in

Kisah Isabella Guzman, Gadis 18 Tahun Membunuh Ibunya dan Jadi Viral

Sumber: Murderpediaorg

Isabella Guzman – Adakah yang belum mengenal kasus Isabella Guzman? Ia adalah seorang perempuan yang pada usia 18 tahun telah membunuh ibunya, Yun Mi Hoy, di rumah mereka sendiri di Colorado. Uniknya, Isabella justru menjadi terkenal secara online di kemudian hari karena sikapnya yang cukup aneh di ruang sidang.

Pada sekitar tahun 2020, video yang menunjukkan raut Isabella di ruang sidang viral di platform TikTok dan menjalar ke platform lainnya. Beberapa orang yang melihat video tersebut bahkan percaya bahwa Isabella tidak bersalah dan harus dibebaskan. Oleh karena wajahnya yang dianggap estetis dan berpenampilan cantik, perempuan ini justru memperoleh basis penggemar.

Isabella sendiri adalah seorang perempuan asal Amerika yang telah menjadi sorotan publik, khususnya pada tahun 2013, setelah menikam ibunya berkali-kali hingga tewas. Ia mengklaim bahwa peristiwa tersebut tidaklah disengaja dan meminta maaf.

Lantas, apa lagi yang perlu dan kita tahu soal Isabella Guzman? Mari simak bahasannya di artikel ini.

Kisah Isabella Guzman

Holiday Sale

Siapa Isabella Guzman

Melansir CBSNews, polisi menyebut bahwa Isabella yang pada saat kejadian (2013) berusia 18 tahun telah secara brutal menikam ibunya, Yun Mi Hoy, hingga tewas di rumahnya. Namun, Isabella mengaku tak bersalah dengan dasar kegilaan, yang mana juga disebutkan dengan jelas oleh jaksa. Hakim pun menerima klaim tersebut dan memerintahkan Isabella untuk menjalani perawatan di Colorado Mental Health Institute, Pueblo

Atas kejadian tersebut, keluarga Isabella pun mengaku tercengang. Pasalnya, rupanya Isabella memiliki masalah perilaku meski ia selalu digambarkan sebagai perempuan yang manis dan baik hati.

Kasus itu mulai menjadi makanan publik pada musim panas 2014. Dokter pun memberi pernyataan pada pihak pengadilan bahwa Isabella menderita gangguan skizofrenia dan telah mengalami delusi yang sangat mengganggu selama bertahun-tahun.

Menurut dokter tersebut, Isabella digadang-gadang tak mempercayai bahwa wanita yang dibunuhnya adalah ibunya (Yun Mi Hoy). Sebaliknya, perempuan itu justru yakin bahwa ia telah membunuh seseorang bernama Cecilia untuk menyelamatkan dunia.

Usai lebih dari tujuh tahun dirawat di rumah sakit, Isabella menyebut bahwa penyakit skizofrenia-nya sudah terkendali. Ia pun mengajukan petisi untuk dibebaskan dari sana. Di saat yang sama, terdapat video rekaman sosok Isabella di pengadilan pada 2013 yang tersebar, terutama di platform TikTok. Hal ini membuat Isabella digemari oleh beberapa orang.

Kembali pada Isabella sendiri, ia lahir pada 1995 dan merupakan keturunan ras campuran dengan nenek moyang Hispanik. Ayahnya bernama Robert Guzman dan ibu yang dibunuhnya, Yun Mi Hoy. Isabella juga mempunyai seorang ayah angkat yang mengasuhnya hingga saat kejadian, yakni Ryan Hoy.

Asuhan dari Ryan Hoy diduga cukup kasar karena Isabella kerap dilecehkan secara seksual. Isabella juga diduga diperlakukan dengan lebih kasar lagi usai meninggalkan kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa yang dianut keluarganya.

Novel Pembunuhan di Nihonbashi (The Newcomer)

https://www.gramedia.com/products/pembunuhan-di-nihonbashi?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/pembunuhan-di-nihonbashi?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Masalah pada Masa Mudanya

Seperti yang terdapat pada sub bab sebelumnya, Isabella pun mulai mengalami masalah perilaku sejak masa mudanya. Menurut The Denver Post, sang ibu sempat mengirim Isabella kepada ayah kandungnya, Robert Guzman, pada usia tujuh tahun karena kekhawatiran akan hal ini.

Namun, Isabella akhirnya kembali tinggal bersama Yun Mi Hoy meski kembali berjuang dengan perilakunya di masa remaja itu. Isabella bahkan berakhir putus sekolah karenanya.

Hubungan antara Isabella dan Yun Mi Hoy pun mulai memburuk dengan cepat mulai Agustus 2013. Menurut Ryan Hoy, ayah tiri Isabella, gadis itu mulai menjadi anak yang lebih mengancam dan tidak sopan terhadap ibunya. Bahkan, sempat terjadi pertengkaran hebat di antara keduanya hingga Isabella berakhir meludahi wajah Yun mi Hoy, tepatnya pada 27 Agustus.

Keesokan paginya, sang ibu menerima email yang isinya, “Anda akan membayarnya,” dari Isabella, seperti dikutip dari CBS4 Denver. Yun Mi Hoy pun menelepon polisi karena ketakutan akan isi email tersebut. Polisi pun datang ke rumah mereka pada sore hari dan memberi tahu Isabella bahwa ibunya bisa secara hukum mengusir dirinya apabila ia tidak menghormati dan mengikuti aturannya.

Pada kejadian itu, Yun Mi Hoy juga sempat menghubungi Robert Guzman dan memintanya untuk datang ke rumah dan menasehati Isabella. Menurut Huffington Post, sang ayah kandung menyanggupi permintaan itu dan mengunjungi rumah Yun Mi Hoy di malam hari. “Kami duduk di halaman belakang, melihat pepohonan dan binatang, dan saya mulai berbicara dengannya tentang rasa hormat yang harus dimiliki orang terhadap orang tua mereka.”

Meski berpikir bahwa nasehatnya membawa kemajuan sikap pada Isabella, Robert sadar hanya dalam beberapa jam kemudian bahwa percakapan keduanya tak menghasilkan apa-apa karena putrinya tetap bersikap sama.

Motif Pembunuhan

isabella guzman
Sumber: Instagram

Secara keseluruhan, jenazah Yun Mi Joy dipastikan memiliki lebih dari 151 luka di tubuhnya. Hal ini diungkap usai pembunuhan yang menewaskannya ditangan putrinya, Isabella. Menurut penyidik, Isabella tak bersikap seperti anak-anak lain yang seusianya. Jangankan menghabiskan waktu bersama keluarga, Isabella bahkan juga tak pernah tersenyum atau ingin bermain.

Rupanya, Isabella memang membenci ibunya sejak lama. Hal ini diduga berasal dari keluarganya yang tak pernah mampu membeli banyak barang yang diinginkannya sewaktu kecil. Keluarga Isabella sebenarnya berharap gadis itu bisa memahami kondisi remaja seiring perkembangan usia. Namun, hal itu rupanya tak benar-benar terjadi.

Setelah ditinggalkan ayahnya, Isabella mulai tinggal bersama sang ibu. Di sanalah keadaan mulai memburuk karena Yun Mi Hoy punya kekasih baru. Menurut keterangan, Isabella tak suka melihat ayahnya tergantikan dan mulai menyebabkan berbagai masalah yang berakhir dengan pertengkaran. Laporan bahkan menyebut bahwa Isabella mengancam ibunya akan membayar atas caranya memperlakukan Isabella. Hal ini pun membuat Yun Mi Hoy dan kekasihnya melapor ke polisi.

Suatu malam, pertengkaran kembali terjadi. Ryan Hoy, yang menikah dengan Yun Mi Hoy usai perceraiannya dengan Robert Guzman, mendengar jeritan istrinya dari kamar mandi di lantai atas rumah mereka. Saat bergegas untuk membantu, rupanya pintu kamar mandi tersebut dikunci dari dalam. Di sanalah, Ryan cukup mendengar istrinya ditikam oleh Isabella berkali-kali.

Kronologi Pembunuhan

Peristiwa itu terjadi setelah pukul 21.30 waktu setempat, Rabu (28/8/13). Di usia yang terbilang masih cukup muda, Isabella menikam ibunya hingga tewas. Berikut kronologi lengkapnya.

Pada pukul 21.30 waktu setempat, Yun Mi Hoy pulang seusai bekerja. Wanita 47 tahun itu pun lekas menuju kamar mandi. Tak berselang lama, Ryan Hoy mendengar jeritan sang istri itu disertai suara pukulan. Setelah bergegas naik ke lantai atas, Ryan pun mendapati Isabella menghalangi jalannya untuk masuk ke kamar mandi. Dari balik pintu kamar mandi, Ryan melihat darah yang mengalir dan langsung menghubungi polisi.

Polisi pun tiba usai dua jam dan menemukan Yun Mi Hoy dalam kondisi berlumuran darah setelah dipukul dengan tongkat bisbol. Di wajahnya, tampak luka robek yang cukup banyak.
Buntutnya, Yun Mi Hoy pun dinyatakan tewas tepat pada pukul 22.38 waktu setempat. Sayangnya, saat itu, Isabella sudah tidak berada di lokasi alias melarikan diri. Secepatnya, polisi pun mengumumkan pencarian dan memberi tahu publik bahwa Isabella “memiliki senjata dan berbahaya”.

Menurut keterangan, Isabella yang langsung kabur usai membunuh ibunya langsung pergi ke sebuah minimarket di dekat rumahnya. Tak kehabisan akal, Isabella bahkan mengaku telah diperkosa oleh petugas minimarket dan meminta izin untuk mencuci rambut dan membersihkan bekas darah yang menempel di tubuhnya.

Isabella meminta petugas itu untuk tak menghubungi polisi meski “mengaku telah diperkosa”.
Pada sore hari berikutnya, tepat 16 jam setelah kejadian pembunuhan, petugas kepolisian akhirnya menemukan Isabella di garasi parkir terdekat. Saat itu, pakaian yang dikenakan Isabella masihlah berlumuran darah milik ibunya.

Mengutip CNN, Isabella harus dipaksa keluar dari selnya saat hari persidangan, yakni 5 September 2013. Ketika berada di ruang sidang, perempuan itu justru membuat serangkaian ekspresi wajah yang cukup aneh di depan kamera. Ia menyeringai dan menunjuk ke matanya.

Dinyatakan tidak bersalahnya Isabella hari itu menjadi perbincangan banyak orang. Isabella berakhir tidak dipenjara, dan senyumnya yang seolah mengekspresikan ketidakbersalahan di pengadilan terus menjadi sorotan.

Keputusan tidak bersalahnya Isabella disinyalir bukti bahwa ia mengalami gangguan kejiwaan, yakni skizofrenia. Akhirnya, perempuan itu dikirim ke Rumah Sakit Pemerintah di Pueblo agar menerima pengobatan dan perawatan kejiwaan.

Menurut keterangan Richard Pounds, dokter yang merawatnya, Isabella kerap menatap ke ruang kosong dan berbicara sendiri tanpa ada orang lain di sekitarnya. Ia bahkan tertawa sendiri. Richard menyebut, Isabella mengalami delusi bahwa Yun Mi Hoy bukanlah ibu kandungnya, melainkan sosok wanita bernama Cecilia.

Bagi Isabella, justru Cecilia inilah yang dikira orang sebagai ibunya, bukan sebaliknya. Ia pun membunuh Yun Mi Hoy dan menyebutnya demi menyelamatkan dunia. Dengan kejadian tersebut, ada kemungkinan bahwa Isabella perlu menjalani perawatan di rumah sakit jiwa selama sisa hidupnya.

George Brauchler, Jaksa Wilayah Distrik Yudisial ke-18, menyebut Isabella akan berada di rumah sakit sampai tak lagi menjadi ancaman bagi dirinya sendiri maupun masyarakat di sekitarnya.

Mulai Viral Kembali

isabella guzman
Sumber: Facebook

Melompat ke tahun 2020, di mana media sosial makin marak dan digunakan hampir semua orang, pengguna platform TikTok yang sedang eksis mulai mengunggah video dakwaan Isabella pada 2013. Beberapa video bahkan memutar videonya dengan suara latar belakang “Sweet But Psycho” milik Ava Max yang juga tengah digandrungi.

Video lainnya mencoba meniru ekspresi wajah aneh Isabella saat di ruang sidang kala itu.
Mulai saat itu, Isabella Guzman memiliki penggemarnya sendiri secara online. Bahkan, ada pula yang berkomentar melihat kecantikannya dan mengatakan bahwa perempuan secantik itu pasti punya alasan kuat sampai membunuh ibunya.

Uniknya, ada video kompilasi Isabella di persidangan yang dilihat hampir dua juta kali. Basi penggemar melalui Facebook dan Instagram pun mulai dibentuk sebagai tanda respek terhadap Isabella.

Salah satu pengguna juga memposting video Isabella yang memasuki ruang sidang, duduk, lalu melihat ke kamera, tersenyum, dan kemudian mengerutkan kening. Klip itu menjadi viral ditampilkan sampai jutaan kali. Namun, ini bukanlah pertama kalinya video tersangka kriminal menjadi viral.

Salah satu video yang menampilkan laki-laki ‘’tampan” berusia 21 tahun menjadi viral. Kisahnya, ia dipenjara selama 24 tahun karena menabrakkan mobil Ford Mustang miliknya yang tengah mengebut ke seorang ibu dan balita. Baik ibu dan anak perempuannya, meninggal.

Laki-laki tersebut, Herrin, dilaporkan sedang membalap temannya. Ia mengemudi dengan kecepatan lebih dari 100 mph. Keluarga korban menginginkan pengadilan yang lebih keras, tetapi hakim memutuskan untuk memvonisnya dengan 24 tahun penjara. Raut wajah Herrin saat mendengar putusan itu pun viral di media sosial, khususnya Tiktok.

Faktor umum dalam semua klip yang beredar adalah bahwa pelaku atau penjahat memiliki fitur estetis yang menyenangkan dan suasana misteri di sekitar mereka, yang menarik minat semua orang, terutama anak-anak Gen Z. Perhatian semacam ini pun bisa berdampak negatif pada orang-orang.

Isabella “Ingin Bebas”

Sementara itu, Isabella masih berada di rumah sakit jiwa, menjalani terapi dan mencari obat yang tepat untuk skizofrenia-nya. Pada November 2020, Isabella mengajukan petisi ke pengadilan untuk pembebasannya, mengklaim bahwa ia tidak lagi menjadi ancaman bagi orang-orang di sekitarnya.
Mengutip CBS4 Denver, Isabella menyebut, “Saya bukan diri saya sendiri ketika saya melakukan itu, dan saya telah pulih sepenuhnya. Saya tidak sakit jiwa lagi. Saya tidak berbahaya bagi diri saya sendiri ataupun orang lain.”

Tak hanya itu, Isabella juga mengaku telah disiksa oleh ibunya selama bertahun-tahun. Menurut Isabella, ia disiksa karena meninggalkan kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa yang dianut oleh kedua orang tuanya. Isabella sendiri meninggalkan kepercayaan itu pada usia 14 tahun, dan menurutnya penganiayaan terhadapnya makin buruk sejak saat itu.

Pada Juni 2021, Isabella diberikan izin untuk meninggalkan rumah sakit untuk sesi terapi. Terlepas dari hubungannya yang diduga kasar dengan ibunya, Isabella menyebut bahwa dirinya akan melakukan hal itu lagi jika waktu dapat diulang. “Jika saya dapat mengubahnya atau jika saya dapat mengambilnya kembali, saya akan melakukannya.”

Terorisme Keluarga – Studi Bom Bunuh Diri Keluarga Batih di Surabaya 2018

https://www.gramedia.com/products/terorisme-keluarga-studi-bom-bunuh-diri-keluarga-batih-di-surabaya-2018?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/terorisme-keluarga-studi-bom-bunuh-diri-keluarga-batih-di-surabaya-2018?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Mengaku Dilecehkan di Rumah Sakit

Isabella mengaku telah dilecehkan saat berada di rumah sakit negara. Ia pun mengajukan laporan ke polisi pada tahun 2015 dan menuduh seorang karyawan melakukan pelecehan seksual padanya di dalam lemari. Menurutnya, ada dua insiden lain dengan karyawan yang sama.

“Saya takut jika tidak melakukan apa yang dia inginkan, dia dapat menghancurkan hidup saya,” kata Isabella.

Dia ingin karyawan itu diadili, tetapi pada bulan November, kantor kejaksaan Pueblo menyebut tidak pernah menerima kasus demikian dari polisi rumah sakit. Departemen Layanan Kemanusiaan Colorado pun menolak permintaan informasi dari CBS4 dengan alasan undang-undang privasi.
Sementara Isabella ingin melihat karyawan itu diadili, dia juga punya keinginan untuk dibebaskan.

Di Mana Isabella Guzman Sekarang?

Ia masih di rumah sakit jiwa. Namun, setelah bertahun-tahun, dia menyatakan bahwa dia bukan dirinya sendiri ketika dia membunuh ibunya. Meski begitu, pengadilan memerintahkan Isabella untuk tetap berada di institusi kesehatan mental.

Ia harus tinggal di sana sampai tidak lagi menjadi ancaman bagi dirinya sendiri atau masyarakat. Putusan itu berarti ia berpotensi menghabiskan sisa hidupnya di institusi tersebut. Namun, tampaknya, Isabella mungkin akan segera dibebaskan secara permanen dari fasilitas mental.

Novel Catatan Pembunuhan Sang Novelis (Malice)

https://www.gramedia.com/products/catatan-pembunuhan-sang-novelis-malice?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/catatan-pembunuhan-sang-novelis-malice?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Grameds, itulah kisah terkait Isabella Guzman yang sempat menggegerkan massa di tahun 2013 dan 2020. Semoga semua pembahasan pada artikel ini, bisa menambah wawasan untuk Grameds.
Gramedia menyediakan buku dalam berbagai kategori, termasuk fiksi thriller yang berkaitan dengan pembunuhan. Kamu bisa mendapatkannya dengan mengunjungi situs Gramedia.com. #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

Baca juga:

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Nasik

Saya Nasik memiliki hobi menulis dan sangat suka dengan dunia ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan akan sekalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Selain ilmu pengetahuan, saya juga tertarik untuk menulis seputar hukum.