Jenis Kucing Terbaik – Memelihara hewan peliharaan tak sekadar membuat bahagia, tetapi juga dapat memupuk tanggung jawab. Manusia yang memiliki hewan peliharaan juga cenderung mempunyai rasa sayang serta kepedulian yang besar pada makhluk lain.
Table of Contents
Jenis Kucing Terbaik Untuk Dipelihara
Nah, untuk Grameds yang hendak mengadopsi kucing untuk peliharaan, beberapa jenis kucing terbaik ini dapat dijadikan sebagai pilihan. Jenis-jenis kucing ini bersifat ramah, tidak “nakal” dan tentunya cenderung lebih mudah untuk dirawat. Yuk, ketahui berbagai jenis kucing terbaik yang cocok untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan!
1. Maine Coon
Jenis kucing yang satu ini sangat cantik dan ramah. Memiliki ukuran yang cukup besar jika dibandingkan dengan jenis kucing lainnya dan beratnya dapat mencapai hingga lebih dari 10 kilogram. Maine coon tergolong sebagai kucing yang tidak agresif, senang diajak bermain, dan ramah dengan orang yang baru dikenal.
Mungkin deskripsi sifat yang lebih tepat untuk kucing ini adalah mudah akrab. Dikutip dari Daily Paws, maine coon termasuk dalam jenis yang kerap dijadikan sebagai kucing terapi pereda stres dan kesepian.
2. Himalayan
Memiliki penampilan yang sangat elegan, bulu panjang dengan gradasi warna putih kecokelatan, bentuk wajahnya bulat, mulutnya kecil, serta mata berwarna biru terang dengan bentuk bulat sempurna! Sekali lihat, Grameds pasti akan langsung ingin memilikinya.
Fisiknya seperti perpaduan antara kucing Siamese dengan kucing Persia, tetapi karakternya lebih tenang dan ramah. Sikap dari kucing ini juga manis, tidak agresif, serta mudah akrab dengan orang baru.
3. European Burmese
European Burmese merupakan salah satu jenis kucing cantik yang selalu senang berada di dekat manusia. Sikap ramah kucing European Burmese tak sekadar pada manusia, tetapi juga dengan hewan peliharaan lainnya. Kucing ini merupakan jenis yang tepat jika Grameds mempunya beberapa jenis hewan peliharaan di rumah.
Ukuran dari kucing ini tak terlalu besar, ukuran bulunya pendek, dan tergolong sebagai kucing yang jarang memicu alergi. Kucing ini juga manja, setia, serta perawatannya termasuk mudah, Grameds.
4. Ragdoll
Kucing dengan ukuran besar ini memiliki berat hingga lebih dari 7 kilogram! Ragdoll juga terkenal memiliki penampilan cantik, karakternya menyenangkan, serta tidak agresif. Ukuran bulunya panjang, bermata bulat, serta warna bulu kecokelatan di area wajah membentuk seperti topeng.
Ragdoll cocok untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan pertama bagi Grameds, karena mereka lebih mudah beradaptasi dengan manusia maupun hewan lainnya. Sayangnya, jenis ini kurang cocok bagi Grameds yang gemar bermain aktif dengan kucing, karena ragdoll cenderung lebih senang untuk bermalas-malasan di pangkuan pemiliknya.
5. British Shorthair
Bagi Grameds yang hendak memelihara kucing lembut dan ramah, jenis ini adalah pilihan yang tepat. Kucing British Shorthair mudah bergaul dengan manusia serta hewan lainnya, jarang sakit, perawatannya mudah, dan biasanya memiliki umur panjang. British shorthair yang memiliki asal nenek moyang dari kucing pekerja ini juga sangat berbakat dalam berburu tikus lho, Grameds.
6. Birman
Siapa yang tidak jatuh hati melihat kucing dengan wajah bulat, imuy, mata berwarna biru terang, serta ramah dengan manusia. Sikap serta bentuk fisik dari kucing jenis ini memang sama-sama penuh pesona. Birman terkenal lembut, manja, penyayang, dan ramah dengan manusia. Jenis kucing ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan pertama untuk anak.
Hewan ini adalah jenis kucing rumahan yang senang mengikuti tiap langkah Grameds ke seluruh penjuru rumah. Perawatannya juga mudah. Walau demikian, wajib diperhatikan bahwa kucing jenis ini mempunyai bulu panjang dan mungkin akan membuat alergi bagi Grameds yang alergi dengan bulu hewan. Walau begitu, tak perlu panik karena bulu kucing ini tak mudah rontok kok, Grameds.
7. Abyssinian
Bagi Grameds yang menginginkan jenis kucing yang cerdas, aktif, , setia, dan mudah akrab dengan manusia, abyssinian sangat cocok bagi Grameds. Meski begitu, perlu diingat bahwa kucing ini termasuk dalam jenis kucing yang aktif dan harus sering diajak bermain, jadi mungkin akan lebih cocok untuk dipelihara oleh anak yang berusia sekolah (bukan balita).
Para pemilik abyssinian pasti mengetahui kecerdasan kucing ini sangat baik, ada saja tingkah lakunya yang akan menyita perhatian Grameds serta membuat orang di sekitarnya tertarik dengannya. Abyssinian yang aktif juga bukan jenis kucing yang senang dipangku dan bermanja-manja seharian, karena kucing ini lebih senang diajak bermain dengan bebas di alam terbuka.
Jenis kucing ini lebih cocok bagi Grameds yang memiliki rumah dengan halaman luas atau berdekatan dengan taman untuk bermain bebas.
Cara Merawat Kucing Dengan Baik
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling populer. Kehadiran hewan manis ini dapat memberikan suasana baru di rumah. Meski begitu, cara merawat kucing tak boleh sembarangan.
Bukan sekadar tempat tinggal dan makanan, ada berbagai hal lain yang wajib Grameds perhatikan untuk merawatnya. Pastikan kucing peliharaan terhindar dari berbagai penyakit yang dapat membahayakan dirinya maupun anggota keluarga di rumah.
Nah, cara untuk memelihara kucing memerlukan ketelatenan dan komitmen. Jadi, Grameds harus bersedia dan sanggup untuk memenuhi hal tersebut. Bagaimana cara merawat kucing dengan baik? Tak perlu berlama-lama lagi, berikut ulasannya lebih lengkap.
1. Beri Kucing Makanan yang Tepat
Cara untuk merawat kucing bagi pemula ialah dengan memahami kebutuhan makan kucing. Berilah kucing makanan yang bernutrisi dan berkualitas. Sebab, kucing memerlukan asam amino esensial dan taurin untuk menjaga kesehatan mata dan jantungnya.
Karena kucing merupakan hewan karnivora, Grameds dapat memberinya daging, ayam, maupun ikan. Grameds juga bisa memberikan makanan kucing keting atau basah yang banyak dijual di pet shop maupun toko perlengkapan hewan.
Akan tetapi, hindari memberi kucing cokelat, anggur, kismis, bawang putih, bawang merah, kacang macadamia, alkohol, dan xylitol, karena dapat beracun untuk kucing.
2. Menyediakan Air Segar Untuk Minum
Grameds juga wajib menyediakan air bersih yang segar untuk minum kucing. Pastikan selalu mencuci serta mengisi ulang wadah minum kucing setiap hari supaya terhindar dari kontaminasi kuman dan bakteri.
Apabila kucing tidak mau minum air dari mangkuk, Grameds dapat mencoba memberinya gelas yang tinggi karena beberapa jenis kucing tak mau membungkuk ketika minum. Tips merawat kucing yang satu ini tidak kalah penting untuk dilakukan.
3. Menyikat Bulu Kucing Secara Teratur
Cara merawat kucing berikutnya ialah dengan menyikat bulu secara teratur. Hal ini bisa membantu menjaga bulu kucing supaya tetap bersih, menghilangkan bulu-bulunya yang rusak, dan mengurangi kerontokan. Cara ini bisa dilakukan dengan menyikat bulu kucing menggunakan sisir dengan lembut.
Menyikat bulu kucing secara teratur juga dapat membantu Grameds untuk memperhatikan adanya perubahan pada tubuh kucing, seperti timbul bintik-bintik atau benjolan, yang mungkin harus diperiksakan ke dokter hewan.
4. Menyiapkan Rumah Kucing
Kucing sebaiknya diberikan tempat khusus untuk beritirahat dan tidur. Nah, Grameds dapat menyiapkan rumah kucing untuknya. Alas tidur kucing bisa dilapisi menggunakan selimut yang hangat dan lembut. Meski begitu, pastikan Grameds membersihkan tempat tinggal kucing dengan rutin supaya terhindar dari kuman dan bakteri.
5. Pastikan Memiliki Kotak Pasir
Kucing memerlukan kotak pasir sebagai toilet. Pastikan menempatkan tempat tersebut di lokasi yang tenang dan mudah dijangkau. Hindari untuk memindah-mindahkan kotak, kecuali jika benar-benar dibutuhkan.
Kucing umumnya enggan memakai kotak pasir yang sudah kotor dan bau. Jadi, buanglah semua kotoran yang ada di kotak pasir tersebut setidaknya sekali sehari. Selain itu, dalam merawat kucing rumah, Grameds harus mencuci kotak kotoran memakai deterjen, dan isi ulang pasir sekitar seminggu sekali supaya tetap terjaga kebersihannya.
Perhatikan perubahan kebiasaan buang air kecil kucing. Sebab, bisa saja kucing mengalami infeksi saluran kemih atau berbagai masalah medis lainnya.
6. Melatih Kucing Menggaruk Tiang Garukan
Biasanya, kucing gemar mencakar karpet, sofa, maupun barang-barang lainnya. Hal ini dapat membuat barang-barang yang ada menjadi rusak. Maka dari itu, Grameds harus melatihnya menggaruk tiang garukan atau scratching post.
Selain untuk mencegah kerusakan, tiang garukan juga bisa membantu kucing untuk meregangkan otot-otot sekaligus menjaga cakarnya supaya tetap dalam kondisi prima.
7. Membersihkan Gigi Kucing
Cara memelihara kucing berikutnya ialah dengan membersihkan gigi secara teratur. Sama halnya dengan manusia, kucing juga berpotensi mempunyai karang gigi yang dapat menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan gigi.
Bakteri yang ada di gigi kucing bisa memasuki aliran darah dan memicu berbagai penyakit lainnya. Walau begitu, menyikat gigi kucing bukanlah hal yang mudah karena hewan lucu tersebut mungkin tak bisa diam.
Untuk menjaga gigi kucing tetap bersih, Grameds dapat menjadwalkan pembersihan gigi ke dokter hewan setidaknya sekali dalam setahun.
8. Mengunjungi Dokter Hewan
Perawatan kucing yang baik tentu saja perlu melibatkan kunjungan ke dokter hewan secara rutin. Kunjungan ini bisa membantu untuk membersihkan gigi kucing, mendeteksi penyakit yang ada pada kucing dengan sedini mungkin, memberi vaksin, maupun melakukan sterilisasi.
Dokter hewan juga akan memberi tahu mengenai berat badan kucing dan apakah berada dalam kondisi yang sehat atau tidak. Grameds dapat berkonsultasi dengan dokter hewan bila ditemukan hal yang tidak dimengerti perihal kondisi kucing peliharaan.
Cara Menciptakan Lingkungan yang Nyaman Untuk Kucing
Memelihara kucing merupakan salah satu hal yang menyenangkan. Hewan ini memiliki tingkah laku yang bisa memancing senyuman dan membuat pemiliknya merasa bahagia. Stres pun dapat dengan mudah diatasi saat telah bertemu dengan kucing kesayangan.
Kendati demikian, di sisi lain pemilik juga sering melupakan berbagai hal yang sebenarnya dapat memicu timbulnya stres pada kucing. Apabila kondisinya sudah semakin parah, tak menutup kemungkinan bahwa kucing kesayangan akan jatuh sakit.
Maka dari itu, pemilik harus mampu dan memahami mengenai lingkungan tempat tinggal kucing yang nyaman supaya tingkat stresnya rendah. Tak perlu bingung, berikut ada beberapa tips yang dapat diterapkan.
1. Jangan Mengubah Rutinitas
Dilansir dari PDSA, kucing adalah hewan yang sangat terikat dengan rutinitas. Sekecil apa pun perubahan dalam jadwal harian, maka bisa memicu stres pada kucing tersebut. Apabila terlalu banyak hal yang tak berjalan sesuai dengan kebiasaannya, tentu kucing akan merasa semakin stres.
Maka dari itu, usahakan untuk selalu melakukan kegiatan tepat pada waktunya, seperti rutin memberi makan, rutin membersihkan litter box, dan selalu bermain di jam yang sama. Hal ini bisa membuat kucing merasa tenang sehingga bisa terhindar dari stres.
2. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Dengan Baik
Dengan memelihara kucing, artinya Grameds harus siap memenuhi seluruh kebutuhan nutrisinya dengan baik. Grameds harus menyediakan pakan berkualitas serta air minum yang tak terbatas.
Selain itu, pastikan juga untuk menjaga wadah pakan dan minum supaya tetap higienis. Dengan begitu, kucing akan terbebas dari segala agen penyakit dan bisa sehat selalu.
3. Sediakan Tempat Untuk Bersembunyi
Kucing merupakan hewan yang membutuhkan tempat persembunyian, terutama jika bertemu dengan hewan maupun orang asing yang dianggap berbahaya. Apabila di lingkungan tinggal kucing tak ada tempat khusus, maka kucing akan merasa stres.
Melansir dari PDSA, tempat persembunyian tersebut dapat berupa kardus atau kotak karton. Selain itu, sebisa mungkin juga sediakan tempat sembunyi yang tinggi supaya kucing dapat lebih leluasa untuk bersembunyi dari musuh.
4. Cegah Kucing Lain dan Orang Asing Berlalu-Lalang Dengan Bebas
Dilansir dari Cats Protection, kucing merupakan hewan yang mudah stres jika bertemu dengan orang asing atau kucing lain, terlebih bila sampai terlibat dengan interaksi yang cukup dekat. Mereka akan merasa ketakutan dan tidak nyaman.
Maka dari itu, penting untuk pemilik dalam mencegah orang asing maupun kucing lain mudah berlalu-lalang di lingkungan sekitar tempat tinggal kucing peliharaan. Apabila memungkinkan, pemilik bisa membuat sebuah jalan khusus atau pintu yang hanya bisa dilalui oleh kucing peliharaan sehingga mereka terbebas dari gangguan asing.
5. Selalu luangkan waktu untuk bermain dengan kucing
Salah satu pemicu stres pada kucing ialah saat mereka kehilangan waktu bermain dengan pemiliknya. Mereka akan merasa tidak nyaman dan bingung, sehingga kucing menjadi lebih rentan terserang penyakit.
Maka dari itu, pemilik wajib mengajak kucingnya untuk bermain, setidaknya selama 20 hingga 30 menit beberapa kali dalam sehari. Hal tersebut bisa membuat kucing merasa senang karena diperhatikan.
Meski demikian, PDSA melaporkan bahwa terlalu banyak bermain juga bisa membuat kucing merasa takk nyaman. Jika kucing sedang tidak berminat untuk diajak bermain, sebaiknya jangan dipaksakan. Biarkan kucing memulai interaksi terlebih dulu supaya tak menimbulkan stres.
Baca juga:
- 16 Jenis-Jenis Kucing Peliharaan Populer
- Kucing Ragdoll: Sejarah, Karakteristik, dan Cara Merawatnya!
- Mari Mengenal Kucing Tanpa Bulu, Sphynx yang Menggemaskan!
- Jangan Salah! Cara Membedakan Kucing Jantan dan Betina yang Tepat!
- Mengenal Apa Itu Kucing Hutan dan Jenis-Jenisnya di Indonesia
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien