membahas penelitiannya di saat teman-temannya asyik menghibur diri. Istirahatnya pun ia gunakan untuk melakukan sesuatu yang meningkatkan kualitas dirinya. Tentu semua itu bisa dikatakan sebagai kerja keras bukan?
4. Perfeksionis
SIfat idealis tidak jarang menjadikan seseorang menjadi perfeksionis. Apa itu perfeksionis? Sifat atau karakter seseorang yang memiliki standar tinggi dan mengejar kesempurnaan, atau kalau tidak dapat sempurna, minimal mendekati sempurna. Selama kadar perfeksionis seseorang masih sehat, tidak masalah.
Orang yang perfeksionis cenderung berusaha menjadi terbaik versi dirinya. Selama bisa melakukan sesuatu yang lebih baik, kenapa tidak? Jika hasil yang ia dapatkan tidak sesuai dengan keinginannya, ia menerimanya. Namun ia akan melakukan evaluasi secara mendalam mengapa ia gagal, apa yang harus ia perbaiki, dan kepada siapa dia harus belajar agar menjadi lebih baik di masa mendatang.
Selama target pribadinya adalah menjadi terbaik bagi versi dirinya sendiri, rasanaya tidak ada masalah berarti. Justru standar tersebut mendorong seseorang untuk melakukan yang terbaik yang dia bisa. Ingat ya, selama kadar perfeksionisnya masih sehat dan wajar.
Misalnya nih, seorang idealis memiliki tugas untuk melaksanakan seminar motivasi untuk pemuda. Maka ia ingin mempersembahkan semuanya yang terbaik. Mulai dari goal yang ingin dicapai, tempat, konsumsi, kepuasan peserta, dan pembicara utamanya akan ia perjuangkan semaksimal mungkin. Karena kalau saja tidak maksimal, ada yang tersisa di hatinya, yaitu tidak puas pada dirinya sendiri.
Lalu bagaimana perfeksionis yang tidak sehat? Nah, poin itu akan kita bahas di bagian kekurangan dari idealis.
5. Anti-mainstream
Orang idealis telah mempersiapkan banyak hal sebelum memutuskan sesuatu. Ia melakukan analisa mendalam terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, bahkan tidak jarang orang idealis memiliki analisa mengenai masa depan. Cakrawala yang ia miliki dalam memandang kehidupan lebih luas dan itu membuatnya menjadi berbeda atau anti-mainstream.
Misalnya jika pada umumnya anak muda pada umumnya konsumtif, orang idealis justru sudah mampu mendapatkan penghasilan di usia muda. Jika kebanyakan anak muda berfikir bagaimana mendapatkan sebuah penghasilan, seorang idealis sudah berpikir bagaimana ia memiliki beberapa sumber penghasilan. Jika tidak sedikit pelajar yang contek-mencontek dalam mengerjakan ujian, ia mengerjakannya dengan jujur.
Keteguhannya dalam menggenggam nilai-nilai tersebut menjadikannya bersinar di antara yang lain tanpa disadari. Ia terlihat antimainstream karena keunikannya. Ia menarik karena berbeda dan mencolok.
6. Tidak Mudah Goyah
Sifat idealis mendorong seseorang untuk teguh dalam memegang pendirian. Ia tidak mudah dalam meyakini suatu kebenaran. Hal ini tentu tidak mengherankan karena keyakinan tersebut berdiri di atas pijakan yang kuat.
Goyah diakibatkan banyak faktor. Perkataan orang lain, perlakuan orang lain, pencapaian orang lain, atau kegagalan diri dapat menyebabkan seseorang menjadi goyah. Orang idealis tidak mudah goyah hanya karena sebab-sebab tersebut.
Kita ambil contoh sederhananya saja ya. Misalkan kamu seorang laki-laki yang sedang memendam rasa suka pada seorang gadis. Rasa suka tersebut begitu dalam hingga tumbuh menjadi cinta.
