Jenis Jerawat – Grameds pasti sudah tahu jika jerawat itu adalah sesuatu yang mengganggu penampilan dan membuat percaya diri menjadi turun. Tidak hanya jerawat batu saja yang dapat menurunkan rasa percaya diri, tetapi semua jenis dari jerawat. Wah, jadi jerawat itu punya banyak jenis ya?
Yap, betul sekali jika jerawat itu memiliki banyak jenisnya, tidak hanya jerawat batu saja. Dari semua jenis jerawat ini, tentu saja memiliki cara penanganan yang berbeda-beda, sebab bentuk dan gejalanya juga berbeda. Meskipun begitu, kebanyakan dari penanganan jerawat itu adalah tetap rutin untuk mencuci wajah dua kali sehari.
Lalu, apa saja sih jenis-jenis jerawat itu? Apakah benar jika komedo yang ada di sekitar T-Zone juga merupakan salah satu dari jenis jerawat? Bagaimana pula cara penanganan untuk masing-masing jenis jerawat?
Nah, supaya Grameds dapat memiliki pemahaman mengenai apa saja jenis-jenis dari jerawat serta bagaimana penanganannya, yuk simak ulasan berikut ini! Siapa tahu saat ini Grameds tengah memiliki salah satu dari jenis-jenis jerawat ini dan dapat segera menanganinya.
Sumber: Pexels.com
Table of Contents
Apa Itu Jerawat?
Sebelum membahas mengenai apa saja jenis-jenis dari jerawat, ada baiknya apabila Grameds memahami terlebih dahulu mengenai apa itu jerawat ya…
Dalam bahasa Inggris, jerawat disebut dengan “acne” yang ternyata berasal dari bahasa Yunani yakni “acme”, artinya “awal dari kehidupan”. Maksud dari “awal dari kehidupan” tersebut adalah jerawat biasanya muncul pada masa pubertas remaja yang dianggap sebagai tahap awal dari kehidupan dewasa, terutama pada fisik seseorang. Nah, jerawat atau acne ini sebenarnya merupakan bentuk peradangan pada kulit yang ditandai dengan adanya komedo tertutup (whitehead), komedo terbuka (blackhead), bintil (papula atau nodul), atau bintil bernanah pada permukaan kulit. Peradangan ini biasanya berwarna kemerahan dan berlemak yang kemudian disebut dengan seborrhea. Umumnya, masalah jerawat dialami oleh manusia dengan usia sekitar 12-44 tahun. Maka dari itu, jerawat ini tidak hanya menyerang usia remaja saja, tetapi juga dengan usia dewasa.
Sementara itu, menurut BPOM RI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, pada tahun 2009) mengungkapkan bahwa jerawat adalah kelainan yang berupa peradangan pada lapisan pilosebaseus (folikel rambut), yang disertai juga dengan penyumbatan dan penimbunan bahan keratin. Biasanya, jerawat ini dapat muncul di daerah kulit wajah, leher, dada, telinga, hingga punggung. Awal dari munculnya jerawat adalah ditandai dengan komedo (baik itu whitehead dan blackhead), papula (benjolan merah), pustula (benjolan meradang berisikan nanah), atau nodul (benjolan keras di bawah kulit).
Kemunculan jerawat terutama di bagian kulit wajah nantinya akan mengakibatkan perubahan wajah, berupa bengkak, bernanah, benjol, dan menimbulkan rasa sakit berupa ngilu. Apabila Grameds memiliki jerawat, disarankan untuk tidak menggaruk atau memencetnya, baik dengan tangan atau bahkan menggunakan alat tertentu. Hal tersebut justru akan membuat nanahnya pecah dan kemudian menimbulkan bekas luka berwarna hitam yang sulit untuk dihilangkan.
Kemunculan jerawat ini sangat wajar kok dialami oleh siapapun. Sekitar 90% orang yang menginjak masa pubertas yakni sekitar usia 15-19 tahun pasti akan merasakan jerawat untuk pertama kalinya. Kemudian, setelah mereka dewasa, tidak serta-merta jerawat langsung hilang begitu saja, sebab usia dewasa hingga lanjut usia pasti akan tetap merasakan jerawat ini. Sayangnya, keberadaan jerawat ini justru menjadi momok menakutkan bagi banyak orang bahkan hingga mengganggu kejiwaan, sebab keberadaannya membuat mereka tidak percaya diri hingga akhirnya menjadi minder.
Ketika jerawat muncul terutama di kulit wajah, biasanya rasanya adalah gatal hingga ngilu. Namun, meskipun begitu, jerawat tidak boleh digaruk atau dipencet secara paksa ya, apalagi sampai menggunakan alat yang belum tentu dijamin kebersihannya.
Apa Saja Jenis Jerawat?
Pada dasarnya, jerawat memiliki beragam jenis yang masing-masingnya memiliki bentuk dan gejala yang berbeda. Meskipun demikian, perlu diingat kembali bahwa semua jenis dari jerawat disarankan untuk tidak dipencet maupun dipegang-pegang menggunakan tangan apalagi dalam keadaan kotor. Nah, berikut adalah beberapa jenis dari jerawat, yakni:
Jenis Jerawat Berdasarkan Bentuknya
1. Komedo Tertutup (Whitehead)
Apakah Grameds tahu bahwa komedo yang biasanya berada di T-Zone ini ternyata adalah jenis dari jerawat? Yap, komedo tertutup atau whitehead ini adanya jerawat yang bentuknya berupa tonjolan dengan warna putih kekuningan. Jenis jerawat ini merupakan kelainan yang berupa bintil kecil dengan lubang kecil atau bahkan tanpa lubang, yang disebabkan oleh penumpukan sebum dan bakteri di folikel kulit dan tidak dapat keluar.
Keberadaan komedo tertutup atau whitehead ini sangat mudah untuk diraba dan sulit dilihat secara kasat mata karena ukurannya sangat kecil. Biasanya, komedo putih ini muncul ketika masa pubertas dan masa menjelang menstruasi, yang mana wajah memproduksi minyak dalam jumlah banyak.
2. Komedo Terbuka (Blackhead)
Hampir sama dengan jenis jerawat sebelumnya, pada komedo terbuka atau blackhead ini berupa jerawat yang tampak dengan bentuk bintik hitam. Komedo terbuka ini sebenarnya adalah perkembangan lebih lanjut dari komedo tertutup atau whitehead, kemudian terjadilah kelebihan pigmen kulit yang memerangkap sebum dan kulit mati pada folikel rambut. Nah, ketika folikel rambut tersebut terbuka, nantinya sebum yang mengandung pigmen kulit melanin akan teroksidasi dan berubah warna menjadi hitam.
Keberadaan komedo tertutup atau blackhead ini dapat berlangsung sangat lama karena proses pengeringannya memang lambat.
3. Papula
Papula adalah jenis jerawat yang memiliki bentuk berupa bintik kecil dengan corak merah. Papula ini disebabkan oleh penimbunan sel kulit mati yang kemudian terserang oleh bakteri acne. Akibatnya, terjadilah inflamasi di lapisan dalam kulit. Biasanya, papula berbentuk benjolan lunak dengan warna kemerahan, tetapi tidak bernanah.
4. Pustule
Berbeda dengan papula, jenis jerawat pustule ini justru berupa benjolan berwarna merah dengan titik putih atau kuning di bagian tengahnya dan mengandung sel darah putih. Biasanya, pustule ini terjadi pada beberapa hari setelah sel darah putih keluar ke permukaan kulit. Pada bagian bintik merah kecil yang pusatnya menonjol tersebut, dapat muncul apabila keratin diproduksi secara berlebihan dan justru menyumbat folikel rambut dan terjadilah infeksi.
Keberadaan pustule ini akan terasa gatal atau bahkan sangat sakit, tetapi hanya berlangsung selama beberapa hari kemudian menghilang. Penyebab utama pustule ini adalah komedo yang berisi lemak berkembang menjadi besar akibat penumpukan lemak, minyak, bakteri acne, beserta kotoran yang tersumbat di dalam pori-pori kulit.
Lalu, bagaimana cara mencegah terjadinya jerawat pustule? Yakni dengan beberapa hal berikut:
- rutin membersihkan kulit wajah minimal dua kali dalam sehari,
- tidak menggunakan kosmetik yang mengandung minyak,
- menggunakan tabir surya dengan SPF 20,
- tidak beraktivitas atau berolahraga ketika udara tengah panas,
- tidak sering mengkonsumsi makanan pedas dan berlemak,
- tidak memencet jerawat dengan alat apapun.
5. Nodul/ Kista
Nodul atau kista ini berupa benjolan keras dan besar yang berada di bawah kulit. Jenis jerawat ini adalah bentuk jerawat akibat peradangan yang makin bertambah besar dan dapat dilihat serta diraba. Nodul ini biasanya berlangsung dalam waktu yang lama.
Jenis Jerawat Berdasarkan Letaknya
1. Acne Vulgaris
Jenis jerawat ini biasanya muncul ketika masa pubertas atau menjelang menstruasi terutama pada kulit wajah yang berminyak dan terdapat komedo. Jerawat acne vulgaris ini nantinya akan meninggalkan bekas dari keberadaan pustula dan papula.
Namun ternyata, jenis jerawat yang satu ini tidak hanya muncul pada bagian wajah saja lho… Dapat juga muncul pada bagian punggung atau lengan atas.
2. Acne Rosacea
Jerawat acne rosacea ini biasanya akan dialami oleh orang dewasa dengan rentang usia 30-50 tahun. Letak jerawat jenis ini hanya muncul pada bagian tengah wajah dan kadang-kadang juga pada bagian punggung, dada, dan kulit kepala. Berbeda dengan jenis jerawat yang sebelumnya, acne rosacea ini muncul tanpa disertai oleh adanya komedo dan tidak meninggalkan bekas noda hitam.
3. Acne Inversa
Jerawat jenis ini dapat muncul dengan ditandai oleh adanya pembengkakan yang terasa sangat sakit dan bahkan menimbulkan lecet. Biasanya jerawat inversa ini muncul di sekitar punggung dan pinggul.
4. Cystic Acne
Jerawat jenis ini biasanya muncul dalam bentuk bisul yang diakibatkan oleh penimbunan racun ke dalam tubuh, yang mana akan terus-menerus tumbuh hingga racun berhasil keluar melalui pori-pori. Jerawat cystic ini akan muncul pada bagian wajah, lengan, dada, perut, dan punggung.
5. Back Acne
Sumber: Pexels.com
Sesuai dengan namanya, maka jerawat jenis ini akan timbul di bagian punggung yang diakibatkan oleh iritasi. Kebanyakan orang tidak menyadari keberadaan jerawat jenis ini karena sulit untuk dilihat. Biasanya, jerawat ini disebabkan oleh keadaan tubuh yang memiliki terlalu banyak kelenjar lemak dan kemudian terperangkap oleh pori-pori kulit hingga infeksi. Infeksi tersebut juga dapat disebabkan oleh bakteri sehingga akan menambah iritasi.
6. Acne Conglobata
Jenis jerawat yang satu ini justru merupakan jerawat kronis yang berupa gabungan jerawat dengan isi nanah atau nodul. Nodul yang terbentuk nantinya akan tumbuh dan seketika menyebar melalui saluran yang mengandung cairan berisikan darah dan nanah. Melalui penyebaran tersebut akan berakibat pada demam, radang sendi, dan neutrofilia (kelebihan neutrofil-sel darah putih di dalam darah).
Untuk menyembuhkan jerawat jenis ini akan memakan waktu waktu yang sangat lama sekitar bertahun-tahun, dan bahkan dapat kambuh lagi apabila tubuh mengalami proses inflamasi.
Bagaimana Tahap Terjadinya Jerawat?
Jerawat tidak mungkin muncul begitu saja, tentu terdapat tahap-tahapnya, yakni:
- Penumpukan sel kulit mati, baik itu di wajah, punggung, dada, maupun leher.
- Tumpukan sel kulit mati tersebut terkena bakteri acne kemudian jadilah anakan jerawat.
- Jerawat mulai membesar dan berwarna kemerahan.
- Apabila terus-menerus berkembang, akan mengandung nanah, lemak, dan cairan lainnya yang justru menjadi kondisi terparah.
- Apabila jerawat tersebut tidak dirawat dengan baik, maka akan muncul bopeng (scar) karena rusaknya jaringan kolagen sampai lapisan dermin.
Faktor Apa Saja yang Menyebabkan Terjadinya Jerawat?
Semua kulit wajah manusia yang awalnya dalam kondisi normal, seringkali mengalami penumpukan kotoran dan sel kulit mati. Hal tersebut biasanya disebabkan karena kurangnya perawatan kebersihan, khususnya pada kulit yang memiliki tingkat produksi minyak dalam jumlah tinggi alias tipe kulit berminyak. Jerawat ini tidak hanya muncul di area pipi saja, tetapi juga di area dahi, hidung, dan rahang.
Namun, tidak lantas tipe kulit normal dan kulit kering tidak dapat memiliki jerawat, sebab semua jenis kulit memang dapat terjadi jerawat di wajah mereka, hanya saja memang tipe kulit wajah berminyak yang paling riskan dengan jerawat.
Nah, berikut terdapat beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya jerawat, yakni:
- Terjadi penyumbatan pori-pori di kulit oleh minyak (sebum) yang kemudian berubah menjadi padat.
- Peningkatan produksi sebum akibat pengaruh hormonal, kondisi fisik, dan psikologis. Apabila sebum tersebut juga menyumbat di muara kelenjar sebasea, maka alirannya akan terbendung, maka terjadilah jerawat.
- Peningkatan aktivitas Propionibacterium Acne, yakni bakteri yang terdapat di bawah muara kelenjar sebasea yang suka “memakan” lemak sebum.
- Kulit dalam keadaan kotor, terutama di kulit wajah. Terutama jika wajah tidak bersih dari debu atau make-up dan dibawa tidur, kotoran tersebut nantinya akan menimbulkan bakteri dan terjadilah jerawat.
- Mengkonsumsi makanan yang merangsang timbulnya jerawat, misalnya makanan yang memiliki rasa pedas, memiliki kadar lemak berlebih, dan makanan berupa coklat.
- Adanya genetik atau keturunan dari keluarga yang memang memiliki hormon berjerawat.
- Kesalahan dalam penggunaan kosmetik. Mulai dari tidur tanpa membersihkan make-up terlebih dahulu, perawatan kulit tidak sesuai dengan jenis kulit, dan lain-lain.
- Peralihan usia remaja. Biasanya, pada peralihan usia ini nantinya produksi hormon tengah diseimbangkan dengan perkembangan tubuhnya, sehingga timbullah jerawat terutama di kulit wajah.
- Mengalami menstruasi atau haid bagi anak perempuan. Ketika menstruasi ini, biasanya fungsi hormon tidak seimbang sehingga timbullah jerawat terutama di kulit wajah.
- Alergi akan makanan. Terutama pada makanan yang berupa zat protein karbohidrat dengan kadar lemak tinggi. Apabila terus-menerus mengkonsumsi, maka justru akan memperburuk kondisi kulit dan terjadi peradangan jerawat.
- Iklim, terutama iklim tropik yang memiliki keadaan panas. Dalam iklim jenis ini nantinya akan membuat kulit banyak memproduksi minyak (sebum). Apabila tidak cepat dirawat atau dibersihkan, maka akan menyebabkan kulit menjadi kotor dan jerawat dapat mudah muncul.
- Mengalami gangguan metabolisme, yang berupa peredaran darah dan getah bening tidak berjalan lancar, sehingga menyebabkan sel-sel tidak mendapatkan makanannya secara cukup. Akhirnya, sel-sel tersebut tidak mampu melancarkan pengeluaran sisa-sisa zat pembakaran di tubuh.
Bagaimana Cara Mengatasi dan Mencegah Munculnya Jerawat?
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah munculnya jerawat. Namun perlu dipahami bahwa cara-cara berikut ini harus dilakukan secara rutin dan telaten, bahkan jika bisa, dijadikan sebagai kebiasaan baru. Nah, berikut adalah beberapa cara mengatasi dan mencegah munculnya jerawat:
- Rajin membersihkan wajah dua kali sehari, terutama setelah bepergian dengan menggunakan make-up dan sebelum tidur.
- Memilih produk pembersih kulit wajah dan make-up yang sesuai dengan jenis kulit. Apabila tidak sesuai dan hanya mengikuti tren saja, maka jerawat akan setia untuk muncul di kulitmu.
- Terapkan pola hidup sehat, mulai dengan mengkonsumsi makanan bergizi, olahraga secara teratur, membiasakan diri untuk tidur tepat waktu dan tidak begadang, tidak merokok, dan dapat mengontrol stress.
- Tidak memencet jerawat, baik dengan tangan yang dalam keadaan kotor dan alat tertentu. Hal tersebut justru dapat menyebabkan peradangan dan penyebaran bakteri. Lebih baik menggunakan obat oles dan obat minum saja.
Nah, itulah ulasan mengenai jenis-jenis jerawat yang kerap muncul di kulit kita. Perlu dipahami bahwa jerawat itu tidak hanya muncul di kulit bagian wajah saja, tetapi juga di area punggung, dada, lengan, leher, hingga telinga. Maka dari itu, apabila jerawat muncul dengan gejala yang tidak biasa, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kulit saja ya…
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Jenis Jerawat
- 11 Jenis Masker Wajah dan Fungsinya
- Cara Menghilangkan Kantung Mata Secara Alami
- 15 Manfaat Susu Beruang Bagi Kesehatan
- 18 Manfaat Minyak Zaitun Bagi Tubuh
- 13 Manfaat Es Batu Bagi Perawatan Wajah
- Mengenal Apa Itu Spirulina dan Kandungan Nutrisinya
- Manfaat dan Cara Pemakaian Serum
- 5 Jenis Kulit Wajah dan Cara Perawatannya
- 20 Manfaat Mengkonsumsi Sayur Bayam
- Cara Menanam dan Merawat Lidah Buaya
- 10 Manfaat Kopi Untuk Perawatan Kulit Wajah
- 10 Manfaat Lemon Untuk Wajah
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien