Ikan Discus – Dewasa ini, sudah banyak orang yang menyadari bahwa ternyata membudidayakan ikan hias itu tidak sekadar hobi belaka, tetapi juga untuk meraup pundi-pundi rupiah. Yap, ikan hias yang umumnya berasal dari air tawar maupun ikan laut ini juga sudah menarik perhatian masyarakat kita karena selain warnanya yang unik, harganya pun juga mahal. Wah, ide bisnis yang menyenangkan ya…
Salah satu jenis ikan hias yang tengah ramai diminati adalah ikan discus. Seperti halnya ikan hias lainnya, ikan ini pun juga berukuran kecil dan berasal dari lembah Sungai Amazon! Harga jual ikan discus dapat berkisar dari Rp12.000 hingga Rp109.000 sekalipun. Namun jika warnanya cantik dan ikannya pun sehat, maka tentu saja harga yang dibandrol untuk ikan discus akan semakin mahal.
Lantas, apa sih sebenarnya ikan discus dan darimana asal muasalnya? Hal-hal apa saja yang perlu diketahui sebelum merawat atau membudidayakan ikan hias ini? Nah, supaya Grameds tidak terus-menerus bingung, yuk segera simak ulasannya berikut ini!
Table of Contents
Sekilas Tentang Ikan Discus
Ikan discus yang berasal dari ordo Symphysodon ini umumnya berasal dari lembah Sungai Amazon dan begitu populer di kalangan pencinta ikan hias terutama di negara Asia. Ikan discus ini memiliki 3 spesies besar yakni ikan discus biasa (Symphysodon aequifasciatus), ikan discus heckel (Symphysodon discus), dan spesies baru yang bahkan belum diberi nama tetapi telah memiliki nama latin Symphysodon tarzoo.
Bentuk ikan hias ini dari seluruh spesies pasti memiliki tubuh yang pipih dan corak warna-warni seperti hijau, kuning, merah, biru, dan bahkan campuran. Dapat dikatakan ikan ini adalah ikan hias yang mini karena tinggi dan panjangnya berkisar antara 20-25 cm saja.
Sama halnya dengan ikan hias lainnya, ikan discus ini pun juga dapat dikembangbiakkan dengan menetaskan telur-telurnya. Namun, telur-telur ikan discus ini nantinya akan dijaga oleh kedua ikan discus baik betina maupun jantan. Lucunya, saat telurnya sudah menetas, anak-anaknya yang masih kecil akan terus berenang mengekori induknya kemanapun.
Dilansir dari kelaskita.com, ternyata keberadaan ikan ini sering dijuluki sebagai “king of aquarium” karena memiliki peminat yang banyak, terutama dari para pencinta ikan hias. Ditambah lagi, perilaku ikan yang satu ini termasuk dalam tipe pendiam dan tidak agresif, sehingga akan tetap aman jika digabungkan dengan ikan hias jenis lain dalam satu akuarium yang sama.
Penyakit Yang Sering Dialami Ikan Discus
Sebagaimana dengan makhluk hidup pada umumnya, ikan ini pun juga sering terserang penyakit yang mampu menyebabkan kematian. Mulai dari penyakit insang hingga serangan jamur sekalipun. Nah, berikut ini ada beberapa ulasan tentang penyakit apa saja yang sering dialami oleh seekor ikan discus.
1. Penyakit Insang
Sesuai dengan namanya, maka penyakit yang satu ini akan menyerang sistem pernapasan ikan discus sehingga membuatnya kesulitan bernapas. Meskipun sebenarnya, penyakit insang ini juga bisa menyerang semua jenis ikan.
Nah, untuk mengobatinya adalah dengan pemberian formalin sekitar 4 ml per 100 liter air selama 3 hari berturut-turut.
2. Mata Putih
Penyakit yang sering menyerang ikan discus selanjutnya adalah mata putih yang disebabkan oleh jamur. Pada penyakit ini, umumnya akan ada gejala berupa munculnya selaput putih di bagian mata ikan, yang apabila dibiarkan secara terus-menerus dapat menyebabkan kebutaan.