Ia memintamu untuk menunggunya selama tiga tahun karena sebab tertentu. Di tengah penantian, beberapa gadis memperlihatkan ketertarikannya padamu. Di antara mereka ada yang cantik, cerdas, berasal dari keluarga yang baik. Bahkan tidak cukup gadis-gadis itu yang tertarik padamu.
Orang tua dari gadis-gadis itu juga mendambakanmu sebagai menantunya. Lalu kamu dengan yakin, suatu saat kamu juga akan bersama dengan dia yang kamu cintai. Studi kasus ini apakah sudah cukup menggambarkan bagaimana definisi “tidak mudah goyah”?
Jika studi kasus tersebut tampak terlalu ekstrim, baiklah kita ambil satu contoh lainnya yang tidak perlu menguras perasaan. Misalnya, lingkungan kerjamu terbiasa dengan praktek suap-menyuap dan korupsi. Di lingkungan tersebut jika tidak ikut terjun dalam praktek tersebut akan dikucilkan dalam pergaulan.
Kamu dengan sifat idealism tetap tidak goyah terhadap segala macam suap dan korupsi. Meskipun saat itu kondisimu sedang membutuhkan banyak uang, tapi kamu tetap setia pada nilai-nilai untuk tidak korupsi. Gimana? Sudah cukup menggambarkan bagaimana sikap “tidak mudah goyah”?
Kekurangan Menjadi Idealis
Banyaknya kelebihan yang dimiliki seorang idealis bukan berarti menjadikannya tanpa cela. Sebagaimana bunyi pepatah tak ada gading yang tak retak, siapapun manusia di dunia ini pasti memiliki kekurangan. Ketidaksempurnaan itulah yang menjadikan seseorang sebagai manusia yang seutuhnya.
Di bawah ini, kita akan membahas apa saja kekurangan yang dimiliki oleh orang idealis. Perlu diketahui, pada umumnya kekurangan-kekurangan ini ada karena sifat idealis yang berlebihan. Kita tentu paham bahwa sesuatu yang sifatnya berlebihan jadinya tidak baik. Meskipun yang berlebihan adalah kebaikan, tetap saja hasilnya tidak akan menjadi baik.
Yuk, langsung saja kita ulak kekurangan orang-orang idealis.
1. Perfeksionis yang Tidak Sehat
Pada pembahasan kelebihan dari orang idealis adalah perfeksionis. Tidak salah, memang perfeksionis memiliki dua akibat, yaitu akibat positif dan negative. Akibat negatif akan terjadi jika kadar perfeksionis tidak lagi sehat. Lantas bagaimana kadar perfeksionis yang tidak sehat itu?
Salah satu contoh efek negatif perfeksionis adalah neurotik perfeksionis atau maladaptif perfeksionis. Orang-orang yang memiliki sifat ini biasanya memiliki standar hidup yang sangat tinggi, namun sayangnya seringkali mereka tidak realistis. Ambisi mereka juga menyeramkan, mereka ingin menjadi yang terbaik dari semua orang, bukan hanya versi terbaik diri mereka. Mereka menganggap semua orang adalah rival yang harus dikalahkan, bukan rekan yang bisa diajak kolaborasi.
Apabila terjadi kegagalan, mereka menyalahkan diri mereka sendiri secara berlebihan. Tidak jarang juga mereka menyalahkan orang lain. Bahkan dikhawatirkan mereka nekat melakukan cara apapun untuk mencapai tujuan, tidak peduli cara tersebut benar atau tidak.
2. Keras Kepala
Karena kegigihannya, orang-orang idealis cenderung keras kepala. Mereka susah dilobi atau diajak kompromi. Bahkan beberapa orang hanya idealis buta bermodalkan semangat dan optimis buta.
Maksud dari idealis buta adalah bersikap idealis tanpa mengetahui analisa yang mendalam mengenai apa yang menjadi tujuannya. Ia bersikap idealis hanya berdasarkan feeling dan optimis yang tidak disertai kondisi pendukung. Orang-orang yang demikian biasanya keras kepala.
3. Cenderung Kaku
Orang idealis seringkali dianggap terlalu kaku. Mereka bahkan seringkali dikatakan sebagai orang hidupnya selalu serius. Bagi orang-orang dengan sifat ini, mereka fokus dan teguh pendirian, namun bagi lainnya hal tersebut adalah pola hidup yang kaku.
4. Kadang Susah untuk Dipahami
Semua yang ada pada diri idealis menjadikannya seseorang yang antimainstream. Ia memiliki pemikiran dalam skala peradaban, bukan hanya memikirkan hari ini dan esok hari. Ia mampu menghubungkan variabel-variabel yang tidak disadari oleh kebanyakan orang untuk dijadikan sebuah hipotesa.
Kedalamannya dalam berempati dan kemajuannya dalam berpikir menjadikan mereka susah untuk dipahami oleh kebanyakan orang. Tidak hanya itu, keyakinannya yang kuat dan sulit diubah membuat orang lain semakin bingung memahami. Terkadang hanya sesama mereka saja yang dapat memahami satu sama lain.
Kesimpulan
Dari ulasan ini, Grameds dapat mengetahui beberapa kesimpulan sederhana terkait idealis.
- Idealis adalah bagaimana seseorang bersikap dalam setiap aktivitasnya dengan pijakan yang kuat. Pengalaman empiris yang unik dan cita-cita yang tinggi mendorongnya untuk konsisten pada pendiriannya.
- Idealisme merupakan sebuah pemikiran dan keyakinan yang disertai cinta pada nilai, termasuk kepercayaan. Pemikiran tersebut ia pegang karena ia yakin apa yang dilakukan merupakan hal yang benar.
- Kelebihan dari idealis adalah tahu arah, fokus, berani bekerja keras, perfeksionis, antimainstream, menggali hal terbaik dari diri orang lain, berusaha untuk memperbaiki diri, tidak takut gagal, problem solver yang ulung, romantis, melihat dunia dari sudut pandang yang lain, tak pernah hilang harapan, dan keinginan yang membara untuk mewujudkan mimpi.
- Kekurangan dari orang idealis adalah berpotensi perfeksionis yang tidak sehat, keras kepala, cenderung kaku, dan kadang susah untuk dipahami.
Grameds, demikian ulasan mengenai idealis yang perlu kita ketahui dalam keseharian. Jika Grameds ingin mengetahui lebih banyak tentang idealis atau idealisme, kamu bisa mengunjungi https://www.gramedia.com/ untuk mendapatkan buku-buku yang mengulas topik ini. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia berkomitmen selalu memberikan kamu buku-buku terbaik, agar kamu bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Mutiani Eka Astutik
- Academic Skill
- Body Shaming
- Coach
- Cara Agar Pikiran Tenang
- Cara Agar Tidak Stres Menurut Islam dan Psikologi
- Cara Hipnoterapi Diri Sendiri
- Cara Menjadi Ganteng
- Cara Mengejar Impian
- Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri
- Cara Memakai Sumpit
- Cara Menjadi Diri Sendiri
- Cara Menghargai Diri Sendiri
- Cara Mengetahui Kelebihan Diri Sendiri
- Cara Menerima Diri Sendiri
- Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik
- Contoh Motto Hidup
- Contoh Tujuan Hidup
- Contoh Ice Breaking
- Energi Negatif
- Energi Positif
- Gaya Hidup Hedonisme
- Generasi Milenial
- Generasi Z
- Growth Mindset
- Ikut Merasakan Apa yang Dirasakan Orang Lain
- Inteligensi
- Insting
- Intuisi
- Idealis
- Konflik Destruktif
- Konflik Realistis
- Komunikasi Asertif
- Minder
- Organizational Skills
- Perilaku Optimis
- Pengertian Karma
- Pertanyaan Jujur Yang Sulit Dijawab
- Pertanyaan Sulit untuk Calon Ketua Organisasi
- Realistis
- Social Intelligence
- Sikap Menye Menye
- Sikap Proaktif
- Wasting Time
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien