in , ,

Apa Itu Impian dan Cita-Cita?

Apa Itu Impian dan Cita-Cita – Semua manusia di seluruh dunia ini pastilah memiliki impian dan cita-cita. Perlu diketahui bahwa impian dan cita-cita itu tidak harus besar, bahkan dalam bentuk sederhana itu diperbolehkan karena memang kedua hal tersebut tidak mempunyai aturan khusus.

Ketika kecil, kita pasti terbiasa memiliki impian besar, sebut saja ingin menjadi astronot lalu pergi ke bulan, ingin bertemu dinosaurus, bahkan ingin melakukan perjalanan lintas waktu. Impian-impian tersebut memang dapat disebut mustahil, tetapi apabila kita giat dan serius dalam mencapai dan mewujudkannya, siapa yang tahu?

Orang-orang zaman dahulu sering berangan-angan mengenai perjalanan ke bulan dan berpikir bahwa hal tersebut adalah mustahil untuk terjadi. Namun, nyatanya pada zaman sekarang ini, perjalanan ke bulan ada benar-benar dapat dilakukan, meskipun tidak semua orang dapat menempuh perjalanan jauh tersebut.

Lalu, apa sih itu cita-cita? Apa pula bedanya impian dan cita-cita? Yuk simak ulasan beirkut ini!

Apa Itu Impian?

Holiday Sale

Secara harfiah, impian adalah sesuatu yang kita mimpikan dan kita inginkan untuk dimiliki atau terjadi. Bagi sebagian orang, terkadang impian itu hanya sekadar bunga tidur saja atau angan-angan belaka. Bahkan beberapa menganggap bahwa impian itu biasanya mustahil untuk terjadi, dikarenakan beberapa faktor yang ada di dalam hidup masing-masing individu.

Namun, pemikiran tersebut ternyata tidak selalu benar lho… Hal itu karena ternyata impian justru dapat menjadi sumber motivasi untuk mewujudkannya di dunia nyata. Impian sebesar apapun itu, jika diri kita serius untuk mewujudkannya dan tidak lupa berdoa, maka tentu saja kelak dapat menjadi kenyataan.

Sering berjalannya hidup, impian masa kecil kita yang biasanya terdengar mustahil itu memang akan perlahan “surut”, tetapi ada juga yang tetap kokoh pada pendiriannya untuk mewujudkan mimpi tersebut, hingga akhirnya dapat benar-benar mencapainya. Hebat bukan!

Namun, tak jarang pula ada yang memilih untuk berhenti untuk mimpi tersebut. Penyebabnya ada banyak, salah satunya adalah masalah finansial. Sebut saja, seorang bernama Giselle ingin menjadi seorang arsitektur, tetapi keluarganya termasuk dalam penerima bantuan kurang mampu. Selepas menyelesaikan Sekolah Menengah Akhir (SMA), dirinya mau tidak mau harus bekerja dan mengesampingkan keinginannya untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran. Ditambah lagi, biaya yang dihabiskan untuk menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran itu tidaklah sedikit.

Namun, tidak mustahil juga bahwa Giselle tetap dapat menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran tersebut dan dapat menjadi seorang dokter, apabila dirinya terus berusaha dengan mencari beasiswa. Sayangnya, hal itu kembali lagi ke bagaimana kondisi keluarganya, apakah dirinya harus menjadi punggung keluarga atau tidak.

Pernahkah Grameds mendengar kalimat bahwa “orang kecil dilarang bermimpi”. Frasa “orang kecil” tersebut maksudnya bukanlah anak kecil, tetapi orang yang kehidupannya serba kekurangan dan tidak ada harapan untuk mewujudukan impian tersebut.

Padahal sebenarnya, semua orang itu, baik yang mempunyai kehidupan finansial baik atau tidak, itu berhak untuk bermimpi dan berusaha mencapainya.

tombol beli buku

Apa Itu Cita-Cita?

Jika melihat dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cita-cita merupakan keinginan kehendak, dan tujuan yang terus ada di dalam pikiran supaya dapat diwujudkan pada kehidupannya.

Bahkan ada yang mengatakan bahwa cita-cita itu asalnya adalah dari impian masa kecil lho… Banyak yang akhirnya dapat mewujudkan cita-citanya setelah bermimpi akan sesuatu besar saat mereka masih kecil. Meskipun sebagian lagi, impian masa kecil mereka justru tidak dapat terwujud karena berbagai kendala.

Menurut Mutaningtyas (2007), cita-cita adalah keinginan yang selalu ada di dalam pikiran atau tujuan yang ditetapkan oleh seseorang untuk diri sendiri dan hendak dicapai. Keberadaan cita-cita, selain didukung oleh impian, juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, terutama orang tua.

Secara tidak langsung, cita-cita dapat berarti sebagai tujuan dan pedoman hidup. Maka dari itu, banyak faktor yang mempengaruhi munculnya cita-cita di pikiran atau benak setiap individu, yang dapat dibedakan menjadi dua, yakni secara internal dan eksternal.

 

tombol beli buku

Cita-Cita Itu Bersumber Dari Mana Saja?

Sebuah cita-cita yang dimiliki oleh setiap orang itu dapat berasal atau muncul dari beberapa hal, yakni secara internal dan eksternal.

1. Secara Internal

Sumber cita-cita secara internal berarti berasal dari dalam diri seseorang. Maka dari itu, sumber cita-cita tersebut nantinya akan berkaitan dengan keinginan yang melekat di dalam diri masing-masing individu. Setiap individu, mempunyai cita-cita yang berbeda.

1. Minat

Minat adalah ketertarikan atau kecenderungan hati terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki minat yang berbeda-beda terhadap sesuatu hal, sekalipun mereka ada orang kembar. Sebut saja ada orang kembar, Black dan White.

Black mempunyai ketertarikan akan musik, sementara White mempunyai ketertarikan akan olahraga. Hal tersebut tentu saja wajar karena meskipun keduanya adalah sepasang anak kembar, tetapi minat akan sesuatu hal itu bergantung pada individu masing-masing.

Nantinya, minat tersebut dapat berkembang menjadi impian hingga akhirnya menjadi tujuan hidup untuk dapat diwujudkan. Secara tidak langsung, keberadaan minat dalam diri seseorang dapat memberikan semangat luar biasa untuk memacunya supaya lebih berusaha dalam meraihnya.

2. Bakat

Bakat adalah kemahiran seseorang akan sesuatu di bidang tertentu. Bakat biasanya terlihat ketika seseorang tersebut masih kecil. Apabila bakat tersebut terus-menerus dilatih, maka tentu saja dapat menjadi keahlian yang berpengaruh besar pada keberadaan cita-cita.

Terutama jika dirinya didukung oleh berbagai faktor eksternal yang ada, maka tentu saja tidak akan mustahil dalam meraih apa yang diharapkan tersebut. Contohnya, seseorang bernama Calvin mempunyai bakat dalam menghitung dan menggambar, yang apabila dilatih melalui pendidikan khusus, dirinya bisa menjadi seorang arsitektur.

3. Pengalaman

Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami sebelumnya dan hal tersebut dapat menjadi upaya untuk belajar. Maka dari itu, semakin banyak pengalaman yang didapatkan oleh seseorang, akan semakin banyak pula pembelajaran serta pengetahuan yang didapatkan.

Melalui pemerolehan pembelajaran serta pengetahuan tersebut, seseorang dapat pula mempunyai impian beserta cita-cita yang banyak. Sebut saja seseorang bernama Janhae ini sering mengikuti berbagai pelatihan, perlombahan, seminar, hingga organisasi, maka dirinya akan dapat memiliki banyak wawasan yang luas untuk menentukan bagaimana cara mewujudkan impian beserta cita-citanya.

tombol beli buku

2. Secara Eksternal

Sumber cita-cita secara eksternal ini tentu saja berbeda dengan yang secara internal. Dalam sumber cita-cita secara eksternal pasti berkaitan dengan interaksi individu dengan lingkungannya, serta bagaimana kemampuannya untuk merespon fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. Sumber cita-cita secara eksternal ini terdiri atas dua pembagian, yakni lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar.

1. Keluarga

Dalam “pemilihan” sebuah cita-cita, lingkungan keluarga berperan besar akan hal tersebut. Tidak hanya pada “pemilihan” saja, tetapi juga berkenaan dengan bagaimana seseorang tersebut dapat mewujudkan cita-citanya, juga dipengaruhi oleh keberadaan keluarga.

Mengapa begitu? Karena keluarga itu ternyata memiliki kekuatan-kekuatan tertntu yang secara tidak langsung dapat “memaksakan” pilihan kepada setiap individu, termasuk cita-cita. Kekuatan-kekuatan dalam keluarga yang dimaksud bisa saja berupa kemampuan finansial, permintaan orang tua, hingga dukungan yang bersifat non finansial.

Contohnya, Jinendra terlahir di keluarga dokter. Ayah, Ibu, hingga Kakeknya berprofesi sebagai dokter. Hal tersebut tentu saja berpengaruh pada proses mendidik dan perkembangan dirinya untuk memilih menjadi seorang dokter juga. Terdapat beberapa kemungkinan alasan mengapa Jinendra bercita-cita sebagai dokter, bisa karena permintaan orang tuanya untuk meneruskan keturunan dokter, atau karena keinginan dirinya sendiri hasil dari proses pengalamannya sejak kecil.

2. Lingkungan Tempat Tinggal

Selain keluarga, lingkungan tempat tinggal juga berpengaruh pada pemilihan cita-cita setiap individu. Lingkungan tempat tinggal ini berkenaan dengan kondisi geografis wilayah, lingkungan sosial ekonomi, hingga lingkungan budaya di sekitar.

Contoh sederhana, Kirino tinggal di sebuah lingkungan tempat tinggal yang mempunyai kondisi kumuh dan sempit. Keluarganya beserta tetangganya harus bersusah-payah setiap kali hujan deras datang karena selalu mendapatkan kiriman banjir dari daerah lain. Hal tersebut tentu saja dapat memotivasi Kirino untuk bercita-cita sebagai pengusaha kaya yang kelak akan membangun ulang tempat tinggalnya menjadi tempat yang layak huni.

tombol beli buku

Apa Pentingnya Impian dan Cita-Cita Itu?

Perlu diketahui bahwa cita-cita itu tidak ada yang terlalu besar dan terlalu kecil untuk diperjuangkan. Bahkan, tolok ukur mengenai besar kecilnya cita-cita itu bergantung pada diri masing-masing. Semua orang berhak mempunyai cita-cita yang besar dan hebat.

Lalu, bagaimana jika ada orang tua yang mengatakan bahwa impian dan cita-cita yang dimiliki anaknya itu terlalu besar dan mustahil terjadi? Hal itu adalah salah. Seharusnya, orang tua tetap mendukung impian dan cita-cita anaknya, selama si anak merasa bahagia dan dapat bertanggung jawab atas cita-citanya tersebut.

Memang, apa sih pentingnya impian dan cita-cita itu bagi seseorang? Yuk simak uraian berikut!

1. Memberikan Semangat Hidup

Tanpa disadari, impian dan cita-cita yang dimiliki itu justru dapat membantu setiap individu untuk memiliki semangat hidup, semangat juang. Bahkan dapat juga dijadikan sebagai pengingat bahwa dalam hidup itu, ada sesuatu yang harus diraih.

2. Dapat Menghindarkan Depresi

Keberadaan impian dan cita-cita dapat membantu individu untuk terhindar dari adanya depresi. Setiap orang tentu saja memiliki waktu yang berat dalam menjalani hidup. Namun, dengan adanya impian dan cita-cita tersebut, justru dapat membantunya fokus untuk mewujudkan cita-cita, daripada melakukan tindakan yang tidak baik.

3. Memberikan Motivasi

Cita-cita justru dapat memberikan motivasi kepada seseorang supaya mau berusaha setiap harinya. Tidak ada batasan usia untuk bermimpi, maka tidak ada batasan pula untuk motivasi hidup. Selama seseorang tersebut memiliki tujuan hidup yang jelas akan cita-citanya, maka tentu saja kelak dapat meraih impian tersebut.

4. Menjadi Lebih Positif

Cita-cita ternyata dapat mengubah sudut pandang seseorang untuk positif dalam menghadapi hidup. Perlahan nantinya, kamu akan melupakan hal-hal negatif yang terjadi dalam hidup kita.

5. Menjadi Tujuan Hidup

Dengan adanya impian dan cita-cita, ternyata dapat berpengaruh pada tujuan hidup yang lebih besar lagi. Bahkan, orang-orang yang telah sukses itu pun sebelumnya juga memulai dari impian terlebih dahulu.

6. Tahu Akan Arah Hidup

Impian dan cita-cita menjadikan manusia mengetahui dan memahami bagaimana arah hidupnya. Misal, seseorang mempunyai impian dan cita-cita untuk menjadi seorang sastrawan, maka dirinya semakin hari akan memahami bagaimana cara untuk menempuh cita-cita tersebut. Mulai dari menempuh pendidikan di jurusan sastra, mengikuti seminar sastra, dan lain-lain.

tombol beli buku

Perbedaan Impian dan Cita-Cita

Banyak orang berpikir apakah impian dan cita-cita itu adalah dua hal yang berbeda?

Jawabannya adalah iya, kedua hal tersebut berbeda. Letak perbedaannya yang paling jelas adalah upaya dan usaha seseorang dalam mewujudkannya.

Impian itu biasanya hanya sebatas angan-angan dan pikiran “manis” saja, tanpa melakukan usaha dan upaya untuk mewujudkannya. Bahkan tak jarang pula, impian yang dimiliki orang itu setiap harinya dapat berubah dan berganti. Impian itu sama dengan mimpi, sehingga terkadang bentuknya terlihat terlalu mustahil dan kekanak-kanakkan.

Sementara cita-cita adalah impian yang sedang diusahakan seseorang supaya dapat terwujud. Dalam meraih cita-cita, seseorang harus memiliki target dan tindakan nyata untuk menjadikannya kenyataan.

Lalu, jika kedua hal tersebut adalah hal yang berbeda, apakah keduanya ada hubungannya? Tentu saja ada.

Impian yang mulanya hanyalah angan-angan, apabila didukung dengan keinginan kuat untuk mewujudkannya, maka kelak akan menjadi cita-cita dan jika dilakukan secara sungguh-sungguh maka dapat tercapai.

tombol beli buku

Tips Mewujudkan Cita-Cita

Sebenarnya, dalam mewujudkan cita-cita itu yang menjadi faktor pendukung utama adalah niat dari seseorang tersebut. Apabila seseorang mempunyai tekad, niat, dan keinginan kuat untuk mewujudkannya, maka tips apapun akan dapat terlaksana.

1. Jangan Mengeluh

Bagi kamu yang sedang dalam upaya mewujudkan cita-cita, stop mengeluh berlebihan akan segala hal, baik itu yang bersifat remeh hingga yang besar. Boleh-boleh saja jika hanya mengeluh sebatas “aku lelah”, tetapi setelah itu lebih baik kamu segera istirahat dan melanjutkan usaha mewujudkan cita-citamu tersebut.

2. Menuliskan Cita-Cita di Lembaran Kertas

Tips ini dilakukan supaya kamu tidak lupa akan cita-citamu dan menjadi pengingat bahwa untuk meraih hal itu, memang wajar apabila kamu harus bersusah-payah terlebih dahulu. Ingat, di dunia ini tidak ada yang instan. Bahkan untuk membuat sepiring mie instan saja, kamu juga perlu menyiapkan air mendidih terlebih dahulu.

Lembaran kertas bertuliskan cita-cita tersebut dapat kamu tempel di pintu kamar, meja belajar, lemari, bahkan di tembok atas tempat tidur.

3. Percaya Diri

Percaya diri menjadi sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap orang yang hendak dan sedang mewujudkan cita-citanya. Tidak perlu kamu membandingkan usahamu dengan usaha orang lain, karena hal itu sangat tidak berguna.

Mengapa? Karena sejatinya, Tuhan telah memberikan setiap manusia kemampuan yang berbeda-beda, maka lama tidaknya proses mencapai cita-cita itu tidak harus sama. Ingat bahwa sekecil apapun progress atau usahamu mewujudkan cita-cita, itu tetaplah proses.

4. Tidak Menunda Pekerjaan

Menunda pekerjaan itu bukan sesuatu yang baik lho… Nanti malah pekerjaanmu menjadi menumpuk dan sulit untuk menyelesaikannya. Kecuali ada hal yang mendesak, sebaiknya jangan menunda pekerjaan ya…

Apalagi jika dalam upaya mewujudkan cita-cita, jika kamu sering menunda pekerjaan, maka cita-citamu akan semakin lama untuk tercapai.

5. Berdoa Kepada Tuhan

Tips yang terakhir adalah selalu berdoa dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Kamu harus bersikap berserah diri kepada Tuhan. Selain berusaha keras, kamu juga harus mengimbanginya dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Berdoalah sesuai agama dan kepercayaanmu ya…

tombol beli buku

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu impian dan cita-cita yang pasti dimiliki oleh setiap orang. Sebesar apapun impian dan cita-citamu, jangan mudah menyerah dan selalu berusaha mewujudkannya. Jangan lupa, iringi usaha kerasmu dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber:

Beranda SDN 133 Kota Bandung

Damanik, Eny Kirana. (2016). Pengaruh Jenis Kelamin, Motivasi Belajar, dan Bimbingan Karir Terhadap Cita-Cita Siswa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Skripsi.

Baca Juga:

  1. Motto Hidup Para Tokoh Dunia
  2. Rekomendasi Buku Self Improvement Terbaru
  3. Apa Itu Sikap Optimis?
  4. Kumpulan Kata Bijak Tokoh Dunia
  5. Cara Sukses di Usia Muda
  6. Jenis Pekerjaan yang Populer di Indonesia
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.