Jenis Tanaman Palawija – Dalam dunia pertanian, terdapat beberapa komoditas utama. Misalnya, pangan, hortikultura, sampai tanaman tahunan. Tentunya, tanaman pangan banyak dan seringkali menjadi pusat perhatian karena kehadirannya yang penting dalam menunjang kehidupan manusia.
Di kelompok tanaman pangan, ada banyak tanaman, salah satunya palawija. Jenis tanaman yang satu ini umumnya mulai ditanam saat tiba musim kemarau. Kita sering mengenal jagung dan singkong sebagai tanaman palawija. Sebenarnya, ada banyak sekali jenis tanaman palawija ini, Grameds.
Table of Contents
Mengapa Palawija Diperlukan?
Sebagai makanan pokok, kita mengenal padi yang akhirnya akan menjadi nasi. Padi sendiri merupakan tanaman yang perlu banyak air untuk dapat tumbuh dengan baik. Namun, kala musim kemarau, tanaman tersebut justru akan menjadi beban berat dalam irigasi. Pasalnya, ia membutuhkan sangat banyak air untuk bisa tumbuh.
Demi mengakali hal tersebut, tanaman palawija digunakan untuk menggantikan posisi padi. Seringkali, para petani melakukan rotasi tanaman (kegiatan menanam tanaman yang berbeda secara bergiliran pada tanah yang sama) antara padi dan berbagai jenis palawija di musim kemarau ini.
Tanaman palawija tak terlalu membutuhkan air dalam jumlah besar. Dengan demikian, pengairan di lahan pun dapat lebih hemat.
Bahasa Sansekerta dari palawija ialah “phaladwija”. Tanaman ini secara harfiah diartikan sebagai tanaman kedua. Berlandaskan makna tersebut, palawija ialah tanaman hasil panen kedua setelah/di samping padi.
Awalnya, istilah palawija berkembang di lingkungan petani pulau Jawa, istilah ini digunakan untuk menyebut jenis tanaman pertanian (pangan) selain padi.
Tanaman yang satu ini menjadi kunci untuk menggalangkan diversifikasi pangan di Indonesia, agar ketahanan pangan tetap terjaga. Pasalnya, berbagai jenis lahan dapat ditanam palawija, seperti lahan bekas kehutanan atau bahkan lahan tidur tak tergarap. Hal ini disebabkan palawija yang tak memerlukan banyak air. Menanamnya pun bisa meningkatkan produksi pangan.
Tak jarang, petani memilih palawija sebagai komoditas utama ketika komoditas utama mereka mengalami penurunan harga, misalnya seperti yang dialami petani tebu di Jawa Tengah. Memang, palawija memiliki berbagai fungsi alternatif.
Jenis-Jenis Palawija
Palawija memiliki banyak sekali jenis yang berbeda. Berikut ialah beberapa jenis tanaman palawija yang sering kita temui:
1. Jagung
Salah satu jenis palawija ialah jagung. Selain memang banyak digemari, menanam jagung pun dapat dilakukan di mana saja, termasuk di rumah. Ia dapat tumbuh di tanah dengan karakteristik berbeda-beda. Oleh sebab itu, jika tertarik menanamnya, Grameds bisa mencoba menanam bibit jagung mulai dari halaman rumah saat memasuki musim kemarau.
Jangan lupa untuk tetap menyirami tanaman jagung meski ia dapat bertahan di udara panas. Tambahkan pula pupuk secara berkala supaya jagung kita tumbuh dengan baik dan tidak mengering.
Terkait manfaatnya, penelitian menyebut bahwa mengonsumsi jagung menjadi pengganti nasi putih bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung, Grameds.
2. Talas
Sebagai salah satu tanaman umbi, talas punya berbagai kandungan vitamin dan mineral, menjadikannya sebagai komoditas yang sangat bermanfaat untuk ditanam dan dikonsumsi.
Termasuk dalam salah satu jenis tanaman palawija yang mudah ditanam, Grameds hanya perlu menyiapkan bibit talas yang telah punya kuncup dan menanamnya di halaman rumah tanpa menutupi kuncupnya dengan tanah.
3. Kacang Panjang
Sukakah kamu dengan kacang panjang? Teksturnya yang sedikit renyah ternyata bukan cuma satu-satunya keuntungan dari kacang panjang. Banyak dimanfaatkan dalam berbagai jenis kuliner di Indonesia, kacang panjang juga bisa jadi sumber pangan tambahan bagi keluarga.
Terlebih jenis tanaman ini juga mudah ditemui di pasar. Jika ingin menanam sendiri, kita hanya perlu satu halaman kosong yang tidak mengganggu lahan bertanam lain. Saat menanam dan menunggu hasilnya, jangan lupa juga bahwa kacang panjang perlu mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk kualitas terbaiknya.
4. Oyong
Tanaman oyong sangat bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah dan sangat baik untuk dikonsumsi penderita diabetes. Sayuran ini juga bisa ditanam di pot karena ia tak memerlukan tempat luas untuk tumbuh dengan baik.
Jenis tanaman yang satu ini dapat menjadi pilihan bagi Grameds yang baru ingin mencoba menanam tanaman palawija di rumah sendiri.
5. Labu Siam
Sebagai salah satu tanaman palawija yang bisa dimanfaatkan seluruhnya, labu siam tentunya menjadi jenis yang sangat menguntungkan. Misalnya, buah dan daun dari tanaman ini bisa menjadi sumber pangan tambahan dengan cara diolah. Sementara itu, kandungan di dalamnya pun sangat menyehatkan, terutama bagi penderita hipertensi.
6. Mentimun
Jika kita sering menyebutnya sebagai timun, nama sebenarnya ialah mentimun. Sayur ini termasuk kategori tanaman palawija yang tentunya dapat menjadi sumber pangan tambahan bagi kita. Tak cuma itu, rasanya juga memang enak dan menyegarkan untuk dikonsumsi.
Tak heran, mentimun sering jadi lalapan yang sangat ditunggu-tunggu dan wajib berada bersama makanan tertentu.
7. Wortel
Siapa yang tak tahu bahwa wortel punya berbagai manfaat, khususnya bagi mata? Rupanya, tanaman yang satu ini juga tergolong sebagai palawija dan bisa ditanam di lahan pribadi, Grameds.
Wortel secara umum punya berbagai kandungan, seperti beta karoten dan antioksidan dengan konsentrasi tinggi sehingga sangat bagus untuk kesehatan. Ia juga mengandung vitamin A, zeaxanthin, dan lutein.
Bibit wortel sendiri punya ukuran yang kecil, sehingga dapat ditanam dengan mudah asalkan tidak terlalu dalam. Cobalah menanam dengan tiga per empat bibit wortel menerima kelembapan yang tepat.
Selain itu, hindari pula menanam wortel di pot lalu memindahkannya ke tanah. Sebab, mereka akan jadi lebih sulit tumbuh.
8. Gembili
Apa itu tanaman gembili? Tak heran jika banyak dari kita yang belum mengetahui tentang tanaman yang satu ini, Gembili merupakan salah satu tanaman palawija yang termasuk dalam kategori umbi-umbian. Kini, hasil umbi dari tanaman ini jarang ditemui karena keberadaannya terbatas hanya di beberapa daerah pedesaan.
Kita bisa mencoba menanam gembili di lahan pribadi untuk melestarikannya, Grameds.
9. Sorghum
Sorghum merupakan salah satu tanaman palawija sebagai sumber pangan alternatif yang dapat menggantikan nasi atau padi sebagai komoditas utama. Di dalam tanaman ini, terdapat kandungan gizi yang jauh lebih tinggi dari beras dan bisa menjadikannya tanaman yang bermanfaat, khususnya bagi penderita diabetes.
10. Kacang Hijau
Saat sekolah, banyak di antara kita yang memiliki tugas untuk menanam kacang hijau … meskipun kerap kali gagal. Mengapa kacang hijau sepenting itu? Selain dapat ditanam langsung dari bijinya di dalam tanah, kacang hijau bermanfaatkan karena kandungan vitamin dan mineral yang dimilikinya yang dapat menjadi “penambah darah” bagi penderita anemia.
Dalam menanam kacang hijau, kita seharusnya menghindari pot karena akarnya mudah rusak. Jika begitu, maka kacang hijau tak bisa tumbuh dengan baik.
11. Kacang Tunggak
Bentuk dari tanaman ini mirip dengan kacang panjang, tetapi spesiesnya berbeda. Tanaman kacang tunggak punya biji yang bisa diolah untuk dimasukkan ke dalam sayur lodeh. Gunanya, untuk memperkaya cita rasa.
Menanam sayur yang satu ini pun dapat dilakukan secara langsung dari bijinya. Menariknya, kacang tunggak pun dapat tumbuh dalam waktu yang relatif singkat.
