Kisah Ikan Nun – Membaca istilah ikan nun mungkin masih belum begitu familiar bagi Grameds. Walau begitu, perlu diketahui bahwa ikan yang satu ini kerap dikaitkan dengan kisah Nabi Yunus AS. Dengan mengetahui dan juga memahami kisah Nabi, maka akan ada nilai yang bisa kita ambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, bagi sebagian orang mungkin saja belum mengetahui secara pasti kisah dari ikan Nun, bentuk dari ikan Nun, dan sebagainya. Lalu, seperti apakah kisah Ikan Nun? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Table of Contents
Bentuk Ikan Nun
Tidak ada yang tahu persis seperti apakah wujud Ikan Nun yang sudah menelan Nabi Yunus AS. Hanya saja, di dalam Al Quran wujud Ikan Nun ini digambarkan seperti ikan paus dengan ukuran yang sangat besar. Akan tetapi, seperti apa wujud aslinya, hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui.
Ikan Nun digambarkan seperti ikan paus karena ikan paus dipercaya sebagai ikan paling besar yang ada di dunia ini. Walau begitu, bila dilihat dari cerita yang tertulis dalam AlQur’an, di sana digambarkan bahwa ikan nun adalah ikan yang sejenis dengan ikan paus, tetapi ukuran ikan nun bukan seperti ikan paus biasa, melainkan merupakan sebuah ikan dengan bentuk yang sangat besar.
Selain itu, di dalam Al Quran telah disebutkan bahwa ikan nun yang menelan Nabi Yunus AS akan tetap hidup hingga hari kiamat nanti.
Sebesar Apakah Ikan Nun?
Seperti yang telah digambarkan pada penjelasan sebelumnya bahwa bentuk ikan nun ialah menyerupai ikan paus.
Apabila dipikir, ikan paus yang ada pada saat ini saja dapat dikatakan sudah sangat besar untuk ukuran ikan. Bahkan, ikan paus yang ada di lautan dapat menelan tubuh manusia maupun perahu dengan sangat mudah.
Kisah Ikan Nun dan Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS adalah nabi utusan Allah SWT yang dikaruniai dengan kekuasaan dan kekayaan yang luar biasa. Beliau memiliki harta yang melimpah dan berhasil menundukkan seluruh makhluk yang berada di dalam wilayah kekuasaannya.
Makhluk yang berhasil beliau tundukkan termasuk hewan dan jin. Nabi Sulaiman AS juga dikenal memiliki mukjizat, yaitu berkomunikasi dengan hewan. Lantas, bagaimana kisah antara Nabi Sulaiman AS dan ikan Nun? Berikut penjelasannya.
Di dalam surah An-Naml ayat 16 Allah SWT berfirman, “Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia (Sulaiman) berkata, “Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini benar-benar karunia yang nyata”.
1. Nabi Sulaiman AS Hendak Memberi Makan Seluruh Makhluk sebagai Tanda Syukur
Suatu hari, Nabi Sulaiman AS merasa sangat bangga dan bersyukur dengan karunia yang Allah SWT berikan kepadanya. Nabi Sulaiman AS, lalu meminta izin kepada Allah SWT supaya diperkenankan untuk memberi makan semua makhluk hidup yang ada di bumi. Tak tanggung-tanggung, Nabi Sulaiman AS meminta izin kepada Allah SWT untuk diperbolehkan memberi makan mereka selama satu tahun penuh.
Atas permintaan dari Nabi Sulaiman AS, Allah SWT pun menjawab, “Engkau tidak mungkin sanggup”. Namun, Nabi Sulaiman AS tak menyerah begitu saja. Ia kembali memohon kepada Allah SWT. “Jika begitu, Ya Allah SWT, izinkanlah hamba melakukannya sehari saja”, kata Nabi Sulaiman AS.
2. Allah SWT Memberi Izin pada Nabi Sulaiman AS
Kemudian, Allah SWT mengizinkan Nabi Sulaiman AS untuk memberi makan seluruh makhluk hidup selama satu hari. Setelah mendapat izin dari Allah SWT, Nabi Sulaiman AS lantas memerintahkan seluruh anak buahnya, baik dari kalangan manusia maupun jin, untuk mencatat seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi.
Kepada para pasukannya tersebut, Nabi Sulaiman AS meminta mereka untuk menyediakan hidangan berupa berbagai makanan lezat. Pasukan Nabi Sulaiman AS, lalu mempersiapkan hidangan tersebut selama berhari-hari.
Supaya persiapannya lancar, Nabi Sulaiman AS juga meminta bantuan dari angin untuk tidak bergerak dalam waktu yang sudah ditentukan. Tujuannya ialah supaya seluruh makanan yang sedang disiapkan untuk semua makhluk di bumi tersebut tidak berterbangan.
3. Persiapan Setelah, Nabi Sulaiman AS Memberi Makan Ikan Nun
Setelah mempersiapkan makanan hingga puluhan hari, Nabi Sulaiman AS lalu meminta anak buahnya untuk mengumpulkan semua makanan yang sudah disiapkan tersebut di sebuah padang yang luas. Para pasukan Nabi Sulaiman AS, kemudian bekerja hingga makanan yang sudah disiapkan saling bertumpuk di padang tersebut.
Akhirnya, persiapan selama 40 hari itu tuntas. Allah SWT lantas bertanya kepada Nabi Sulaiman AS. “Sulaiman, siapakah yang akan engkau beri makan terlebih dahulu?”, tanya Allah SWT. Nabi Sulaiman AS kemudian menjawab, “Makhluk Mu yang ada di darat dan di laut, Wahai Allah SWT”.
Allah SWT lalu memanggil ikan nun serta memerintahkannya untuk memenuhi undangan dari Nabi Sulaiman AS tersebut. Ikan nun tersebut kemudian bergerak menghampiri kumpulan makanan yang sudah disiapkan oleh Nabi Sulaiman AS.
Ikan paus itu berkata, “Wahai Sulaiman, hari ini Allah SWT menjadikan rezekiku melalui tanganmu”. Nabi Sulaiman AS kemudian mempersilakan ikan nun tersebut untuk menikmati hidangannya. Kepada ikan nun, Nabi Sulaiman AS berkata, “silakan makan”.
Saat ini, sudah ada banyak buku kisah Nabi, yang bisa dijadikan sebagai penambah wawasan. Salah satu buku yang cocok dijadikan sebagai penambah wawasan kisah Nabi adalah buku Kisah Para Nabi.
4. Makanan yang Disiapkan Tidak Cukup
Setelah dipersilahkan serta diizinkan untuk menikmati makanan yang telah disiapkan, ikan nun melahap makanan yang menggunung itu. Meski demikian, rupanya porsi makan ikan nun sungguh sangat besar, sehingga gunungan makanan tersebut dapat habis dalam waktu sekejap saja. Semua makanan yang sudah disiapkan selama 40 hari lamanya itu tak bersisa dan berhasil membuat Nabi Sulaiman AS dan para pasukannya terheran-heran.
Setelah menghabiskan semua makanan yang disediakan, berkatalah ikan nun tersebut, “Sulaiman, buatlah aku kenyang. Aku masih lapar”. Nabi Sulaiman AS lalu bertanya dengan bingung, “Kau belum kenyang?”.
“Hingga kini, aku belum kenyang”, kata ikan nun. Mendengar jawaban dari ikan nun tersebut, Nabi Sulaiman AS tidak dapat berkata-kata.
5. Nabi Sulaiman AS Menunduk Patuh pada Kekuasaan Allah SWT
Pada saat itu juga, Nabi Sulaiman AS bersimpuh serta menunduk takluk pada kekuasaan Allah SWT. ia kemudian bersujud sembari berucap, “Maha Suci Allah SWT, yang menjamin rezeki semua makhluk-Nya dari jalan yang tidak terpikirkan”.
Melalui sujudnya, Nabi Sulaiman AS mengakui bahwa tak akan ada yang mampu menandingi kekuasaan Allah SWT dalam memberikan rezeki kepada seluruh makhluk-Nya.
Kisah Ikan Nun dan Nabi Yunus AS
Nabi Yunus AS adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajak penduduk Ninawa supaya beriman. Ninawa adalah daerah Mosul, Irak yang pada saat itu penduduknya berpaling dari jalan Allah SWT dengan menyembah berhala.
1. Nabi Yunus AS Meninggalkan Ninawa
Pada suatu hari, Nabi Yunus AS bertemu dengan penduduk Ninawa yang tengah melakukan ritual penyembahan berhala. Kedatangan Nabi Yunus AS ditolak mentah-mentah oleh para penduduk, bahkan mereka menghina serta merendahkannya. Hal tersebut akhirnya membuat Nabi Yunus AS marah dan meninggalkan mereka.
Lalu, Allah SWT meminta Nabi Yunus AS untuk memberitahu kepada kaumnya bahwa Allah SWT akan menurunkan azab. Ketika meninggalkan kampung Ninawa, Nabi Yunus AS sudah tak mengharapkan kagu keimanan dari kaumnya. Beliau kemudian pergi dengan perasaan kecewa dan penuh amarah.
Setelah penduduk Ninawa mengetahui bahwa Nabi Yunus AS sudah pergi, maka azab benar-benar diturunkan oleh Allah SWT. Penduduk Ninawa kemudian menyadari bahwa azab tersebut benar-benar datang dari Allah SWT dan sejak saat itu mereka memutuskan untuk bertaubat kepada Allah SWT.
Saat azab datang, Allah SWT melihat adanya kejujuran dari taubat yang dilakukan oleh penduduk Ninawa dari berbagai kalangan baik anak-anak ghingga orang tua yang berdoa dengan menyebut nama Allah SWT. Mereka berdoa kepada Allah SWT karena perasaan takut akan azab yang sudah menimpanya, sehingga Allah SWT menghentikan azab tersebut, sebagaimana yang tertulis dalam salah satu surah Al-Quran, berikut ini:
“Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka iazab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.” (QS. Yunus: 98)
Melihat peristiwa azab yang menimpa kaumnya, Nabi Yunus AS tetap bersikukuh untuk meninggalkan daerah tersebut. Padahal Allah SWT belum mengizinkan beliau untuk pergi dan meninggalkan kaumnya. Meski begitu, Nabi Yunus AS telah terlanjur kecawa kepada kaumnya.
2. Dibuang ke Laut
Setelah itu, Nabi Yunus AS pergi ke tepi laut untuk menaiki sebuah kapal. Tiba-tiba kapal yang dinaiki oleh Nabi Yunus AS oleng dan terombang ambing karena adanya ombak dahsyat. Untuk mengatasi kapal yang oleng, para penumpang memutuskan untuk mengurangi semua barang bawaan dengan melemparkannya ke laut.
Barang bawaan yang dilemparkan ke laut tidak cukup untuk menampung beban. Sehingga para penumpang membuat kesepakatan supaya jumlah orang yang berada di kapal juga harus dikurangi dan salah satu harus dikorbankan dan dilempar ke laut.
Lalu, para penumpang kapal memutuskan untuk membuat undian. Hal tersebut telah disepakati bahwa siapa saja yang namanya keluar, maka ia harus bersedia untuk melemparkan diri ke laut. Setelah dilakukan undian, tiba-tiba nama Nabi Yunus AS yang keluar.
Para penumpang merasa tidak enak hati bila harus melihat Nabi Yunus AS melemparkan diri ke laut. Akhirnya mereka melakukan undian ulang, tetapi nama Nabi Yunus AS keluar lagi, dan bahkan hingga tiga kali berturut-turut.
Ada banyak doa yang sudah dipanjatkan oleh para Nabi dan Rasul. Setiap doa tersebut, ada baiknya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Buku Doa Para Nabi dan Rasul berisi pilihan-pilihan doa yang diajarkan para nabi dan rasul yang bersumber dari kitab suci Al-Qur’an.
3. Ditelan Ikan Nun
Dengan perasaan pasrah, Nabi Yunus AS kemudian melemparkan tubuhnya sendiri ke laut. Setelah tubuh tenggelam di laut, Allah SWT kemudian mengirimkan ikan nun serta memerintahkan kepada ikan tersebut untuk menelan Nabi Yunus AS tanpa merobek dan melukainya. Kemudian, ikan nun tersebut berhasil menelan Nabi Yunus AS tanpa sedikitpun melukainya.
Ketika berada di dalam perut ikan, Nabi Yunus AS hanya melihat kegelapan dan tidak ada makanan yang bisa dikonsumsi. Nabi Yunus AS pada akhirnya menyadari bahwa hal ini adalah buah dari ketidaksabarannya saat menghadapi kaumnya. Kemudian, beliau berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT. Hal tersebut sebagaimana yang tertuang melalui salah satu surah dalam Al-quran berikut ini.
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”–Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiyaa’: 87-88)
Melansir dari situ NU Online, ulama banyak yang berselisih mengenai berapa lama Nabi Yunus AS tinggal di dalam perut ikan. Menurut Qatadah, tiga hari. Menurut Abu Ja’far ash-Shaadiq, tujuh hari, sedangkan menurut Abu Malik, empat puluh hari. Mujahid berkata dari asy-Sya’bi, “Ia ditelan di waktu duha dan dimuntahkan di waktu sore.”
4. Berhasil Dikeluarkan dari Perut Ikan
Allah SWT sudah menerima doa Nabi Yunus AS serta mengeluarkannya dari perut ikan. Nabi Yunus AS kemudian dimuntahkan di pinggir laut yang tandus dalam keadaan sakit. Lalu, Allah SWT menumbuhkan pohon dari jenis labu untuk dikonsumsi. Sebagaimana tertulis dalam salah satu surah Al-quran, Allah SWT berfirman:
“Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.– Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.” (QS. Ash-Shaaffaat: 145-146).
Setelah itu Nabi Yunus AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk kembali menemui kaumnya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberitahu bahwa Allah SWT sudah menerima taubat dari para penduduk. Selain itu, Allah SWT juga akan memberikan mereka kenikmatan hidup hingga pada waktu tertentu. Sebagaimana tertulis melalui salah satu surah dalam Al-quran berikut ini.
“Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.–Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS. Ash-Shaaffaat: 147-148).
Demikian pembahasan tentang ikan Nun dan kisah Nabi Yunus AS. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Jika ingin mencari buku seputar kisah para Nabi, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.
Rujukan:
- https://umma.id/post/ketika-nabi-sulaiman-memberi-makan-ikan-223736?lang=id
- https://www.merdeka.com/jateng/kisah-nabi-yunus-saat-ditelan-ikan-paus-dan-hikmahnya-kln.html
Baca juga:
- 12 Rahasia Sukses Bisnis Nabi Muhammad SAW, Simak Disini!
- Nilai Keteladanan Nabi Daud AS serta Sejarahnya yang Menginspirasi!
- Kisah Nabi Ibrahim AS & Mukjizat Nabi Ibrahin As
- Kisah Nabi Idris AS Yang Patut Diteladani
- Kisah Nabi Yusuf AS Yang Patut Diteladani
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien