in

Inovatif Adalah: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Ciri-Ciri

Inovatif adalah – Di era yang serba modern dan cepat ini, kita dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman agar bisa bersaing. Salah satu caranya adalah dengan menjadi orang yang inovatif. Tapi, apa yang dimaksud dengan inovatif dan mengapa kita harus menjadi orang yang inovatif?

Begini, untuk tetap bisa bersaing dengan orang lain, langkah pertama yang bisa dimulai adalah mengubah cara berpikir ke arah yang lebih baik. Dengan begitu kita akan terus menemukan ide-ide yang baru dan menjadikan kita sebagai manusia yang unik. Dengan kata lain, kita punyai nilai khusus yang tidak dimiliki orang lain. Kita punya “perbedaan” spesial yang hanya ada pada diri kita sendiri. Nantinya kita akan mampu bersaing dengan jutaan manusia lainnya.

Mengapa manusia harus bersaing satu sama lain? Karena kehidupan manusia bergerak maju dan dalam setiap kemajuan selalu ada perubahan yang menyertainya. Sekarang bayangkan orang-orang di sekitarmu bergerak maju sedangkan kamu sendiri diam di tempat. Kira-kira apa yang akan terjadi?

Ya, kamu akan tertinggal dan tergerus hingga kemudian menghilang. Nah apakah kamu ingin menghilang begitu saja tanpa berusaha tetap terikat dengan kemajuan zaman? Jika tidak, maka kamu harus menjadi orang yang kreatif dan inovatif.  Untuk mewujudkan hal ini, tentu perlu proses yang panjang. Namun, langkah awalnya bisa dimulai dengan mengenal apa yang dimaksud dengan inovatif yang akan dibahas di artikel ini. Jadi, selamat membaca, Grameds!

Apa Itu Inovatif?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan inovatif adalah “bersifat pembaruan atau memperkenalkan sesuatu yang baru.” 

Dengan demikian orang yang inovatif adalah orang yang memperkenalkan sesuatu yang baru atau dapat menciptakan suatu pembaruan. Caranya tentu saja dengan memanfaatkan kemampuan yang kita miliki semaksimal yang kita bisa. Kemampuan di sini mencakup pemikiran, imajinasi, stimulan lain, bahkan hingga kemampuan bersosialisasi di lingkungan sendiri.

Selain itu, inovatif merupakan kata sifat dari inovasi. Dalam KBBI, inovasi diartikan sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaruan; penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).

Manusia selalu dikelilingi dengan hal-hal yang belum diketahui dan tidak sedikit orang yang menantang dirinya sendiri untuk menguak misteri tersebut. Tujuannya untuk mengetahui apa yang akan didapatkan dan apa dampak yang muncul saat menerapkannya.

Oleh karena itu, untuk menciptakan sesuatu yang baru berarti kita harus menjangkau banyak orang dan memastikan bahwa apa yang kita ciptakan mempunyai nilai bagi mereka. Namun dalam prakteknya, kita tidak bisa memprediksi apa dampak yang akan muncul dari pembaruan yang kita ciptakan.

Sering kali kita enggan mencoba hal yang baru karena takut hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan. Inilah hambatan terbesar dalam proses menjadi individu yang inovatif. Akan tetapi, kita juga bisa merencanakannya dengan menyiapkan langkah-langkah tertentu. Tak jarang kita memperbarui langkah tersebut berdasarkan kenyataan yang muncul di tengah proses menciptakan pembaruan.

Ada yang mengatakan, inovasi sebaiknya dipisahkan dari aktivitas lainnya untuk melepaskan cara-cara yang telah kita gunakan sebelumnya. Tanpa melepaskan apa yang kita miliki, kita tidak akan menemukan sesuatu yang baru sebagai penggantinya. Lagipula ketika kita melakukannya, kita akan terus berusaha menemukan cara lain yang lebih baik lagi. Dengan demikian, kita akan berhasil menemukan, mengembangkan, dan menerapkan cara yang baru tersebut.

Mengungkap Rahasia Sukses Leonard Hartono dalam Buku A Book by Overpost: Business 101

Kesimpulannya, inovasi dan inovatif memiliki hubungan erat karena hasil dari pengenalan hal-hal yang baru maupun penemuan baru yang berbeda dari sebelumnya disebut dengan inovatif. Ini berarti untuk bisa melakukan inovasi kita harus memiliki perilaku inovatif terlebih dulu.

Jika pembahasan yang singkat ini masih belum mampu memuaskanmu, itu tandanya kamu harus membaca penjelasan yang lebih lengkap dalam buku Inovasi. Buku yang ditulis oleh Arman Hakim Nasution dan Hermawan Kartajaya ini membahas tentang konsep inovasi yang lengkap, dari strategic thinking bisnis model inovasi, pengukuran kinerja, hingga implementasinya.

Perilaku Inovatif

Pixabay.com/jarmoluk

Perilaku inovatif berhubungan erat dengan inovasi sebab keduanya merupakan bagian dari perubahan sosial. Hanya saja, penekanan ciri dari perubahan yang dihasilkannya berbeda. Inovasi lebih menekankan pada suatu hal yang baru bagi seseorang atau masyarakat.

Sementarab itu, perilaku inovatif lebih menekankan pada sikap kreatif yang membuat perubahan sikap dari tradisional ke modern atau bisa juga dari sikap yang belum maju ke sikap yang maju. Perilaku inovatif bisa diartikan sebagai perilaku yang bertujuan untuk mengenalkan ide, proses, produk, prosedur, metode, atau cara yang baru dan dinilai berguna di dalam kehidupan manusia.

Umumnya, individu yang mempunyai perilaku inovatif memiliki 6 karakter, antara lain:

  1. Pertama selalu mencari tahu ide, teknik, proses, dan teknologi yang baru.
  2. Kedua, menghasilkan ide-ide yang kreatif.
  3. Ketiga, memajukan serta memperjuangkan ide-ide miliknya kepada orang lain.
  4. Keempat, meneliti serta menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk merealisasikan ide tersebut.
  5. Kelima, mengembangkan rencana untuk mewujudkan ide tersebut secara matang.
  6. Keenam adalah kreatif.

Jenis-Jenis Inovasi

Karena inovasi adalah hal yang baru dan menciptakan nilai, berarti inovasi bisa berupa apa saja. Namun agar lebih mudah dalam mempelajarinya, kita bisa membaginya menjadi beberapa jenis. Memisahkan inovasi menjadi beberapa bagian seperti ini akan membantu kita untuk melihat apa saja perbedaan yang ada dan menyesuaikan usaha kita agar sesuai dengan tujuan awalnya.

Nah, ada beberapa ahli yang membagi inovasi menjadi “perbaikan yang berkelanjutan”; “inovasi tambahan”; “inovasi radikal”; serta “inovasi disruptif”. Untuk memudahkan penjelasannya, kita akan menggabungkan “perbaikan yang berkelanjutan” dengan “inovasi tambahan” dan “inovasi radikal” dengan “inovasi disruptif”.

Perbaikan yang Berkelanjutan & Inovasi Tambahan

Perbaikan yang berkelanjutan dan inovasi tambahan biasa dikenal dengan nama lain “Penelitian dan Pengembangan”. Kedua hal ini berkaitan erat dengan peningkatan serta pembaruan dari nilai yang sudah kita miliki. Oleh karena itu, biasanya inovasi ini mempunyai tantangan yang lebih rendah. Dalam penerapannya–terutama untuk bisnis–jenis inovasi yang pertama sering dikaitkan dengan KPI saat ini daripada proyek yang belum dilaksanakan atau bahkan tidak memiliki hubungan dengan bisnisnya.

Ada juga yang mengatakan bahwa “Penelitian dan Pengembangan” tidak bisa disebut sebagai inovasi karena mereka adalah bagian dari sebuah bisnis. Di sisi lain, mereka bisa juga dianggap sebagai inovasi dengan abstraksi yang lebih rendah dan berhubungan dengan bisnis.

Singkatnya, inovasi ini lebih fokus pada peningkatan baik dari bentuk atau teknologi terdahulu ke arah yang lebih baik dan baru. Contohnya seperti produk smartphone atau laptop yang setiap tahun selalu muncul seri terbarunya.

Inovasi Radikal & Disruptif

Sementara itu, inovasi radikal dan disruptif berkaitan dengan menciptakan sesuatu yang benar-benar baru. Proses penciptaannya mampu menghilangkan semua hal yang kita miliki. Akan tetapi, perlu diingat istilah “disruptif” di sini tidak cocok diterapkan pada proyek inovasi yang belum direalisasikan.

Alasannya karena inovasi tersebut mengganggu dan mengubah kondisi sesuatu. Selain itu kita juga tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi sebelum inovasi tersebut dirilis ke pasar. Dengan demikian, istilah “inovasi disruptif” lebih tepat digunakan untuk proyek inovasi yang sudah dirilis dan menyebar luas sehingga kontribusinya telah diketahui dengan jelas. Contohnya seperti smartphone tadi.

Dulu, sebelum smartphone dikenalkan kepada masyarakat luas, orang-orang membawa telepon seluler atau laptop untuk memenuhi kebutuhannya. Sekarang, tidak ada lagi orang yang membawa telepon seluler. Bahkan, beberapa smartphone mampu menggantikan laptop. Proyek inovasi radikal ini sering kali menghadapi tantangan karena pada dasarnya dia memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi. Ditambah lagi, mayoritas bisnis atau organisasi yang sudah mapan tidak mudah mempromosikan jenis inovasi ini.

Sebagai gantinya, kita sebagai masyarakat yang harus berperan aktif menciptakan kondisi ideal untuk membantu inovasi ini berhasil. Misalnya seperti Gojek yang digagas oleh Menteri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.

Inovasi yang beliau ciptakan bisa berhasil karena kita ikut berperan dalam menciptakan “tempat” bagi Gojek untuk tumbuh sampai seperti sekarang. Coba bayangkan jika dulu kita menolak Gojek sebagai pilihan transportasi yang baru, apakah Gojek akan berkembang seperti saat ini?

Jika kamu ingin melihat contoh lain tentang inovasi yang berhasil dilakukan di Indonesia, maka buku Mencipta Inovasi Inovasi untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan bisa menjadi rujukan lainnya. Sebab buku ini menghadirkan berbagai contoh praktik inovasi yang telah dilakukan oleh beberapa daerah di Indonesia.

Ciri-Ciri Inovatif

  • Berpikir visioner

Individu yang inovatif pasti selalu berpikir ke depan atau visioner. Hal ini merupakan bagian dari persiapan dalam menciptakan suatu pembaruan. Sebab, persiapan sangat penting untuk dilakukan karena akan berpengaruh pada keberhasilan inovasi yang ditawarkan nantinya.

  • Keinginan untuk terus belajar

Ciri-ciri individu yang inovatif selanjutnya adalah mempunyai keinginan untuk terus belajar. Dengan kata lain, orang inovatif mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal baru, terutama yang berhubungan dengan pembaruan yang sedang diciptakan. Dengan bekal rasa ingin tahu yang tinggi inilah, orang inovatif akan selalu menjaga semangat dan pantang menyerah untuk merealisasikan inovasinya sendiri.

  • Menerima perubahan

Ciri-ciri selanjutnya dari orang yang inovatif adalah menerima perubahan. Contohnya seperti perubahan yang dihasilkan perkembangan zaman yang menuntut manusia untuk beradaptasi. Karena itu, orang yang inovatif akan selalu siap kapan saja karena mereka memahami bahwa sesuatu harus diperbarui agar sesuai dengan perkembangan zaman hingga nantinya mempengaruhi lingkungan.

  • Memiliki ide yang istimewa

Orang yang inovatif juga mempunyai ide yang istimewa dan unik. Disebut istimewa karena ide yang direalisasikan umumnya merupakan hasil penyempurnaan dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Artinya, ide ini bisa saja unik namun tidak istimewa ketika tidak bisa direalisasikan dan dinikmati oleh semua orang.

  • Tidak takut gagal

Seorang yang inovatif tidak pernah takut gagal. Bagi mereka, kegagalan adalah hal yang mutlak terjadi. Karena itu mereka akan selalu berusaha sekuat tenaga menyelesaikan permasalahan yang muncul tanpa kenal lelah.

Perbedaan kreatif dan inovatif

Berbicara tentang inovatif, ada satu kata yang hampir selalu menyertainya. Yup, kata itu adalah kreatif. Tak sedikit lho orang yang menganggap kreatif dan inovatif merupakan hal yang sama, meskipun sebenarnya mereka berbeda. Akan tetapi mereka saling melengkapi satu sama lain.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kreatif berarti memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan atau bersifat (mengandung) daya cipta. Dengan kata lain, kreatif merupakan suatu langkah yang harus dilalui dalam proses penciptaan sesuatu. .Biasanya kreatif hasil yang didapatkan dari memanfaatkan kemampuan imajinasi maupun kemampuan berpikir sehingga menghasilkan suatu ide atau gagasan yang unik. Kemampuan ini disebut dengan kreativitas.

Pertanyaannya, apa perbedaan antara kreatif dan inovatif? Ada beberapa cara untuk memahami perbedaan keduanya. Yang pertama adalah dengan melihat fokusnya. Kreatif lebih fokus pada menghasilkan ide, sedangkan inovatif fokus pada menciptakan suatu pembaruan.

Kemudian, kreatif juga merupakan sesuatu yang sifatnya subjektif sehingga tidak bisa diukur. Sementara inovasi justru bisa diukur karena inovasi berarti menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa ide, produk, gagasan, cara, atau metode. Selain itu, pada dasarnya kreatif adalah proses penciptaan ide dan inovatif yang mengimplementasikan ide tersebut. Akan tetapi kreatif sering dilihat sebagai langkah awal dari inovasi.

Hal ini karena seluruh gagasan yang ada pada perilaku inovatif seseorang merupakan hasil dari pemikiran yang kreatif. Sedangkan tidak semua pemikiran kreatif bisa diwujudkan menjadi sebuah inovasi. Nah, terlepas dari perbedaannya, kreatif dan inovatif adalah dua hal yang saling melengkapi. Maka dari itu, mereka selalu dibutuhkan untuk menciptakan perkembangan yang lebih baik.

Tips menjadi orang yang inovatif

Pixabay.com/Tumisu

Dampak nyata dari perubahan menjadi individu yang inovatif adalah adanya konsekuensi yang diharapkan terjadi maupun tidak diharapkan sama sekali. Konsekuensi yang diharapkan tentu saja merupakan inovasi yang berdampak positif dan sesuai dengan tujuan.

Sementara itu, konsekuensi yang tidak diharapkan adalah dampak yang muncul karena inovasi tidak dapat diwujudkan atau tidak sesuai dengan tujuan awalnya. Konsekuensi ini bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Nah, agar kamu lebih siap menghadapi konsekuensi tersebut, berikut ini ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk menjadi individu yang inovatif:

  • Berkumpul dan belajar dengan orang inovatif

Pertama, kamu harus berteman dengan orang-orang yang inovatif juga. Dengan melakukan hal ini, kamu mempunyai kesempatan untuk bertukar pendapat dan ide dengan mereka melalui diskusi. Dari diskusi ini sering muncul ide dan pemikiran baru yang sangat membantu inovasi. Cara melakukannya pun mudah, kamu bisa mengikuti seminar maupun pelatihan inovasi yang ada di mana saja.

Biasanya, seminar dan pelatihan menjadi tempat berkumpul orang-orang dengan proyek inovasi nya sendiri. Jadi dengan mengikuti kegiatan tersebut kamu berkesempatan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi.

  • Bergerak aktif membuka mata dan telinga

Tips yang kedua, kamu harus bergerak aktif mencari sesuatu yang baru. Caranya? Dengan membuka mata dan telinga pada hal-hal yang ada di sekitarmu. Misalnya kamu bisa rajin membaca koran atau menonton Youtube atau membaca buku atau berdiskusi dengan teman-temanmu. Dengan cara ini, kamu akan mendapatkan pandangan baru yang bisa menjadi inovasi dalam menciptakan pembaruan. Lakukan hal ini secara teratur hingga menjadi kebiasaan agar semakin mengasah proses berpikir inovatifmu.

  • Catat semua ide yang kamu punya

Ketiga, coba catat semua ide yang kamu punya, bahkan hingga kata-kata dan frasa acak yang muncul di pikiranmu. Jika sulit, kamu bisa mulai dengan membuat coretan-coretan singkat yang bisa kamu mengerti. Nantinya kamu akan terlatih untuk berpikir inovatif.

  • Cari pengalaman baru

Keempat, cari pengalaman baru agar kamu bisa menemukan hal-hal yang belum pernah kamu ketahui sebelumnya. Mencari pengalaman baru bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari pergi keluar kota hingga mencoba hobi yang baru. Cara ini efektif untuk mengubah persepsi diri sendiri, lho Grameds.

  • Percaya diri untuk memulai

Tips yang terakhir, jadilah orang yang percaya diri untuk memulai. Kamu harus percaya dengan hasil pemikiran yang kamu miliki. Dengan kepercayaan diri, kamu bisa mewujudkan semua ide inovatif yang sudah kamu siapkan. Setelah semuanya siap, segera mulai secepat mungkin. Jangan ragu untuk memulai langkah pertama dalam merealisasikan semua ide menjadi kenyataan.

Jika membahas tentang inovatif tidak cukup hanya dalam 1 artikel ini saja. Kamu bisa mempelajarinya lebih jauh lagi melalui buku Kreatif dan Inovatif Adalah Jalan Ninjaku. Buku ini dapat menjadi jalan untuk mengubah ide yang kamu miliki menjadi sesuatu hal yang kreatif juga inovatif. Di dalamnya dibahas tentang peran imajinasi dalam karya, berbagai macam proses kreatif, hingga langkah-langkah menjadi kreatif.

Demikian pembahasan tentang pengertian inovatif hingga ciri-cirinya. Semoga setelah membaca artikel ini sampai selesai, kamu jadi lebih mudah dalam menerapkan ide inovatif dalam kehidupan sehari-hari. Dapatkan rekomendasi buku di atas di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana

sumber:

https://www.orami.co.id/magazine/inovatif

https://hives.co/en/blog/the-definitive-guide-to-innovation

Baca juga:



Live Apakah Anda berminat jika disediakan fasilitas baca buku sepuasnya di Gramedia ?
  • Ya, tentu saja!
    90% 90% 3.3k / 3.6k
  • Tidak
    9% 9% 348 / 3.6k


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Ratih

Menekuni dunia SEO writing selama 6 tahun dengan minat terhadap dunia parenting, kuliner, dan gaya hidup. Berlatarbelakang pendidikan Ilmu Komunikasi, saya mendapatkan insight terkait berbagai jenis penulisan serta diperkaya dengan teknik SEO agar bisa mengembangkan tulisan ke arah digital.