Untuk mengobatinya, berikan saja 1,5 gr chloramphenicol dan 0,3 gr acriflavine per 100 liter air selama seminggu berturut-turut.
3. Kotoran Ikan Berwarna Putih
Umumnya, kotoran ikan akan berwarna coklat gelap. Namun jika tiba-tiba ikan discus milikmu mengeluarkan kotoran berwarna putih, maka itu berarti tubuhnya tengah terinfeksi bakteri yang menyerang sistem pencernaannya. Meskipun terlihat sepele, penyakit yang satu ini dapat membuat nafsu makan ikan ini menurun.
Untuk pengobatannya, berikan saja 2 gr metronidazole per 100 liter air dengan suhu air 30°C.
4. New Discus Disease
Penyakit selanjutnya yang menyerang ikan discus ini bahkan telah memiliki nama “discus” yang seolah mengartikan bahwa hanya menyerang ikan hias mungil tersebut. Perlu diwaspadai karena penyakit ini justru bersifat menular dan terjadi akibat tingginya pH (kandungan logam) dalam air akuarium milikmu. Akibatnya, warna sisiknya akan menjadi gelap atau bahkan menghitam. Tidak hanya itu saja, tubuh ikan ini juga akan membengkak dan sisik menguncup.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, berikan larutan antibiotik sebanyak 2 gram, antiprotozoa 0,3 gram, dan garam pada suhu air 32°C. Jangan lupa untuk terus berikan aerasi selama proses pengobatannya.
Darimana Asal Muasal Ikan Discus?
Ikan Discus yang bertubuh pipih dengan corak warna-warni ini ternyata berasal dari lembah Sungai Amazon, Brazil. Usut punya usut, ikan ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Johan Jacob Heckel pada tahun 1840 di kota Manaus, Brazil. Kala itu, Dr. Johan menemukan ikan yang bentuknya pipih seperti piringan cakram, sehingga dia berikanlah nama “discus” yang berarti ‘cakram’.
Ikan ini pun berkembang secara pesat terutama saat musim penghujan di habitat aslinya, sungai Amazon. Lalu pada tahun 1904, di sekitar sungai Amazon ditemukanlah lagi jenis ikan discus lainnya yakni ikan discus hijau. Lagi-lagi pada tahun 1960, penemuan jenis ikan ini baru terjadi di kota Manaus, Brazil oleh Schultz. Kala itu, Schultz berhasil menemukan 2 jenis baru yang kemudian diberi nama Blue Discus dan Brown Discus.
Serba-Serbi Ikan Discus
Ikan Discus Dapat Berubah Warna
Perlu diketahui bahwa jika ikan discus milikmu tiba-tiba berubah warna, maka itu adalah hal yang perlu diwaspadai. Pasalnya, perubahan warna pada ikan ini justru menjadi pertanda akan masalah kesehatan maupun lingkungan akuarium. Ada beberapa alasan mengapa ikan ini dapat berubah warna, yakni:
- Stress
Perubahan warna pada ikan discus dapat menjadi pertanda bahwa ikan hias tersebut tengah mengalami stress, sehingga membuat warna tubuhnya berubah menjadi lebih gelap atau bahkan pucat. Stress ini dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan, perubahan suhu, atau bahkan interaksi dengan ikan-ikan lain di dalam akuarium.
- Perubahan Lingkungan
Seperti yang dikemukakan sebelumnya, perubahan lingkungan di akuarium ternyata dapat memicu stress yang dirasakan ikan discus. Perubahan lingkungan ini mencangkup adanya perubahan suhu, kondisi air, hingga pH pada air akuarium. Jika lingkungan air akuarium ini terus-menerus tidak stabil, maka ikan ini akan mengalami perubahan warna.
- Kondisi Kesehatan Yang Buruk
Alasan selanjutnya mengapa ikan discus dapat berubah warna adalah kondisi kesehatannya tengah buruk. Biasanya, buruknya kondisi kesehatan ikan ini diakibatkan adanya infeksi atau parasit yang menyerang tubuhnya.
Pilihan Makanan Dapat Mempengaruhi Warna Ikan Discus
Untuk menjadi seorang pembudidaya ikan discus yang serius, maka perlu memperhatikan pula pilihan makanannya. Yap, pilihan makanan ternyata sangat berpengaruh pada bagaimana warna ikan yang satu ini karena tentunya harus mengandung nutrisi lengkap.
Ada baiknya, pilihlah makanan yang berupa hewan hidup seperti kutu air, cacing sutra, udang kecil, atau bahkan makanan kering alias pelet supaya nutrisi ikan hias ini terpenuhi secara baik. Perlu diperhatikan bahwa makanan-makanan tersebut harus dicuci bersih terlebih dahulu ya sebelum diberikan kepada ikan discus kesayangan kita.
Ikan Discus Gemar Bersembunyi di Sudut Akuarium
Beberapa jenis ikan hias lainnya selain ikan discus ternyata memang memiliki kegemaran bersembunyi di sudut akuarium. Alih-alih berenang bebas di air, ikan ini malah senang mojok di sudut akuarium atau di bebatuan. Perlu diwaspadai karena jika ikan hias yang satu ini sudah mojok seperti itu, tandanya ikan tersebut tengah merasa tidak nyaman atau stress. Ada beberapa alasan mengapa ikan ini mojok di sudut akuarium:
- Buruknya Kualitas Air Akuarium
Nah, jika ikan discus sering mojok, coba deh Grameds perhatikan kembali bagaimana kondisi kualitas air akuarium. Tingginya kadar amonia atau nitrit pada air akuarium dapat menyebabkan ikan ini merasa stress dan memilih bersembunyi di tempat-tempat terpencil.
- Tidak Cocok Dengan Lingkungan Akuarium
Semua makhluk hidup itu pasti akan membutuhkan lingkungan habitat yang nyaman dan aman, tak terkecuali ikan discus. Nah, jika ikan hias milikmu ini selalu mojok, bisa jadi itu karena merasa tidak cocok dengan lingkungan akuarium. Ketidakcocokan pada lingkungan akuarium ini dapat berupa suhu air yang terlalu panas atau bahkan terlalu panas, banyaknya jumlah ikan lain di akuarium sehingga tidak ada space untuknya berenang.
- Terserang Penyakit
Harap diwaspadai jika ikan discus sudah mojok karena itu dapat menjadi pertanda bahwa dirinya tengah terserang penyakit. Ada banyak penyebab ikan ini merasa sakit misalnya terserang parasit, infeksi bakteri atau jamur, dan bahkan terjadi infeksi virus.
Ikan Discus Mogok Makan
Ikan discus ternyata juga bisa mogok makan karena merasa tidak nafsu makan. Setidaknya, ada beberapa alasan mengapa ikan ini melakukan mogok makan, yakni:
- Stress
Ikan discus yang merasa stress karena perubahan lingkungan akuarium, terserang penyakit, tengah “berkelahi” dengan ikan lain, ternyata dapat memicu stress lho… Akibatnya, ikan ini akan kehilangan nafsu makannya.
- Buruknya Kualitas Air Akuarium
Jika Grameds serius hendak membudidayakan ikan hias yang satu ini, maka sebaiknya sering-sering mengecek bagaimana kualitas air akuarium. Hal tersebut karena buruknya kualitas air akuarium akan membuat ikan ini merasa tidak sehat dan kehilangan nafsu makannya.
- Terserang Penyakit
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ikan discus yang terserang penyakit tidak hanya membuatnya stress saja, tetapi juga malas makan. Ada beberapa gejala penyakit yang terjadi pada ikan ini, seperti perubahan warna, munculnya bintik putih, hingga perubahan warna kotoran menjadi putih.
- Porsi Makan Yang Berlebihan
Jangan berpikir jika ikan discus diberi porsi makan berlebihan justru akan merasa senang. Nyatanya, hal tersebut ternyata malah membuat ikan ini kehilangan nafsu makan dan akibatnya akan terjadi mogok makan.
- Perubahan Lingkungan Akuarium
Biasanya, ikan discus yang baru dipindahkan dari akuarium satu ke akuarium lain pasti akan berusaha beradaptasi dengan lingkungan anyarnya. Akibatnya, ikan ini akan mengalami stress sejenak dan mogok makan.
Ikan Discus Dapat Berenang Miring
Coba deh Grameds perhatikan ikan discus milikmu di akuarium, apakah gerakan berenangnya normal atau malah miring? Jika ternyata ikan milikmu itu berenang miring, bisa jadi itu karena terjadi masalah kesehatan, terutama yang menyerang sistem saraf atau organ dalam tubuhnya.
Penyebab ikan ini berenang miring ternyata juga karena beberapa hal seperti stress, tidak cocok dengan pakan, atau bahkan tidak cocok dengan air akuarium sehingga membuatnya merasa tidak nyaman. Namun tidak perlu khawatir terlalu mendalam karena ternyata ikan hias yang satu ini juga memiliki kebiasaan alami berupa berenang miring.
Ikan Discus Akan Akrab Dengan Ikan Lain di Akuarium
Ikan discus umumnya adalah jenis ikan yang tidak agresif dengan ikan lainnya sehingga dirinya akan cepat akrab dan berenang bersama di akuarium. Namun perlu diperhatikan pula bahwa jangan terlalu banyak memasukkan ikan hias di akuarium karena akan membuat ikan ini merasa tidak ada wilayah untuknya berenang. Setidaknya, ada beberapa jenis ikan hias lain yang cocok “berteman” dengan ikan ini yakni neon tetra, cardinal tetra, corydoras, dan rasbora.
5 Rekomendasi Buku Terkait
Budidaya Ikan Hias Air Tawar
Berisi informasi penting mengenai berbagai ikan hias air tawar populer, antara lain dari jenis cyprinid, characin, livebearer, catfish, killifish, dan cichlid. Membudidayakan ikan-ikan ini merupakan kegiatan yang amat mengasyikkan. Beberapa ikan berkembang biak dengan mudah di dalam akuarium, sementara yang lain membutuhkan keterampilan dan ketelitian hobi. Simaklah detail teknik-teknik pemijahan masing-masing ikan plus perawatan anak ikan yang dipaparkan di sini.
- RITUAL PERKAWINAN: Fakta menarik tentang bermacam-macam strategi perkawinan ikan air tawar di alam liar.
- TIPS PEMIJAHAN: Cara mendorong terjadinya pemijahan alami dalam akuarium pembiakan.
- AKUARIUM PEMBIAKAN: Ilustrasi mendetail rancangan akuarium pembiakan untuk semua jenis ikan yang ada di dalam buku ini.
- LANGKAH PRAKTIS: Foto langkah demi langkah pembuatan sapu pemijahan dan kultur pakan untuk burayak.
Sukses Budidaya Ikan Hias Air Tawar
Perkembangan ikan hias dunia demikian menjanjikan karena pertumbuhan nilai perdagangannya di atas 14% per tahun sejak tahun 1985 dan tidak pernah mengalami penurunan berarti. Hal ini juga berimbas di Indonesia, dimana peternak ikan, pedagang, pengumpul, importir, eksportir, dan tentu penggemar ikan hias itu sendiri tumbuh subur. Jenis ikan yang dikembangkan atau dibudidayakan, baik untuk kalangan penggemar lokal maupun untuk komoditas ekspor juga berkembang.
Saat ini, lebih dari 300 jenis ikan hias air tawar telah dibudidayakan dan diperjualbelikan di seluruh penjuru dunia. Ini belum termasuk subspecies atau varian/varietas, di mana 1 jenis ikan bisa saja tampil dalam beragam varian seperti albino, kumpay/slayer (berekor panjang), dan beragam warna mutasi. Sebagai contoh, ikan mas koki, koi, discus, guppy adalah satu jenis ikan, tetapi tampil dalam ratusan varian.
Dari sinilah titik tolak pembuatan buku ini, yaitu untuk memberi gambaran dan menambah pengetahuan para peternak ikan termasuk penggemar, bahkan pemula sekali pun untuk berbisnis atau sekedar menjadi penghobi.
Buku Sukses Budidaya Ikan Hias Air Tawar: Rahasia Memijahkan 160 Jenis Ikan Hias Air Tawar ini membahas teknik budidaya 160 ikan hias yang sudah dibudidayakan di Indonesia. Budidaya ikan hias dimulai dari pengetahuan tentang wadah atau tempat untuk memelihara, kualitas air, pengetahuan tentang pakan, proses pemijahan baik alami atau kawin suntik, cara menetaskan telur, dan membesarkan benih ikan hias.
Dalam buku ini juga telah dijelaskan pemijahan 160 jenis ikan hias air tawar yang sudah berhasil dibudidayakan di Indonesia.
Budidaya Ikan Tawar
Buku ini memberi petunjuk kepada pembaca tentang budidaya ikan air tawar. Pembahasannya dikhususkan kepada budidaya ikan konsumsi di air tawar, yaitu ikan ikan mas dan ikan gurame.
Pada bagian buku ini diulas secara rinci tentang cara budidaya ikan mas dan ikan gurame, yaitu tentang teknik pembenihan, cara pendederan, pembesaran, hama dan penyakit serta cara pengobatannya, cara panen ikan yang tepat dan peluang usaha dalam budidaya ikan air tawar.
Sukses Berbisnis Dari Budidaya Ikan Botia
Ikan BOTIA atau yang lebih dikenal sebagai ikan tiger/badut merupakan salah satu ikan hias bernilai ekonomi tinggi. Botia mempunyai bentuk tubuh yang unik dan lincah sehingga disebut RATU-nya ikan hias air tawar. Peminat botia tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Banyaknya peminat menyebabkan harga botia menjadi MAHAL dan mendorong penangkapan botia di alam secara besar-besaran. Tetapi sekarang botia berhasil dibenihkan secara terkontrol dengan teknik kawin suntik.
Keberhasilan ini menyebabkan produksi botia tidak lagi bergantung pada hasil penangkapan di alam dan kuantitas produksi menjadi MENINGKAT, yang berarti sekaligus menyelamatkan botia dari ancaman kepunahan. Buku ini akan menambah wawasan Anda yang ingin mencoba ikut serta berbisnis dari budidaya ikan botia baik jenis botia, habitat, dan reproduksi, lingkungan pemeliharaan, pembenihan, pembesaran, penanggulangan penyakit, sampai bagaimana menghasilkan botia yang memiliki warna cemerlang.
Panduan Lengkap Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik
Akuaponik belum banyak dikenal di masyarakat, berbeda dengan hidroponik yang sebagian orang sudah mengenalnya. Hidroponik hanya dikhususkan untuk tanaman sayuran atau bunga-bungaan yang ditanam pada media non tanah dan untuk pemenuhan nutrisi disuplai melalui pupuk cair atau zat-zat kimia sebagai nutrisinya. Sedangkan akuaponik merupakan perpaduan usaha antara budidaya ikan dan bertanam sayuran.
Hanya saja perolehan nutrisi sayuran lebih ditekankan pada pemanfaatan sumber air dari budidaya ikan. Karena pada air sisa kotoran dan pakan ikan dapat menjadi bahan nutrisi bagi sayuran. Sehingga dengan sistem ini anda dapat menghemat tempat, air bahkan biaya dan tentunya lebih sehat dengan menghasilkan produk organik.
Buku ini akan memandu anda memelihara 6 Jenis Ikan (Mas – Lele Dumbo – Gurame – Nila – Patin – Mujair) dan 9 Jenis Sayuran (Cabai – Tomat – Terong – Seledri – Sawi – Bayam – Kangkung – Selada – Seledri) sekaligus secara praktis.
Sumber:
- https://www.ikanesia.id/2023/02/pertanyaan-tentang-ikan-discus.html
- https://www.kelaskita.com/artikel/bukan-sekedar-mahal-yuk-cari-tahu-asal-muasal-dan-jenis-ikan-discus
- https://ms.wikipedia.org/wiki/Discus_(ikan)
Penulis: Rifda Arum Adhi P
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien