in

Aset Kekayaan Bill Gates dan Kunci Sukses Meraihnya

Bill Gates portrait by John Keatley

Kekayaan Bill Gates – Grameds pasti sudah tahu dengan sosok miliarder yang satu ini. Yup, kali ini kita akan membahas aset kekayaan yang dimiliki Bill Gates. Orang terkaya nomor empat di dunia setelah Jezz Bezos (US$253 miliar), Bernard Arnault ($236 miliar) dan Elon Musk ($215 miliar) per 2020.

Berdasarkan laporan Forbes tahun 2020, Bill memiliki aset kekayaan hingga US$126 miliar atau setara dengan Rp1.857 triliun. Meski sudah tak lagi menjadi orang terkaya nomor dua di dunia, tetapi Bill Gates telah menginspirasi dunia melalui perusahaan perangkat lunak Microsoft yang dirikannya bersama Paul Allen.

Kekayaan yang dimilikinya pun tak hanya didapat dari saham yang dimilikinya di Microsoft. Bill mendapat kemahsyurannya itu melalui beberapa perusahaan lain, sepeti properti, rumah, hingga pulau pribadi.

Walau kekayaannya terlihat seperti tidak akan habis hingga tujuh turunan. Ternyata Bill tidak banyak mewariskan harta kepada anak-anaknya lho. Kebanyakan hartanya justru dihabiskan untuk beramal melalui Bill & Melinda Gates Foundation.

Bahkan Bill dan Melinda juga berjanji untuk memberikan sebagian besar kekayaan mereka melalui Giving Pledge. Kampanye yang mereka luncurkan pada 2010 untuk membuat orang-orang kaya menyumbangkan sebagian besar harta mereka demi filantropi.

Saking dermawannya, Gates dan Melinda dinobatkan sebagai miliarder paling dermawan di AS oleh The Chronicle of Philanthropy, setelah menyumbangkan lebih dari 36 miliar dolar AS untuk kegiatan amal melalui Bill & Melinda Gates Foundation.

Dengan mengenal sekilas mengenai sosok Bill Gates. Ia dapat kita jadikan sebagai salah satu panutan dan inspirator sebagai seorang yang mulai dari nol dan menjadi seorang pahlawan (from zero to hero). Kita pun dapat mempelajari bagaimana cara sukses ala Bill Gates melalui perjalanan hidupnya.

https://www.nbcnews.com/

Biografi Singkat Bill Gates

Pria kelahiran 28 Oktober 1955 ini memiliki nama lengkap William Henry Bill Gates III. Ia lahir di Seattle, Washington, Amerika dan merupakan anak kedua dari pasangan William Henry Gates II atau yang dikenal juga sebagai Bill Gates Sr. dan Mary Maxwell Gates.

Bisa dikatakan bahwa Bill Gates lahir dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya adalah seorang pengacara yang cukup terkenal dan mempunyai banyak koneksi dengan orang-orang serta perusahaan-perusahaan ternama.

Sementara itu, ibunya merupakan Dewan Direktur First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell, dan anggota tingkat nasional United Way. Kakek Bill Gates yang bernama J.W. Maxwell juga merupakan seorang presiden di salah satu Bank Nasional Amerika.

Bill Gates lahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, kakaknya bernama Kristianne dan adiknya bernama Libby. Dalam silsilah keluarganya, sebenarnya ia merupakan keturunan generasi keempat keluarga Bill Gates. Akan tetapi, karena ayahnya memiliki nama “II”, maka Bill Gates tetap menggunakan nama William Henry Gates III atau “Trey”.

Di usia sekolahnya, Bill mempunyai kecerdasan yang cukup tinggi, sehingga ia mengalami kesulitan ketika berada di sekolah karena semangat belajarnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman-temannya. Kejeniusan yang ada dalam otak Bill Gates membuat dirinya memiliki nilai sempurna dalam bidang akademis.

Namun, saat orang tua Bill Gates mengetahui bahwa anaknya mempunyai kemampuan otak yang jenius. Mereka pun memasukkan Bill Gates ke sekolah khusus laki-laki yang cukup terkenal di Seattle, yaitu Lakeside School. Sekolah yang terletak di pantai barat Amerika Serikat.

Di sekolah barunya itu lah, Bill mengenal dunia komputer dan saat itu ia masih berumur 11 tahun. Bill langsung jauh cinta dengan pelajaran-pelajaran komputer di Lakeside, hingga membuat orang tuanya khawatir. Karena takut anaknya tidak berkonsentrasi dengan baik dalam pelajaran akademisnya, orang tuanya pun menghentikan kegiatan Bill Gates yang berhubungan dengan komputer selama satu tahun.

Sejak saat itu, ia pun mengalihkan perhatiannya dengan membaca buku-buku seperti bisnis, sastra, sains, dan biografi tokoh terkenal di dunia. Hal yang ingin dicari oleh Bill Gates ketika membaca buku biografi adalah bagaimana caranya untuk menjadi seseorang yang hebat di bidang yang disukainya.

Pada tahun 1975, tamat dari SMA, tentunya Bill harus masuk ke universitas. Walaupun ia sendiri sangat ingin memajukan dunia komputer, tapi berkat kecerdasan dan kejeniusannya Bill pun diterima di Universitas Harvard.

Meski begitu, kecintaannya pada dunia komputer membuat Bill Gates memberanikan diri untuk berhenti kuliah. Ia memilih untuk memajukan dunia komputer bersama dengan temannya yang bernama Paul Allen.

tombol beli buku

Menjadi Orang Terkaya di Dunia

Bersama temannya, Bill Gates dan Paul Allen mengembangkan Microsoft. Berawal dari menjadi hacker muda di Lakeside School, Bill dan Paul usai lulus SMA ternyata dipertemukan kembali di Universitas Harvard.

Merasa tidak cocok dengan jurusan kuliah yang diambil. Mereka memutuskan untuk berhenti kuliah dan membangun Microsoft.

Kesuksesannya dalam mengembangkan perusahaan Microsoft membuat Bill memegang jabatan sebagai Direktur Utama dan CEO hingga tahun 2000, serta pemegang saham Microsoft sebesar 6,4% saat itu. Bill pun terkenal sangat konsisten dalam mempertahankan kekayaannya di daftar 10 orang terkaya di dunia versi Forbes, dari tahun 1995 sampai 2009.

Melalui kerja kerasnya dalam mengembangkan Microsoft, serta strategi anti-kompetitif yang dimiliki Bill Gates. Hal-hal itu menuntunnya melesat menjadi orang terkaya di dunia.

tombol beli buku

Aset Kekayaan Bill Gates

Sukses besar dengan Microsoft, Bill tak hanya sekedar menerima hasil jerih payahnya saja. Ia mengelola kembali keuangannya dengan berinvestasi dalam berbagai saham dan aset. Bill dan 20 rekannya pun telah meluncurkan dana investasi senilai US$1 miliar melalui Breakthrough Energy.

Dalam hal investasi, Bill telah melakukan banyak investasi melalui perusahaan investasi pribadinya, Cascade. Salah satu investasi terbesarnya adalah menjadi salah satu pemilik Charles Hotel di Cambridge, Massachusetts.

Selain itu, Bill Gates juga dilaporkan memiliki hampir setengah dari jaringan hotel Four Season Holdings melalui Cascade, termasuk hotel di Atlanta dan Houston. Bill berbagi 95 persen kepemilikan hotel dengan Pangeran Alwaleed bin Talal dari Arab Saudi.

Melalui yayasan yang didirikannya bersama Melinda Gates. Bill berinvestasi di Amyris, sebuah perusahaan biologi sintetik yang awalnya memproduksi prekursor untuk obat malaria dan biofuel berbasis hidrokarbon. Sekarang perusahaan Anyris berfokus pada kesehatan melalui wewangian, perawatan kulit, dan pemanis.

Pada November 2017, Bill juga menginvestasikan sebagian uangnya sebesar US$50 juta untuk penelitian Alzheimer. Dia melanjutkan upaya penelitian itu dengan menambah investasi sebesar US$30 juta, ditambah juga dari sekelompok investor lainnya ke dalam Diagnostics Accelerator, dana filantropi ventura untuk mendiagnosis Alzheimer lebih awal.

Saat virus Ebola merebak, Bill pun menginvestasikan sebesar US$38 juta kepada perusahaan farmasi Jepang yang bekerja untuk membuat vaksin polio berbiaya rendah.

Saking dermawannya, Gates dan Melinda dinobatkan sebagai orang terkaya paling dermawan di AS oleh The Chronicle of Philanthropy, setelah menyumbangkan lebih dari US$36 miliar untuk kegiatan amal melalui Bill & Melinda Gates Foundation.

Dilihat dari banyaknya investasi yang dilakukan Bill Gates, tentu membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Berikut beberapa aset kekayaan lainnya yang dimiliki Bill Gates.

1. Microsoft

Bill menjadi CEO Microsoft pada tahun 1975 hingga 2000. Kemudian, ia memegang jabatan sebagai Dewan Direksi hingga tahun 2020.

Berpuluh tahun memegang kendali akan Microsoft, pada tahun 2021, Bill akhirnya memutuskan untuk melepas jabatannya itu agar lebih fokus mengurus yayasan yang ia miliki bersama mantan istrinya, Melinda Gates. Akan tetapi, meski sudah mundur dari perusahaan software tersebut, diketahui Bill masih memiliki saham Microsoft sekitar 20 persen.

2. Bill & Melinda Gates Foundation

Yayasan filantropi yang dibangun bersama mantan istrinya tengah menjadi fokus Bill selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan non-profit ini mendapat hibah dana sebesar US$20 miliar atau setara dengan Rp 288 triliun. Sampai tahun 2020, Bill & Melinda Gates Foundation diperkirakan bernilai sekitar US$54,8 miliar atau setara dengan Rp790 triliun.

3. Cascade Investments

Cascade Investments disebut sebagai aset terbesar milik Bill. Cascade Investments ini berfokus pada penjualan real estate, hotel, dan energi. Selain itu, Cascade Investments juga dikabarkan memiliki sebagian besar saham di industri kereta api di Kanada.

Bill mendirikan Cascade Investments menggunakan dividen yang didapatkan dari Microsoft. Di tahun 2021, Cascade Investments memiliki nilai sekitar US$108 miliar atau setara dengan Rp1,558 triliun.

4. Gates Ventures

Bill Gates juga fokus dalam mengembangkan ide dan bisnis rintisan baru. Melalui perusahaan Gates Ventures yang didirkannya pada tahun 2017, Bill memberikan modal usaha kepada perusahaan rintisan baru dengan ide yang out of the box.

5. Saham

Dalam pembelian saham, Bill kerap menanamkan sahamnya pada dunia kesehatan. Melalui yayasannya, Bill memberikan modal untuk membeli saham di perusahaan farmasi yang sedang meneliti vaksin COVID-19. Bill menanamkan sahamnya ke perusahaan CuraVac sebanyak US$40 juta, untuk mereset vaksin COVID-19.

Bukan hanya di perusahaan farmasi, Bill juga memiliki saham di Perusahaan Kereta Api Nasional Kanada sebesar 10 persen dan 7 persen di perusahaan franchise makanan cepat saji di Trinidad, Arcos Dorados.

Nah, itu dia beberapa aset kekayaan Bill Gates. Meski sudah tak lagi menjadi orang terkaya nomor dua di dunia. Namun, Bill Gates telah menginspirasi dunia melalui perusahaan perangkat lunak Microsoft yang didirikan bersama Paul Allen. Begitu juga dengan bisnis beserta investasi dan saham yang ia miliki.

 

tombol beli buku

Kunci Kesuksesan Bill Gates

Dalam mencapai kemahsyurannya, tentu setiap orang sukses memiliki strateginya sendiri. Menurut Bill, ada beberapa kunci sukses dari pengalaman dirinya yang dapat kamu pelajari.

Terus Belajar

Bill Gates ingin agar anak muda menuntut ilmu setinggi-tingginya. Walau ia berhenti kuliah, baginya pendidikan adalah hal yang utama.

Kreativitas

Kreativitas sangat dibutuhkan agar usahanya terus bertahan. Seperti yang dilakukan Bill Gates untuk perusahaan microsoft. Perusahaan ini terus berkreativitas serta membuat inovasi baru untuk kebutuhan masyarakat

Membaca

Sejak masa sekolahnya, Bill Gates rajin membaca. Kegemaran membacanya inilah yang membuat dia belajar sesuatu hal yang baru, terutama dengan membaca buku-buku biografi. Lewat membaca, dirinya juga melihat dunia dan hal-hal baru.

Kecepatan

Bill Gates tak pernah menunda pekerjaaan. Dia selalu menjalankan pekerjaannya dengan cepat. Bill memegang teguh prinsip kecepatan. Pasalnya, persaingan dalam dunia bisnis terus terjadi. Jika perusahaan itu tidak cepat, maka akan disalib dan tersaingi oleh perusahaan lain.

Bekerja Bersama Tim

Bekerja dalam tim akan membuat kamu menerima ide maupun kritikan dalam tim. Pastikan, kamu jangan bekerja sendiri. Kamu pun harus memiliki tim untuk kemajuan perusahaan.

Membangun Aset di Awal

Cara kaya terakhir ala Bill Gates adalah membangun aset. Aset awal paling berharga yang dibangun oleh Bill ada pada kode-kode pemrograman dari sistem operasi Microsoft.

Dari membangun aset di awal itu lah, Bill memfokuskan usahanya bukan hanya untuk menghasilkan keuntungan besar dipermulaan saja. Tetapi lebih ke tujuan jangka panjang.

tombol beli buku

Kesimpulan

Bill Gates merupakan seseorang yang sukses dalam bidang bisnis dan teknologi, khususnya bidang perangkat lunak komputer yang bisa dijadikan inspirasi oleh banyak orang. Terutama bagi generasi muda yang ingin sukses dalam membangun usahanya.

Banyak sekali hal yang bisa dipelajari dalam kisah hidup maupun melalui pengelolaan hasil kekayaan yang Bill Gates dapat. Namun, hal yang terpenting yang bisa diambil dari pengalaman Bill Gates adalah selalu percaya dengan kemampuan yang ada di dalam diri.

Sebagai seorang pengusaha, Bill Gates juga selalu fokus dan gigih dalam membangun aset yang nantinya di masa depan akan bekerja sebagai penghasil uang otomatis untuk dirinya dan perusahaannya.

Setelah mencapai kesuksesan pun, kita tidak boleh lupa untuk ikut beramal dan berdonasi dengan orang-orang yang tengah mengalami kesulitan dalam hidupnya. Begitu juga Bill Gates yang sepanjang tahun 2020 aktif dalam merespons pandemi global COVID-19. Bill telah memberikan sumbangan kepada Aliansi GAVI yang bekerja untuk membuka akses bagi vaksin di negara-negara miskin.

Grameds yang masih penasaran pun dapat membaca banyak buku-buku kisah tentang Bill Gates yang ada di Gramedia. Mulai dari buku biografi Bill Gates, hingga kisahnya saat membangun Microsoft. Lalu juga cara dan kunci-kunci sukses ala Bill Gates.

Seperti buku Rich Like Bill Gates: Kalau Bill Gates Bisa Kaya, Mengapa Kita Tidak? karya Hasna Wijayati. Jatuh-Bangun Bill Gates tulisan Ervina Pitasari, dan masih banyak lagi. Semua buku tentang Bill Gates bisa segera kamu temukan di Gramedia kesayangan mu atau melalui Gramedia.com

Bahkan, baru-baru ini Bill Gates juga menulis sebuah buku tentang bagaimana mencegah pandemi di masa yang akan datang. Buku karyanya itu berjudul How to Prevent the Next Pandemic, dan dirilis pada 3 Mei 2022 oleh penerbit Knopf di AS serta Penguin Random House secara internasional. Segera nantikan buku terbarunya di Gramedia.

Dalam buku tersebut, Bill menjelaskan langkah-langkah untuk mencegah pandemi di masa depan dan  langkah pemberian perawatan kesehatan yang lebih baik kepada orang-orang di seluruh dunia. Tentunya dengan menggunakan pelajaran dari pandemi Virus Corona.

Selain itu, Bill juga berbagi cerita mengenai percakapannya dengan para pejabat kesehatan terkemuka dunia. Beberapa di antaranya, seperti percakapan dengan Dr. Anthony Fauci, pejabat tinggi penyakit menular di AS, dan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Bill Gates juga mengatakan, bahwa dalam buku itu pun membahas pengalamannya menjadi subjek teori konspirasi, seperti klaim tak berdasar. Salah satunya, klaim kalau dirinya mendorong vaksinasi massal untuk menyuntikkan microchip yang dapat dilacak ke dalam tubuh manusia.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 

tombol beli buku

Penulis: Indah Utami

Baca Juga!

  1. Biografi Bill Gates Sebagai Pendiri Microsoft
  2. Fakta Menarik dan Biografi Maudy Ayunda
  3. Kisah Sukses Bob Sadino, Mantan Kuli Jadi Pengusaha Sukses
  4. Mindset Orang Sukses, Seperti Apa Sih?
  5. Review Buku Start With Why
  6. 10 Orang Terkaya di Dunia yang Memotivasi
  7. Motto Hidup Sukses Para Tokoh Dunia
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rifda Arum

Perkembangan dunia industri kreatif berkembang dengan pesat. Kpop, Kdrama, dan Kfilm sudah tersebar dan disukai oleh banyak orang, salah satunya saya yang suka dengan kebudayaan Korea.