12. Kedelai
Kedelai, bukan keledai (hewan). Tanaman palawija yang satu ini terhitung sangat mudah ditanam. Terlebih, ia akan tumbuh dengan baik bila ditanam di musim kemarau. Caranya, kita bisa mencari tanah yang masih terkena matahari secara langsung dan menanamkan bibitnya minimal sedalam 5 sentimeter di dalam tanah tersebut.
Jangan lupa, pastikan pula agar tanaman kedelai memperoleh gizi dari pupuk yang cukup agar performanya sempurna.
13. Singkong
Tak akan ada yang kaget jika singkong termasuk tanaman palawija. Sebab, tanaman ini memang seringkali digadang-gadang sebagai pengganti beras alias nasi. Apalagi, tanaman yang satu ini juga termasuk umbi yang kaya vitamin dan serat.
Bukan hanya itu, singkok pun mudah sekali diolah menjadi berbagai makanan berbeda. Menjadikannya sangat fleksibel.
Dalam menanam singkong, kita akan memerlukan stem dari tanaman indukan untuk dipotong hingga berukuran kecil. Barulah, kita dapat menanamnya kembali di tanah. Singkong sendiri sangat bermanfaat karena kandungan pati resistennya yang termasuk serat. Adapun serat ini berguna melancarkan pencernaan, alias kita dapat terhindar dari sembelit.
14. Kentang
Sabagai salah satu tanaman palawija, kentang mudah ditanam dan umumnya tak merugikan. Mengonsumsi kentang pun bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan menjadi sumber energi bagi tubuh.
Dalam menanamnya, perlu galian tanah dengan kedalaman minimal 10 senti untuk ditanamkan bibit kentang yang siap tanam. Tak lupa, kentang perlu disiram secara rutin dan diberi pupuk agar dapat tumbuh dengan kualitas yang baik.
15. Ubi
Kalau Grameds mengharapkan tanaman palawija yang dapat tumbuh dengan cepat, menanam ubi dapat menjadi pilihan utama. Selain dapat tumbuh dalam waktu cepat (sekitar kurang dari 90 hari), ia juga dapat ditanam dengan mudah seperti menanam kentang.
Pasalnya, ubi hanya memerlukan tanah yang agak lepas supaya akarnya bisa tumbuh besar dan berkualitas baik.
Manfaat dan Keunggulan Tanaman Palawija
Meski terkenal sebagai tanaman “kedua” di samping padi, palawija tentunya tetap memiliki manfaat dan keuntungan, bahkan cukup banyak. Grameds, berikut penjelasan dari tiap manfaat tanaman palawija.
1. Tak Butuh Banyak Air
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kebutuhan tanaman palawija akan sedikit air tentunya menjadi salah satu keunggulan. Meskipun musim kemarau membuat banyak tanaman kering karena kekurangan air, palawija akan tetap tumbuh. Berbeda dengan padi yang merupakan komoditas makanan pokok utama yang perlu banyak air.
2. Perekonomian Meningkat
Tak cuma padi saja yang bisa dijual dan dinikmati secara pokok, begitu juga dengan palawija. Mereka bisa diolah ataupun dikonsumsi langsung. Dengan demikian penjualan tanaman ini cukup laku karena memang dibutuhkan.
3. Keasaman Tanah Terjaga
Kadar asam dari tanah dapat berubah dan tak seimbang hanya karena menanam satu tanaman di satu lahan tanah yang sama. Demi menjaga kadar keasaman tanah inilah, perlu dilakukan rotasi tanaman dan palawija dapat menjadi selingannya.
Keasaman tanah akan terjaga jika petani menanam tanaman palawija setelah menanam padi, atau sebaliknya.
4. Kebutuhan Protein Tercukupi
Kebanyakan jenis tanaman palawija termasuk dengan kacang-kacangan yang mengandung banyak protein. Tentu saja, kandungan ini diperlukan tubuh untuk dijadikan sumber energi. Dengan mengonsumsi tanaman kacang-kacangan yang termasuk palawija seperti kacang kedelai, kacang tanah, dan jenis kacang lainnya dapat membantu memenuhi keperluan protein tubuh setiap harinya.
5. Kesuburan Reproduksi Meningkat
Tahukah kamu bahwa beberapa jenis tanaman palawija dapat meningkatkan kesuburan reproduksi? Ini dikarenakan mereka punya beragam kandungan penjaga hormon reproduksi yang baik.
6. Kebutuhan Gizi Harian Tercukupi
Tanaman palawija tak hanya mengandung protein, melainkan termasuk pula kalsium dan zat lain yang terkandung. Ini menjadikan tanaman palawija sebagai salah satu pilihan sumber gizi yang dapat diandalkan untuk membantu kita mencukupi kebutuhan gizi harian.
Berikut beberapa manfaat tambahan lain dari tanaman palawija:
- Menurunkan kadar kolesterol
- Mencegah penyakit jantung koroner
- Melawan bakteri tuberculosis
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Mencegah insomnia
Ciri-Ciri Tanaman Palawija
Sudah mengenal tanaman palawija, lantas bagaimana cara mengenalinya? Berikut beberapa ciri tanaman palawija:
- Dapat tumbuh di lahan masam dengan pH 4,5 sampai 6,5.
- Berupa tanaman semusim.
- Berbeda satu sama lain dari segi morfologi karena morfologi tanaman palawija sesuai dengan jenisnya.
- Bisa ditanam kala musim kemarau karena tak butuh banyak air.
- Punya banyak jenis yang sebagian besar adalah pengganti padi.
Klasifikasi Tanaman Palawija
Meski sudah punya banyak jenis, palawija masih memiliki klasifikasi lainnya. Berikut penjelasannya, Grameds:
1. Palawija Dataran Tinggi
Palawija dapat ditanam di dataran tinggi dan rendah. Di dataran tinggi, jenis palawija yang bisa ditanam ialah berupa kentang dan wortel. Keduanya perlu daerah di dataran tinggi untuk menjadi lebih produktif dan tumbuh dengan baik.
2. Palawija Dataran Rendah
Di sisi lain, tanaman palawija yang dapat ditanam di dataran rendah, khususnya di kaki gunung dan lembah ialah berapa jagung, kedelai, dan kacang panjang. Mereka cocok dibudidayakan di sana, bahkan bisa pula ditanam di daerah sedang yang tak tergolong dataran tinggi ataupun rendah.
Tips Menanam Palawija
Sebagai tanaman yang mudah ditanam di mana saja, palawija juga bisa dibudidayakan oleh pemula. Bahkan, Grameds yang punya rumah dengan lahan pribadi pun dapat menanam jenis tanaman ini. Misalnya, pada halaman rumah sendiri agar tak mengganggu lahan milik orang lain.
Berikut adalah beberapa tips menanam tanaman palawija sendiri di rumah:
- Hindari menanam tanaman berfamili sama. Misalnya, lakukanlah penanaman selang-seling antara timun dan kacang tanah.
- Terapkanlah tanaman palawija sebagai alternatif rotasi tanaman. Cobalah mengganti tanaman setiap setahun sekali secara berkala agar tanahnya tetap subur.
- Pastikan jumlah pupuk yang kita miliki cukup memadai bagi tanaman palawija, agar mereka bisa tumbuh normal tanpa gangguan.
Dengan melakukan penanaman di rumah, khususnya tanaman palawija, Grameds telah menjadi petani modern yang bijak dalam memanfaatkan lahan pribadi yang ada. Penanaman ini pun bermanfaat menciptakan lingkungan yang lebih segar sekaligus manfaat yang bisa dipetik, seperti kebiasaan baik dan sumber makanan sendiri yang dapat dipercaya.
Penting bagi kita sebagai warga dari negara dengan tanah yang sangat subur untuk memanfaatkannya dengan baik dan bijak, salah satunya dengan menambah pengetahuan dan menerapkannya untuk hal-hal yang terkait dengan pertanian. Dengan demikian, bumi kita dapat hidup dengan kesegaran sekaligus manfaat berlimpah.
Selain jenis-jenis palawija, Grameds juga bisa membaca lebih banyak buku terkait tanaman dan pertanian dengan mengunjungi Gramedia. Dengan membaca buku, Grameds bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Sevilla Nouval Evanda
BACA JUGA:
- 8 Budidaya Tanaman Pangan: Panduan, Jenis, dan Ciri-Cirinya
- Cara Budidaya Tanaman Jagung Agar Hasil Panen Lebih Optimal
- 13 Tanaman Pangan yang Dapat Kamu Budidayakan di Rumah
- Budidaya Tanaman Sayuran: Tahapan, Manfaat & Peluang Usaha
- Tanaman yang Cocok di Dataran Tinggi
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien